Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh
dan mendapatkan laba. Pemasaran dikembangkan dari kata pasar yang berarti
sarana atau tempat berkumpulnya orang yang terlibat dalam pemasaran. Dalam
pengertian abstrak pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem
‘Marketing is about identifying and meeting human and social needs. One
of the shortest good definitions of marketing is meeting needs profitably’.
23
24
yang sama dan dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses
perusahaan agar mendapatkan suatu penilaian yang baik dalam benak konsumen
oleh suatu organisasi, ataupun perusahaan dengan maksud untuk mencapai tujuan
ahli:
pemasaran adalah suatu seni dan ilmu yang dilakukan oleh individu atau
pemasaran.
yang baik untuk mengatur produk, harga, distribusi, kombinasi terhadap produk
merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan,
pasar sasaran.
dikenal dalam istilah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat atau
evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan istilah 7P
maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place,
1. Produk
pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah
produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain
2. Harga
Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan
harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang
yang bersangkutan.
3. Distribusi
dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar
4. Promosi
dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui
Dalam pemasaran jasa ada elemen - elemen lain yang bisa dikontrol dan di
elemen tersebut adalah 3P, sehingga bauran pemasarannya menjadi 7P, yaitu :
1. Sarana Fisik
Sarana fisik (Physical Evidence), merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau
bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang - barang lainnya.
28
2. Orang
Orang (People), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang
adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan
3. Proses
Proses (Process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti
sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama
dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan
Produk: Harga:
- Ragam - Daftar Harga
Pelanggan
- Kualitas - Diskon/
- Desain Potongan Harga
Sasaran
- Fitur - Periode
- Nama Merek Positioning Pembayaran
- Kemasan - Persyaratan
- Layanan Yang Diharapkan
Promosi: Tempat:
- Iklan - Saluran
- Penjualan Pribadi - Cakupan
- Promosi Penjualan - Pemilahan
- Hubungan - Lokasi
- Persediaan
- Tranportasi
Gambar 2.1
Rincian Bauran Pemasaran
Sumber: Kotler dan Amstrong (2012:52)
2.1.4 Promosi.
secara sinonim dengan istilah perjualan meskipun yang dimaksud adalah promosi.
activities that communicate the merits of the product and persuade target
dari suatu produk. Terdapat beberapa pengartian promosi menurut para ahli.
“Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang
memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk
baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian”.
“Promosi adalah kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting
karena kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli dimana
keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh
konsumen”.
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan hal
yang penting dalam memasarkan suatu produk sehingga konsumen akan tertarik
dan melakukan pembelian terhadap produk tersebut, sehingga suatu promosi perlu
melalui bermacam - macam media, hal ini bertujuan agar perusahaan dapat
Promosi bukan program yang tidak terkendali dan terpadu pada metode
Promosi menunjukan adanya lalu lintas informasi dua arah meliputi informasi
dalam keberadaannya.
strategi yang paling baik dari variabel-variabel advertising, personal selling, dan
alat promosi lainnya yang semua direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan. Lain halnya dengan pengertian bauran promosi dari Kotler dan
yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang
jelas.
menguntungkan.
perbaikan citra, dan meningkatkan penjualan produk maupun jasa baik secara
untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk
atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk
(penjualan langsung).
(marketing mix), dikatakan penting karena dengan produk lah perusahaan dapat
komunikasi yang tepat. Produk juga merupakan titik pusat dari kegiatan
pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu kegiatan perusahaan yang
tujuannya.
Berikut ini adalah definisi mengenai produk menurut Kotler dan Keller
(2012:4):
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide”.
disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
36
konsumen untuk dibeli dan dikonsumsi, dan produk bukan hanya sesuatu yang
berwujud (tangible) saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud
(want) konsumen. Produk sendiri tidak hanya mencakup objek fisik tetapi dapat
tingkatan produk. Berikut penjelasan lima tingkatan produk menurut Kotler dan
Keller (2012:4):
1. Pada tingkatan dasar adalah manfaat ini (core benefit) dimana layanan atau
2. Pada tingkatan kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk
Gambar 2.2
Lima Tingkatan Produk
Sumber : Kotler dan Keller (2010:4)
Jadi pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang komplek.
