Anda di halaman 1dari 4

berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Para Pihak sepakat untuk menuangkan isi perjanjian

dalam ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP
1. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua sebagai penyedia alat tulis kantor dan
percetakan untuk kepentingan Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua dengan ini menyatakan sanggup untuk menyediakan pengadaan alat tulis
kantor dan percetakan untuk Pihak Pertama.
3. Pengadaan alat tulis kantor dan percetakan di dalam Perjanjian ini, terbatas hanya untuk
memenuhi kebutuhan di lingkungan Pihak pertama.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak Pihak Pertama adalah sebagai berikut:
a. Menerima alat tulis kantor dan formulir-formulir;
b. Menerima alat tulis kantor dan formulir sebagaimana waktu yang telah ditentukan;
c. Melakukan pengecekan terhadap alat tulis kantor dan formulir yang telah
diserahkan oleh Pihak Kedua;
2. Hak Pihak Kedua adalah sebagai berikut:
a. Menerima pembayaran dari Pihak Pertama sebagaimana ditentukan di dalam
Perjanjian ini;
3. Kewajiban Pihak Pertama adalah sebagai berikut:
a. menyerhakan surat pesanan setiap bulan kepada pihak kedua.
b. Melakukan pembayaran kepada PIhak Kedua sebagaimana ditetapkan di dalam Perjanjian ini;
4. Kewajiban Pihak Kedua adalah sebagai berikut:
a. Menyerahkan alat tulis kantor dan formulir sesuai dengan dengan spesifikasi
sebagaimana dimuat dalam lampiran;

PASAL 3
OBYEK PERJANJIAN
1. Objek Perjanjian ini adalah alat tulis kantor dan formulir dengan spesifikasi sebagaimana
dimuat dalam lampiran 1 Perjanjian ini tentang Daftar Spesifikasi dan Harga Barang, untuk
selanjutnya disebut sebagai “Barang”.

PASAL 4
PENYERAHAN BARANG
1. Pihak Kedua melakukan Penyerahan Barang kepada Pihak Pertama sesuai dengan surat
pesanan yang telah dikirim.
2. Penyerahan harus dilakukan pada hari kerja Pihak Kesatu di tempat domisli Pihak Kesatu.
3. Pihak Kesatu harus melakukan pengecekan Barang pada saat Pihak Kedua melakukan
penyerahan Barang.
4. Penyerahan Barang wajib disertai dengan berita acara serah terima Barang yang telah
disediakan oleh Pihak pertama dan dilakukan oleh pejabat penerima Barang di lingkungan kerja
Pihak Pertama.
PASAL 5
NILAI DAN MEKANISME PEMBAYARAN
1. Nilai pengadaan Barang pada dalam Perjanjian ini adalah Rp 113.942.000,00 (Seratus tiga
belas Bhayangkara Hasta Batu rupiah), sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%
(sepuluh persen).
2. Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan penyerahan barang yang dibuktikan
berita acara serah terima Barang yang telah disediakan oleh Pihak Pertama dan dilakukan oleh
pejabat penerima Barang di lingkungan kerja Pihak Pertama.
3. Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah Pihak Pertama
menerima dokumen tagihan pembayaran dari Pihak Kedua.

PASAL 6
JANGKA WAKTU
1. Jangka waktu Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari
2019 sampai dengan 31 Desember 2019.
2. Pihak Kedua wajib menyerahkan seluruh barang sesuai dengan spesifikasi dalam Lampiran
Perjanjian ini selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 2019.

PASAL 7
PAJAK DAN BEA LAINNYA
1. Semua jenis pajak-pajak dan beban-beban lain yang timbul akibat perjanjian ini, baik yang
sekarang ada maupun pada masa yang akan datang ditetapkan oleh Pemerintah, menjadi beban
yang harus dibayar Para Pihak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Untuk saat ini pajak yang menjadi kewajiban Para Pihak adalah sebagai berikut:
a. Pihak Pertama akan memotong Pajak Penghasilan atas pembayaran Barang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Pihak Pertama harus menyerahkan bukti pemotongan Pajak Penghasilan tersebut kepada
Pihak Kedua paling lambat pada akhir bulan setelah setiap pembayaran dilakukan.
c. Pajak Pertambahan Nilai akan dibayarkan dan ditanggung oleh Pihak Pertama dengan
ketentuan Pihak Kedua akan melampirkan faktur pajak pada saat menyampaikan dokumen
penagihan kepada Pihak Pertama.

PASAL 8
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Para Pihak mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Perjanjian ini apabila Pihak
lainnya cidera janji/ tidak memenuhi seluruh atau sebagian kewajiban dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur di dalam Perjanjian ini;
2. Pihak Kedua berhak memperoleh pembayaran dari PIhak Kesatu atas Barng yang telah
diserahkan, meskipun adanya pemutusan Perjanjian ini;
3. Pihak Kesatu berhak untuk memperoleh Barang sesuai dengan nilai yang telah dibayarkan
oleh Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua, meskipun adanya pemutusan Perjanjian ini;
4.Para pihak dengan ini sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
undang Hukum Perdata, sepanjang Putusan Hakim diperlukan untuk melakukan Pemutusan
Perjanjian ini.
PASAL 9
DENDA DAN SANKSI
1. Apabila terjadi keterlambatan penyelesaian Pekerjaan karena kelalaian Pihak Kedua, maka
Pihak Kedua dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribi) dari sisa pekerjaan
yang belum diselesaikan untuk setiap hari keterlambatan, atau maksimal sebesar 5% (lima
perseratus) dari sisa pekerjaan yang beum diselesaikan;
2. Dapat dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, jika penundaan atau
keterlambatan penyerahan Barang dari jangka waktu yang ditetapkan terjadi akrena akibat
keadaan memaksa/Kahar sebagaimana dimaksid pada pasal ….. Perjanjian ini.

PASAL 10
KEADAAN KAHAR
1. Kewajiban salah satu pihak di dalam Perjanjian ini akan ditangguhkan sepanjang dan selama
pelaksanannya terhalang oleh Keadaan Kahar;
2. Adapun yang dimaksud Keadaan Kahar adalah sebagai berikut:
a. Persengketaan perburuhan;
b. Musibah/Bencana Alam;
c. Perubahan terhadap peraturan perundang-undangan;
d. Perang atau keadaan yang timbul dari/atau sebagai akibat perang:
Perang yang dinyatakan atau
Perang yang tidak dinyatakan
e. Huru hara;
f. Tindakan sabotase, oleh teroris atau tindaka pidana lainnya;
g. Makar atau pemberontakan;
h. Kebakaran atau peledakan;
i. Gempa bumi, badai, banjir, letusan gunung merapi, kekeringan, atau kondisi cuaca yang
luar biasa buruk;
j. Kecelakaan;
k. Sebab-sebab lain yang sejenis.

PASAL 11
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Dalam hal terjadi sengketa atau perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian ini maka akan
diselesaikan secara musyawarah mufakat;
2. Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas tidak tercapai, Para
Pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa atau perselisihan tersebut melalui Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Segala biaya yang timbul atas proses penyelesaian sengketa
atau perselisihan tersebut ditanggung oleh pihak yang kalah.

PASAL 12
AMENDEMEN
Tidak ada penguranga, modifikasi, revisi, penambahan, atau perubahan-perubahan lain pada
Perjanjian ini yang sah atau mengikat Para Pihak kecuali dinyatakan secara tertulis dan
ditandatangani oleh Para Pihak.
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua bermeterai cukup, masing-masing berlaku
sebagai aslinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Anda mungkin juga menyukai