Metlit
Metlit
Semester : VII
Dosen Pengajar : Dr. Rooije R. H. Rumende, S.Si, M.Kes
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Jacklyn G. Pungus
Miranda Batasina
Thia Suleman
Sterly Lombok
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat penyelenggaraan-
Nya, makalah tentang Pembahasan Undang-Undang Dasar 1945 ini bisa diselesaikan.
Makalah ini ditulis dengan tujuan menambah pengetahuan tentang Undang-Undang Dasar
1945.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen memberikan tugas untuk
membuat makalah ini, serta kepada siapa saja yang telah terlibat dalam proses penulisannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris correlation yang artinya hubungan,
saling hubungan, hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistic korelasi adalah hubungan
antara dua variabel atau lebih, hubungan antara dua variabel dikenal dengan
istilah Bivariate correlation sedangkan hubungan antar lebih dari dua variable
disebutMultivariate correlation.
Hubungan antara dua variable misalnya hubungan atau korelasi antara prestasi
studi (variable X) dan kerajinan kuliah (variable Y) maksudnnya: prestasi studi ada
hubungannya dengan kerajinan kuliah. Sedangkan hubungan antar lebih dari dua
variable, misalnya hubungan antara prestasi studi (variable) dengan kerajinan kuliah
(variabel).
Research, terdapat 10 macam teknik perhitungan korelasi, diantaranya teknik korelasi Phi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
A. Pengertian
Teknik korelasi Phi adalah salah satu teknik analisis korelasional yang
dikotomik (terpisah atau dipisahkan secara tajam); dengan istilah lain : variabel yang
Mati, Lulus-Tidak Lulus, dsb. Apabila variabelnya bukan merupakan variabel diskrit
dan kita ingin menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik ini, maka
B. Lambang
yang kita selidiki korelasinya pada Teknik Korelasi Phi ini, ditunjukkan oleh besar
kecilnya angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan huruf φ (Phi). Phi besarnya
C. Rumus
1) Rumus Pertama :
φ =(ad-bc)a+ba+cb+d(c+d)
2) Rumus Kedua :
φ = αδ-βγpqp'(q')
2
Rumus ini kita pergunakan apabila dalam menghitung φ kita mendasarkan
3) Rumus Ketiga :
φ = x2N
rumus ketiga ini kita pergunakan apabila dalam mencari ∅ kita terlebih
dahulu menghitung harga Kai Kuadrat (X2); Kai Kuadrat itu dapat diperoleh
dengan rumus :
X2=(fo-ft)2ft
rxy=xyx2(y2)
dengan cara yang sama dengan “r” Product Moment dari Pearson
1. Cara Mencari Angka Indeks Korelasi Phi dengan mendasarkan diri pada frekuensi
bimbingan tes yang dilakukan oleh para siswa lulusan SMA dan prestasi mereka
dalam Tes SPMB, yang telah ditetapkan jumlah pesertanya 100 orang. Berikut
adalah datanya :
3
Status Mengikuti Tidak Jumlah
Tes Bimbingan
Tes
Jumlah 45 55 100 = N
diterapkan sampel sejumlah 100 orang lulusan SMTA berhasil diperoleh data
Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara keikutsertaan para lulusan SMTA
Karena Phi disini akan dihitung berlandaskan pada frekuensi selnya, maka
masing-masing sel yang terdapat pada table diatas itu kita persiapkan lebih dahulu
Disini kita lihat: frekuensi sel a=20; b=20; c=25; dan d=35.
φ = (ad-bc)a+ba+cb+d(c+d)
4
Status Mengikuti Tidak Jumlah
Tes Bimbingan
Tes
a b
SPMB c d
Jumlah 45 55 100 = N
df = N-nr = 100-2 = 98 ( konsultasi tabel nilai “r”) dalam tabel tidak dijumpai df
1%= 0,254. dengan demikian ∅ yang di peroleh(yaitu: 0,082) adalah lebih kecil
jika di bandingkan dengan rtabel (yaitu: 0,195 dan 0,254). dengan demikian
antara keikutsertaan siswa lulusan SMA dengan kegiatan bimbingan tes dan
prestasi yang mereka. Jadi dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa keberhasilan
para siswa lulusan SMA dalam tes SPMB itu secara signifikan tidak ada
5
2. Cara Mencari Angka Indeks Korelasi Phi dengan mendasarkan diri pada Nilai
Proporsinya.
Lulus Tes 20 20 40
SPMB α =20100=0,200 β p
=20100=0,200 = 0,400
Tidak Lulus 25 35 60
= 35100=0,350 0,600
Jumlah 45 55 100 =
φ = αδ-βγpqp'(q')
= 0,2000,350-0,200(0,250)0,4000,6000,450(0,550)
= 0,07-0,050,0594 = 0,020,244
= 0,082
6
3. Cara Mencari (Menghitung) Angka Indeks Korelasi Phi dengan memperhitungkan
Kai Kuadrat
perhitungan atau pengolahan data. Jika perhitungan φ didasarkan pada harga Kai
sebagai berikut :
Bimbingan Tes
Jumlah 45 = cN 55 = cN 100 = N
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, maka rumus untuk mencari Kai Kuadrat
adalah: X2=(fo-ft)2ft
Cara menghitungnya :
Dengan demikian, φ dapat kita peroleh dengan jalan mensubstitusikan harga Kai
1 20 45 X 40100=18 +2 4 0,2222
2 20 55 X 60100=22 -2 4 0,1818
3 25 45 X 60100=27 -2 4 1,1481
4 35 55 X 60100=22 +2 4 0,1212
7
Jumlah 100 = N 100 = N 0 - 0,6733 =
(fo-ft)2ft
φ =x2N=0,6733100=0,006733 = 0,082
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah salah satu teknik analisis korelasional yang dipergunakan apabila data yang
secara tajam); dengan istilah lain : variabel yang dikorelasikan itu adalah variabel
dsb.Apabila variabelnya bukan merupakan variabel diskrit dan kita ingin menganalisis
data tersebut dengan menggunakan teknik ini, maka variabel tersebut harus diubah
yang kita selidiki korelasinya pada Teknik Korelasi Phi ini, ditunjukkan oleh besar
kecilnya angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan huruf φ (Phi). Phi besarnya
9
DAFTAR PUSTAKA
10