Nilai sebuah produk/jasa ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan
daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen dan industri). Menurut Kotler dan
1. Produk Konsumen.
Produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumen pribadi. Produk ini
Produk sehari-hari adalah barang atau jasa yang biasa dibeli pelanggan dalam
frekuensi yang tinggi, dalam waktu cepat dan untuk memperolehnya tidak
teratur.
membutuhkan.
penampilan fisik produk (physcal attributes), pelayanan purna jual (after sales
services), harga (price), gaya (style), dan tempat penjualan. Produk ini
meliputi:
mau membayarnya dengan harga tinggi dan rela mengorbankan waktu dan
memerlukannya.
2. Produk Industri
Produk yang dibeli oleh individu/organisasi untuk diproses lebih lanjut atau
Produk industri yang sepenuhnya masuk kedalam produk yang dibuat pabrik
termasuk bahan baku, suku cadang yang ikut dalam proses manufaktur.
barang jadi.
adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan
kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa
maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga
agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga
bersangkutan.
kualitas yang meliputi usaha atau melebihi harapan pelanggan, kualitas mencakup
produk (barang dan jasa). Tenaga kerja dan lingkungan kerja, kualitas merupakan
kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai
digunakan, yaitu:
1. Transcendental approach
Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit
seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa. Selain perusahaan dapat
(kosmetik) kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi), dan lain-lain. Dengan
2. Produk-based approach
mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki
produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan
3. User-based approach
bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda
pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum
yang dirasakan.
4. Manufacturing-based approach
sama dengan persyaratannya. Dalam sektor jasa, dapat dikatakan kualitas bersifat
dikembangkan secara internal, yang sering kali di dorong oleh tujuan peningkatan
produktivitas dan penekanan biaya. Jadi yang menentukan kualitas adalah standar-
5. Value-based approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan
sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang
paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah produk atau jasa yang
antara beberapa perspektif kualitas dan secara aktif menyesuaikan setiap saat
produk.
b. Durability (Daya Tahan), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat
penggunaan produk.
f. Esthetics (estetika), daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan model
perusahaan terhadapnya.
produk karena fungsi yang melekat pada produk tersebut. Bila pelanggan
3. Dimensi ketiga yaitu umur, menekankan pada seberapa lama sisa produk
tahan dalam pemakaian. Semakin lama suatu produk dapat digunakan maka
Sebagai contoh suatu produk yang dibuat dengan bantuan teknologi tinggi
45
memiliki kualitas yang tinggi. Sebaliknya, bila suatu produk dibuat dengan
proses asal jadi maka akan menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang
kurang memuaskan.
atau model).
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini indikator dari kualitas
produk yang digunakan didasarkan pada pendapat dari Kotler dan Armstrong
sangat penting bagi para pemasar untuk mempelajari persepsi, preferensi, dan
apa yang konsumen pikirkan (kognisi) dan konsumen rasakan (pengaruh), apa
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan
oleh konsumen.
antara individu. Peran pemasaran itu sendiri adalah untuk menciptakan pertukaran
produk yang bersifat dinamis, mengikuti trend dan perkembangan zaman dan
dapat dipengaruhi oleh segelintir individu atau kelompok dalam persepsi maupun
keputusan pembelian pada suatu produk dengan melibatkan interaksi dan kognisi,
melakukan proses pembelian atau respon yang ditimbulkan oleh pihak pemasar
terpenting yang harus dipelajari terus oleh pihak pemasar guna mengetahui dan
mengkaji apa yang sedang dibutuhkan dan diinginkan pihak konsumen. Dengan
itu perusahaan dapat menyusun langkah untuk menciptakan produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen agar produk tersebut diterima pasar dengan tangan
b. Sub budaya, terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok, ras dan daerah
a. Kelompok Referensi
b. Keluarga
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
berbagai aspek yang berada pada diri konsumen dalam memutuskan pembelian.
Berikut ini adalah gambaran model perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller
(2012:166):
Psikologi
Konsumen
Motivasi Proses Keputusan
Keputusan Pembelian
Persepsi
Pembelian
Rangsangan Rangsangan Pembelaja
Penelitian ran Pengenalan Pilihan
Lain
Memori masalah, produk,
Produk & Ekonomi Pencarian Pilihan
Jasa Teknologi informasi, merek,
Harga Politik Pemilihan Pilihan
Distribusi Budaya Karakterist alternatif, penyalur,
Komunikasi ik Keputusan Jumlah
Konsumen pembelian, Pembelian,
Budaya Perilaku Waktu
Sosial pasca pembelian,
Personal pembelian. Metode
pembayaran
Gambar 2.3 .
