Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN MELALUI KEGIATAN


“JAMUKU” DI UPTD PUSKESMAS CILACAP TENGAH I
KABUPATEN CILACAP

DISUSUN OLEH :

NAMA PESERTA : dr. STEFANI RANNI ARDIAN


NIP : 19840618 201902 2 002
GOL/ANGKATAN : III / CCLXXIII
NIS : 381
NO. PRESENSI : 02
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS CILACAP TENGAH I
COACH : ARIF EFENDY, SH, MM
MENTOR : SRI RAHAYU, SKM, MM

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CCLXXIII


PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN MELALUI KEGIATAN


“JAMUKU” DI UPTD PUSKESMAS CILACAP TENGAH I KABUPATEN CILACAP

Nama Peserta : dr. STEFANI RANNI ARDIAN


NIP : 19840618 201902 2 002
Nomor Presensi : 02
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:
Hari :
Tanggal : November 2019
Tempat : Sasana Diklat Praja Kabupaten Cilacap

Cilacap, November 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

dr. Stefani Ranni Ardian


NIP 19840618 201902 2 002

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Arif Efendy, SH, MM Sri Rahayu, SKM, MM


WIDYAISWARA AHLI MUDA Kepala Puskesmas UPTD Cilacap Tengah I
NIP. 19691102 199003 1 003 NIP. 19690403 199501 2 001

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN MELALUI KEGIATAN


“JAMUKU” DI UPTD PUSKESMAS CILACAP TENGAH I KABUPATEN CILACAP

Nama Peserta : dr. STEFANI RANNI ARDIAN


ii
NIP : 19840618 201902 2 002
Nomor Presensi : 02
Telah diperbaiki atas saran dari narasumber, coach, dan mentor yang telah
diseminarkan pada:
Hari :
Tanggal : November 2019
Tempat : Sasana Diklat Praja Kabupaten Cilacap

Cilacap, November 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

dr. Stefani Ranni Ardian


NIP 19840618 201902 2 002

Mengesahkan,
Coach, Mentor,

Arif Efendy, SH, MM Sri Rahayu, SKM, MM


WIDYAISWARA AHLI MUDA Kepala UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I
NIP. 19691102 199003 1 003 NIP. 19690403 199501 2 001

Narasumber,

Ir. Supriyanto, M.Si.


WIDYAISWARA AHLI MADYA
NIP. 19620517 199103 1 004
PRAKATA

Penulis memanjatkan segala puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dengan judul
“Upaya Peningkatan Kepuasan Pelanggan Melalui Kegiatan “Jamuku” Di UPTD
Puskesmas Cilacap Tengah I Kabupaten Cilacap”.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CCLXXIII tahun 2019 yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah
sebagai bentuk pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai dasar PNS

iii
yang diterapkan di lingkungan UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I Kabupaten
Cilacap. Penyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak,Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. H. Tatto Suwarto Pamuji selaku Bupati Cilacap.
2. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah
3. Warsono, SH M.Hum selaku Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Cilacap.
4. Drs. Dian Setyabudi, MM selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Cilacap.
5. Ir. Supriyanto, M.Si. selaku narasumber/penguji yang memberikan saran,
masukan perbaikan untuk penyempurnaan laporan aktualisasi ini sehingga dapat
diterapkan dengan lebih baik.
6. Arif Efendy, SH, MM selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis sehingga laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan
baik.
7. Sri Rahayu, SKM, MM selaku mentor dari UPTD Puskesmas Cilacap Tengah
I yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga laporan aktualisasi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan CCLXXIII.
9. Mama tercinta yang telah memberikan doa, dukungan dan dorongan hingga
terselesaikannya rancangan aktualisasi.
10. Suamiku, Rosi Maurits Louhenapessy yang telah memberikan doa dan dukungan
sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan.
11. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CCLXXIII.
12. Rekan-rekan peserta pelatihan dasar golongan III angkatan CCLXXIII yang telah
berjuang bersama-sama dengan penulis. Semoga kita menjadi PNS yang
profesional dan berkarakter.
13. Seluruh karyawan karyawati UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I atas
kerjasamanya.

iv
Penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan
masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan aktualisasi
ini. penulis juga berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
“ANEKA” dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan
Publik dan Whole of Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja
dan masyarakat.

Cilacap, November 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
PRAKATA ........................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Isu, Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan, dan Rumusan
Masalah ....................................................................................................... 4
.........
C. Tujuan ........................................................................... 8
D. Manfaat ........................................................................... 8
BAB II. DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi ........................................................................... 10
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ..................................................................... 16
C. Role Model ........................................................................... 17
BAB III. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
ANEKA ........................................................................................................ 19
B. Jadwal Rencana Aktualisasi ................................................................. 47
BAB IV. HASIL KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar ANEKA 51
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai ANEKA .............. 74
C. Capaian Hasil Aktualisasi ............................................................................ 78
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................... 80
B. Rekomendasi ........................................................................... 82
C. Rencana Aksi ........................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 84
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 85

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu, Analisa APKL dan USG ........................................ 5


Tabel 1.2 Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ........................................ 7
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................ 20
Tabel 3.2 Dampak Bila Rancangan Kegiatan Aktualisasi Tidak Dilaksanakan 44
Tabel 3.3 Jadwal Rencana Aktualisasi ........................................ 4
5
Tabel 3.4 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala .................................. 4
7
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan 1 ........................................ 49
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan 2 ........................................ 5
4
Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan 3 ........................................ 57
Tabel 4.4 Pelaksanaan Kegiatan 4 ........................................ 63
Tabel 4.5 Pelaksanaan Kegiatan 5 ........................................ 67
Tabel 4.6 Pelaksanaan Kegiatan 6 ........................................ 69
Tabel 4.7 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA 74
Tabel 4.8 Capaian Hasil Aktualisasi ........................................ 78
Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi – Habituasi Nilai-nilai
Dasar PNS ……………………………………………………………… 83

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I ....... 10
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I ....... 15

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah frame dan cara
pandang seluruh elemen bangsa dalam memahami kesatuan dan persatuan
bangsa di segala aspek, termasuk aspek pemerintahan. Aparatur Sipil
Negara (ASN) termasuk dalam aspek pemerintahan itu,
yaitu profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Perubahan yang terjadi saat ini untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat
signifikan.
Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun moral,
kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran
klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesional.
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, dibagi menjadi dua
tahapan utama. Tahapan pertama adalah pemahaman nilai-nilai dasar ANEKA
dan tahap kedua adalah aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di institusi masing-
masing. Dalam prosesnya, peserta Diklat harus membuat rancangan kegiatan
yang akan dilaksanakan pada saat proses aktualisasi nantinya. Dalam
rancangan kegiatan ini harus memuat nilai-nilai dasar profesi PNS yang dapat
diaplikasikan dilingkungan kerja. Setelah disetujui, maka peserta diklat harus
mengaktualisasikan rancangan tersebut di lingkungan kerja instansi masing-

1
masing. Pada kesempatan kali ini aktualisasi dilaksanakan di Puskesmas
Cilacap Tengah I.
Pelatihan dasar CPNS dilakukan agar menghasilkan PNS yang siap
terjun di masyarakat serta menjalankan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi
PNS terdiri dari 3 macam yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Setiap pelayan publik memiliki
standar dalam pelayanannya masing-masing tidak terkecuali tenaga medis.
Seorang Dokter mempunyai uraian tugas yang diatur dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang
Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya. Tugas pokok Dokter adalah
memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat, dengan salah satu
rincian tugasnya diantaranya melakukan penyuluhan medik.

Puskesmas Cilacap Tengah I merupakan fasilitas pelayanan kesehatan


penyelenggara upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Sebelum mengenal pengobatan modern, masyarakat Indonesia memiliki
pengetahuan kesehatan untuk pengobatan penyakit secara tradisional.
Sementara kini, masyarakat telah pula mengenal pengobatan modern melalui
peran seorang dokter. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan Pasal 1 angka 16 bahwa: Pelayanan kesehatan tradisional
merupakan pengobatan dan perawatan dengan cara dan obat yang mengacu
pada pengalaman dan ketrampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupaya semaksimal
mungkin untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan

2
kesehatan di Indonesia terdiri atas pelayanan kesehatan perseorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan tradisional
merupakan salah satu dari upaya pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan tradisional diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Berdasarkan
penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 disebutkan bahwa
pelayanan kesehatan tradisional merupakan suatu sistem
pengobatan/perawatan yang berlandaskan filosofi dan konsep dasar manusia
seutuhnya sehingga pasien akan dipandang secara lebih manusiawi. Adapun
upaya kesehatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tradisional
dilakukan dengan menggunakan metode keterampilan, atau ramuan ataupun
keduanya.
Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang
telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk
kesehatan. Pengertian jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan serian (generik), atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
“Declaration of the 7th Asean Health Ministers” 22 April 2004 di Penang,
Malaysia menghendaki integrasi pelayanan kesehatan tradisional ke dalam
sistem pelayanan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dasar.
Tugas jabatan fungsional dokter dijadikan sebagai dasar dalam pemilihan
isu-isu di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I. Isu tersebut bersumber dari
pengamatan langsung, pengamatan atasan, dan temuan survei akreditasi
puskesmas. Isu-isu yang terjadi dan dikaitkan dengan pencapaian visi misi
UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I antara lain: belum optimalnya kegiatan
Kesehatan Tradisional (Hatra); belum adanya FMEA (Failure Mode Effect
Analysis) di Unit Laboratorium dan Farmasi; kurang optimalnya pelaporan
insiden keselamatan pasien; belum optimalnya kegiatan K3; serta kurangnya

3
ruang/tempat penyimpanan berkas rekam medik di UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I..
Penulis memilih satu core issue yang menjadi prioritas karena kegiatan
tersebut harus diselesaikan sesegera mungkin. Oleh karena itu, penulis
mengangkat satu core issue yaitu belum optimalnya kegiatan Kesehatan
Tradisional (Hatra) di lingkungan kerja UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I.
Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang bertujuan
untuk menangani berbagai penyakit dengan teknik tradisional, yang juga
dikenal sebagai pengobatan alternatif. Namun, tidak semua jenis terapi
alternatif telah teruji melalui penelitian.
Di era keterbukaan ini banyak bermunculan praktik pengobat tradisional
sebagai penyelenggara pengobatan alternatif kepada masyarakat. Kegiatan
“JAMUKU” secara tidak langsung akan berkontribusi dalam memberikan
perlindungan kepada masyarakat dari praktik-praktik Kesehatan tradisional
yang tidak aman.
Kegiatan aktualisasi habituasi dilaksankan sejak 29 Oktober 2019 hingga
25 November 2019. Terdapat 6 (enam) kegiatan guna memecah isu prioritas
yakni perencanaan kegiatan “JAMUKU”, penyusunan Panduan Edukasi tentang
jamu bersama Pelaksana Hatra dan Koordinator Promosi Kesehatan
(Promkes), pembuatan poster tentang jamu, pembuatan brosur tentang jamu,
pemberian jamu siap minum seminggu sekali kepada pasien dan pengunjung
serta penyuluhan kepada pasien dan pengunjung terkait jamu.

B. Identifikasi Isu, Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan, dan Rumusan


Masalah
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, beberapa isu yang
ditemukan oleh penulis yang berasal dari Pelayanan Publik, Manajemen
ASN, dan Whole of Goverment dapat diidentifikasi sebagai berikut:

4
Tabel 1.1 Identifikasi Isu, Analisa APKL dan USG
KRITERIA A KRITERIA B
NO. SUMBER ISU ISU PERINGKAT
A P K L KETERANGAN U S G JUMLAH
Belum adanya FMEA (Failure
Manajemen
1. Mode Effect Analysis) di Unit + + + + Memenuhi. 3 4 3 10 III
ASN
Laboratorium dan Farmasi
Belum optimalnya kegiatan
Pelayanan Kesehatan Tradisional (Hatra)
2. + + + + Memenuhi. 5 5 5 15 I
Publik di UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I.
Manajemen Kurang optimalnya pelaporan
3. + + + + Memenuhi. 3 3 5 11 II
ASN insiden keselamatan pasien
Manajemen Tidak
4. Belum optimalnya kegiatan K3 + + - +
ASN memenuhi.
Kurangnya ruang/tempat
Whole of Tidak
5. penyimpanan berkas rekam + + - +
Government memenuhi.
medik

5
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu yang bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan
dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,
kekhalayakan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan
UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I. Aktual artinya benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang
memiliki masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan
solusinya. Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau negatif
pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kekhalayakan dan
kelayakan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai
positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai negatif. Jika
semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi
persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas.
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG. Analisis USG merupakan alat analisis yang
dilakukan untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan,
keseriusan, dan tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah. Urgency
artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth artinya seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang
antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2
berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti
sangat besar. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang

6
akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang
diusulkan.
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan
untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah
“Belum optimalnya kegiatan Kesehatan Tradisional (Hatra) di UPTD
Puskesmas Cilacap Tengah I”.

2. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


Tabel 1.2 Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Isu dan Sumber Isu Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Belum optimalnya kegiatan Tidak adanya integrasi pelayanan
Kesehatan Tradisional (Hatra) di kesehatan tradisional ke dalam
UPTD Puskesmas Cilacap sistem pelayanan kesehatan sebagai
Tengah I. (Sumber isu: bagian dari pelayanan kesehatan
Pelayanan Publik). dasar.

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di atas,
rumusan masalah dalam laporan aktualisasi ini adalah:
a. Bagaimana cara untuk lebih mengoptimalkan kegiatan Kesehatan
Tradisional (Hatra) di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I sekaligus
meningkatkan kepuasan pelanggan?
b. Bagaimana nilai dasar PNS (ANEKA) dalam meningkatkan kepuasan
pelanggan terutama terkait proses antrian/menunggu yang dianggap lama
dapat diimplementasikan selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di
unit kerja?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai aktualisasi ini adalah:

7
1. Optimalisasi kegiatan Kesehatan Tradisional (Hatra) melalui kegiatan
“JAMUKU”, sebagai upaya membumikan kembali jamu sebagai obat
tradisional asli Indonesia sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi keterkaitan
prinsip Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara pada kegiatan habituasi di UPTD
Puskesmas Cilacap Tengah I.

D. Manfaat
Manfaat dari aktualisasi ini yaitu:
1. Bagi diri sendiri.
a. Mampu memahami cara pengidentifikasian, penyusunan, dan
penetapan untuk isu-isu yang terjadi di UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I.
b. Mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA di
lingkungan puskesmas.
c. Mampu bekerja dengan berprinsip pada Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan WoG pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
d. Menjadi dokter umum yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan UPTD
Puskesmas Cilacap Tengah I.
2. Bagi instansi.
a. Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi,
dan inovasi serta mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I.
b. Mendukung dan mewujudkan visi, misi UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I dan nilai organisasi.

