Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat dan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Tetap Praktikum Kimia Dasar I ini
sebagaimana mestinya. Selawat teriring salam senantiasa tercurahkan atas keharibaan Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk dari alam kejahilan menuju alam kemahiran
seperti apa yang kita rasakan sekarang ini. Alhamdulillah.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Coord. dan Co.
Asst Praktikum Acara Kimia Dasar I yang dengan sabar, tulus dan tidak kenal lelah dalam
membimbing dan mengajari kami demi lancarnya praktikum yang kami laksanakan.
Kami menyadari akan ketidak sempurnanya laporan kami karena keterbatasan
pengetahuan yang kami miliki.karena itu kami minta kerja sama dari saudara/i untuk memberi
masukan kepada kami demi kebaikan kita bersama. Mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat bagi diri saya hususnya dan bagi kita semua pada umumnya. Amin ya robbal
‘alamin.

Mataram, Desember 2011

Penulis
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
tujuan: Untuk mempelajari teknik pemisahan dan pemurnian suatu zat dari campurannya.
waktu: Sabtu, 15 oktober 2011
tempat: Laboratorium Kimia Dasar I, lantai III, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mtaram.

B. LANDASAN TEORI
Campuran dapat dipisahkan dengan menggunakan berbagai macam metode. Metode-
metode tersebut, yaitu pengayakkan, penyaringan, sentrifugasi, evaporasi, pemisahan campuran
dengan menggunakan magnet, sublimasi, destilasi, corong pisah, dan kromatografi. Metode
dekntir digunakan untuk memisahkan campuran yang penyusunnya berupa cairan dan padatan.
Dalam hal ini, ukuran padatan cukup besar sehingga mengendap di bagian bawah cairan.
Dekantir dilakukan dengan menuang cairan ke wadah lain secara hati-hati supaya padatan
terpisah dari campuran. Untuk mempermudah proses dekantir, dapat digunakan pengaduk pada
saat menuang cairan. Dengan demikian, cairan tidak mengalir keluar wadah dan dapat terpisah
dari padatan dengan baik. Namun, metode ini tidak dapat memisahkan cairan dan padatan secara
sempurna. Hal ini disebabkan kadang-kadang masih ada cairan yang tersisa dalam wadah
semula. Bisa juga terjadi, sebagian padatan ikut masuk ke dalam wadah baru (Mikarjudin, 2007:
195).
Seperti halnya dekantir, proses penyaringan juga digunakan untuk memisahkan campuran
yang zat penyusunnya cairan dan padatan. Bedanya, ukuran padatan cukup kecil sehingga tidak
mengendap di dasar cairan, tetapi tersebar pada cairan. Jika campuran jenis ini dipisahkan
dengan dekantir, maka padatan dan cairan tidak terpisah dengan baik. Untuk itu dilakukan
penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan menuang campuran ke atas kertas saring dari
sebuah corong gelas. Kertas saring akan menahan padatan yang lebih besar dari pada ukuran
lubang saring. Padatan yang tertinggal pada kertas saring ini disebut residu. Sementara zat
dengan ukuran partikel lebih kecil dari ukuran lubang saring akan lolos melalui kertas saring. Zat
yang dapat melewati kertas saring ini disebut filtrate (Lutfi, 2007: 51).
Pengupan dan kristalisasi merupakan metode pemisahan campuran berdasarkan titik
didihnya. Titik didih setiap zat berbeda satu dengan yang lain. Adanya perbedaan titik didih
tersebut dapat dimanfaatkan untuk memisahkan campuran dengan cara penguapan, maksudnya
dua zat berbeda titik didihnya dapat dispisahkan dengan cara penguapan (Partana, 2008: 64).
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan
dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dispisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa-senyawa
yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing-masing.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam
campuran (Rahayu, 2011: 168-169).
Rekristalisasi adalah proses pertumbuhan kristal-kristal baru dari kristal-kristal
sebelumnya yang telah mengalami deformasi. Proses rekristalisasi membutuhkan pergerakkan
dan penyusunan kembali atom-atom. Penyusunan kembali untuk rekristalisasi ini lebih mudah
terjadi pada suhu tinggi (Vlack, 2004: 298-299).
1.1Latar Belakang
Dalam ilmu kimia pemisahan dan pemurnian campuran sangatp e n t i n g d a n d i p e r l u k a n .
Dalam praktikum kimia, pemisahan dan p e m u r n i a n d i l ak u k a n u n t u k
mendapatkan xat murni cari suatucampuran. Pada pekerjaan -
p e k e r j a a n d i l a b o r a t o r i u m b a n y a k melibatkan pemisahan campuran seperti
dalam pengolahan minyakb u m i d a n l o g a m - l o g a m . U n t u k d a p a t
m e l a k u k a n h a l t e r s e b u t dibut uhkan ket erampi l an dan penget ahuan. Ol eh
karena it u harus m e n g e t a h u i d a n m e m p e l a j a r i b a g a i m a n a c a r a - c a r a
p e m i s a h a n tersebut dalam praktikum kimia ini. Sebelumnya kita harus mengetahuiapa yang
dimaksud dengan campuran dan jenis campuran tersebut.Campuran adalah suatu bahan
yang terdiri atas satu atau lebih zat yang berlainan yang bergabung menjadi satu yang masih
mempunyaizat asalnya. Campuran dibedakan menjasi dua, yaitu :
1.
Campuran homogen : zat-zat pembentukan cairan yang cairannyasulit untuk dibedakan.
2.
Campuran heterogen : Zat-zat pembentuk cairan yang cairannyamasih bisa dibedakan.Untuk
memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya daricampurannya untuk mendapatkan
zat murni, dilakukanlah suatu sistemy a n g d a p a t m e m i s a h k a n a n a t a r z a t m u r n i
dengan bahan-bahanpencemar atau pencampur lainn ya pada suatu
c a m p u r a n y a k n i pemisahan dan pemurnian.P e m i s a h a n d a n p w m u r n i a n s u a t u
z a t y a n g m e n g a l a m i campuran atau tercemar dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitupen yari ngan (fi lt rasi ), dekant asi , subli m asi, krist ali sasi ,
ads orbsi , e k s t r a k s i . P a d a b a g i a n i n i j u g a a k a n s e d i k i t d i b a h a s t e n t
pemisahan secara kimia, yaitu kramatogra fi, sublimasi
d a n destilasi/penyulingan