Model Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler dan Keller (2012:166)
50
Keller,2012 : 225).
yang sangat penting terutama dalam menjaga suatu hubungan. Brand Trust
karena jika sebuah merek sudah tidak dipercayai lagi oleh konsumen maka produk
dengan merek tersebut akan sulit untuk berkembang di pasar. Namun sebaliknya
jika merek tersebut dipercayai oleh konsumen, maka produk dengan merek
Morgan dan Hunt (1994) dalam Ratni Prima Lita (2009:72) menjelaskan
terjadinya suatu hubungan melaui timbal balik yang menganggap loyalitas itu
berasal dari kepercayaan karena hal tersebut dapat menaikan suatu kepercayaan
segala jenis layanan produk dan jasa yang ditawarkan. Serta membangun image
baik pada perusahaan itu sendiri serta menambah loyalitas pelanggan untuk
mencapai tujuan utama perusahaan. Manfaat yang didapat tentu akan banyak dan
sangat menguntungkan kedua belah pihak. Konsumen tentu kana terpuaskan, dan
perusahaan akan merasa senang dapat melayani dan memebrikan rasa percaya
berlanjut.
2. Ability (Kemampuan)
Ability (Kemampuan) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat
bertransaksi.
3. Integrity (integritas)
penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat kepada
konsumen.
4. Willingness to depend
terjadi.
2.1.8 Merek.
menambahkan value kepada produk, perusahaan, orang atau bahkan Negara, oleh
karena itu brand menjadi indicator value yang ditawarkan kepada pelanggan
internal, eksternal, dan investor. Selain itu merek mengindikasikan value dari
54
komoditas.
Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam pemasaran adalah
merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh pabrik dan mudah ditiru oleh para
memiliki nilai dan identitas atau ciri tertentu yang dilindungi secara hukum
konsumen terhadap produk yang akan dibeli maka persaingan antar perusahaan
“Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa”.
bahwa merek merupakan suatu bentuk identitas dari suatu produk yang
pesaing yang berbentuk suatu nama, kata, tanda, simbol, desain, atau kombinasi
emosional.
tertentu.
manfaat kepada:
masalah.
b. Nama merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi penjual
segmen tertentu.
c. Meningkatkan efesiensi.
extrinsic properties of the product or service, including the ways in which the
menggambarkan sifat ekstrinsik dari suatu produk atau jasa termasuk cara dimana
bagaimana konsumen memandang suatu merek. Citra merek yang positif akan
dikemudian hari, sedangkan bagi produsen citra merek yang baik akan
memberikan suatu kekuatan emosional lebih dari kekuatan rasional yang dimiliki
oleh produk tersebut. Hal ini akan membuat konsumen mengasosiasikan hal
kualitas (model dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang menyebabkan
atribut dan manfaat yang diberikan oleh merek akan dapat memenuhi atau
secara aktif menguraikan arti informasi suatu produk atau jasa maka akan
3. Keunikan merek adalah asosiasi terhadap suatu merek mau tidak mau harus
kepada pengalaman atau keuntungan diri dari image produk tersebut. Dari
perbedaan yang ada, baik dari produk, pelayanan, personil, dan saluran yang
Menurut Aaker yang dialih bahasakan oleh Aris Ananda (2009:196), faktor-
1. Product Attributes.
2. Consumer Benefits
a) Functional benefits.
b) Emotional benefits
d) Brand Personality
e) User Imagery.
f) Organizational Associations.
perusahaan tersebut.
60
3) Love and passion, seperti: konsumen akan merasa kecewa jika brand
dalam jurnalnya yang berjudul Impact of Brand Image, Service Quality and Price
mengemukakan bahwa citra merek memiliki tiga dimensi, yakni atribut, manfaat,
Brand identity merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau
dengan merek atau produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas
yang sama, misalnya karakter tegas, kaku, berwibawa, nigrat, atau murah
dan sebagainya.
