Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH VARIASI DAN WAKTU PELAPISAN KROM TERHADAP

KEKUATAN IMPACT VELG MOTOR TIPE SPOKE

PROPOSAL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia pada semester gasal
tahun 2019/2020 yang diampu oleh Dr. Moh. Thamrin,M.Pd dan merupakan hasil review dari
skripsi dengan judul yang sama yang ditulis oleh Rozihan Hafiz

OLEH :

KUKUH ADHI PRAKOSO 1841230015

RIFQI SATYA AZIZI 1841230014

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI PERAWATAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

MALANG

NOVEMBER 2019
RINGKASAN

PENGARUH VARIASI DAN WAKTU PELAPISAN KROM TERHADAP


KEKUATAN IMPACT VELG MOTOR TIPE SPOKE
Peneliti :

Pembimbing :

Elektroplating merupakan proses pelapisan logam secara listrik dengan


menggunakan arus listrik searah (DC). Kuat arus dan waktu pelapisan merupakan faktor
yang paling penting dalam proses elektroplating. Velg merupakan salah satu komponen
penting dalam sepeda motor yang sering mengalami kerusakan. Uji Impact merupakan
suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan suatu spesimen bila diberi
beban secara tiba−tiba melalui tumbukan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui
kekuatan impact dari spoke yang telah dilakukan pelapisan krom yang dibedakan
melalui variasi tegangan listrik dan waktu yang digunakan. Metode penelitian yang
digunakan yaitu menggunakan metode eksperimen.

Kata kunci: Elektroplating, Kuar Arus, Pelapisan Krom, Velg Motor, Uji Impact

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elektroplating dilakukan dengan maksud memberi perlindungan benda kerja


terhadap bahaya korosi, membentuk sifat keras permukaan dan sifat mekanis dari logam
terutama sifat ketangguhannya, serta memberi nilai dekoratif terhadap logam dasar.
Pada proses elektroplating logam yang dilapisi berfungsi sebagai katoda (elektroda
negatif), sedangkan logam pelapis sebagai anoda (elektroda positif). Dalam proses
plating, arus mengalir dari kutub positif ke kutub negatif sedangkan aliran elektron
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Pada elektroplating arus yang dipakai
adalah arus searah (DC). Pada elektroplating yang terpenting bukanlah mencari berat
total logam yang terdeposisi katoda. (Agus Dwi Catur dan Lagiyono, 2008). Proses
elektroplating dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pertama adalah arus listrik, yaitu banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Kedua adalah waktu pelapisan, yaitu semakin lama waktu pelapisan maka
semakin besar juga pengaruhnya terhadap hasil pelapisan.

Logam krom merupakan logam tahan korosi dan dapat dipoles menjadi
mengkilat. Pemberian lapisan krim merupakan metode yang banyak digunakan dalam
industri guna mendapatkan permukaan logam yang keras. Metode ini dipilih karena
lebih mudah diaplikasikan pada baja dengan kadar karbon rendah dan pengerjaannya
juga lebih mudah dibandingkan metode-metode yang lain. Lapisan krom menyebabkan
permukaan pasif atau stabil, keadaan ini didapat karena krom lebih mudah teroksidasi.
Logam krim bernilai tinggi karena ketahanannya yang tinggi terhadap korosi dan
kekerasannya sehingga dengan sifat tersebut banyak digunakan pada komponen sepeda
motor salah satunya yaitu velg sepeda motor.

Velg merupakan salah satu komponen yang penting karena menerima tegangan
dan beban yang sangat tinggi yaitu salah satunya velg spoke. Velg spoke dikatakan
lebih mudah dan murah diperbaiki karena komponen jari-jarinya bisa diganti begitu
bermasalah. Velg adalah bagian roda yang menerima beban berupa berat (orang dan

2
kendaraan) disertai kondisi jalan yang dilalui. Beban velg pada saat digunakam bersifat
dinamis dan seringkali bahkan beban kejut. Velg selalu berkaitan dengan gear untuk
meneruskan daya dari motor dan menahan beban dari jalan. Dan apabila digunakan
terus menerus dan selalu terkena beban yang selalu berat di pastikan velg tersebut akan
mengalami kerusakan pada jalan yang kasar atau perubahan bentuk di dalam ukuran
bagian-bagian velg itu sendiri. Ditambah dengan kecepatan dari pengendara yang akan
mempengaruhi impact dari velg spoke. Tumbukan terjadi bila dua benda saling
berbenturan selama selang waktu yang sangar singkat, yang menyebabkan gaya-gaya
yang relatif besar antara benda-benda itu.