3. Bagi stakeholder.
Masyarakat mendapatkan pelayanan prima dan profesional sebagai hasil
dari penerapan nilai-nilai dasar ANEKA.

8
9
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Profil Organisasi
1. DEMOGRAFI
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada
satu atau bagian wilayah kecamatan.

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I

Secara geografis UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I terletak ± 4 km


di sebelah timur laut Pusat pemerintahan Kabupaten Cilacap (7 derajat 42'
20,71 Lintang Selatan dan 109 derajat 01' 44.48 Bujur Timur), dan berada
pada jantung kota Kabupaten Cilacap, sehingga sering mendapatkan
perhatian baik dari kalangan pejabat, LSM atau kaum intelektual yang
berkunjung atau tinggal di ibukota Kabupaten Cilacap.
Batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I adalah
sebagai berikut:

10
a. Sebelah barat: berbatasan dengan wilayah UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah II (Kelurahan Donan)
b. Sebelah utara: berbatasan dengan Kecamatan Cilacap Utara
c. Sebelah timur dan selatan: berbatasan dengan Kecamatan Cilacap
Selatan
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I ± 916.465 km 2 atau
sekitar 1,39% luas Kabupaten Cilacap (1.281.115 km 2), yang meliputi 3
kelurahan yaitu: Lomanis, Sidanegara, Gunungsimping.
2. SARANA PRASARANA PUSKESMAS
a. USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
1) Kesehatan Ibu dan Anak
2) Promosi Kesehatan
3) Gizi
4) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5) Kesehatan Lingkungan
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. USAHA KESEHATAN PERORANGAN
1) Pelayanan kesehatan umum rawat jalan
2) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) Pelayanan KIA, KB, imunisasi
4) Pelayanan kesehatan anak (MTBS)
5) Pelayanan laboratorium
6) Pelayanan kefarmasian
7) Layanan komprehensif berkesinambungan HIV/AIDS dan TB
8) Konseling kesehatan
9) Pelayanan gawat darurat
c. USAHA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN
1) Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
2) Posyandu Lansia
3) Program layanan penyakit kronis (Prolanis)
4) Usaha Kesehatan Kerja (UKK)
d. SARANA PENUNJANG PELAYANAN DI UPTD PUSKESMAS
1) BP Umum
2) BP Gigi
3) BP KIA / KB
4) Puskesmas Pembantu Lomanis
11
5) BP Sidanegara
6) Ruang Tindakan dan Gawat Darurat (RTGD)
7) EKG
8) Oksigen
9) Ambulan
e. TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
Sumber daya manusia di UPTD Puskesmas terdiri atas tenaga
kesehatan dan tenaga penunjang (non tenaga kesehatan). Jenis dan
jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung
berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah
pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,
karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan
pembagian waktu kerja.
Jenis tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas paling sedikit terdiri
atas: dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli
teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian.
Tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika
profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan
dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan
kesehatan dirinya dalam bekerja.
Sumber Daya Manusia (SDM) UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I
terdapat 42 orang dengan perincian sebagai berikut ini:
1) Dokter Umum (2 orang)
2) Dokter Gigi (1 orang)
3) Perawat (9 orang)
4) Perawat Gigi (2 orang)
5) Bidan (10 orang)
6) Tenaga Kefarmasian
a) Apoteker (1 orang)
b) D3 Farmasi (2 orang)
7) Kesehatan Masyarakat (1 orang)
8) Gizi (1 orang)
9) Kesehatan Lingkungan (2 orang)
10) Umum (10 orang)
12
3. VISI, MISI, DAN TATA NILAI ORGANISASI
Visi, Misi, dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah sebagai
berikut:
a. Visi
“Menjadi UPTD Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan prima
di bidang kesehatan, menuju masyarakat Cilacap Tengah yang sehat.”
b. Misi
1. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang profesional dan
bertanggung jawab.
3. Mengoptimalkan SDM dan sarana prasarana pelayanan kesehatan
yang dimiliki.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, LSM dan swasta dalam
penanganan masalah kesehatan.
5. Melakukan penyesuaian organisasi secara terus menerus untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan
c. Tata Nilai
“OKE”
O = Optimal dalam pelayanan masyarakat
K = Kerja sama, selalu menjalin kerja sama dengan lintas program
dan lintas sektor
E = Efisien dalam pelayanan (cepat, tepat dan akurat)
d. Budaya Kerja
1) Malu terlambat masuk kantor.
2) Malu tidak ikut apel/upacara.
3) Malu sering tidak masuk kerja.
4) Malu minta izin kerja.
5) Malu meninggalkan meja kerja tanpa alasan dinas.
6) Malu bekerja tanpa program.
7) Malu pulang sebelum waktunya.
8) Malu bekerja tanpa pertanggungjawaban.
9) Malu pekerjaan terbengkalai.
10) Malu berpakaian seragam tidak rapi dan tanpa atribut lengkap.

13
4. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I

14
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor:
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya, Dokter adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana
pelayanan kesehatan.
Tugas pokok Dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada
masyarakat. Rincian Kegiatan Dokter Pertama, yaitu:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederahana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;

15
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.

C. Role Model

Dalam kegiatan aktualisasi ini, penulis memiliki tokoh yang menjadi


inspirasi yaitu Sri Rahayu, SKM.MM selaku Kepala Puskesmas Cilacap Tengah
I. Beliau merupakan seorang pemimpin yang religius, ramah, pekerja keras,
berdedikasi tinggi, memiliki semangat yang besar menjadi yang terbaik dalam
segala hal, serta tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab
dan kedisiplinan.
Selama menjalankan tugasnya, beliau selalu disiplin, gesit,
transparan dan tak pernah mengeluh. Kepedulian beliau pada lingkungan
sekitar yang beliau tunjukkan mencerminkan sikap aparatur sipil negara yang
berintegritas dan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kehidupan sehari-
hari terutama Nasionalisme sila pertama dengan rutin mengadakan pengajian
di puskesmas. Hal-hal tersebut yang mengilhami penulis menjadikan beliau
sebagai role model.

16
17
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai


ANEKA
Rancangan aktualisasi merupakan dokumen pembelajaran aktualisasi
yang dihasilkan penulis dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Dalam
rancangan aktualisasi ini terdiri atas tahapan:
1. pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau permasalahan
yang terjadi dan harus segera dipecahkan;
2. pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya dalam
daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, dan output kegiatan;
3. pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik, Whole of Government,
dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik secara langsung
maupun tidak langsung;
4. pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan; serta
5. pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan
terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap
nilai-nilai organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional pelaksanaan
aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh penulis selama 30 hari
kerja mulai tanggal 29 Oktober 2019 sampai dengan 25 November 2019 di
UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I. Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan
secara rinci dalam tabel 3.1. berikut ini:

18
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I
Identifikasi isu : 1. Belum adanya FMEA (Failure Mode Effect
Analysis).
2. Belum optimalnya kegiatan Kesehatan
Tradisional (Hatra).
3. Kurang optimalnya pelaporan insiden
keselamatan pasien.
4. Belum optimalnya kegiatan K3.
5. Kurangnya ruang/tempat penyimpanan berkas
rekam medik
Isu yang diangkat : Belum optimalnya kegiatan Kesehatan Tradisional
(Hatra).
Judul/Gagasan : Upaya Peningkatan Kepuasan Pelanggan Melalui
Pemecahan Isu Kegiatan “JAMUKU” di UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I
Kegiatan : Kegiatan “JAMUKU”
Pemecahan Isu 1. Membuat perencanaan kegiatan “JAMUKU”.
2. Menyusun materi edukasi tentang jamu bersama
Pelaksana Hatra.
3. Membuat poster tentang jamu.
4. Membuat brosur tentang jamu dan kegiatan
“JAMUKU”.
5. Memberikan jamu siap minum seminggu sekali
kepada pasien dan pengunjung.
6. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan
pengunjung berkaitan tentang jamu dari resep
sampai khasiatnya.

19
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Adanya Kegiatan ini Kegiatan ini
perencanaan Kegiatan mendukung menguatkan
“JAMUKU” perwujudan visi nilai-nilai

20
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan 1. Menghadap kepala Adanya 1. Saya berkonsultasi dengan menjadi Puskesmas organisasi
“JAMUKU”. puskesmas untuk persetujuan atasan mengenai kegiatan yang mampu yakni optimal,
berkonsultasi dan atasan. kreatif “JAMUKU” untuk memberikan kerjasama,
Sumber menentukan tanggal meningkatkan kepuasan pelayanan prima di dan efisien.
kegiatan: pertemuan lebih pelanggan dengan bidang kesehatan,
Inovasi. lanjut. mengedepankan sikap menuju masyarakat
santun dan ramah (Etika Cilacap tengah yang
Publik). Sehat, serta misi
2. Saat berkonsultasi, saya pertama yaitu
menjelaskan ide kegiatan- mengembangkan
kegiatan “JAMUKU” tersebut pelayanan
dengan detail. Saya kesehatan yang
menerapkan nilai meliputi kegiatan
Akuntabilitas (Kejelasan). promotif, preventif,
3. Selama saya berkonsultasi, kuratif, dan
saya menggunakan bahasa rehabilitatif.
Indonesia dengan baik dan
benar.
Nasionalisme: Sila ke 3
4. Dalam berkonsultasi saya
bersikap proaktif untuk
mengembangkan inovasi
(Komitmen Mutu)
5. Saya merencanakan
kegiatan “JAMUKU” untuk
21 meningkatkan mutu
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Mengadakan rapat Adanya daftar 1. Saya membuka pertemuan
koordinasi bersama hadir dan hasil diawali dengan berdoa
Kepala Puskesmas, pertemuan. bersama berdasarkan
Penanggung Jawab agama dan kepercayaan
UKM Pengembangan, masing-masing. Saya
Pelaksana Hatra, menerapkan nilai
Koordinator Promosi Nasionalisme (Sila ke-1).
Kesehatan (Promkes) 2. Saya memimpin pertemuan,
dan Koordinator Unit saya menerapkan nilai
Pendaftaran Akuntabilitas
merencanakan (Kepemimpinan).
Kegiatan “JAMUKU”. 3. Dihasilkannya sebuah
kesepakatan yang akan
disepakati bersama sebagai
sebuah inovasi
menunjukkan penerapan
nilai Komitmen Mutu.
4. Membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian
 Etika Publik
5. Saya bermusyawarah
mengenai kegiatan
“JAMUKU” dan menghargai
pendapat rekan-rekan saya
(Nasionalisme: Sila ke-4).
22
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Mendokumentasikan Dokumentasi. 1. Mendokumentasikan
kegiatan kegiatan secara nyata agar
brainstorming. dapat menjadi bukti yang
dapat
dipertanggungjawabkan
merupakan perwujudan
Akuntabilitas.
2. Hasil dokumentasi merekam
kegiatan yang
mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan 
Nasionalisme (Sila ke-5)
3. Hasil dokumentasi merekam
hasil kerja keras tim
(Antikorupsi).
2. Menyusun Adanya Buku Kegiatan ini Kegiatan ini
materi Panduan yang mendukung menguatkan
edukasi berisi materi- perwujudan visi nilai-nilai
tentang jamu materi edukasi yaitu menjadi organisasi
bersama tentang jamu Puskesmas yang yakni optimal,
Pelaksana lengkap dari mampu memberikan kerjasama,
Hatra dan resep hingga pelayanan prima di dan efisien.
Koordinator khasiatnya. bidang kesehatan,

23
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Promosi 1. Konsultasi dengan Mendapatkan 1. Saya hadir tepat waktu menuju masyarakat
Kesehatan atasan ijin atasan sesuai dengan waktu yang Cilacap tengah yang
(Promkes). untuk ditentukan sebagai komitmen Sehat, serta misi ke-
membuat saya untuk disiplin. 2 yaitu
materi edukasi Anti Korupsi: Disiplin mengembangkan
Sumber tentang jamu. 2. Melakukan diskusi dengan pelayanan
kegiatan: mengedapankan etika dan kesehatan yang
Inovasi. sopan santun serta profesional dan
profesionalitas merupakan bertanggung jawab.
perwujudan nilai Etika
Publik.
3. Saat konsultasi, saya
menjelaskan garis besar
buku panduan materi
edukasi tentang jamu
(Akuntabilitas: kejelasan)
4. Adanya musyawarah
mencapai tujuan bersama
merupakan perwujudan
Nasionalisme (sila ke 4)

24
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Mengumpulkan Terkumpul 1. Saya bekerja keras
referensi tentang referensi untuk mengumpulkan bahan-
jamu. dijadikan bahan referensi
rujukan dalam (Antikorupsi (Kerja Keras))
menyusun 2. Dalam mengumpulkan
Buku Panduan. referensi ditetapkan batas
waktu (deadline), saya
menerapkan disiplin waktu
(Etika Publik).
3. Saya mengumpulkan
referensi tentang jamu
dengan penuh tanggung
jawab (Akuntabilitas).
4. Mengumpulkan referensi
tentang jamu berkaitan
dengan aktivitas/rencana
aksi yang akan
dilaksanakan, menunjukkan
adanya
pertanggungjawaban mutu
 Komitmen Mutu.

25
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Menyusun Buku Adanya 1. Saya bermusyawarah
Panduan Edukasi Panduan dengan Pelaksana Hatra
tentang Jamu Edukasi mengenai isi dari Panduan
tentang Jamu. Edukasi tentang Jamu.
Nasionalisme: Sila ke 4
2. Ada tujuan yang ditetapkan
dalam merancang Panduan
Edukasi tentang Jamu, saya
bekerja secara efektif untuk
mencapai tujuan tersebut
(Komitmen Mutu
(Efektivitas)).
3. Saya menciptakan rasa
kebersamaan. (Etika
Publik).

