Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih
dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja
dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002). Menurut
Suradi, dan Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya
kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air
besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.

B. Etiologi
1. Faktor infeksi : Bakteri, virus, parasit, candida
2. Faktor parenteral : infeksi di bagian tubuh lain (OM sering terjadi pada anak-anak)
3. Faktor malabsorpsi : karbohidrat, lemak, protein
4. Fakto rmakanan : makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran yang
dimasak kurang matang, kebiasaan cuci tangan
5. Faktor psikologis : rasa takut, cemas

Menurut Dr. Haikin Rachmat, MSc., penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam
golongan:
1. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
3. Alergi.
4. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
5. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
6. Dan penyebab lain.

C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala anak yang menderita diare, yaitu:
1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah
2. Suhu tubuh meninggi
3. Feces encer, berlendir atau berdarah
4. Warna feces kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu
5. Anus lecet
6. muntah sebelum dan sesudah diare
7. Gangguan gizi akibat intake makanan kurang
8. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, yaitu penurunan berat badan, turgor kulit
berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, membran mukosa kering.

D. Proses Penyakit
Diare timbul karena ada ganguan dalam tubuh seperti gangguan osmotic,
gangguan sekresi dan gangguan gerak usus . Hal ini akan dibahas secara mendalam satu
persatu. Gangguan osmotic terjadi karena makanan atau zat yang terdapat dalam
makanan tidak bisa diserap oleh tubuh dan menyebabkan tekanan osmotik. Tekanan
osmotic ini terjadi pada rongga usus dan apabila tekanan osmotic ini meninggi maka
elektrolit dan air akan bergeser, hal ini menyebabkan isi rongga usus menjadi hiperbola
dan tentu saja merangsang usus untuk mengeluarkan suatu hal yang tidak menjadi
porsinya. Hal ini lah yang memicu terjadinya diare. Dampak gangguan sekresi yang
terjadi yaitu terjadi gangguan pada dinding usus, misalnya racun. Racun akan
merangsang dinding usus dan selanjutnya terjadi peningkatan air ke rongga usus, usus
penuh dan terjadi diare. Yang terakhir ialah gangguan gerak usus, gerakan
hiperperistaltik pada usus akan menyebabkan usus kurang optimal dalam menyerap
makanan sehingga terjadi diare.

E. Komplikasi
Diare yang berlangsung dalam waktu lama menyebabkan tubuh kehilangan banyak
cairan dan nutrisi. Komplikasi yang dapat timbul antara lain :
 Urin gelap
 Urin sedikit
 Jantung berdetak lebih cepat
 Sakit kepala
 Kulit kering
 Sifat lekas marah
 Kebingungan
Jika diare dialami oleh anak-anak, dehidrasi dapat menyebabkan :
 Mulut dan lidah kering
 Mata atau pipi cekung
 Penurunan produksi air mata
 Jarang buang air kecil
 Mudah lesu, menangis, atau marah
 Kulit yang tetap terjepit setelah dicubit

F. Penatalaksanaan Medis
Dasar pengobatan diare adalah :
1. Pemberian cairan : jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberianya.
2. Dietetik (cara pemberian makanan)
3. Obat-obatan.

1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dan memperhatiakn derajat dehidrasinya dan
keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi rignan dan sedang cairan diberikan per oral berupa cairan
yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCl dan glukosa untuk diare akut dan karena
pada anak di atas umur 6 bulan kadar natrium 90 ml g/L. pada anak dibawah 6 bulan
dehidrasi ringan / sedang kadar natrium 50-60 mfa/L, formula lengkap sering disebut
: oralit.
b. Cairan parontenal
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai engan kebutuhan
pasien, tetapi kesemuanya itu tergantugn tersedianya cairan stempat. Pada umumnya
cairan Ringer laktat (RL) diberikan tergantung berat / rignan dehidrasi, yang
diperhitugnkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan BB-nya.
- Belum ada dehidrasi
Per oral sebanyak anak mau minum / 1 gelas tiap defekasi.
- Dehidrasi ringan
1 jam pertama : 25 – 50 ml / kg BB per oral, selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari
- Dehidrasi sedang
1 jam pertama : 50 – 100 ml / kg BB per oral (sonde), selanjutnya 125 ml / kg
BB / hari.
- Dehidrasi berat
Tergantung pada umur dan BB pasien.

2. Pengobatan dietetik
Untuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan BB kurang dari
7 kg jenis makanan :
- Susu (ASI adalah susu laktosa yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak
tidak jenuh, misalnya LLM, al miron).
- Makanan setengah padar (bubur) atau makanan padat (nasitim), bila anak tidak
mau minum susu karena di rumah tidak biasa.
- Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan susu dengan
tidak mengandung laktosa / asam lemak yang berantai sedang / tidak sejuh.

3. Obat-obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui tinja
dengan / tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa /
karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras sbb).
- Obat anti sekresi
Asetosal, dosis 25 mg/ch dengan dosis minimum 30 mg. Klorrpomozin, dosis 0,5
– 1 mg / kg BB / hari
- Obat spasmolitik, dll umumnya obat spasmolitik seperti papaverin, ekstrak
beladora, opium loperamia tidak digunakan untuk mengatasi diare akut lagi, obat
pengeras tinja seperti kaolin, pektin, charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya
mengatasi diare sehingg tidak diberikan lagi.
- Antibiotik
Umumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas
bila penyebabnya kolera, diberiakn tetrasiklin 25-50 mg / kg BB / hari.
Antibiotik juga diberikan bila terdapat penyakit seperti : OMA, faringitis,
bronkitis / bronkopneumonia.

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Diare

A. Pengkajian
1. Faktor predisposisi dan presipitasi

Anda mungkin juga menyukai