Impact test merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji


ketangguhan suatu spesimen bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui tumbukan.
Ketangguhan adalah ukuran suatu energi yang diberlakukan untuk mematahkan atau
merusal suatu bahan yang dapat diukur dari luas daerah dibawah kurva tegangan
regangan. Suatu bahan mungkin memiliki kekuatan tarik yang tunggi tetapi tidak
memenuhi syarat untuk kondisi pembebanan kejut. Suatu paduan memiliki
parameterketangguhan terhadap perpatahan yang didefinisikan sebagai kombinasi
tegangan kritis dan panjang retak. (Rustono,2013)

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis melakukan penelitian tentang


“Pengaruh Variasi Arus dan Waktu Pelapisan Krom Terhadap Kekuatan Impact Velg
Motor Tipe Spoke” yang menggunakan bahan baja karbon rendah untuk memperoleh
hasil kekuatan impact yang maksimal.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, skripsi ini ditulis dengan rumusan

masalah sebagai berikut :

1) Bagaimanakah pengaruh variasi arus terhadap kekuatan impact velg motor tipe
spoke?
2) Bagaimanakah pengaruh variasi waktu pelapisan krom terhadap kekuatan impact
velg motor tipe spoke?
3) Bagaimanakah pengaruh variasi arus dan waktu pelapisan krom terhadap
kekuatan impact velg motor tipe spoke?

1.3 Rumusan Tujuan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, skripsi ini disusun berdasarkan rumusan

tujuan berikut :

1) Mengetahui pengaruh variasi arus terhadap kekuatan impact velg motor tipe
spoke
2) Mengetahui pengaruh variasi waktu pelapisan krom terhadap kekuatan impact
velg motor tipe spoke
3) Mengetahui pengaruh variasi arus dan waktu pelapisan krom terhadap kekuatan
impact velg motor tipe spoke

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Syafrul Hadi (2016) mengatakan bahwa, pelapisan listrik (elektroplating)
merupakan proses pelapisan suatu logam secara elektrolisasi melalui penggunaan arus
listrik searah dan larutan kimia. Pelapisan bertujuan membentuk permukaan dengan
sifat satu dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada
proses disebabkan adanya ion─ion bermuatan listrik melalui elektrolit. Ion─ion pada
elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Selama proses pengendapan
berlangsung, terjadi reaksi reduksi dan oksidasi yang diharapkan berlangsung terus
menerus menuju arah tertentu secara tetap. Untuk itu diperlukan arus listrik yang searah
dan tegangan yang konstan.
Penelitian tentang pelapisan hard−chrome pada baja St 60 dilakukan oleh
Suarsana(2006), dengan memvariasi tegangan listrik (4,6,dan 8 volt) dan waktu (30, 45,
dan 60 menit). Hasil pengamatan menyimpulkan bahwa semakin tinggu tegangan listrik
yang digunakan dan semakin lama waktu pelapisan tebal lapisan yang terjadi akan
semakin meningkat. Tebal lapisan tertinggi 89,37µm diperoleh pada tegangan 8 volt
dengan waktu 60 menit, sedangkan tebal lapisan terendah 20,18µm, diperoleh pada
tegangan 4 volt dengan waktu 30 menit.
Malau(2009), melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variasi tegangan, suhu, dan lama proses pelapisan krom keras terhadap kekerasan dan
laju keausan spesifik lapisan krom pada permukaan baja S45C. Pelapisan krom
dilakukan dalam larutan elektrolit dengan kandungan asam kromat 250 g/liter, asam
sulfat 2,5 gr/liter. Parameter pelapisan meliputi variasi tegangan (3, 4½, 6 dan 9 V),
suhu (40, 45, 55 dan 60°C) dan lama pelapisan (30, 40, 50 dan 60 menit). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lapisan krom bisa meningkatkan kekerasan maksimum
menjadi 900 VHN 0,25. Kekrasan dan keausan spesifik lapisan krom dipengaruhi oleh
tegangan, suhu, dan lama pelapisan. Lapisan krom memiliki keausan spesifik ( 1,25 x
10−8 mm³/kg) lebih rendah dibandingkan dengan keausan spesifik raw material sebesar
34,9 x 106²/kg. Tegangan, lama dan suhu pelapisan yang paling tepat adalah 6v dengan
waktu 50−55 menit dengan hasil kekerasan tertinggi dan keausan spesifik terendah.
2.2 Pelapisan Logam Secara Listrik (Elektroplating)
Elektroplating merupakan salah satu metode dari pelapisan logam yang juga
disebut elektrodeposisi, yaitu suatu proses pengendapan / deposisi logam pelindung
diatas logam lain dengan cara elektrolisa. logam−logam yang dapat digunakan sebagai
pelapis adalah nikel, chromium, mangan, arsen, platinum, aurum, plumpun, dan
lain−lain (Hadir Kaban, dkk, 2010). Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink),
galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel, dan krom. Penggunaan lapisan tersebut
disuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing−masing material. Perbedaan utama
dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan, adalah larutan elektrolisisnya.
Proses elektroplating mengubah sifat fisik, mekanik, maupun sifat teknologi
suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapisi dengan nikel
adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya
5
konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik
maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan
sebelumnya.
Tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat
mekanis/teknis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, yang ketiga
memperindah tampilan (decorative).