26
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Buku Panduan Adanya SK 1. Panduan Edukasi tentang
Edukasi Pemberlakuan Jamu merupakan inovasi di
dikoreksi/ditelaah dan Buku UPTD Puskesmas Cilacap
kembali oleh atasan Panduan yang Tengah I (Komitmen Mutu
langsung (Kepala telah disetujui. (Inovasi)).
Puskesmas) untuk 2. Saya berkomunikasi dan
kemudian direvisi berkonsultasi dengan
sesuai arahan dan atasan, saya menerapkan
diberlakukan di nilai dasar Etika Publik.
lingkungan UPTD 3. Pengoreksian/penelaahan
Puskesmas Cilacap kembali menunjukkan
Tengah I. bahwa dalam membuat
Buku Panduan bertujuan
agar dapat memenuhi
standar kelayakan
(Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu).
3. Membuat Adanya poster Kegiatan ini Kegiatan ini
poster yang memuat mendukung menguatkan
tentang jamu. info grafis perwujudan visi nilai-nilai
tentang jamu. yaitu menjadi organisasi

27
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Sumber 1. Konsultasi dengan Adanya 1. Saya konsultasi dengan Puskesmas yang yakni
kegiatan: atasan persetujuan atasan mengenai Membuat mampu memberikan Optimal,
Inovasi. dari atasan poster tentang dengan pelayanan prima di Kerjasama,
tentang santun dan sopan. bidang kesehatan, dan Efisien
kegiatan Etika Publik: Santun menuju masyarakat (OKE).
membuat 2. Saya mengajukan kegiatan Cilacap tengah yang
poster tentang kepada atasan dengan Sehat, serta misi ke-
jamu. penuh tanggung jawab. 3 yaitu
Akuntabilitas: Tanggung mengoptimalkan
jawab SDM dan sarana
3. Saya disiplin hadir prasarana
menghadap atasan sesuai pelayanan
dengan waktu yang kesehatan yang
ditentukan. dimiliki.
Anti Korupsi : Disiplin
4. Adanya musyawarah
mencapai tujuan bersama
merupakan perwujudan
Nasionalisme (sila ke 4).

28
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat rancangan Adanya 1. Saya koordinasi dengan
desain dan isi poster rancangan Pelaksana Hatra untuk
tentang jamu. desain dan isi menginspirasi dan
poster tentang mendorong kinerja
jamu. Pelaksana Hatra untuk ikut
juga dalam membuat
inovasi di UPTD Puskesmas
Cilacap Tengah I.
Etika Publik:
Mengutamakan pencapaian
hasil dan mendorong kinerja
pegawai
2. Saya membuat poster
tentang jamu sebagai
bentuk kepedulian saya
untuk membumikan kembali
jamu sebagai obat
tradisional Indonesia.
Nasionalisme: Sila ke 2
3. Saya membuat poster
tentang jamu unuk
meningkatkan kapasitas
dan keahlian saya sebagai
tenaga kesehatan.
Akuntabilitas:
29 Keseimbangan
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Memasang poster Adanya poster 1. Saya memasang poster di
tentang jamu. yang tempat yang mudah dilihat
terpasang di dengan jelas oleh pasien
papan atau pengunjung.
informasi Akuntabilitas: Kejelasan
UPTD 2. Saya mencetak dan
Puskesmas memasang poster supaya
Cilacap Tengah penyampaian edukasi
I. kepada pasien dan/atau
pengunjung bisa lebih
efektif (Komitmen Mutu).
3. Dalam membuat poster
didorong oleh rasa
kepedulian untuk
memberikan informasi
kepada masyarakat agar
masyarakat mampu
menjaga kesehatannya
secara mandiri.
(Antikorupsi: Peduli)

30
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat Adanya brosur- Kegiatan ini Kegiatan ini
brosur brosur yang mendukung menguatkan
tentang jamu berisi perwujudan visi nilai-nilai
dan kegiatan informasi- yaitu menjadi organisasi
“JAMUKU”. informasi Puskesmas yang yakni optimal,
tentang jamu mampu memberikan kerjasama,
Sumber dan/atau pelayanan prima di dan efisien.
kegiatan: kegiatan bidang kesehatan,
Inovasi. “JAMUKU”. menuju masyarakat

31
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi dengan Mendapatkan 1. Saya konsultasi dengan Cilacap tengah yang
atasan ijin atasan atasan mengenai Sehat, serta misi
untuk pembuatan brosur dengan pertama yaitu
membuat mengedepankan sikap mengembangkan
brosur tentang santun dan ramah. pelayanan
jamu dan Etika Publik: Santun kesehatan yang
kegiatan 2. Selama saya berkonsultasi, meliputi kegiatan
“JAMUKU”. saya menggunakan bahasa promotif, preventif,
Indonesia dengan baik dan kuratif dan
benar. rehabilitatif.
Nasionalisme: Sila ke-3
3. Saya disiplin hadir
menghadap Kepala
Puskesmas sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Anti Korupsi: Disiplin

32
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat desain dan Adanya desain 1. Saya memimpin
isi brosur tentang dan isi brosur musyawarah dengan
jamu dan kegiatan tentang jamu Pelaksana Hatra mengenai
“JAMUKU”. dan kegiatan desain dan isi dari brosur.
“JAMUKU”. Akuntabilitas:
Kepemimpinan
2. Saya menghargai
komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama dengan
Pelaksana Hatra.
Etika Publik:
Menghargai komunikasi
konsultasi, dan kerjasama
3. Saya membuat desain dan
isi brosur dengan teliti dan
menggunakan bahasa yang
mudah dipahami pasien
agar meningkatkan
kepuasan pasien terhadap
pelayanan informasi tentang
jamu maupun jadwal
kegiatan.
Komitmen mutu: orientasi
mutu
33
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Memasukkan Adanya brosur 1. Saya memakai jasa
rancangan brosur ke tentang jamu percetakan yang paling
percetakan. dan kegiatan murah untuk mencetak
“JAMUKU”. poster namun hasil baik.
Antikorupsi: Sederhana.
2. Saya berusaha membuat
brosur yang dapat
memenuhi kebutuhan
pembaca (pasien dan
pengunjung), saya
berorientasi mutu
(Komitmen Mutu).

34
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Membagikan brosur Pasien 1. Saya membagikan brosur
tentang jamu dan dan/atau dengan adil.
kegiatan “JAMUKU”. pengunjung Nasionalisme: Sila ke-5
memperoleh 2. Saya membuat brosur
brosur dan tentang jamu dan kegiatan
tersedia pula “JAMUKU”merupakan suatu
brosur yang inovasi di UPTD
bisa diambil. Puskesmas Cilacap Tengah
I.
Komitmen Mutu: Inovasi
3. Saya mengadakan tempat
menyimpan brosur agar
masyarakat mudah
mendapatkan pelayanan
informasi tentang jamu dan
kegiatan “JAMUKU” sebagai
tanggung jawab profesi
saya
Akuntabilitas: Tanggung
jawab

35
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Memberikan Pasien dan 1. Saya memberikan informasi
penjelasan mengenai pengunjung isi brosur dengan jelas.
isi brosur kepada memperoleh Akuntabilitas: Kejelasan
informasi. 2. Saya menjelaskan isi brosur
pasien atau
kepada pasien dan
pengunjung.
pengunjung untuk
meningkatkan kapasitas
dan keahlian saya.
Akuntabilitas:
Keseimbangan
3. Saya dalam memberikan
informasi dengan tidak
membeda-bedakan pasien
atau pengunjung.
Nasionalisme: Sila ke 2
5. Memberikan Meningkatnya Kegiatan ini Kegiatan ini
jamu siap kepuasan mendukung menguatkan
minum pelanggan perwujudan visi nilai
seminggu karena yaitu “Menjadi organisasi
sekali kepada mendapat Puskesmas yang yaitu
pasien dan pelayanan mampu memberikan “Optimal
pengunjung. tambahan pelayanan prima di dalam
seminggu bidang kesehatan, pelayanan
sekali. menuju masyarakat masyarakat”.

36
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Sumber 1. Berkoordinasi dengan Tersusunnya 1. Adanya menu jamu gratis Cilacap Tengah
kegiatan: Pelaksana Hatra daftar menu mingguan merupakan yang sehat”, serta
Perintah untuk merancang mingguan sesuatu yang baru di UPTD misi pertama yaitu
Atasan menu mingguan. beserta Puskesmas Cilacap Tengah “Mengembangkan
resepnya. I untuk meningkatkan mutu pelayanan
pelayanan. kesehatan yang
Komitmen Mutu: Inovatif meliputi kegiatan
2. Dalam berkoordinasi promotif, preventif,
dilakukan dengan kuratif dan
bertingkah laku/tutur kata rehabilitatif.”
yang baik sesuai dengan
tata krama yang berlaku.
Etika Publik: kesopanan.
3. Saya bersama Pelaksana
Hatra dan Koordinator
Promkes bekerja keras
dengan penuh ketekunan
merancang menu
mingguan.
Antikorupsi: Kerja Keras.
4. Jamu adalah ramuan
tradisional asli Indonesia,
saya menjunjung tinggi rasa
cinta kepada tanah air dan
37 bangsa.  Nasionalisme
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Berkoordinasi dengan Tersedianya 1. Saya berperan sebagai
Urusan Umum. pojok jamu. pimpinan yang
memberikan instruksi
kepada Urusan Umum
dalam hal teknis kegiatan
serta persiapan sarana-
prasarana yang dibutuhkan.
Akuntabilitas:
Kepemimpinan.
2. Saya berkoordinasi dengan
Urusan Umum secara
mandiri.
Antikorupsi: kemandirian.
3. Dalam melakukan
koordinasi saya melakukan
komunikasi, konsultasi,
dan kerja sama 2 (dua)
arah. (Etika Publik)

38
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Membagikan jamu Sebagian 1. Dalam membagikan jamu
gratis sesuai menu besar pasien kepada pasien dan
mingguan. dan pengunjung tidak memihak
pengunjung kepada siapapun.
mendapat Etika Publik: Netralitas.
jamu secara 2. Pembuatan jamu tidak
cuma-cuma. membutuhkan biaya yang
tinggi, secara tidak
langsung saya
mengedukasi pasien dan
pengunjung untuk menjalani
gaya hidup sederhana dan
dibiasakan untuk tidak
hidup boros.
Antikorupsi: Sederhana.
3. Dalam membagikan jamu
saya memberikan
perhatian yang tulus
terhadap kebutuhan
pasien dan pengunjung.
Komitmen mutu: Empati.

39
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Memberikan Bertambahnya Kegiatan ini Kegiatan ini
pengetahuan pengetahuan mendukung menguatkan
kepada pasien perwujudan visi nilai
pasien dan dan/atau yaitu “Menjadi organisasi
pengunjung pengunjung. Puskesmas yang yaitu
berkaitan 1. Bersama Pelaksana Adanya materi 1. Saya mengutamakan mampu memberikan “Optimal
tentang jamu Hatra dan Koordinator edukasi kepemimpinan berkualitas pelayanan prima di dalam
dari resep Promosi Kesehatan dan/atau alat tinggi (Etika Publik). bidang kesehatan, pelayanan
sampai (Promkes) peraga. 2. Saya melakukan koordinasi menuju masyarakat masyarakat”.
khasiatnya. menyiapkan materi dengan Pelaksana Hatra Cilacap Tengah
dan/atau alat peraga. mencerminkan nilai sila ke- yang sehat”, serta
4 musyawarah untuk misi ke-3 yaitu
Sumber mufakat (Nasionalisme). “Mengoptimalkan
kegiatan: 3. Dalam menyusun materi SDM dan sarana
SKP. sosialisasi, saya mencari prasarana
sumber informasi yang pelayanan
relevan dan jelas. kesehatan yang
Akuntabilitas: Kejelasan. dimiliki.”
4. Saya bekerja keras
menyiapkan materi dan/atau
alat peraga  Antikorupsi

40
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Menyiapkan soal Soal pretest 1. Saya memperkenalkan diri
pretest dan posttest. dan posttest kepada pasien atau
tersedia. pengunjung dengan santun
dan menjelaskan maksud
dan tujuan pretest dan
posttest.
Etika Publik: Santun.
2. Saya berusaha membuat
soal yang bermutu
(Komitmen Mutu).
3. Saya menyiapkan soal
secara mandiri
(Antikorupsi).

41
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Pemberian pretest Hasil pretest 1. Melakukan pretest dan
dan posttest. dan posttest. posttest untuk mengetahui
apakah pelatihan dapat
menambah pengetahuan
masyarakat sehingga
memunculkan nilai
Orientasi Mutu (Komitmen
Mutu).
2. Saya melakukan koreksi
pretest dan posttest secara
objektif dan penuh
tanggung jawab
(Akuntabilitas).

42
Penguatan
Kontribusi terhadap terhadap
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
visi-misi organisasi nilai-nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Memberikan edukasi Peningkatan 1. Melakukan penyuluhan
dari resep sampai pemahaman medik merupakan salah
khasiatnya. masyarakat satu kegiatan dokter sesuai
mengenai Kepmenpan no. 139 Tahun
jamu. 2003, saya memiliki
kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah
(Etika Publik).
2. Saya melakukan sosialisasi
dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Nasionalisme: Sila ke 3
3. Saya memberikan informasi
tentang jamu dari resep
sampai khasiatnya dengan
jelas.
Akuntabilitas:
Kejelasan

43
Tabel 3.2 Dampak Apabila Rancangan Kegiatan Aktualisasi Tidak
Dilaksanakan
Dampak Apabila Rancangan
No. Kegiatan Kegiatan Aktualisasi Tidak
Dilaksanakan
1. Tidak ada kegiatan “JAMUKU”,
Membuat perencanaan kegiatan
kegiatan aktualisasi/habituasi tidak
“JAMUKU”.
berjalan.
2. Menyusun materi edukasi Tidak ada buku panduan materi
tentang jamu bersama edukasi yang dibakukan, menyulitkan
Pelaksana Hatra. penyusunan materi penyuluhan.
3. Tidak terjadi peningkatan pengetahuan
Membuat poster tentang jamu.
masyarakat tentang jamu.
4. Membuat brosur tentang jamu Tidak terjadi peningkatan pengetahuan
dan kegiatan “JAMUKU”. masyarakat tentang jamu.
5. Memberikan jamu siap minum Tidak ada perbaikan kepuasan
seminggu sekali kepada pasien pelanggan.
dan pengunjung.
6. Penyuluhan kepada pasien Tidak ada peningkatan pengetahuan
dan pengunjung berkaitan tentang jamu pada pasien dan
tentang jamu dari resep pengunjung.
sampai khasiatnya.