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan praktikum ini adalah memilih pelarut yang sesuai untuk rekristalisasi,
menjernihkan dan menghilangkan warna larutan, memisahkan dan memurnikan campuran
dengan rekristalisasi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA


Dalam kehidupan sehari-hari, segala sesuatu yang ada di sekitar ki ta m erupakan
s uat u m at eri, dim ana yang di sebut sebagai m at eri it u adalah sesuatu yang memiliki
massa dan menempati ruang. Secara umumateri itu dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu :
A.Zat Murni
Zat adalah materi yang susunan dan komponen penyusunannya sama,z a t m u r n i m e m i l i k i
komposisi konstan. Salah satu cara untukmembedakan antara zat
m u r n i d a n c a m p u r a n a d a l a h d e n g a n mengukur titik leleh atau titik didih. Suhu zat
murni akan tetap konstanketi ka m el el eh, misal n ya es. Es akan m elel eh pada suhu
0° C dan s u h u i n i t e t a p s a m a s a m p a i s e m u a e s t e t a p m e l e l e h . T e t a p i
j i k a cam pran dil el ehkan bi asanya suhu akan berubah secara bert ahap ketika zat
padat tersebut diubah seluruhnya menjadi cairan.P erbedaan si fat i ni seri ng kali
di gunakan sebagai penguji an unt ukperbedaan bahan i tu m urni at a uti dak. J i ka
s uhu t et ap, sem ent ara bahan itu melelh, maka bahan itu termasuk murni. Tetapi jika
suhuberubah sementara zat tersebut tidak melelh, maka zat tersebut tidaktermasuk zat murni,
melainkan campuran.Adapun zat-zat murni dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