2.2.1 Prinsip Kerja Elektroplating


Reaksi kimia pada proses elektroplating menggunakan prinsip teknologi
elektrokimia. Sistem elektrokimia, bila diberi beda tegangan, ion−ion bergerak menuju
elektroda. Kation bergerak ke katoda, anion bergerak ke anodan. masing−masing
mempunyai laju khas, yang bila tegangannya satu (satuan), laju tersebut dinamai
mobilitas atau konduktivitas ion individu. Konduktivitas total larutan tertentu
merupakan jumlah mobilitas sejumlah ion yang dikandungannya. Hal itu hanya benar
bila larutannya encer. Bagian arus total yang dibawa oleh ion tertentu disebut
transferens dan angka transport ion termaksud (Hartomo dan Kaneko, 1992:3)

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Elektroplating


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil elektroplating, diantaranya
yaitu:
1. Arus listrik
Rapat arus sangat berpengaruh terhadap ketebalan benda yang di plating. “Rapat arus
adalah jumlah arus listrik yang mengalir per satuan luas elektroda” (Sugiyarta et al.,
2012:25). Kerapatan arus yang baik adalah arus yang tinggi pada saat arus
diperkirakan masuk, bagaimana nilai kerapatan arus mempengaruhi waktu plating
untuk memcapai ketebalan yang diperlukan.

2. Waktu Pelapisan
“Waktu pelapisan akan mempengaruhi terhadap kuantitas dari hasil pelapisan yang
terjadi dipermukaan produk yang dilapis” (Sugiyarta et al., 2012:25). Berdasarkan
hasil penelitian sebelumnya, pada saat variasi waktu yang dilakukan adalah 5 menit,
10 menit, 15 menit dan 20 menit, telah terjadi perbedaan ketebalan lapisan yang
sangat signifikan. Semakin lama pencelupan, maka ketebalan lapisan semakin
bertambah.

3. Tegangan listrik
“Tegangan listrik adalah gaya listrik yang menggerakkan arus untuk mengalir di
sepanjang sebuah rangkaian listrik” (Bishop, 2002:12).

6
4. Konsentrasi larutan
Konsentrasi ini berkaitan dengan nilai pH dari larutan. Pada larutan elektrolit nikel
mempunyai batas-batas pH yang diijinkan agar berlangsung baik, berkisar antara
1,5-5,2.

5. Suhu
Suhu sangat penting untuk menyeleksi cocoknya jalannya reaksi dan melindungi
pelapisan. Keseimbangan suhu ditentukan oleh beberapa faktor seperti ketahanan,
jarak anoda dan katoda, serta ampere yang digunakan.

6. Jarak anoda katoda


Memiliki pengertian bahwa katoda sebagai elektroda yang mana aliran kation (ion-
ion bermuatan positif, seperti ion-ion Ag+ perak), direduksi oleh reaksi dengan
(terminal negatif) elektron-elektron pada katoda. Demikian dengan anoda memiliki
pengertian sebagai elektroda yang mana aliran anion (ion-ion bermuatan negatif,
seperti ion CIkhlorida), dioksidasi oleh pengendapan elektron-elektron paa anoda.

2.3 Krom
Krom adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lembaga Cr
dan nomor atom 24. Ia adalah unsur pertama dengan golongan 6. Ia adalah logam
berwarna abu-abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan pemolesan
tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi. Diambil dari kata chrόma dari
bahasa Yunani yang artinya warna karna banyak senyawa krom sangat berwarna.

Anda mungkin juga menyukai