44
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Tabel 3.3 Jadwal Rencana Aktualisasi
Oktober November
No. Kegiatan 29 30 31 1 4 5 6 7 8 11 12 14 15 18 19 20 21 22 Portofolio/Bukti Kegiatan
S R K J S S R K J S S K J S S R K J
Kegiatan 1: Membuat 1. Foto/Video Kegiatan
1. perencanaan kegiatan x x x x x x x 2. Undangan, absensi,
“JAMUKU”. notulen
Kegiatan 2: Menyusun materi 1. Foto/Video Kegiatan
2. edukasi tentang jamu x x x x 2. Buku Panduan
bersama Pelaksana Hatra. Edukasi “JAMUKU”
1. Foto/Video Kegiatan
Kegiatan 3: Membuat poster 2. Poster
3. x x x x x x x x
tentang jamu. 3. Nota pemesanan
poster
1. Foto/Video Kegiatan
Kegiatan 4: Membuat brosur
2. Brosur-brosur
4. tentang jamu dan kegiatan x x x x x
3. Nota pemesanan
“JAMUKU”.
brosur
Kegiatan 5: Memberikan
jamu siap minum seminggu
5. x x x x x x Foto/Video Kegiatan
sekali kepada pasien dan
pengunjung.

45
Oktober November
No. Kegiatan 29 30 31 1 4 5 6 7 8 11 12 14 15 18 19 20 21 22 Portofolio/Bukti Kegiatan
S R K J S S R K J S S K J S S R K J
1. Foto/Video Kegiatan
Kegiatan 6: Memberikan 2. Materi penyuluhan
penyuluhan kepada pasien 3. Soal dan lembar
6. dan pengunjung berkaitan x x jawab pretest dan
tentang jamu dari resep posttest.
sampai khasiatnya. 4. Rekapitulasi hasil
pretest dan posttest.

46
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 3.4 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kendala yang Antisipasi dan Strategi Menghadapi
No. Kegiatan
mungkin Terjadi Kendala
1. Membuat Masing-masing a. Berusaha mencari waktu, jika sulit
perencanaan orang yang maka koordinasi dilakukan disela-
kegiatan terlibat sibuk sela waktu pelayanan.
“JAMUKU”. sehingga tidak b. Berkoordinasi melalui whatsapp.
menemukan
waktu untuk
berkoordinasi
secara langsung.
2. Menyusun Sulit bertemu. Berkoordinasi menggunakan media
materi whatsapp dan/atau email.
edukasi
tentang jamu
bersama
Pelaksana
Hatra.
3. Membuat Poster kurang Meminta masukan dari pihak
poster menarik. percetakan.
tentang jamu.
4. Membuat Brosur kurang Meminta masukan dari pihak
brosur menarik. percetakan.
tentang jamu
dan kegiatan
“JAMUKU”
5. Memberikan a. Jamu tidak 1) Rutin melakukan check and re-
jamu siap siap. check persiapan kegiatan.
minum b. Pasien 2) Semua petugas
seminggu dan/atau mensosialisasikan/menginformasi
sekali pengunjung kan kepada pasien sejak
kepada kurang beberapa hari sebelumnya.
pasien dan antusias. 3) Berkoordinasi dengan Kepala
pengunjung. c. Sarana- Puskesmas dan Urusan Umum
prasarana menentukan lokasi “POJOK

47
tidak siap. JAMU”.
d. Tempat/lokasi
kurang
kondusif.
6. Memberikan Petugas tidak di Jika ada rencana kegiatan maka
penyuluhan tempat/ada kegiatan “JAMUKU” di-reschedule
kepada kegiatan lain dengan pemberian informasi
pasien dan yang tidak bisa sebelumnya.
pengunjung ditinggalkan.
berkaitan
tentang jamu
dari resep
sampai
khasiatnya.

48
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai dokter di UPTD Puskesmas


Cilacap Tengah I dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal 29
Oktober 2019 – 25 November 2019. Nilai – nilai ANEKA tersebut telah
diinternalisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pada unit kerja penulis,
khususnya dalam menyelesaikan isu Kurang Optimalnya Kegiatan Kesehatan
Tradisional (Hatra) di lingkungan kerja UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I.
Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan selesai tepat waktu.

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar ANEKA


1. Melaksanakan perencanaan kegiatan “JAMUKU”
Tanggal Pelaksanaan: 29 Oktober s/d 5 November 2019
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Pelaksanaan Kegiatan 1
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Perencanaan kegiatan “JAMUKU”
Kronologi Kegiatan “JAMUKU” merupakan kegiatan yang digagas
Kegiatan penulis sebagai inovasi terhadap adanya fenomena belum
optimalnya kegiatan Kesehatan Tradisional (Hatra) di
lingkungan UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I. Yang sudah
dilakukan saat ini baru pencatatan/pendataan Pengobat-
pengobat Tradisional di wilayah kerja UPTD Cilacap Tengah I
saja.
Tujuan kegiatan “JAMUKU” adalah:
a. Integrasi pelayanan kesehatan tradisional ke dalam
sistem pelayanan kesehatan sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan dasar sesuai yang dikehendaki
dalam Declaration of the 7th Asean Health Ministers.
b. Membumikan kembali jamu sebagai obat tradisional asli
Indonesia.
c. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari
praktik-praktik Kesehatan tradisional yang tidak aman
d. Optimalisasi kegiatan Kesehatan Tradisional (Hatra) di
lingkungan UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I.

49
Tahapan Kegiatan:
a. Menghadap kepala puskesmas untuk berkonsultasi dan
menentukan tanggal pertemuan lebih lanjut.
b. Membuat undangan pertemuan perencanaan kegiatan
“JAMUKU”.
c. Mengadakan rapat koordinasi bersama Kepala
Puskesmas, Penanggung Jawab UKM Pengembangan,
Pelaksana Hatra, Koordinator Promosi Kesehatan
(Promkes) dan Penanggung jawab Unit Farmasi
merencanakan Kegiatan “JAMUKU”.
d. Mendokumentasikan kegiatan brainstorming.
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
a. Akuntabilitas (Kejelasan dan Kepemimpinan)
Saat berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas dan
melakukan rapat koordinasi saya menjelaskan rencana
kegiatan “JAMUKU” dengan detail serta memimpin
rapat koordinasi untuk merencanakan kegiatan
“JAMUKU” agar pihak-pihak terkait mengerti apa
pentingnya dan peran serta mereka dalam kegiatan
tersebut sehinggan kegiatan dapat disetujui, kemudian
mendokumentasikan kegiatan secara nyata agar dapat
menjadi bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme (Sila ke-1, 2, 3, 4, 5)
Selama saya berkonsultasi dengan atasan maupun
melakukan rapat koordinasi saya menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar sehingga kekeliruan
dapat dicegah. Sebelum menentukan tanggal
pertemuan, saya menghubungi Pelaksana Kesehatan
Tradisional (Hatra) dan Penanggung Jawab UKM
Pengembangan secara informal untuk menanyakan
jadwal kosong sembari menyampaikan sedikit informasi
mengenai kegiatan “JAMUKU” sebagai bentuk
kepedulian saya kepada rekan-rekan kerja saya agar
jadwal kegiatan tidak mengganggu kepentingan/tugas
pokok masing-masing sehingga pihak-pihak terkait
dapat hadir lengkap. Saya membuka pertemuan diawali
dengan berdoa bersama berdasarkan agama dan
kepercayaan masing-masing sehingga kegiatan yang
dilaksanakan membawa keberkahan. Saya
50
bermusyawarah mengenai kegiatan “JAMUKU” dan
menghargai pendapat rekan-rekan saya. Hasil
dokumentasi merekam kegiatan yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan.
c. Etika Publik (Santun dan Membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian)
Saya berkonsultasi dengan atasan mengenai kegiatan
“JAMUKU” untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan mengedepankan sikap santun dan ramah. Saya
bersama pihak-pihak terkait membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian.
d. Komitmen Mutu (Inovasi dan Orientasi Mutu)
Saya bersikap proaktif untuk mengembangkan inovasi.
Saya merencanakan kegiatan “JAMUKU” untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas kemudian
melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait
yang hasilnya adalah kegiatan “JAMUKU” yang
disepakati bersama sebagai sebuah inovasi.
e. Antikorupsi (Adil dan Kerja keras)
Saya mengundang semua pihak yang terlibat secara
tanpa terkecuali yaitu Kepala Puskesmas, Ketua Tim
Mutu, Penanggung jawab UKM Pengembangan,
Pelaksana Hatra, Pelaksana Promosi Kesehatan
(Promkes), dan Koordinator Unit Farmasi. Hasil
dokumentasi merekam hasil kerja keras tim.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:


a. Akuntabilitas
Apabila saya tidak menjelaskan rencana kegiatan
“JAMUKU” dengan detail maka Kepala Puskesmas
tidak akan menyetujui rencana kegiatan saya, pihak-
pihak terkait tidak mengerti apa pentingnya dan peran
serta mereka dalam kegiatan tersebut, pada akhirmya
kegiatan tidak akan berjalan. Apabila saya tidak
memimpin rapat koordinasi untuk merencanakan
kegiatan “JAMUKU” maka koordinasi tidak akan
berjalan lancar karena saya lebih memahami detail
kegiatan tersebut. Apabila saya tidak

51
mendokumentasikan kegiatan rapat koordinasi, maka
tidak akan ada bukti nyata yang dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme
Jika selama saya berkonsultasi dengan atasan maupun
melakukan rapat koordinasi saya tidak menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar maka bisa
terjadi kekeliruan dan hasil kegiatan yang tidak sesuai.
Jika saya tidak peduli kepada kepada rekan-rekan kerja
saya sebelum menentukan tanggal pertemuan dengan
menghubungi secara informal untuk menanyakan
jadwal kosong sembari menyampaikan sedikit informasi
mengenai kegiatan “JAMUKU” maka pertemuan dapat
gagal terjadi karena berbenturan dengan
kepentingan/tugas pokok masing-masing. Apabila saya
tidak mengajak berdoa dengan agama dan
kepercayaan masing-masing maka kegiatan yang
dilaksanakan kurang berkah. Apabila saya tidak
bermusyawarah dan tidak menghargai pendapat rekan-
rekan saya maka saya akan menciptakan lingkungan
kerja diskriminatif.
c. Etika Publik
Jika saya berkonsultasi dengan atasan mengenai
kegiatan “JAMUKU” untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan dengan sikap tidak santun dan ramah, maka
rencana kegiatan kurang disetujui. Jika saya dan pihak-
pihak terkait membuat keputusan di luar keahlian kami
masing-masing, maka akan banyak kesalahan yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.
d. Komitmen Mutu
Jika saya bersikap proaktif untuk mengembangkan
inovasi, maka tidak akan muncul kegiatan “JAMUKU”.
Jika saya tidak berorientasi mutu dalam merencanakan
kegiatan “JAMUKU”, maka tidak terjadi peningkatan
mutu pelayanan puskesmas khususnya kegiatan
Kesehatan Tradisional (Hatra).
e. Antikorupsi
Jika pihak yang terlibat yaitu Kepala Puskesmas, Ketua

52
Tim Mutu, Penanggung jawab UKM Pengembangan,
Pelaksana Hatra, Pelaksana Promosi Kesehatan
(Promkes), dan Koordinator Unit Farmasi ada yang
tidak saya undang, maka kegiatan brainstorming kurang
bisa berjalan dengan baik. Jika tim tidak bekerja keras,
maka tidak bisa menghasilkan kegiatan yang
berkualitas.
Manfaat Kegiatan Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsi sebagai pelayan publik.
Kontribusi Output Perencanaan kegiatan “JAMUKU” mendukung perwujudan
Kegiatan pada visi menjadi puskesmas yang mampu memberikan
Visi dan Misi pelayanan prima di bidang kesehatan, menuju masyarakat
Organisasi Cilacap Tengah yang sehat, serta misi yang pertama yaitu
mengembangkan pelayanan kesehatan yang meliputi
kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Kontribusi Output Perencanaan kegiatan “JAMUKU” mendukung nilai-nilai
Kegiatan organisasi yakni optimal, kerjasama, dan efisien.
terhadap Nilai-
nilai Organisasi
Kendala Kesibukan masing-masing pihak yang terkait kepentingan
pekerjaan.
Strategi a. Menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait
Penyelesaian dengan baik.
b. Menunda jadwal hingga sampai semua pihak terkait
bisa berkumpul.
c. Mengoptimalkan penggunaan media komunikasi seperti
Whatsapp.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai
yang Didapat ANEKA, saya mampu menanamkan nilai sila ke-4 dalam hal
bermusyawarah baik dengan pimpinan maupun rekan-rekan
dari berbagai latar belakang profesi sehingga berdampak
pada peningkatan suasana kerja.
Laporan Kegiatan a. Foto dan Video Kegiatan
1 b. Undangan Acara
c. Daftar Hadir
d. Notulen

53
2. Menyusun materi edukasi tentang jamu bersama Pelaksana Hatra
dan Koordinator Promosi Kesehatan (Promkes)
Tanggal Pelaksanaan: 7 s/d 12 November 2019
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Pelaksanaan Kegiatan 2
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Penyusunan materi edukasi tentang jamu bersama
Pelaksana Hatra dan Koordinator Promosi Kesehatan
(Promkes)
Kronologi Buku Materi Edukasi diperlukan sebagai sumber rujukan
Kegiatan dalam membuat materi-materi penunjang edukasi seperti
brosur, maupun dalam menyusun materi yang akan disajikan
kepada masyarakat saat penyuluhan.
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
a. Akuntabilitas (Kejelasan dan Tanggung Jawab)
Saat konsultasi dengan atasan langsung/mentor, saya
menjelaskan garis besar buku panduan materi edukasi
tentang jamu, sehingga dicapai mentor memahami
untuk kemudian dapat memberikan saran-saran yang
membangun. Saya mengumpulkan referensi tentang
jamu dengan penuh tanggung jawab.
b. Nasionalisme (Sila ke-4)
Dalam berkonsultasi dengan atasan langsung, saya
bermusyawarah mencapai tujuan bersama, sehingga
dapat buku panduan yang dibuat tidak keluar dari
jalurnya. Saya bermusyawarah dengan Pelaksana
Hatra dan Koordinator Promkes mengenai isi dari
Panduan Edukasi tentang Jamu.
c. Etika Publik (Santun; Disiplin; Kebersamaan; serta
Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan Kerja
Sama)
Dalam berdiskusi dengan mentor, dilakukan dengan
mengedepankan etika dan sopan santun serta
profesionalitas. Dalam mengumpulkan referensi
ditetapkan batas waktu (deadline). Saya menciptakan
rasa kebersamaan. Dalam penyusunan Buku Materi
Edukasi “JAMUKU” saya berkomunikasi dan
berkonsultasi dengan atasan.