Unsur Us nsur adal ah m at eri yang pal i ng sederhana dan t idak dapat diuraikan
menjadi zat-zat lain secara kimia. Misalnya air, air dapatdi urai kan ol eh li st ri k m enj adi
dua j eni s gas, yai t u hi drogen dan oksigen, sedangkan hidrogen dan oksigen tidak
dapat diuraikan
23

lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Zat seperti hidrogen dan oksigen , yaitu zat tunggal
yang secara kimia tidak dapat diuraikanmenjadi zat lain yang lebih sederhana, disebut
unsur. Sedangkanzat-zat sperti air, yaitu zat tunggal yang dapat diurai menjadi zat l ain
yan g l ebih sederhana, di sebut s enyawa. Beberapa cont oh unsur dalam kehidupan
sehari-hari adalah besi, alumunium, emas,t im ah, t embaga, karbon, oksi gen, hi drogen,
dan bel erang sert a perak.

SenyawaSenyawa adlah zat tunggal yang dapat diuriaikan menjadi zat yanglebih sederhana.
Jumlah senyawa jauh lebih banyak dari jumlahunsure. P ada t ahun 1799, seorang
i lm uwan P ranci s bernam aJosep Louis P roust (1754 – 1826) m enem ukan sat u
s i fat yangterpenting dalam senyawa yaitu yang disebut hokum perbandingant et ap. P roust
m en yi m pul an bahwa perbandi ngan m assa unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu
dan tetap. Dari pembahasandiatas dapat disimpulkan sifat senyawa sebagaiberikut
:a)Tergolong z at t unggal b)Dapat diuraikan menjasi zat yang lebih
sederhana.c ) T e r b e n t u k d a r i d u a j e n i s u n s u r e a t a u l e b i h
d e n g a n perbandingan tertentu.d ) M e m p u n y a i s i f a t t e t r t e n t u y a n g b e r b e d a
d a r s i f a t u n s u r e penyusunan.
B.Campuran
C ampuran adal ah bahan yang t erdi ri daru dua z at at au l ebih yan g masih
mempunyai sifat zat asalnya, atau secara singkat campuran dapat diart ikan pul a
s ebagai gabungan dua zat tunggal at au l ebi hdengan perbandingan sem barang.
C ampuran dapat t erjadi ant ara u n s u r d e n g a n u n s u r , c o n t o h n y a u n s u r
h y d r o g e n d a n o k s i g e n , campuran juga dapat terjadi antara sen yawa
dengan sen yawa.
24

Contohnya air dengan alcohol, selain itu campuran juga dpat terjadi antar unsur dan
senyawa. Contohnya hydrogen dan uap air.Campuran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Campuran homogen, adalah campuran yang berupa larutan d i m a n a
d a l a m l a r u t a n t e r s e b u t t e r d a p a t z a t - z a t y a n g s u l i t dibedakan.
C ampuran hom ogen j uga dapat di art ikan sebagai p e n g g a b u n g a n d u a z a t
t u n g g a l ( l e b i h y a n g s e m u a p a r t i k e l menyebar merata membentuk satu fasa. Yang
disebut dengan satufasa adal ah z at yang si fat dan komposisin ya sam a ant ara
s atu bagian dengan bagian yang lain di dekatnya. Contohnya campuranhomogen adalah alcohol
dan air.

Campuran heterogen, adalh campuran yang suspensi dan koloiddan z at -z at dal am
cam puran t ersebut mudah untuk dibedakan. Campuran heterogen juga dapat diartikan
sebagai penggabunganya ng ti dak m erat a ant ara dua z at t unggal atau lebi h
s ehi nggaperbandingan komponen yang sat u dengan yang l ai nn ya
t idak sama.Di berbagai bagi an bej ana. C ontoh cam puran het erogen adal ah campuran
air dengan minyak tanah.Campuran digolongkan menjadi larutan, suspensi dan kolorel.