Brand Association adalah hal-hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan
dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas
yang berulang dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau kegiatan
social resposibility, isu-isu yang sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut,
ataupun person, simbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat melekat
Brand attitude and behavior adalah sikap atau perilaku komunikasi dan
nilai yang dimilikinya. Attitude and behavior mencakup sikap dan perilaku
62
konsumen, aktivitas dan atribut yang melekat pada merek saat berhubungan
Menurut Kotler dan Keller (2012:347), citra merek dapat dilihat dari:
1. Keunggulan asosiasi merek, salah satu faktor pembentuk brand image adalah
2. Kekuatan asosiasi merek, setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu
satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya.
mudah. Namun demikian, popularitas adalah salah satu kunci yang dapat
produk tersebut.
63
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini dimensi dan indikator
dari citra merek yang digunakan adalah indikator citra merek menurut Keller
Merek), Brand Association (Asosiasi Merek), Brand Attitude dan Behavior (sikap
dan perilaku merek), Brand Benefit and Competence (Manfaat dan Keunggulan
Merek).
membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses
Dari kedua definisi loyalitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsep
sepanjang waktu oleh beberapa unit pembuatan keputusan. Tujuan utama atau
misi perusahaan adalah mencapai tingkat loyalitas yang tinggi dari konsumen. Hal
Pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal ini
oleh Jill Griffin dalam Ratih Hurriyati (2010:130) pelanggan yang loyal memiliki
Komitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling penting bagi
telah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan produk atau jasa tertentu.
65
Keputusan pelanggan untuk mengkonsumsi antar lini produk dan jasa adalah
pelanggan sudah merasa puas akan suatu produk atau jasa, maka ia mungkin
akan mencoba produk atau jasa yang lainnya dengan harapan akan
mudah terpengaruh oleh bujukan pesaing. Pelanggan dan klien terbaik dari
suatu perusahaan adalah prospek yang paling dicari oleh perusahaan pesaing.
Oleh karena itu, pelanggan yang bertahan lama tergantung pada perusahaan
berpindah adalah rasa tidak puas yang berkembang secara progresif lama-
kelamaan.
perusahaan tersebut.
tahapan terbentuknya loyalitas pelanggan yang terbagi dalam tujuh tahap, yaitu:
66
1. Suspect, adalah orang yang mungkin membeli produk atau jasa. Disebut
sebagai Suspect, karena tamu akan melakukan pembelian namun belum tentu
2. Prospects, adalah orang yang memiliki kebutuhan terhadap produk atau jasa
ini tamu telah mengetahui keberadaan perusahaan serta produk dan jasa,
3. Disqualified, adalah tamu yang tidak membutuhkan produk atau jasa yang
ditawarkan, atau tahap ini disebut sebagai tahap dimana tamu tidak mempunyai
4. First time customer, adalah tamu yang membeli produk atau jasa untuk
pertama kalinya, namun mereka juga masih rawan untuk melakukan pembelian
5. Repeat customers, adalah tamu yang telah membeli produk atau jasa lebih dari
dua kali atau lebih, bahkan bisa jadi mereka telah melakukan pembelian dua
jenis produk atau jasa yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula.
6. Clients, adalah tamu yang membeli semua produk atau jasa yang mereka
butuhkan secara teratur. Pada tahapan ini hubungan dengan tamu sudah terjalin
cukup kuat dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sehingga
tamu tidak terpengaruh lagi dengan rangsangan produk atau jasa dari pesaing.
7. Advocates, adalah tamu yang membeli semua produk atau jasa yang mereka
butuhkan secara teratur, serta mendorong orang lain untuk ikut melakukan
promosi akan menimbulkan efek yang berbeda terhadap citra merek sesuai dengan
citra dibentuk oleh iklan, komunikasi, dari mulut ke mulut serta pengalaman.
Promosi produk atau jasa membantu dalam cara terbaik untuk membangun
yang cocok untuk mereka. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Didi Zainudin
(2011) promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra merek melalui
keputusan pembelian. Dan promosi juga memiliki pengaruh secara tidak langsung
75
Kualitas produk ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu faktor desain dan
faktor proses pengerjaan. Desain yang baik jika diproses dengan baik, akan
tangani dengan proses yang baik, cenderung akan tetap menghasilkan keluaran
yang kurang baik mutunya (Murdifin dan Mahfud dalam Candra Hakim, 2014:2).
Kualitas produk juga merupakan salah satu faktor yang menjadi daya tarik
konsumen untuk membeli suatu produk. Dalam membeli suatu produk, konsumen
akan membandingkan antara produk yang satu dengan yang lainnya dan akan
lebih banyak memberikan perhatian pada produk yang akan memberikan manfaat.
Hal ini di karenakan dalam mencari suatu produk, konsumen tidak hanya ingin
kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra merek. Kualitas
kualitas produk dapat diukur melalui pendapat konsumen sendiri. Peter Halim dkk
konsumen yang positif terhadap produk timbul ketika konsumen memiliki kesan
Menurut Che-Hui Lien, dkk. (2015) menyatakan citra merek memiliki dampak
ditemukan memiliki efek positif pada kepercayaan merek, Semakin banyak orang
yang percaya merek maka akan semakin sukses untuk kedepannya. Oleh karena
itu ada banyak cara untuk membangun kepercayaan merek. Sebuah cara yang
keyakinan. Perusahaan harus memiliki tingkat yang kuat dari konsistensi di semua
bagian bisnis. Citra merek adalah hal yang penting, karena itu untuk membangun
citra merek kita harus membangun kesadaran melalui iklan, merek dan asosiasi
mengenai mereknya, jika perusahaan dapat menarik hati konsumen maka semakin
lama konsumen akan merasa loyal terhadap merek tersebut. Kotler dan Keller
dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam
subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli. Hal
tersebut akan berdampak terhadap citra merek, produk berkualitas yang akhirnya
perusahaan untuk bertahan dalam persaingan yang berat. Merek membantu dalam
menciptakan hubungan antara konsumen dan produsen. Peter Halim, dkk (2014)
pelanggan baru. Citra merek secara langsung berkaitan dengan loyalitas merek
karena bantuan konsumen, mereka merasa menjadi pemilik dari merek tersebut.
Karena semakin tinggi promosi maka akan semakin tinggi loyalitas. Kotler dan
Promosi penjualan sering menarik orang yang suka beralih merek, terutama yang
mencari harga yang lebih murah, nilai yang lebih baik, atau premi. Maka dari itu
pelanggan, jenis promosi dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu promosi transaksi
kepercayaan, komitmen, serta konflik dengan melihat promosi yang memiliki efek
peneliti menemukan bahwa promosi memang bisa dibagi menjadi dua, promosi
sebagai ukuran relatif kebaikan produk atau jasa. Asghar Afshar Jahanshahi
konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha
konsumen akan merasa loyal terhadap merek tersebut. Abdullah Alhaddad (2015)
diakui sebagai variabel kunci dalam hubungan jangka panjang dengan pelanggan,
Kepercayaan merek adalah item penting yang membantu pelanggan setia terhadap
membuktikan bahwa merek hanya untuk pelanggan dan merek hanya untuk
memenuhi harapan mereka. loyalitas merek adalah hasil dari kepercayaan merek
Promosi
Advertising
Sales Promotion
Public Relations
and Publicity
Direct Marketing Montaner dan José-
Personal Selling Miguel Pina (2008)
Kotler & Armstrong
Didi Zainudin (2011)
(2012:432)
Endang
Tjahjaningsih (2013)
Didi Arjun Chaudhri; Morris B
Zainudin (2011) Asghar Afshar Holbrook, dalam Salman Naeem
Wan-Ping Pi and Hsieh-Hong
Citra Merek
Huang (2010)
Loyalitas:
Kualitas Produk Brand Identity
Repurchase
Performance Brand
Purchases
Durability Personality
across product
Features Nurisa Brand
Muhammad Ramiz, and service
Conformance To Saputri (2014) Association
dkk (2014) lines
Specification Brand Attitude Peter Halim,
Peter Halim Retention
Reliability and Behavior dkk (2014)
dkk (2014) Referral
Asthetics Brand Benefit
Menurut Jill
Perceived Quality and
Griffin dalam
Kotler & Armstrong Competence
Ratih Hurriyati
(2013:272) Keller (2013:97)
(2010:130)
Kepercayaan
Konsumen
Benevolence
Ability Abdullah Alhaddad (2015) Zohaib Ahmed (2014)
Integrity
Willingness to
Depend
Kotler & Keller
(2012:225)
Gambar 2.4
Paradigma Penelitian Variabel Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan
Konsumen, Citra Merek, dan Loyalitas Konsumen.
Sumber:Pribadi
82
2.4 Hipotesis.
terhadap rumusan masalah penelitian. Ada dua hipotesis yang akan penulis