54
d. Komitmen Mutu (Pertanggungjawaban Mutu,
Efektifitas, Inovasi, dan Orientasi Mutu)
Mengumpulkan referensi tentang jamu berkaitan
dengan aktivitas/rencana aksi yang akan dilaksanakan,
menunjukkan adanya pertanggungjawaban mutu. Ada
tujuan yang ditetapkan dalam merancang Panduan
Edukasi tentang Jamu, saya bekerja secara efektif
untuk mencapai tujuan tersebut. Panduan Edukasi
tentang Jamu merupakan inovasi di UPTD Puskesmas
Cilacap Tengah I. Pengoreksian/penelaahan kembali
menunjukkan bahwa dalam membuat Buku Panduan
bertujuan agar dapat memenuhi standar kelayakan
(berorientasi mutu).
e. Antikorupsi (Disiplin dan Kerja Keras)
Saya hadir tepat waktu sesuai dengan waktu yang
ditentukan sebagai komitmen saya untuk disiplin. Saya
bekerja keras mengumpulkan bahan-bahan referensi
untuk menyusun Buku Materi Edukasi “JAMUKU”.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:


a. Akuntabilitas
Bila saya tidak jelas dalam mengajukan usulan buku
panduan materi edukasi tentang jamu, maka
penyusunan buku materi edukasi tersebut tidak bisa
berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Jika saya
mengumpulkan referensi tentang jamu dengan tidak
bertanggung jawab, maka pembuatan buku materi
edukasi “JAMUKU” tidak dapat terlaksana.
b. Nasionalisme
Apabila saya tidak bermusyawarah dengan atasan
langsung maupun Pelaksana Hatra serta Koordinator
Promkes mengenai isi dari Panduan Edukasi tentang
Jamu maka Buku Panduan Edukasi ”JAMUKU” menjadi
kurang lengkap.
c. Etika Publik
Jika saya konsultasi dengan atasan dengan tidak
mengedepankan etika dan sopan santun serta
profesionalitas, maka Buku Panduan Edukasi

55
“JAMUKU” kurang disetujui. Apabila dalam
mengumpulkan referensi tidak ditetapkan batas waktu
(deadline), maka seluruh kegiatan akan mundur.
Apabila dalam penyusunan Buku Materi Edukasi
“JAMUKU” saya saya tidak menciptakan rasa
kebersamaan dengan Pelaksana Hatra dan Koordinator
Promkes, serta tidak berkomunikasi dan
berkonsultasi dengan atasan maka buku materi
edukasi “JAMUKU” tidak bisa tersusun dengan baik.
d. Komitmen Mutu
Apabila saya tidak memiliki rasa tanggung jawab untuk
menghasilkan Buku Materi Edukasi yang bermutu,
maka saya akan asal-asalan dalam mengumpulkan
referensi tentang jamu. Apabila saya tidak bekerja
secara efektif dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam merancang Panduan Edukasi tentang
Jamu, maka buku tersebut tidak akan selesai sesuai
deadline/tenggat waktu. Apabila saya tidak melakukan
inovasi dengan membuat Panduan Edukasi tentang
Jamu maka akan menghambat dalm penyusunan materi
brosur/alat penunjang edukasi pasien, serta
terhambatnya pelaksanaan kegiatan apabila ada
pergantian staf terkait. Apabila tidak dilakukan
pengoreksian/penelaahan kembali dalam membuat
Buku Panduan maka buku tersebut tidak dapat
memenuhi standar kelayakan.
e. Antikorupsi
Apabila dalam berkonsultasi dengan atasan saya tidak
disiplin waktu, maka saya membuang waktu atasan.
Apabila saya tidak bekerja keras mengumpulkan bahan-
bahan referensi untuk menyusun Buku Materi Edukasi
“JAMUKU”, maka buku tersebut tidak akan selesai.
Manfaat Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
Kegiatan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan
fungsi sebagai pelayan publik.
Kontribusi Kegiatan penyusunan buku materi edukasi “JAMUKU”
Output Kegiatan mendukung perwujudan visi yaitu menjadi Puskesmas yang
56
pada Visi dan mampu memberikan pelayanan prima di bidang kesehatan,
Misi Organisasi menuju masyarakat Cilacap Tengah yang sehat, serta misi
ke-2 yaitu mengembangkan pelayanan kesehatan yang
profesional dan bertanggung jawab.
Kontribusi Kegiatan penyusunan buku materi edukasi “JAMUKU”
Output Kegiatan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni optimal, kerjasama,
terhadap Nilai- dan efisien.
nilai Organisasi
Kendala Kesibukan masing-masing pihak yang terkait kepentingan
pekerjaan.
Strategi a. Menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait
Penyelesaian dengan baik.
b. Menunda jadwal hingga sampai semua pihak terkait
bisa berkumpul.
c. Mengoptimalkan penggunaan media komunikasi seperti
Whatsapp.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai
yang Didapat ANEKA, saya mampu berkomitmen dalam meningkatkan
pelayanan publik dengan berorientasi mutu melalui kegiatan
Penyusunan Buku Materi Edukasi “JAMUKU”.
Laporan Kegiatan a. Foto Kegiatan
2 b. Buku Materi Edukasi

3. Membuat Poster Ramuan Jamu Saintifik


Tanggal Pelaksanaan: 29 Oktober s/d 11 November 2019
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Pelaksanaan Kegiatan 3
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Pembuatan Poster Ramuan Jamu Saintifik
Kronologi Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang
Kegiatan bertujuan untuk menangani berbagai penyakit dengan
teknik tradisional, yang juga dikenal sebagai pengobatan
alternatif. Namun, tidak semua jenis terapi alternatif telah
teruji melalui penelitian. Jamu Saintifik adalah ramuan-
ramuan jamu empiris yang telah memiliki evidence atau
bukti-bukti ilmiah yang bersumber dari hasil penelitian yang
dilakukan di Rumah Riset Jamu Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
(B2P2TOOT) dan jejaring Dokter Saintifikasi Jamu sejak
tahun 2010. Poster ramuan jamu saintifik dipasang di
57
tempat strategis yang bisa dibaca pasien dan/atau
pengunjung sembari mengantre/menunggu pelayanan
kesehatan selanjutnya dilaksanakan penjelasan poster
seminggu sekali di depan pendaftaran setelah apel pagi
bersamaan dengan hari minum jamu gratis.
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab, Keseimbangan,
dan Kejelasan)
Saya mengajukan kegiatan kepada atasan dengan
penuh tanggung jawab. Saya membuat poster
tentang jamu unuk meningkatkan kapasitas dan
keahlian saya sebagai tenaga kesehatan. Saya
memasang poster di tempat yang mudah dilihat
dengan jelas oleh pasien atau pengunjung.
b. Nasionalisme (Sila ke-2, 3, dan 4)
Saya bermusyawarah dengan atasan dalam memilih
desain poster untuk mencapai tujuan bersama. Saya
membuat poster tentang jamu sebagai bentuk
kepedulian saya untuk membumikan kembali jamu
sebagai obat tradisional Indonesia. Poster
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
c. Etika Publik (Santun serta Mengutamakan
pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai)
Saya konsultasi dengan atasan mengenai membuat
poster tentang dengan santun dan sopan. Saya
berkoordinasi dengan Pelaksana Hatra dan
Koordinator Promkes untuk menginspirasi dan
mendorong kinerja mereka agar ikut serta dalam
membuat inovasi di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah
I.
d. Komitmen Mutu (Inovasi dan Efektif)
Pembuatan poster Ramuan Jamu Saintifik merupakan
langkah inovatif yang belum pernah dilakukan. Saya
mencetak dan memasang poster supaya penyampaian
edukasi kepada pasien dan/atau pengunjung bisa lebih
efektif.
e. Antikorupsi (Disiplin, Sederhana dan Peduli)

58
Saya disiplin hadir menghadap atasan sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Saya memakai jasa percetakan
dengan harga ekonomis untuk mencetak poster namun
hasil baik. Dalam membuat poster didorong oleh rasa
kepedulian untuk memberikan informasi kepada
masyarakat agar masyarakat mampu menjaga
kesehatannya secara mandiri.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:


a. Akuntabilitas
Jika dalam merancang Poster Ramuan Jamu Saintifik
tidak didasari nilai tanggung jawab, maka poster
tersebut tidak akan jadi. Apabila dalam kegiatan
tersebut saya tidak meningkatkan kapasitas dan
keahlian, maka saya akan berkinerja buruk. Apabila
saya tidak memasang poster di tempat yang mudah
dilihat dengan jelas oleh pasien atau pengunjung
maka poster tidak akan terbaca.
b. Nasionalisme
Apabila saya tidak bermusyawarah dengan atasan,
maka poster Ramuan Jamu Saintifik menjadi kurang
baik. Apabila saya tidak peduli terhadap turunnya
popularitas jamu sebagai obat tradisional Indonesia,
maka saya tidak merasa perlu membuat poster.
Apabila saya membuat poster Ramuan Jamu Saintifik
dengan tidak menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, maka bisa terjadi kekeliruan
pemahaman poster.
c. Etika Publik
Jika saya konsultasi dengan atasan dengan tidak
santun, maka perilaku saya kurang baik. Jika saya
tidak mengajak Koordinator Promkes dan Pelaksana
Hatra untuk turut andil dalam kegiatan membuat
membuat poster Ramuan Jamu Saintifik maka saya
tidak mendorong kinerja pegawai.
d. Komitmen Mutu
Apabila saya tidak melakukan inovasi dalam kegiatan
membuat poster Ramuan Jamu Saintifik maka pasien

59
dan/atau pengunjung akan bosan dan tidak bisa
menerima materi ramuan jamu saintifik dengan baik.
Jika poster Ramuan Jamu Saintifik tidak efektif, maka
informasi terapi komplementer tidak dapat ditingkatkan.
e. Antikorupsi
Apabila saya tidak disiplin hadir menghadap atasan
sesuai dengan waktu yang ditentukan maka saya akan
membuang-buang waktu atasan. Apabila saya
memakai jasa percetakan dengan harga mahal maka
akan ada pembengkakan anggaran untuk hal yang
tidak perlu. Apabila dalam membuat poster tanpa
didorong oleh rasa kepedulian untuk memberikan
informasi kepada masyarakat maka tidak terjadi
peningkatan pemahaman masyarakat mengenai
ramuan jamu saintifik.
Manfaat Kegiatan Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsi sebagai pelayan publik.
Kontribusi Output Kegiatan Pembuatan Poster Ramuan Jamu Saintifik
Kegiatan pada Visi mendukung perwujudan visi yaitu menjadi puskesmas yang
dan Misi mampu memberikan pelayanan prima di bidang kesehatan,
Organisasi menuju masyarakat Cilacap Tengah yang sehat, serta misi
ke-3 yaitu mengoptimalkan SDM dan sarana prasarana
pelayanan kesehatan yang dimiliki.
Kontribusi Output Kegiatan Pembuatan Poster Ramuan Jamu Saintifik
Kegiatan terhadap menguatkan nilai-nilai organisasi yakni Optimal, Kerjasama,
Nilai-nilai dan Efisien (OKE).
Organisasi
Kendala a. Pembuatan poster tidak tepat waktu
b. Poster kurang menarik
c. Pasien dan/atau pengunjung tidak paham isi poster
Ramuan Jamu Saintifik.
Strategi a. Melakukan perkiraan membuat poster, jika tidak sesuai,
Penyelesaian konsultasikan dengan mentor.
b. Membuat desain ulang rancangan poster yang lebih
menarik.
c. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami pasien
atau pengunjung.

60
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-
yang Didapat nilai ANEKA, saya mampu berkomitmen dalam
meningkatkan pelayanan publik dengan berorientasi mutu
melalui kegiatan Pembuatan Poster Ramuan Jamu
Saintifik sehingga meningkatkan pemahaman masyarakat
khususnya jamu yang bersumber dari hasil penelitian.
Laporan Kegiatan a. Foto Kegiatan
3 b. Poster
c. Bukti nota pemesanan.

4. Membuat brosur tentang Ramuan Jamu Saintifik


Tanggal Pelaksanaan: 29 Oktober s/d 11 November 2019
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4. Pelaksanaan Kegiatan 4
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Pembuatan Brosur tentang Ramuan Jamu Saintifik
Kronologi Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang
Kegiatan bertujuan untuk menangani berbagai penyakit dengan
teknik tradisional, yang juga dikenal sebagai pengobatan
alternatif. Namun, tidak semua jenis terapi alternatif telah
teruji melalui penelitian. Jamu Saintifik adalah ramuan-
ramuan jamu empiris yang telah memiliki evidence atau
bukti-bukti ilmiah yang bersumber dari hasil penelitian yang
dilakukan di Rumah Riset Jamu Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
(B2P2TOOT) dan jejaring Dokter Saintifikasi Jamu sejak
tahun 2010. Brosur ramuan jamu saintifik dipasang di
tempat strategis yang bisa dibaca pasien dan/atau
pengunjung sembari mengantre/menunggu pelayanan
kesehatan selanjutnya dilaksanakan penjelasan brosur di
depan pendaftaran setelah apel pagi bersamaan dengan
hari minum jamu gratis dengan topik yang berbeda setiap
minggunya.
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
a. Akuntabilitas (Kepemimpinan, Tanggung Jawab,
Kejelasan, dan Keseimbangan)
Saya memimpin musyawarah dengan Koordinator
Promkes dan Pelaksana Hatra mengenai desain dan
isi dari brosur. Saya mengadakan tempat menyimpan
61
brosur agar masyarakat mudah mendapatkan
pelayanan informasi Ramuan Jamu Saintifik sebagai
tanggung jawab profesi saya. Saya memberikan
informasi isi brosur dengan jelas. Saya menjelaskan isi
brosur kepada pasien dan pengunjung untuk
meningkatkan kapasitas dan keahlian saya.
b. Nasionalisme (Sila ke-2, 3, dan 5)
Selama saya berkonsultasi, saya menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Saya
membagikan brosur dengan adil. Saya dalam
memberikan informasi dengan tidak membeda-
bedakan pasien atau pengunjung.
c. Etika Publik (Santun; Menghargai komunikasi
konsultasi, dan kerjasama)
Saya konsultasi dengan atasan mengenai pembuatan
brosur dengan mengedepankan sikap santun dan
ramah. Saya menghargai komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama dengan Koordinator Promkes dan
Pelaksana Hatra.
d. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu, Inovasi)
Saya membuat desain dan isi brosur dengan teliti dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami pasien
agar meningkatkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan informasi tentang jamu serta berusaha
membuat brosur yang dapat memenuhi kebutuhan
pembaca (pasien dan pengunjung). Saya membuat
brosur tentang Ramuan jamu Saintifik merupakan
suatu inovasi di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I.
e. Antikorupsi (Disiplin, Sederhana)
Saya disiplin hadir menghadap Kepala Puskesmas
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Saya memakai
jasa percetakan dengan harga ekonomis untuk
mencetak poster namun hasil baik.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:


a. Akuntabilitas
Apabila bukan saya yang memimpin musyawarah
dengan Koordinator Promkes dan Pelaksana Hatra

62
mengenai desain dan isi dari brosur maka arah dan
tujuan musyawarah tidak akan tercapai. Apabila saya
tidak bertanggung jawab mengadakan tempat
menyimpan brosur maka masyarakat sulit
mendapatkan pelayanan informasi tentang Ramuan
Jamu Saintifik. Bila saya tidak jelas ketika memberikan
penjelasan isi brosur Ramuan Jamu Saintifik, maka
informasi yang diberikan tidak bisa dicerna. Apabila
dalam kegiatan tersebut saya tidak meningkatkan
keahlian dan kapasitas, maka saya akan berkinerja
buruk.
b. Nasionalisme
Apabila saat saya konsultasi tidak menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka hasil
kegiatan yang diharapkan tidak terwujud. Jika saya
dalam membagi brosur dan memberikan informasi
tidak dengan adil ataupun membeda-bedakan pasien
dan/atau, maka terjadi kecemburuan antarpasien
dan/atau pengunjung.
c. Etika Publik
Apabila saya konsultasi dengan atasan mengenai
pembuatan brosur dengan tidak santun dan ramah
maka rencana kegiatan kurang disetujui. Apabila saya
tidak menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama dengan Koordinator Promkes dan
Pelaksana Hatra maka saya akan membuat lingkungan
kerja yang diskriminatif.
d. Komitmen Mutu
Apabila saya membuat desain dan isi brosur tidak teliti
dan tidak menggunakan bahasa yang mudah dipahami
pasien serta tidak berusaha membuat brosur yang
dapat memenuhi kebutuhan pembaca (pasien dan
pengunjung) maka masyarakat tidak puas bahkan
bingung membaca brosur tersebut. Apabila saya tidak
melakukan inovasi dalam kegiatan membuat brosur
tentang Ramuan Jamu Saintifik maka pasien dan/atau
pengunjung akan bosan dan tidak bisa menerima
materi ramuan jamu saintifik dengan baik.