Larutan, adalah campuran homogen, suatu campuran dikatakan homogen ji ka ant ar
komponenn ya t i dak t erdapat bi dang bat as hingga tidak terbedakan lagi walaupun
menggunakan mikroskopultra. Komponen larutan tidak dapat dipisahkan melali
penyaringan.Komponen larutan dibedakan atas pelarut dan zat terlarut. Prosespel arut an
di pengaruhi ol eh s uhu, pengadukan / j ika zat t erl arut lebih halus.

Suspensi, adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Antar komponennya masih
terdapat bidang batas dan sering kali dapatd i b e d a k a n t a n p a m e n g g u n a k a n
m i k r o s k o p . I s t i l a h s u s p e n s i biasanya dimaksudkan untuk campuran heterogen dan
suatu zat

p e l a r u t n y a p a d a p e r m u k a a n s u a t u b e n d a p e n y e r a p . M a c a m - macam
kromatografi, antara lain :
-
Kromatografi kolom, Kromatografi kertas , kromatografi lempeng tipis,kromatografi gas,
kromatografi cairan-padat, kromatografi gas-cairan,k r o m a t o g r a f i l a p i s - t i p i s ,
k r o m a t o g r a f i p e n u k a r i o n , k r o m a t o g r a f i penyaringan sel, kronmatografi
elektroforesis.Pemishan dan pemurnian dapat juga dilakukan dengan cara -cara fisis, antara
lain :

Fi lt rasi (penyari nga n), adal ah pemisahan z at padat dari suatu l a r u t a n
b e r d a s a r k a n u k u r a n p a r t i k e l n y a y a g n b e r b e d a menggunakan
k e r t a s s a r i n g . C o n t o h n y a b u b u k k a p u r t u l i s ditambhakan air diaduk lalu
disaring menggunakan kertas saringyang sangat kecil. Kapur tulis akan tersaring diatas
kertas saringdikarenakan partikel kapur tulis tidak dapat menembus pori-porikertas
saring sedangkan air dapat melewati kertas saring, karena partikel air lebih kecil daripada
pori-pori kertas saring tersebut.

D e k a n t a s i ( p e n g e n d a p a n ) , s a l a h s a t u j e n i s r e a k s i u m u m n y a berlangsung
dalam larutan berair adalah reaksi pengendapan yangcirinya adalah terbentuknya produk yang
tidak larut, atau endapan.E n d a p a n a d a l a h p a d a t a n t a k l a r u t y a n g t e r p i s a h d a r i
l a r u t a n . Rekasi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.

Ekstraksi, adalah pemisahan zat dengan larutannya berdasarkankepolarannya dan
massa jenisnya. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larutan yang berada dari
komponen-komponen dalamc a m p u r a n . P e m i s a h a n i n i b e r d a s a r k a n j e n i s
l a r u t a n n y a a t a u kepol arann ya, dan m assa j enisn ya. C am p uran dua j eni s
cai ranyang t i dak sali ng mel arutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah.
Contohnya campuran air dan minyak. Bila campuran air danminyak dicampurkan lalu
dikocok atau digoncangkan kemudiandi damkan t erl ihat bahwa m in yak berada
di at as dan ai r be rada
27

di bawahn ya. Ji ka keran di buka m aka ar akan keluar dan keran ditutup kembali
setelah airnya keluar. Akhirnya hanya minyak yangt e r s i s a . E k s t r a k s i a d a l a h t e k n i k
yang sering digunakan bilasen yawa organic (sebagian besar hidrofob)
d i l a r u t k a n a t a u didispersika dalam air. Pelarut yang tepat (cukup untuk melarutkansenyawa
organic ; seharusnya tidak hidrofob)Ditambahkan pada fasa larutan dalam airnya, campuran
kemudiandiaduk dengan baik sehingga senyawa organi di ekstraksi denganbaik. Lapisan organic
dan air akan dapat dipisahkan dengan corongpisah, dengan senyawa organik dapat diambil
ulang dari lapisanorganic dengan menyingkirkan pelarutnya.

