Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI GNSS
Metode Real Time Kinematik (RTK)

Disusun oleh :
Kiki Anita Dewi (23117009)
Naufal Hilmi (23117037)
Agustin Herawati (23117061)
Adhitya Erlangga P. (23117081)
Rizky Faldo (23117101)
Kelompok 7 A

Program Studi Teknik Geomatika


Jurusan Teknologi Infrastuktur Dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
2019
LEMBAR PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN
Sub Bab Nilai
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.3 Waktu Praktikum
1.4 Lokasi Praktikum
BAB II DASAR TEORI
Sub Bab Nilai
2.1 GPS (Global
Positioning System)
2.2 Baseline
BAB III METODE PELAKSANAAN
Sub Bab Nilai
3.1 Alat Dan Bahan
3.2 Pengolahan
3.3 Langkah Kerja
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Sub Bab Nilai
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

I
DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN........................................................................................... I
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum........................................................................................ 2
1.3 Waktu Praktikum.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TEORI DASAR....................................................................................................... 3
2.1 GNSS...........................................................................................................3
2.2 Metode Real Time Kinematik (RTK...........................................................5
2.3 Track............................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................8
METODOLOGI PRAKTIKUM.............................................................................. 8
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................ 8
3.2 Metode Praktikum....................................................................................... 8
BAB IV.................................................................................................................. 14
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................14
4.1 Hasil...........................................................................................................14
4.2 Pembahasan............................................................................................... 14
BAB V....................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
5.1 Kesimpulan................................................................................................17
5.2 Saran.......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 18

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Global Positioning System (GPS) adalah sistem satelit navigasi dan


penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS,
kependekan dari “NAVigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning
System”. Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala
cuaca ini, didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang
teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia
(Abidin, 2007).
Saat ini metode penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi mengalami
kemajuan teknologi. Hal tersebut ditandai dengan ketersediaan peralatan alat ukur
yang dilengkapi dengan teknologi digital terkini. Salah satu metode penentuan
posisi suatu titik di permukaan bumi yaitu, dengan menggunakan GPS. GPS
secara garis besar terdiri dari dua tipe yaitu tipe navigasi dan tipe geodetik. Dalam
melakukan pemetaan, GPS geodetik lebih banyak digunakan karena ketelitian
GPS geodetik GPS lebih tinggi dari GPS tipe navigasi. Sebagai contoh GPS tipe
Geodetik dapat menghasilkan ketelitian milimeter hingga centimeter sedangkan
GPS tipe navigasi dapat menghasilkan ketelitian meter hingga puluhan meter.
Aplikasi yang dapat diterapkan dengan GPS tipe geodetik adalah untuk penentuan
batas wilayah, penentuan titik kontrol, penentuan stake out dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang membuat GPS geodetik sering digunakan. Pertama,
penggunaan GPS dalam penentuan posisi relatif tidak terlalu terpengaruh dengan
kondisi topografis daerah. Dalam artian tidak memerlukan adanya saling
keterlihatan antara satu titik dengan titik lainnya. Kedua, pengoprasian alat
penerima GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif mudah dan tidak
mengeluarkan banyak tenaga dan waktu. Apalagi jika perbandinagn dilakukan
dengan daerah survei yang luas dengan kondisi topografis berbukit. Ketiga, GPS
dapat memberikan ketelitian yang tinggi. Ketelitian yang dapat dihasilkan dalam
penggunan GPS geodetik orde milimeter hingga centimeter.

1
Dalam pengamanan batas lahan Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Mrica yang
sangat luas maka dilakukan program sistem informasi manejemen aset tanah.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam sistem informasi manejemen aset tanah
adalah pengukuran GPS metode Real Time Kinematic (RTK) pada pilar batas
lahan Pembangkit Listrik Tenaga Air Garung. RTK adalah penentuan posisi
secara diferensial menggunakan data fase dan pseudorange kepada penggguna
secara real time (Abidin, 2007:120). Pada metode Real Time Kinematic, stasiun
referensi atau base mengirim data ke pengguna atau rover dengan menggunakan
sistem komunikasi data yang beroperasi pada antena frekuensi VHF/UHF.
Ketelitian dalam metode RTK dapat menghasilkan ketelitian milimeter hingga
beberapa centimeter.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum sistem informasi geografis modul digitasi ini yaitu :
1. Mahasiswa mengerti setiap langkah dalam pengukuran GNSS menggunakan
metode RTK.
2. Mahasiswa mampu mengoprasikan pengaturan survei radio RTK.
3. Mahasiswa mengerti dalam pembuatan file dan job pekerjaan survei RTK.
4. Mahasiswa mampu melakukan Export dan Import data.