63
e. Antikorupsi
Apabila saya tidak disiplin hadir menghadap Kepala
Puskesmas sesuai dengan waktu yang ditentukan
maka saya membuang waktu atasan. Apabila saya
tidak memakai jasa percetakan dengan harga
ekonomis maka saya membuang-buang anggaran
untuk hal yang tidak perlu.
Manfaat Kegiatan Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsi sebagai pelayan publik.
Kontribusi Output Kegiatan ini mendukung perwujudan visi yaitu menjadi
Kegiatan pada Visi Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan prima di
dan Misi bidang kesehatan, menuju masyarakat Cilacap Tengah
Organisasi yang sehat, serta misi pertama yaitu mengembangkan
pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Kontribusi Output Kegiatan pembuatan brosur tentang ramuan jamu saintifik
Kegiatan terhadap menguatkan nilai-nilai organisasi yakni optimal, kerjasama,
Nilai-nilai dan efisien.
Organisasi
Kendala a. Pembuatan brosur tidak tepat waktu
b. Brosur kurang menarik
c. Pasien atau pengunjung tidak paham isi brosur
Ramuan Jamu Saintifik.
Strategi a. Melakukan perkiraan membuat brosur, jika tidak sesuai,
Penyelesaian konsultasikan dengan mentor.
b. Membuat desain ulang rancangan brosur yang lebih
menarik.
c. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami pasien
atau pengunjung.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-
yang Didapat nilai ANEKA, saya mampu menanamkan sikap disiplin
dalam hal bekerja sesuai target pada diri saya sehingga
saya memiliki semangat sehingga berdampak pada
peningkatan motivasi dalam bekerja.
Laporan Kegiatan a. Foto Kegiatan
4 b. Brosur
c. Bukti nota pemesanan.

64
5. Memberikan jamu siap minum seminggu sekali kepada pasien dan
pengunjung
Tanggal Pelaksanaan: 15 dan 20 November 2019
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5. Pelaksanaan Kegiatan 5
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Memberikan jamu siap minum seminggu sekali kepada
pasien dan pengunjung
Kronologi Kegiatan ini ditujukan untuk membumikan kembali jamu
Kegiatan sebagai ramuan tradisional asli Indonesia, namun sebagai
tanggung jawab profesi, jamu yang disediakan haruslah jamu
yang aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah,
dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan
sendiri maupun dalam fasilitas pelayanan kesehatan.
Seminggu sekali disediakan jamu siap minum untuk para
pasien dan/atau pengunjung, yang terdiri dari jamu yang
dapat dikonsumsi oleh semua orang untuk meningkatkan
kebugaran, serta jamu dengan jenis yang berbeda-beda
setiap minggunya, disesuaikan dengan tema ramuan jamu
saintifik yang diedukasikan pada hari tersebut.
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
a. Akuntabilitas (Kejelasan dan Kepemimpinan)
Koordinasi dilakukan sehingga pembuat jamu memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan. Saya berperan
sebagai pimpinan yang memberikan instruksi kepada
Urusan Umum dalam hal teknis kegiatan serta
persiapan sarana-prasarana yang dibutuhkan.
b. Nasionalisme (Sila ke-3 dan 4)
Jamu adalah ramuan tradisional asli Indonesia, saya
menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa. Dalam berkoordinasi saya tidak memaksakan
kehendak.
c. Etika Publik (Kesopanan; Amanah; Menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; dan
Netralitas)
Dalam berkoordinasi dilakukan dengan bertingkah
laku/tutur kata yang baik sesuai dengan tata krama

65
yang berlaku. Pembuatan jamu dipercayakan kepada
pembuat jamu yang sudah diketahui amanah. Dalam
melakukan koordinasi saya melakukan komunikasi,
konsultasi, dan kerja sama 2 (dua) arah. Dalam
membagikan jamu kepada pasien dan pengunjung
tidak memihak kepada siapapun.
d. Komitmen Mutu (Inovatif dan Empati)
Adanya menu jamu gratis mingguan merupakan
sesuatu yang baru di UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I untuk meningkatkan mutu pelayanan. Dalam
membagikan jamu saya memberikan perhatian yang
tulus terhadap kebutuhan pasien dan pengunjung.

e. Antikorupsi (Kerja Keras, Tanggung Jawab,


Kemandirian, dan Sederhana)
Saya bersama Pelaksana Hatra dan Koordinator
Promkes bekerja keras dengan penuh ketekunan
merancang menu mingguan. Meskipun pembuatan
jamu dipercayakan kepada orang lain, namun saya
tetap bertanggung jawab memastikan bahwa
pembuatan jamu berjalan lancar dan sesuai rencana.
Saya berkoordinasi dengan Urusan Umum secara
mandiri. Pembuatan jamu tidak membutuhkan biaya
yang tinggi, secara tidak langsung saya mengedukasi
pasien dan pengunjung untuk menjalani gaya hidup
sederhana dan dibiasakan untuk tidak hidup boros.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:


a. Akuntabilitas
Apabila dalam berkoordinasi tidak dilakukan sampai
pembuat jamu memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan
maka jamu tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Apabila saya tidak berperan sebagai pimpinan yang
memberikan instruksi kepada Urusan Umum dalam hal
teknis kegiatan serta persiapan sarana-prasarana yang
dibutuhkan maka kegiatan tidak akan berjalan sesuai

66
rencana.
b. Nasionalisme
Apabila saya tidak menjunjung tinggi rasa cinta kepada
tanah air dan bangsa maka saya tidak akan
berkeinginan untuk membumikan kembali jamu sebagai
ramuan tradisional asli Indonesia. Apabila dalam
berkoordinasi saya memaksakan kehendak maka
tidak akan tercapai kesepakatan.
c. Etika Publik
Apabila dalam berkoordinasi tidak dilakukan dengan
bertingkah laku/tutur kata yang baik sesuai dengan
tata krama yang berlaku serta tidak melakukan
komunikasi, konsultasi, dan kerja sama 2 (dua) arah
maka kegiatan tidak akan berjalan dengan baik.
Apabila pembuatan jamu dipercayakan kepada
pembuat jamu yang tidak diketahui amanah atau tidak
maka bisa terjadi efek yang tidak diharapkan setelah
meminum jamu. Apabila dalam membagikan jamu
kepada pasien dan pengunjung saya memihak salah
satu pihak maka akan terjadi kecemburuan sosial.
d. Komitmen Mutu
Apabila saya tidak berinovasi mengadakan minum
jamu gratis mingguan maka tidak terjadi peningkatan
mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I.
Apabila dalam membagikan jamu saya tidak
memberikan perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan pasien dan pengunjung maka tidak terjadi
peningkatan minat terhadap jamu.
e. Antikorupsi
Apabila saya bersama Pelaksana Hatra dan
Koordinator Promkes tidak bekerja keras dengan
penuh ketekunan merancang menu mingguan maka
kegiatan tidak akan berjalan. Apabila saya tidak
bertanggung jawab setelah mempercayakan
pembuatan jamu kepada orang lain, maka pembuatan
jamu bisa berjalan tidak sesuai rencana. Apabila saya
tidak berkoordinasi dengan Urusan Umum secara
mandiri maka kegiatan tidak berjalan. Apabila saya

67
membuat kegiatan yang tidak sederhana maka pasien
dan/atau pengunjung akan kesulitan
mengaplikasikannya di rumah.
Manfaat Kegiatan Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsi sebagai pelayan publik.
Kontribusi Output Kegiatan memberikan jamu siap minum seminggu sekali
Kegiatan pada kepada pasien dan pengunjung mendukung perwujudan visi
Visi dan Misi yaitu “Menjadi Puskesmas yang mampu memberikan
Organisasi pelayanan prima di bidang kesehatan, menuju masyarakat
Cilacap Tengah yang sehat”, serta misi pertama yaitu
“Mengembangkan pelayanan kesehatan yang meliputi
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.”
Kontribusi Output Kegiatan memberikan jamu siap minum seminggu sekali
Kegiatan terhadap kepada pasien dan pengunjung menguatkan nilai organisasi
Nilai-nilai yaitu “Optimal dalam pelayanan masyarakat”.
Organisasi
Kendala a. Pasien dan/atau pengunjung ragu untuk meminum
jamu.
b. Pasien dan/atau pengunjung tidak berani mengambil
jamu.
c. Kegiatan tidak bisa dilaksanakan pada hari Rabu
sesuai hasil kesepakatan awal dikarenakan ada
kegiatan lain.
Strategi a. Jamu yang disediakan adalah jamu yang sudah dikenal
Penyelesaian masyarakat luas sekaligus telah terbukti secara empiris.
b. Diberikan edukasi/penyuluhan kesehatan mengenai
kandungan dan manfaat serta bukti-bukti ilmiah dari jamu
yang disediakan.
c. Diberikan informasi kepada pasien dan/atau pengunjung
melalui petugas pendaftaran.
d. Kegiatan ditunda namun tetap di minggu yang sama.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-
yang Didapat nilai ANEKA, saya mampu menanamkan sikap cinta tanah
air pada diri saya serta pasien dan/atau pengunjung melalui
kegiatan memberikan jamu siap minum seminggu sekali
kepada pasien dan pengunjung sehingga menumbuhkan
rasa cinta kepada jamu yang merupakan ramuan tradisional

68
asli Indonesia.
Laporan Kegiatan a. Foto Kegiatan
5 b. Bukti percakapan.

6. Memberikan pengetahuan kepada pasien dan pengunjung berkaitan


tentang jamu dari resep sampai khasiatnya.
Tanggal Pelaksanaan: 15 dan 20 November 2019
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6. Pelaksanaan Kegiatan 6
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Memberikan pengetahuan kepada pasien dan pengunjung
berkaitan tentang jamu dari resep sampai khasiatnya
Kronologi Kegiatan ini ditujukan untuk membumikan kembali jamu
Kegiatan sebagai ramuan tradisional asli Indonesia, namun sebagai
tanggung jawab profesi, jamu yang diedukasikan haruslah
jamu yang aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara
ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik untuk
pengobatan sendiri maupun dalam fasilitas pelayanan
kesehatan. Seminggu sekali diberikan penyuluhan
kesehatan untuk para pasien dan/atau pengunjung, yang
berisi penyakit-penyakit yang banyak diderita masyarakat
bersumber dari data penyakit terbanyak pasien UPTD
Puskesmas Cilacap Tengah I, serta jamu saintifik yang
sesuai, mulai dari resep sampai khasiatnya.
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
a. Akuntabilitas (Kejelasan dan Tanggung Jawab)
Dalam menyusun materi sosialisasi, saya mencari
sumber informasi yang relevan dan jelas. Saya
melakukan koreksi pretest dan posttest secara objektif
dan penuh tanggung jawab. Saya memberikan
informasi tentang jamu dari resep sampai khasiatnya
dengan jelas.
b. Nasionalisme (Sila ke-3 dan 4)
Saya melakukan koordinasi dengan Koordinator
Promkes dan Pelaksana Hatra dalam menyusun materi
penyuluhan kesehatan. Saya melakukan sosialisasi
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Etika Publik (Mengutamakan kepemimpinan

69
berkualitas tinggi; Santun; dan Memiliki
kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah)
Dalam berdiskusi dengan Koordinator Promkes dan
Pelaksana Hatra mempersiapkan materi edukasi saya
mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
Saya memperkenalkan diri kepada pasien atau
pengunjung dengan santun dan menjelaskan maksud
dan tujuan pretest dan posttest. Melakukan
penyuluhan medik merupakan salah satu kegiatan
dokter sesuai Kepmenpan no. 139 Tahun 2003, saya
memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah.
d. Komitmen Mutu (Bermutu dan Orientasi Mutu)
Saya berusaha membuat soal yang bermutu.
Melakukan pretest dan posttest untuk mengetahui
apakah pelatihan dapat menambah pengetahuan
masyarakat sehingga memunculkan nilai Orientasi
Mutu.
e. Antikorupsi (Kerja Keras dan Mandiri)
Saya bekerja keras menyiapkan materi dan/atau alat
peraga. Saya menyiapkan soal secara mandiri.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:


a. Akuntabilitas
Apabila dalam menyusun materi sosialisasi, saya tidak
mencari sumber informasi yang relevan dan jelas
maka informasi yang diberikan dapat diragukan
kebenarannya. Saya melakukan koreksi pretest dan
posttest secara tidak objektif dan tidak bertanggung
jawab maka hasil evaluasi menjadi kurang akurat.
Apabila dalam memberikan informasi tentang jamu dari
resep sampai khasiatnya dengan tidak jelas maka
informasi tidak akan diterima dengan baik.
b. Nasionalisme
Apabila saya tidak melakukan koordinasi dengan
Koordinator Promkes dan Pelaksana Hatra dalam
menyusun materi penyuluhan kesehatan maka materi