Kristalisasi, adalah pemisahan bahan padat berbetuk kristal dari suatu larutan atau lelehan.
Larutan pekat didinginkan sehingga zatt erl arut m engkri st al. Hal ini t erj adi karena
kel arut an berkurangketi ka suhu di turnkan. Apanil a l arut an tidak cukup pekat ,
dapat d i p e k a t k a n l e b i h d u l u d e n g a n j a l a n p e n g u a p a n
k e m u d i a n pendi nginan. Mel alui krist alisasi diperol eh z at padat y ang
l ebi hmurni karma komponen larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut
mengkristal.Ada dua cara yang biasa dilakukan pada kristalisasi, yaitu :

C a r a P e n g u a p a n , c a i r a n d i u a p k a n m e l a l u i p e m a n a s a n , sehingga kita
memperoleh kristal padat. Cara ini biasa dipakaipada i ndustri garam . Ai r l aut
dim asukkan kedal am t am bak -tambak, kemudian dibiarkan mengendap dan menguap
olehcahaya matahari dan selanjutnya diperoleh kristal garam.

Cara Pendinginan, zat-zat padat lebih mudah larut dalam air p a n a s c a r i p a d a a i r


d i n g i n . J i k a s u a t u l a r u t a n d i d i n g i n k a n , kelarutan zat berkurang, sehingga muncul
sebagai kristal.Industri belerang menggunakan cara pendinginan, uap air yang sangat
panas, dipom pakan tanah ol eh udara yan g bert ekanan u d a r a t i n g g i . K e t i k a d i
dinginkan belerang akan mengkristal
28

kem bali . Kri st ali sasi dapat dil akukan j ika pada kondisi t ert ent u suhu, tekanan,
konsentrasi yang tertentu. Komponen yang ingindipisahkan dapat mengendap berwujud
padatan permanen.

Rekristalisasi, adalah pemisahan zat padat dril a r u t a n b e r d a s a r k a n p e r b e d a a n
t i t i k d i d i h d e n g a n c a r a m em anaskan pel arut n ya sam pai m enguap
m embent uk krist al . Contohnya, C
u
SO
4
. 5H
2
O ditambahkan air kemudian diaduk hinggal a r u t . S e t e l a h d i p a n a s k a n a i r a k a n
menguap dan C
u
SO
4
akanmengalami pengkristalan kembali.

S e n t r i f u g a s i , d a p a t d i g u n a k a n u n t u k memisahkan suspensi
y a n g j u m l a h n y a s e d i k i t . D a l a m h a l i n i suspensi tersebut dimasukkan ke dalamm
tabung rekasi kemudiandisentrifugasikan. Sentrifugasi sangat cepat menghasilkan
gayas e n t r i f u g a s i l e b i h b e s a r d a n g a y a g r a v i t a s i s e h i n g g a
p a r t i k e l tersuspensi menggumpal di dasar tabung reaksi selanjutnya cairandapat di dekantasi
atau di pipet sehingga cairan dapat terpisahkandari zat padat yang berada dibawah cairan
tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Zat padat umumnya mempunyai titik lebur yang tajam (rentangan suhunya kecil),
sedangkan zat padat amorf akan melunak dan kemudian melebur dalam rentangan suhu
yang beasr. Partikel zat padat amorf sulit dipelajari karena tidak teratur. Oleh sebab itu,
pembahasan zat padat hanya membicarakan kristal. Suatu zat mempunyai bentuk kristal
tertentu. Dua zat yang mempunyai struktur kristal yang sama disebut isomorfik (sama
bentuk), contohnya NaF dengan MgO, K2SO4 dengan K2SeO4, dan Cr2O3 dengan Fe2O3.
Zat isomorfik tidak selalu dapat mengkristal bersama secara homogen. Artinya satu
partikel tidak dapat menggantikan kedudukan partikel lain. Contohnya, Na+ tidak dapat
menggantikan K+ dalam KCl, walaupun bentuk kristal NaCl sama dengan KCl. Suatu zat
yang mempunyai dua kristal atau lebih disebut polimorfik (banyak bentuk), contohnya
karbon dan belerang. Karbon mempunyai struktur grafit dan intan, belerang dapat
berstruktur rombohedarl dan monoklin (Syukri, 1999).

Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan,
dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu di kala
suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat
yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan
sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap (Arsyad, 2001).

Garam dapur atau natrium klorida atau NaCl. Zat padat berwarna putih yang dapat
diperoleh dengan menguapkan dan memurnikan air laut. Juga dapat dengan netralisasi HCl
dengan NaOH berair. NaCL nyaris tak dapat larut dalam alkohol, tetapi larut dalam air
sambil menyedot panas, perubahan kelarutannya sangat kecil dengan suhu. Garam normal;
suatu garam yang tak mengandung hidrogen atau gugus hidroksida yang dapat digusur.
Larutan-larutan berair dari garam normal tidak selalu netral terhadap indikator semisal
lakmus. Garam rangkap; garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran
sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Misalnya: FeSO4(NH4)2SO4.6H2O dan
K2SO4Al2(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa ion
sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan garam
kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan (Arsyad, 2001).

III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah erlenmeyer, gelas kimia,
pengaduk, pipet, pembakar Bunsen yang dilengkapi dengan kasa asbes, corong kaca,
kertas saring, penjepit, corong Buchner, kaca arloji, tabung kapiler, alat penentuan titik
leleh, tabung reaksi.

B. Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah asam benzoat, n-heksana,
kloroform, toluena, methanol, karbon/norit, sikloheksana, es, aquades.

Alat dan Bahan


3 . 1 . 1 A l a t - a l a t d i g u n a k a n d a l a m
p e r c o b a a n i n i adalah :
-
Sendok
-
Gelas Kimia 100 ml
-
Corong gelas
-
Beker gelas 250 ml dan 50 ml
-
Corong pisah
29

-
Cawan penguap
-
Batang pengaduk
-
Kertas saring
-
Hot Plate3 .
1 . 2 B a h a n - b a h a n - Garam dapur Kapur tulisMinyak
goringPasir NaftalenaNoritSirupOrangeAir (akuades
VI. KESIMPULAN

Kesimpulan yang di dapat dari percobaan ini adalah :

1. Pemurnian zat dapat dilakukan dengan rekristalisasi, distilasi, ekstraksi pelarut dan penukaran
ion.

2. Pemisahan secara kimia terhadap satu komponen atau lebih dilakukan dengan mereaksikannya
dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.

3. Rekristalisasi yaitu suatu cara untuk memisahkan campuran zat padat dengan zat cair dengan 2
kali proses pengkristalan.

PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pemisahan dan pemurnian dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu, dekantasi, filtrasi, kristalisasi, destilasi dan lain-lain.
Proses dekantasi dan filtrasi mempunyai warna yang sedikit berbeda kekeruhannya. Karena pada
proses dekantasi bisa saja endapan ikut masuk ke wadah baru.
Didapatkan etanol murni denga volume 7,5 ml karena perbedaan titik didih aquades dan etanol.
2. Saran
Hasil pengamatan harus diketahui oleh setiap praktikan dan harus terjalin kerjasama yang lebih
baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, M. Natsir, 2001, Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah, Gramedia, Jakarta.

 Lutfi. 2007. IPA Kimia. Jakarta: erlangga.

 Mikarjudin. 2007. IPA TERPADU. Jakrta: ESIS.

 Partana, Crys Fajar. 2008. KIMIA I. Bogor: Quadra.


 Rahayu, Nurhayati. 2011. KIMIA. Jakarta: Gagas Media.
 Vlack, Lawrence H. Van. 2004. Elemen-Elemen Ilmu dan Rekayasa Material. Edisi ke-6.
Jakrta: Erlangga.
 Brady, James. 1999.
 Kimia Universitas Asas dan Struktur
 .Edisi Kelima. Jilid Satu. Binarupa Aksara. Jakarta
 •
 Chang, R. 2005.
 Kimia Dasar.
 Jilid Satu. Erlangga. Jakarta
 •
 Kleinfelter, Keenan. 1979.
 Kimia Untuk Universitas.
 Erlangga.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai