- Perhatikan dengan teliti, seperti nama penderita, golongan darah, hasil uji
cocok serasi, nomor kantong darah/ label, ada atau tidaknya gumpalan
darah.
- Kantong darah jangan dikocok, cukup dibolak – balik 2-3 kali.
- Segera sebelum diberikan, kantong darah disimpan pada suhu ruangan ±
15 menit.
n. Temperatur darah harus dijaga. Untuk transfusi yang diberikan secara cepat
(>100mL/menit), jaga suhu jangan sampai hipotermia (dapat mengakibatkan
aritmia hingga henti jantung). Bila setelah datang dari Bank Darah tidak segera
digunakan, simpan dulu di lemari pendingin.
o. Tidak diperkenankan menambah obat apapun kedalam kantung darah.
p. Kecepatan infuse tergantung kasus yang dihadapi. Jika terjadi kehilangan
darah akut, kecepatan > 100 mL/menit sampai tekanan sistolik 100 mmHg.
q. Anemia kronis, tiap unit darah diberikan dalam waktu 4 jam (tidak melebihi
2mL/menit).
r. Penderita penyakit jantung, paru-paru dan ginjal bila harus mendapat lebih dari
2 unit darah lebih aman diberikan dalam 2 kali secara terpisah
2. Pelaksanaan
a. Perawat dan dokter bangsal sudah mengetahui rencana transfusi.
b. Darah yang datang dicek ulang dan lakukan uji kebocoran kantong darah.
c. Darah yang datang dicek ulang dan dilakukan uji kebocoran kantong darah.
d. Catat waktu dimulai dan selesainya transfusi dilaksanakan.
e. Transfusi darah lengkap dimulai dalam waktu Jika terjadi reaksi alergi akibat
transfusi, hentikan pemberian transfusi yang sedang berlangsung. Sebagian
besar reaksi ketidakcocokan terjadi dalam 15 menit pertama, sehingga harus
diawasi pada awal prosedur.
3. Evaluasi Akhir
a. Setelah darah atau komponen darah yang ditransfusikan habis, kantung
transfuse diganti dengan infus NaCl.
b. Lepas jarum infus, cek sekitar lokasi, bila ada tanda radang segera tekan dan
tutup dengan kasa steril.
c. Bila ditemukan tanda radang, kirim ujung kateter ke laboratorium bakteriologi.
d. Pantau kembali akan kemungkinan terjadinya reaksi transfusi.
TRANSFUSI DARAH LENGKAP PADA ANAK