70
yang disampaikan kurang optimal. Apabila saya
melakukan sosialisasi tidak menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar maka informasi
kurang dapat dipahami.
c. Etika Publik
Apabila dalam berdiskusi dengan Koordinator Promkes
dan Pelaksana Hatra mempersiapkan materi edukasi
saya tidak mengutamakan kepemimpinan
berkualitas tinggi maka materi penyuluhan tidak akan
tersusun dengan baik. Apabila saya memperkenalkan
diri kepada pasien atau pengunjung dengan tidak
santun dan menjelaskan maksud dan tujuan pretest
dan posttest maka materi kurang dapat diterima.
d. Komitmen Mutu
Apabila saya tidak berusaha membuat soal yang
bermutu maka evaluasi akan menjadi kurang akurat.
e. Antikorupsi
Apabila saya tidak bekerja keras menyiapkan materi
dan/atau alat peraga maka pelaksanaan kegiatan
menjadi kurang optimal. Apabila saya tidak
menyiapkan soal secara mandiri maka kegiatan
kurang bisa berjalan.
Manfaat Kegiatan Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsi sebagai pelayan publik.
Kontribusi Output Kegiatan memberikan pengetahuan kepada pasien dan
Kegiatan pada Visi pengunjung berkaitan tentang jamu dari resep sampai
dan Misi khasiatnya mendukung perwujudan visi yaitu “Menjadi
Organisasi Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan prima di
bidang kesehatan, menuju masyarakat Cilacap Tengah
yang sehat”, serta misi ke-3 yaitu “Mengoptimalkan SDM
dan sarana prasarana pelayanan kesehatan yang dimiliki.”
Kontribusi Output Kegiatan memberikan pengetahuan kepada pasien dan
Kegiatan terhadap pengunjung berkaitan tentang jamu dari resep sampai
Nilai-nilai khasiatnya menguatkan nilai organisasi yaitu “Optimal
Organisasi dalam pelayanan masyarakat”.
Kendala a. Kesibukan masing-masing pihak yang terkait

71
kepentingan pekerjaan
b. Terbatasnya waktu untuk persiapan penyelenggaraan
sosialisasi
c. Fasilitas untuk sosialisasi yang kurang
d. Pasien dan/atau pengunjung tidak paham isi
penyuluhan.
e. Kegiatan tidak bisa dilaksanakan pada hari Rabu
sesuai hasil kesepakatan awal dikarenakan ada
kegiatan lain.
Strategi a. Menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait
Penyelesaian dengan baik.
b. Melakukan persiapan dengan matang, efektif, dan
efisien, agar semuanya dapat berjalan sesuai dengan
rencana.
c. Antisipasi dengan media yang lebih praktis.
d. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.
e. Kegiatan ditunda namun tetap di minggu yang sama.
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-
yang Didapat nilai ANEKA, saya mampu berkomitmen dalam
meningkatkan pelayanan publik dengan berorientasi mutu
kepada masyarakat melalui kegiatan memberikan
pengetahuan kepada pasien dan pengunjung berkaitan
tentang jamu dari resep sampai khasiatnya.
Laporan Kegiatan a. Foto dan Video Kegiatan
6 b. Soal dan hasil pretest-posttest.
c. Materi penyuluhan.

72
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi ANEKA
Berikut ini disajikan matriks rekapitulasi aktualisasi dan habituasi ANEKA dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA
Proporsi Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Jumla
No. Kegiatan
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Antikorupsi h
1. Perencanaan 1. Kejelasan 1. Sila ke-1 1. Santun 1. Inovasi 1. Adil 13
kegiatan 2. Kepemimpin 2. Sila ke-2 2. Membuat 2. Orientasi Mutu 2. Kerja Keras
“JAMUKU” an 3. Sila ke-3 keputusan
4. Sila ke-4 berdasarkan
5. Sila ke-5 prinsip
keahlian
2. Penyusunan 1. Kejelasan Sila ke-4 1. Santun 1. Pertanggungja 1. Disiplin 13
materi edukasi 2. Tanggung 2. Disiplin waban Mutu 2. Kerja keras
tentang jamu Jawab 3. Kebersamaa 2. Efektifitas
bersama n 3. Inovasi
Pelaksana Hatra 4. Menghargai 4. Orientasi Mutu
dan Koordinator komunikasi,
Promosi konsultasi,
Kesehatan dan kerja
(Promkes) sama
3. Pembuatan 1. Tanggung 1. Sila ke-2 1. Santun 1. Inovasi 1. Disiplin 13
poster tentang Jawab 2. Sila ke-3 2. Mengutamak 2. Efektif 2. Sederhana
ramuan jamu 2. Keseimbang 3. Sila ke-4 an 3. Peduli
saintifik an pencapaian
3. Kejelasan hasil dan
mendorong
73
Proporsi Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Jumla
No. Kegiatan
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Antikorupsi h
kinerja
pegawai
4. Pembuatan 1. Kepemimpin 1. Sila ke-2 1. Santun 1. Orientasi Mutu 1. Disiplin 13
brosur tentang an 2. Sila ke-3 2. Menghargai 2. Inovasi 2. Sederhana
ramuan jamu 2. Tanggung 3. Sila ke-5 komunikasi
saintifik Jawab konsultasi,
3. Kejelasan dan
4. Keseimbang kerjasama
an
5. Memberikan 1. Kejelasan 1. Sila ke-3 1. Kesopanan 1. Inovatif 1. Kerja Keras 14
jamu siap 2. Kepemimpin 2. Sila ke-4 2. Amanah 2. Empati 2. Tanggung
minum an 3. Menghargai Jawab
seminggu sekali komunikasi, 3. Kemandiria
kepada pasien konsultasi, n
dan pengunjung dan 4. Sederhana
kerjasama
4. Netralitas
6. Memberikan 1. Kejelasan 1. Sila ke-3 1. Mengutamak 1. Bermutu 1. Kerja Keras 11
pengetahuan 2. Tanggung 2. Sila ke-5 an 2. Orientasi Mutu 2. Mandiri
kepada pasien Jawab kepemimpin
dan pengunjung an
berkaitan berkualitas
tentang jamu tinggi.
dari resep 2. Santun.
sampai
74
Proporsi Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Jumla
No. Kegiatan
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Antikorupsi h
khasiatnya. 3. Memiliki
kemampuan
dalam
melaksanak
an kebijakan
dan program
pemerintah.
Jumlah 15 16 17 14 15 77
Persentase (%) (15/77) x 100% = (16/77) x 100% (17/77) x 100% = (14/77) x 100% = (15/77) x 100% 100%
19% = 21% 22% 18% = 20%

75
Persentase penerapan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam pelaksanaan
kegiatan Aktualisasi dan Habituasi direkapitulasi sebagai berikut:
1. Akuntabilitas sebesar 19%. Nilai dasar Akuntabilitas diterapkan pada setiap
kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai Akuntabilitas
yang paling banyak diterapkan adalah kejelasan dan tanggungjawab.
Melalui penerapan nilai akuntabilitas diharapkan seluruh kegiatan yang
dilaksanakan di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I dilaksanakan secara
bertanggung jawab dan penuh kejelasan.
2. Nasionalisme sebesar 21%. Nilai dasar Nasionalisme diterapkan pada
setiap kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai
Nasionalisme yang paling banyak diterapkan adalah Sila ke-3 karena setiap
kegiatan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I
dilaksanakan dengan rasa cinta kepada tanah air serta menjunjung tinggi
bahasa persatuan bahasa Indonesia sehingga akan terwujud dengan hasil
yang maksimal.
3. Etika Publik sebesar 22%. Nilai dasar Etika Publik diterapkan pada setiap
kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai Etika Publik yang
paling banyak diterapkan adalah sopan dan santun karena dengan sikap
sopan dan santun dalam berkomunikasi untuk melaksanakan kegiatan
pihak terkait merasa nyaman, dihargai, dan dihormati.
4. Komitmen Mutu sebesar 18%. Nilai dasar Komitmen Mutu diterapkan pada
setiap kegiatan yang ada untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai
Komitmen Mutu yang paling sering digunakan adalah berorientasi mutu dan
inovasi karena setiap kegiatan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Cilacap Tengah I akan berlangsung dengan optimal dan penuh inovasi.
5. Antikorupsi sebesar 20% Nilai dasar Antikorupsi diterapkan pada setiap
kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai Antikorupsi yang
paling sering digunakan adalah kerja keras karena setiap kegiatan yang
dilaksanakan di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I akan terlaksana
apabila dilakukan dengan kerja keras.
Kontribusi aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu ”Belum optimalnya kegiatan
Kesehatan Tradisional (Hatra) di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I”.

76
C. Capaian Hasil Aktualisasi
Berikut ini disajikan capaian hasil aktualisasi dalam tabel 4.8.
Tabel 4.8 Capaian Hasil Aktualisasi
Kondisi
No. Kegiatan Kondisi Sesudah
Sebelum
1. Perencanaan Belum pernah Telah dilaksanakan kegiatan
kegiatan “JAMUKU” dilaksanakan “JAMUKU” sehingga ada
kegiatan peningkatan pemahaman
“JAMUKU” masyarakat tentang jamu
terutama jamu saintifik.
2. Penyusunan materi Belum adanya Adanya Buku Materi Edukasi
edukasi tentang Buku Materi khususnya tentang Jamu
jamu bersama Edukasi Saintifik mempermudah
Pelaksana Hatra khususnya pemberian penyuluhan tentang
dan Koordinator tentang Jamu jamu saintifik dan menjadi acuan
Promosi Kesehatan Saintifik. terstandar di puskesmas.
(Promkes)
3. Pembuatan poster Belum adanya Adanya poster ramuan jamu
tentang ramuan poster tentang saintifik sehingga masyarakat
jamu saintifik ramuan jamu mengetahui jamu-jamu yang
saintifik. sudah melalui pembuktian
secara ilmiah dan terhindar dari
ramuan-ramuan yang tidak
aman.
4. Pembuatan brosur Belum adanya Adanya brosur ramuan jamu
tentang ramuan brosur tentang saintifik dan penyakit terkait
jamu saintifik ramuan jamu sehingga masyarakat
saintifik. mengetahui jamu-jamu yang
sudah melalui pembuktian
secara ilmiah dan terhindar dari
ramuan-ramuan yang tidak
aman serta fakta dan mitos
tentang penyakit-penyakit yang
terkait.
5. Memberikan jamu Belum pernah Ada kegiatan minum jamu gratis
siap minum dilaksanakan sehingga masyarakat
seminggu sekali minum jamu merasakan peningkatan mutu
kepada pasien dan gratis. pelayanan sekaligus dapat
pengunjung mencicipi ramuan jamu untuk
penyakit yang dideritanya.
6. Memberikan Belum pernah Telah dilaksanakan penyuluhan
pengetahuan dilaksanakan tentang ramuan jamu saintifik
kepada pasien dan penyuluhan dari resep hingga khasiatnya

77
pengunjung kesehatan beserta penyakit-penyakit yang
berkaitan tentang tentang jamu. terkait sehingga ada
jamu dari resep peningkatan pemahaman
sampai khasiatnya. masyarakat.

78
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS yakni
”Belum optimalnya kegiatan Kesehatan Tradisional (Hatra) di UPTD
Puskesmas Cilacap Tengah I”. Untuk menjawab rumusan masalah
tersebut, seluruh kegiatan aktualisasi dan habituasi mengarah pada
”Upaya Peningkatan Kepuasan Pelanggan Melalui Kegiatan “JAMUKU” di
UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I Kabupaten Cilacap” yang penulis
implementasikan melalui 6 (enam) kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan kegiatan “JAMUKU”
b. Penyusunan materi edukasi tentang jamu bersama Pelaksana Hatra
dan Koordinator Promosi Kesehatan (Promkes)
c. Pembuatan poster tentang ramuan jamu saintifik
d. Pembuatan brosur tentang ramuan jamu saintifik
e. Memberikan jamu siap minum seminggu sekali kepada pasien dan
pengunjung
f. Memberikan pengetahuan kepada pasien dan pengunjung berkaitan
tentang jamu dari resep sampai khasiatnya.
2. Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas sebesar 19%. Nilai dasar Akuntabilitas diterapkan pada
setiap kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai
Akuntabilitas yang paling banyak diterapkan adalah kejelasan dan
tanggungjawab. Melalui penerapan nilai akuntabilitas diharapkan seluruh
kegiatan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I
dilaksanakan secara bertanggung jawab dan penuh kejelasan.
b. Nasionalisme sebesar 21%. Nilai dasar Nasionalisme diterapkan pada
setiap kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai
Nasionalisme yang paling banyak diterapkan adalah Sila ke-3 karena
setiap kegiatan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah
I dilaksanakan dengan rasa cinta kepada tanah air serta menjunjung

79
tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia sehingga akan terwujud
dengan hasil yang maksimal.
c. Etika Publik sebesar 22%. Nilai dasar Etika Publik diterapkan pada
setiap kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai Etika
Publik yang paling banyak diterapkan adalah sopan dan santun karena
dengan sikap sopan dan santun dalam berkomunikasi untuk
melaksanakan kegiatan pihak terkait merasa nyaman, dihargai, dan
dihormati.
d. Komitmen Mutu sebesar 18%. Nilai dasar Komitmen Mutu diterapkan
pada setiap kegiatan yang ada untuk memecahkan isu yang
diprioritaskan. Nilai Komitmen Mutu yang paling sering digunakan adalah
berorientasi mutu dan inovasi karena setiap kegiatan yang dilaksanakan
di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I akan berlangsung dengan optimal
dan penuh inovasi.
e. Antikorupsi sebesar 20% Nilai dasar Antikorupsi diterapkan pada setiap
kegiatan untuk memecahkan isu yang diprioritaskan. Nilai Antikorupsi
yang paling sering digunakan adalah kerja keras karena setiap kegiatan
yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I akan
terlaksana apabila dilakukan dengan kerja keras.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak semua berlangsung sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan dikarenakan bersamaan dengan
kegiatan lain. Akan tetapi, meskipun tidak sesuai dengan rencana waktu
pelaksanaan, kegiatan aktualisasi berlangsung dengan lancar dan baik,
serta selesai tepat pada waktu yang telah diharapkan.
4. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini menjadi salah satu penunjang dalam
mewujudkan visi UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I yaitu “Menjadi
Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan prima di bidang
kesehatan, menuju masyarakat Cilacap Tengah yang sehat” serta misi-
misi UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I yaitu:
a. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
b. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang profesional dan
bertanggung jawab.

80
c. Mengoptimalkan SDM dan sarana prasarana pelayanan kesehatan yang
dimiliki.
d. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, LSM dan swasta dalam
penanganan masalah kesehatan.
e. Melakukan penyesuaian organisasi secara terus menerus untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak
positif, baik untuk pribadi, para karyawan, maupun institusi.
Berikut rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan
secara berkelanjutan:
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA pada
setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS yang
profesional.
2. Untuk Karyawan
Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total dan
loyalitas yang tinggi. Tugas-tugasnya juga dilaksanakan dengan memegang
prinsip nilai-nilai ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat tercapai
dengan baik.
3. Untuk Puskesmas
Hendaknya nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh seluruh PNS
yang ada di unit kerja, tetapi juga sebagai landasan berorganisasi dan tata
kelola unit kerja, agar visi, misi dan tata nilai UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I dapat tercapai dengan lebih baik.

C. Rencana Aksi
Rencana aksi kegiatan dan aktualisasi – habituasi nilai-nilai dasar PNS
merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen penulis dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS untuk
menjalankan fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik serta
perekat dan pemersatu bangsa diharapkan dapat terinternalisasi pada PNS.
Uraian rencana aksi secara rinci tercantum dalam tabel 5.1 berikut ini:

81
Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi – Habituasi Nilai-nilai
Dasar PNS
Kegiatan dan Nilai
Rencana Aksi Pelakasanaan Waktu
No. yang Akan
Kegiatan Pelaksanaan
Dilanjutkan
1. Perencanaan Melakukan rapat koordinasi untuk Setiap triwulan.
kegiatan “JAMUKU” evaluasi atau apabila ada hal-hal
teknis yang perlu
dimusyawarahkan karena perlu
ada penyesuaian/perubahan.
2. Penyusunan materi Melakukan rapat koordinasi Setiap 3 (tiga)
edukasi tentang mengevaluasi Buku Materi tahun.
jamu bersama Edukasi “JAMUKU”.
Pelaksana Hatra
dan Koordinator
Promosi Kesehatan
(Promkes)
3. Pembuatan poster Memberikan penjelasan poster Setiap bulan.
tentang ramuan ramuan jamu saintifik.
jamu saintifik
4. Pembuatan brosur Mencetak brosur apabila habis Setiap minggu.
tentang ramuan dan memberikan penjelasan isi
jamu saintifik brosur ramuan jamu saintifik.
5. Memberikan jamu Memberikan jamu siap minum Setiap minggu.
siap minum kepada pasien dan pengunjung
seminggu sekali
kepada pasien dan
pengunjung
6. Memberikan Melaksanakan penyuluhan Setiap minggu atau
pengetahuan kesehatan tentang ramuan jamu bersamaan dengan
kepada pasien dan saintifik. kegiatan Program
pengunjung Pengelolaan
berkaitan tentang Penyakit Kronis
jamu dari resep (Prolanis).
sampai khasiatnya.

82
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, R. (2009). Undang-Undang No. 36 Tentang Kesehatan. Jakarta:


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuasia.

Indonesia, R. (2014). Undang-Undang No. 5 tentang Aparatur Sipil Negara.


Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuasi.

Indonesia, R. (2010). Peraturan Pemerintah No. 53 tentang Disiplin Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta.

Indonesia, R. (2014). Undang-Undang No. 5 tentang Aparatur Sipil Negara.


Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuasi.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas (Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi (Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik (Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu (Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme (Modul Pendidikan dan


Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme (Modul Pendidikan dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik (Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen Aparatur Sipil Negara (Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Whole of Government (Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

83
a. Identitas Diri

1 Nama Lengkap dr. Stefani Ranni Ardian

2 Formasi Jabatan Dokter Umum

4 NIP 19840618 201902 2 002

Tempat dan
6 Cilacap, 18 Juni 1984
Tanggal Lahir

Perum. Rinenggo Asri D2/32 Cilacap


7 Alamat Rumah
Utara

Nomor
8 081329362342
Telepon/Fak/Hp

9 Alamat Kantor UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I

Nomor
10 (0282) 5504282
Telepon/Fax
11 Alamat e-mail stefaniranniardian@outlook.com

84
b. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Jurusan
Lulus
SD MARIA IMMACULATA CILACAP 1994 -
SLTP NEGERI 1 CILACAP 1997
SMU NEGERI 1 CILACAP 2000 IPA
FAKULTAS KEDOKTERAN 2007 Pendidikan Dokter
UNIVERSITAS BRAWIJAYA (Profesi)

85
BUKTI AKTUALISASI KEGIATAN “PERENCANAAN KEGIATAN JAMUKU”

86
TAHAPAN 1
KONSULTASI DENGAN ATASAN

Mengkonsultasikan dengan kepala puskesmas tentang kegiatan “JAMUKU”dan


seluruh rangkaian kegiatannya sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas
(Kejelasan), Nasionalisme (Sila ke-3 (menggunakan bahasa Indonesia)),
Etika Publik (santun dan ramah), dan Komitmen Mutu (Proaktif dan Orientasi
Mutu)

TAHAPAN 2
MEMBUAT UNDANGAN PERTEMUAN PERENCANAAN KEGIATAN
“JAMUKU”

87
Membuat undangan rapat koordinasi perencanaan kegiatan “JAMUKU” dengan
sebelumnya menghubungi semua pihak terkait tanpa kecuali secara informal untuk
menanyakan jadwal kosong sembari menyampaikan sedikit informasi mengenai kegiatan
“JAMUKU” sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Nasionalisme (sila ke-2 (Kepedulian))
dan Antikorupsi (Adil).

88
TAHAPAN 3
MENGADAKAN RAPAT KOORDINASI

Mengadakan rapat koordinasi bersama Kepala Puskesmas, Ketua Tim Mutu,


Penanggung Jawab UKM Pengembangan, Pelaksana Hatra, dan Koordinator
Promosi Kesehatan (Promkes) merencanakan Kegiatan “JAMUKU” dengan
diawali berdoa bersama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing sebagai
bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Kepemimpinan), Nasionalisme (Sila
ke-1 dan ke-4), dan Etika Publik (membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian).

89
TAHAPAN 4
MENDOKUMENTASIKAN KEGIATAN

Mendokumentasikan kegiatan musyawarah yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan serta kerja keras tim agar dapat menjadi bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme (Sila ke-5), dan Antikorupsi (Kerja Keras).

90
BUKTI AKTUALISASI KEGIATAN “PENYUSUNAN MATERI EDUKASI
TENTANG JAMU BERSAMA PELAKSANA HATRA DAN KOORDINATOR
PROMOSI KESEHATAN (PROMKES)”

91
TAHAPAN 1
KONSULTASI DENGAN ATASAN

Mengkonsultasikan dengan kepala puskesmas tentang rencana pembuatan Buku


Materi Edukasi “JAMUKU” dengan hadir tepat waktu sesuai waktu yang ditentukan
sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Kejelasan), Nasionalisme
(sila ke-4), Etika Publik (Santun), dan Antikorupsi (Disiplin)

TAHAPAN 2
MENGUMPULKAN REFERENSI TENTANG JAMU

Mengumpulkan referensi tentang jamu sebagai dasar pembuatan Buku Materi


Edukasi “JAMUKU” sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Tanggung
Jawab), Etika Publik (Disiplin), Komitmen Mutu, dan Antikorupsi (Kerja
Keras).

92
TAHAPAN 3
MENYUSUN BUKU MATERI EDUKASI “JAMUKU”

Menyusun Buku Materi Edukasi “JAMUKU” bersama dengan Pelaksana


Kesehatan Tradisional (Hatra) dan Koordinator Promosi Kesehatan (Promkes)
sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Nasionalisme (Sila ke-4), Etika Publik
(Kebersamaan), dan Komitmen Mutu (Efektifitas)

93
TAHAPAN 4
KONSULTASI BUKU MATERI EDUKASI “JAMUKU”

Konsultasi Buku Materi Edukasi “JAMUKU” dengan atasan untuk kemudian


direvisi sesuai arahan dan diberlakukan di lingkungan UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Etika Publik (Komunikasi dan
Konsultasi) dan Komitmen Mutu (Inovasi dan Orientasi Mutu).

94
BUKTI AKTUALISASI KEGIATAN “MEMBUAT POSTER RAMUAN JAMU
SAINTIFIK”

95
TAHAPAN 1
KONSULTASI DENGAN ATASAN

Mengkonsultasikan dengan Kepala Puskesmas tentang Poster Ramuan Jamu


Saintifik sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Tanggung Jawab),
Nasionalisme (Sila ke-4), Etika Publik (Santun), dan Antikorupsi (Disiplin)

96
TAHAPAN 2
MEMBUAT RANCANGAN DESAIN DAN ISI POSTER

Membuat rancangan desain dan isi


poster Ramuan Jamu Saintifik
sebagai bukti aktualisasi nilai dasar
Akuntabilitas (Keseimbangan),
Nasionalisme (Sila ke-2), dan
Etika Publik (Mengutamakan
pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai)

TAHAPAN 3
MEMASUKKAN DESAIN POSTER KE PERCETAKAN

97
Memasukkan desain poster dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar ke percetakan sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Nasionalisme (Sila
ke-3), Komitmen Mutu (Inovasi), dan Antikorupsi (Sederhana)

98
TAHAPAN 4
MEMASANG POSTER RAMUAN JAMU SAINTIFIK

Memasang poster ramuan jamu saintifik sebagai bukti aktualisasi nilai dasar
Akuntabilitas (Kejelasan), Komitmen Mutu (Efektif), dan Antikorupsi (Peduli).

99
BUKTI AKTUALISASI KEGIATAN “MEMBUAT BROSUR RAMUAN JAMU
SAINTIFIK”

100
TAHAPAN 1
KONSULTASI DENGAN ATASAN

Mengkonsultasikan dengan Kepala Puskesmas tentang Brosur-brosur Ramuan


Jamu Saintifik dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, secara santun,
serta tepat waktu sesuai waktu yang ditentukan sebagai bukti aktualisasi nilai
dasar Nasionalisme (Sila ke-3), Etika Publik (Santun), dan Antikorupsi
(Disiplin)

101
TAHAPAN 2
MEMBUAT DESAIN ISI BROSUR-BROSUR RAMUAN JAMU SAINTIFIK

Membuat rancangan desain dan isi brosur-brosur Ramuan Jamu Saintifik sebagai
bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Kepemimpinan), Etika Publik
(Menghargai komunikasi konsultasi, dan kerjasama), dan Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu).
TAHAPAN 3
MEMASUKKAN RANCANGAN BROSUR KE PERCETAKAN

102
Memasukkan rancangan brosur-brosur tentang ramuan jamu saintifik ke
percetakan sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Komitmen Mutu (Orientasi
Mutu) dan Antikorupsi (Sederhana)

103
TAHAPAN 4
MEMBAGIKAN BROSUR TENTANG RAMUAN JAMU SAINTIFIK

Membagikan brosur tentang ramuan jamu saintifik sebagai bukti aktualisasi nilai
dasar Akuntabilitas (Tanggung Jawab), Nasionalisme (Sila ke-5), dan
Komitmen Mutu (Inovasi).

TAHAPAN 5
MEMBERIKAN PENJELASAN MENGENAI ISI BROSUR

Memberikan penjelasan mengenai isi brosur kepada pasien atau pengunjung


sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Kejelasan dan
Keseimbangan) dan Nasionalisme (Sila ke-2).

104
BUKTI AKTUALISASI KEGIATAN “MEMBERIKAN JAMU SIAP MINUM”

105
TAHAPAN 1
BERKOORDINASI UNTUK MERANCANG MENU

Berkoordinasi dengan Ketua Tim Mutu, Penanggung Jawab UKM Pengembangan,


Pelaksana Kesehatan Tradisional (Hatra), Apoteker, dan Petugas Promosi
Kesehatan (Promkes) untuk merancang menu ramuan jamu mingguan sebagai
ramuan tradisional asli Indonesia sebagai bukti aktualisasi nilai dasar
Nasionalisme (Sila ke-3), Etika Publik (Kesopanan), Komitmen Mutu
(Inovatif), dan Antikorupsi (Kerja Keras).

106
TAHAPAN 2
BERKOORDINASI DENGAN PEMBUAT JAMU

Berkoordinasi dengan pembuat jamu yang sudah diketahui amanah dengan tetap
memantau dan tanpa memaksakan kehendak sebagai bukti aktualisasi nilai dasar
Akuntabilitas (Kejelasan), Nasionalisme (Sila ke-4), Etika Publik (Amanah),
dan Antikorupsi (Tanggung Jawab).

107
TAHAPAN 3
BERKOORDINASI DENGAN URUSAN UMUM

Berkoordinasi dengan petugas urusan umum secara mandiri mengenai tata letak
dan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk minum jamu gratis sebagai bukti
aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Kepemimpinan), Etika Publik (Melakukan
komunikasi, konsultasi, dan kerja sama), dan Antikorupsi (Kemandirian).

108
TAHAPAN 4
MEMBAGIKAN JAMU GRATIS

Membagikan jamu gratis kepada semua pasien dan pengunjung yang


menghendaki sesuai menu mingguan sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Etika
Publik (Netralitas), Komitmen Mutu (Empati), dan Antikorupsi (Sederhana).

109
BUKTI AKTUALISASI KEGIATAN “MEMBERIKAN PENGETAHUAN KEPADA
PASIEN DAN PENGUNJUNG BERKAITAN TENTANG JAMU DARI RESEP
SAMPAI KHASIATNYA”

110
TAHAPAN 1
MENYIAPKAN MATERI PENYULUHAN

Menyiapkan materi penyuluhan bersama Pelaksana Hatra sebagai bukti


aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas (Kejelasan), Nasionalisme (Sila ke-4),
Etika Publik (Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi), dan
Antikorupsi (Kerja Keras).

TAHAPAN 2
MENYIAPKAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Menyiapkan soal pretest dan posttest sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Antikorupsi (Mandiri).
TAHAPAN 3
PEMBERIAN PRETEST DAN POSTTEST

111
Pemberian pretest dan posttest sebagai bukti aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas
(Tanggung Jawab) dan Komitmen Mutu (Orientasi Mutu).

TAHAPAN 4
MEMBERIKAN PENYULUHAN KESEHATAN

Memberikan penyuluhan kesehatan mulai dari penyakit yang mendasari, resep


ramuan jamu saintifik hingga khasiatnya sebagai bukti aktualisasi nilai dasar
Akuntabilitas (Kejelasan), Etika Publik (Memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program pemerintah) dan Nasionalisme (Sila
ke-3).

112
113
114

Anda mungkin juga menyukai