Bab 2
Bab 2
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Suatu kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat) menjadi jelas dan terlihat titik bidiknya
hingga dapat membuahkan hasil kompetensi dan sub kompetensi yang baik bagi para
peserta Diklat, maka peserta Diklat terlebih dahulu harus menentukan sasaran dengan
menjabarkan sebuah rencana kegiatan belajar.
Untuk itu isilah format berikut ini sesuai maksud dari masing-masing kolom pada table
di bawah ini. lakukanlah konsultasi secara kontinyu kepada guru/pembimbing.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
b. Uraian materi 1
1. Tujuan Sistem Pengapian
Tujuan penggunaan system pengapian pada kendaraan adalah Menyediakan
percikan bunga api bertegangan tinggi pada busi untuk membakar campuran
udara/bahan bakar di dalam ruang bakar engine.
b. Ignation Coil
Menaikan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang
diperlukan untuk pengapian.
c. Distributor
Berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang di hasilkan
(dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada ignation coil ke busi pada tiap- tiap
selinder sesuai dengan urutan pengapian.
Bagian- bagian ini terdiri dari:
- Cam (nok)
Membuka breaker point (platina) pada sudut cam shaftt yang tepat
untuk masing-masing selinder.
- Breaker point
Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari
ignation coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi.
- Capasitor (condensor)
Menyerap lompatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada Saat
membuka dengan tujuan menaikan tegangan coil skunder.
- Centripugal governor advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin
- Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vacuum Intake
manifold)
-
-
e. Busi
Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga
api melalui elektroda.
Coil pengapian terdiri dari rumah logam yang meliputi lembar pelapis logam
untuk mengurangi kebocoran medan magnet. Lilitan sekunder, yamg mempunyai
lilitan lebih kurang 20.000 lilitan kawat tembaga halus dililitkan secara langsung
ke inti besi yang dilaminasi dan disambungkan ke terminal tegangan tinggi yang
terdapat pada bagian tutup coil. Karena tegangan tinggi diberikan pada inti besi,
inti harus diisolasi oleh tutup dan insolator tambahan diberikan di bagian dasar.
Lilitan primer, terdiri dari 200 – 500 lilitan kawat tembaga yang relatif tebal, di
tempatkan dekat dengan bagian luar sekelililng lilitaan sekunder. Panjang dan
lebar kawat akan menyebabkan resistansi lilitan primer berubah tergantung pada
penggunaannya.
Kondensor
Kondensor mencegah percikan bunga api pada poin-poin pada saat poin-poin
tersebut mulai membuka. Arus yang berlebihan mengalir ke dalam kondensor
pada saat poin-poin terpisah.
Sebuah Kondensor terdiri dari beberapa lembar kertas timah masing-masing
lapisan diberi isolasi kertas paraffin, lembar tersebut digulung dengan ketat
sehingga berbentuk silinder, masing-masing kumpulan plat dihubungkan dengan
satu kawat sebagai kutub positif dan negative. Kondensor biasanya dipasang
didalam distributor dan ada juga yang dipasang diluar distributor.
Kondensor itu diperlukan karena:
- Poin-poin membuka dan menutup secara mekanis; gerakan tersebut sangat
lambat dibandingkan dengan kecepatan aliran arus.
- Poin-poin tersebut hanya membuka sedikit.
- Tegangan di dalam coil dapat menjadi sangat tinggi.
PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN 15
MODUL OPKR 50-011B
Tanpa kondensor, yang terjadi adalah:
- Tegangan induksi di dalam lilitan primer menjadi sangat tinggi mendorong
arus meloncati celah membakar permukaan kontak poin.
Aliran arus tidak dapat cepat berhenti, dan medan magnit kolap sangat
lambat. Karenanya tegangan sekunder terlalu rendah untuk menyalakan busi.
Tahap 4
Berkaitan dengan pengaruh medan magnet kondensor dan arus pada lilitan
sekunder, gerak gaya listrik balik dihasilkan pada lilitan primer beberapa kali.
Arus akan mengalir masuk dan keluar pada kondensor melalui lilitan samapi
energi listriknya hilang. Hal ini menimbulkan efek osilasi.
- Jika campuran kaya dan tekanan kompresi tinggi, dia akan terbakar
dengan sangat cepat sewaktu di sulut.
- Jika campuran miskin dan tekanan kompresi rendah, campuran akan
terbakar dengan lambat.
Cara Kerja
Pembukaan katup throttle yang kecil akan memberikan tingkat kevacuuman yang
tinggi pada diafragma yang mengakibatkan pelat dudukan berputar
mempercepat saat pengapian.Saat pembukaan katup throttle membuka semakin
lebar, pengaruh kevacuuman akan menurun mengurangi pemajuan saat
pengapian. Pembukaan penuh katup throttle akan memberikan tekanan udara
luar (tidak ada kevacuuman) terhadap diafragma mengakibatkan tidak terjadi
pemajuan saat pengapian.
Catatan:
Kerjasama antara pemaju pengapian sentrifugal dan kevacuuman secara otomatis
memberikan perubahan yang pasti terhadap saat pengapian pada setiap rentang
kerja engine.
Sudut Dwell
Sudut Dwell adalah besarnya sudut putaran bubungan distributor saat kontak
poin menutup. Sudut Dwell yang tepat sangat penting pada coil pengapian. Coil
pengapian, agar dapat berkerja dengan baik memerlukan waktu aliran arus yang
mengalir pada lilitan primercukup lama agar mampu membangkitkan medan
magnet yang kuat di sekitarnya.Kekuatan medan magnet digunakan untuk
memotong lilitan sekunder agar menghasilkan tegangan yang diperlukan untuk
menyalakan busi.
Busi
Busi berguna untuk menghasilkan bunga api dengan menggunakan tegangan
tinggi yang dihasilkan oleh koil. Bunga api yang dihasilkan oleh busi
kemudian di pergunakan untuk memulai pembakaran campuran bahan bakar
dengan udara yang telah di kompresikan di dalam selinder.
Konstruksi busi
Pada busi terdapat dua buah
elektroda yaitu elektroda tengan dan
samping elektroda tengah mengalirkan
arus listrik dari distributor yang
kemudian akan melompat menuju
elektroda samping.
Isolator yang ada pada busi untuk
mencegah bocornya arus listrik
tegangan tinggi, sehingga tetap
mengalir mel;alui elektroda tengah dan
elektroda samping terus ke masa
sambil menghasilkan bunga api dari
elektroda tengah ke elektroda
samping.
Gambar 15 konstruksi busi
Pada penilaian unjuk kerja yang akan dilakukan siswa dipersyaratkan menampilkan
kemampuan sesuai dengan urutan tugas yang disusun dalam analisis pokok
bahasan, untuk itu disarankan kepada siswa selalu berkonsultasi dengan
guru/pembimbing dalam melaksanakan suatu tugas dan revisi terhadap teori yang
dipelajari.
Untuk mendapatkan kemampuan yang sesuai dengan kriteria standar yang harus di
capai oleh siswa yang dianggap kompeten adalah :
Persyaratan Memperbaiki System Pengapian dan komponennya dimana sistem
perbaikan ditentukan berdasarkan spesifikasi pabrik. Memperbaiki Sistem
Pengapian dan Komponennya sesuai dengan Prosedur Operasi Standar dimana
dalam pengerjaannya sesuai dengan undang-undang K 3 ( keselamatan dan
kesehatan kerja ).
e. Tes Formatif 1
Pertanyaan
1. Jelaskan tujuan dari sistem pengapian pada kendaraan ?
2. Gambarkan rangkaian sistem pengapian konvensional ?
3. Sebutkan fungsi dari komponen sistem pengapian berikut :
a. Bateray
b. Coil
c. Distributor
d. Busi
4. Sebutkan komponen-komponen dari Rangkaian sekunder merupakan
jalur untuk arus tegangan tinggi yang ditingkatkan oleh coil ?
5. Jelaskan cara kerja Coil pengapian pada tertutup dan terbuka ?
6. Apa fungsi dari kondensor pada sistem pengapian ?
7. Jelaskan cara kerja Vakum advancer ?
8. Jelaskan fungsi sentrifugal advancer ?
9. Jelaskan kerugian yang diakibatkan jika sudut dwell terlalu besar ?
10. Jelaskan perbedaan busi panas dengan busi dingin ?
b. Lembar Kerja1
1. Alat dan bahan
3. Langkah kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktek sesuai yang di butuhkan.
b) Perhatikan instuksi Praktek yang disampaikan oleh oleh guru/insruktur
c) Lakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sistem pengapian.
d) Perhatikan komponen-komponen sistem pengapian.
e) Gambarkan wering sistem pengapian sesuai dengan bahan yang
dipraktekkan.
f) Diskusikan dan buatlah catataan penting kegiatan praktek
g) Setelah selesai praktek bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah
digunakan .