1.3 Waktu Praktikum

Praktikum modul Real Time Kinematik (RTK) ini dilakukan pada :


Hari/Tanggal : Selasa, 26 November 2019
Waktu : 13.00 - 15.00 WIB
Lokasi : Bundaran Gedung E, Institut Teknologi Sumatera

2
BAB II

TEORI DASAR

2.1 GNSS

GNSS adalah singkatan dari Global Navigation Satellite System. GNSS tersebut
merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi atau lokasi
(lintang, bujut, dan ketinggian) serta waktu dalam satuan ilmiah di bumi. Satelit
akan mentransmisikan sinyal radio dengan frekuensi tinggi yang berisi data
waktu dan posisi yang dapat diambil oleh penerima yang memungkinkan
pengguna untuk mengetahui lokasi tepat mereka dimanapun di permukaan bumi.
Sampai saat ini, terdapat 4 GNSS yang telah dan akan beroperasi secara
penuh pada beberapa tahun kedepan, yaitu:
1) GPS – Global Positioning System (Amerika)
2) GLONASS – Global Navigation Satellite System (Russia)
3) Beidou (Kompas – China)
4) Galileo (Uni Eropa)
Sistem-sistem tersebut akan terus dikembangkan untuk menjadi lebih baik
untuk memenuhi standar keakuratan data yang dihasilkan dan kehandalan dalam
memenuhi kebutuhan. Terdapat pula satelit navigasi yang beroperasi secara
regional pada wilayah negara tertentu, seperti IRNSS (India), QZSS (Jepang), dan
DORIS (Perancis).
GPS receiver akan membandingkan waktu sebuah sinyal yang ditransmisikan
oleh satelit dengan waktu yang diterima. Perbedaan waktu akan memberikan
informasi seberapa jauh antara satelit dan GPS receiver.
Sebuah GPS receiver setidaknya harus memastikan minimal
membutuhkan tiga buah kanal satelit untuk menghitung posisi 2D (Latitude dan
Longitude) dan melacak perpindahan. Dengan menggunakan empat kanal satelit
atau lebih, GPS receiver dapat menghitung posisi 3D (Latitude, Longitude dan
Altitude). Namun pada prakteknya GPS receiver dapat menangkap sampai
dengan 12 kanal satelit. Semakin banyak kanal satelit yang berhasil diterima oleh
GPS receiver maka akurasi yang diberikan akan semakin tinggai.

3
Seperti GPS, GLONASS merupakan sebuah sistem navigasi satelit yang
dibangun oleh pemerintah Rusia saat ini memiliki 24 satelit aktif. Namun
GLONASS tidak sepopuler GPS, perangkat GLONASS-Only yang
dikembangkan sangat terbatas. Mengenai sistem kerja, GLONASS memiliki
kriteria kerja yang identik dengan GPS.
Teknologi saat ini memungkinkan untuk mengkombinasikan dua sistem
navigasi satelit diatas. Dengan memadukan GPS dan GLONASS total satellite
yang tersedia adalah 55 satelit dan sesuai dengan teori triangulasi maka tingkat
keakuratan dari perpaduan ini akan bertambah sampai 50%. Kombinasi ini saat
ini sudah diimplementasikan pada perangkat bergerak seperti smartphone.
GNSS ini berasal dari eropa, dan masih dalam tahap pengembangan.
Untuk dapat dioperasikan, setidaknya satelit ini memerlukan 30 satelit dan
beberapa stasiun bumi yang tersebar di beberapa lokasi di dunia. GIOVE-B,
satelit percobaan kedua Galileo, telah diluncurkan dan diprediksikan dapat
beroperasi secara punuh pada tahun 2013.
GPS receiver akan membandingkan waktu sebuah sinyal yang ditransmisikan
oleh satelit dengan waktu yang diterima. Perbedaan waktu akan memberikan
informasi seberapa jauh antara satelit dan GPS receiver. Sebuah GPS receiver
setidaknya harus memastikan minimal membutuhkan tiga buah kanal satelit untuk
menghitung posisi 2D (Latitude dan Longitude) dan melacak perpindahan.
Dengan menggunakan empat kanal satelit atau lebih, GPS receiver dapat
menghitung posisi 3D (Latitude, Longitude dan Altitude). Namun pada
prakteknya GPS receiver dapat menangkap sampai dengan 12 kanal satelit.
Semakin banyak kanal satelit yang berhasil diterima oleh GPS receiver maka
akurasi yang diberikan akan semakin tinggi.
GPS pada umumnya digunakan pada bidang militer atau untuk keperluan
navigasi. Seperti penentuan posisi untuk perang, seperti menuntun arah bom, atau
mengertahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui
mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menentukan
pergerakan pasukan.Sedangkan untuk keperluan navigasi digunakan sama
layaknya seperti kompas. Beberapa kendaraan telah dilengkapi dengan GPS
untuk alat bantu navigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan

4
untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana
yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Setiap GPS pasti memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan tentunya.
Pada GPS tipe navigasi seperti ini memiliki kekurangan seperti tingkat ketelitian
yang sangat rendah. Yatu hanya mencapai 3-6 meter, yang artinya apabila alat
tersebut menunjukkan suatu titik, maka titik tersebut berada sekitar 3 sampai 6
meter disekitarnya. Jadi belum presisi, namun karena alat ini biasanya hanya
digunakan untuk keperluan militer dan penunjuk arah, maka tidak masalah.
Karena selain itu GPS ini memiliki kelebihan yaitu ringan, mudah dibawa-bawa,
mudah digunakan karena tidak memerlukan pemahaman tingkat tinggi, dan
murah. Bagi para pemula, dan pengguna dengan tujuan navigasi penggunaan GPS
tipe navigasi sudah cukup.
Perlu diketahui, dalam setiap penentuan posisi atau pengukuran pasti
mengandung kesalahan, dan GPS pun tidak luput dari kesalahan. Dan sumber
kesalahan itu pada beberapa kesalahan komponen sistem yang akan
mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh. Kesalahan-kesalahan
tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam
receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada
yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini
dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.

2.2 Metode Real Time Kinematik (RTK)


Sistem RTK (Real-Time-Kinematik) adalah suatu akronim yang sudah umum
digunakan untuk sistem penentuan posisi real-time secara differensial
menggunakan data fase. Untuk merealisasikan tuntutan real time nya, stasiun
referensi harus mengirimkan data fase dan psedorange-nya ke pengguna secara
real-time menggunakan sistem komunikasi data tertentu. Stasiun referensi dan
pengguna harus dilengkapi dengan perangkat pemancar dan penerim data.
Ketelitian tipikal posisi yang diberikan oleh sistem RTK adalah sekitar 1-5
cm, dengan asumsi bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar. Untuk
mencapai tingkat ketelitian tersebut, sistem RTK harus dapat menentukan
ambiguitas fase dengan menggunakan jumlah data yang terbatas dan juga selagi

5
receiver bergerak. Mekanisme penentuan ambiguitas fase yang kerap dinamakan
on the fly ambiguity ini bukanlah hal yang mudah dilaksanakan. Dalam hal ini
untuk dapat menentukan ambiguitas secara cepat dan benar umumnya diperlukan
penggunaan data fase dan pseudorange dua frekuensi, geometri satelit yang relatif
baik, algoritma perhitungan yang relatif handal dan mekanisme eliminasi
kesalahan dan bias yang relatif baik dan tepat. Sistem RTK dapat digunakan untuk
penentuan posisi obyek-obyek yang diam maupun bergerak, sehingga sistem RTK
tidak hanya dapat merealisasikan survei GPS real time, tetapi juga navigasi
berketelitan tinggi. Aplikasi-aplikasi yang dapat dilayani oleh sistem ini cukup
beragam, antara lain staking out, penentuan dan rekonstruksi batas persil tanah,
survei pertambangan, survei rekayasa dam utilitas, serta aplikasi-aplkasi lainnya
yang memerlukan informasi posisi horisontal secara cepat (real-time) dengan
ketelitian yang relatif tinggi dalam orde beberapa cm.

2.3 Track

Track atau tracklog ialah jejak-jejak perjalanan uang terekam oleh GPS di
dalam memorinya. Track berbentuk kumpulan titik-titik dalam bentuk garis yang
saling terhubung satu sama lain. Garis yang dibuat track akan mengikuti GPS
tersebut bergerak. Apabila seseorang membawa GPS secara bergerak-gerak maka
track yang tergambar juga bergerak-gerak mengikuti langkah seseorang tersebut.
Hal ini sangat berbeda dengan istilah rute pada GPS. Rute pada GPS berarti
sebuah rancangan perjalanan yang dibuat sebelum perjalan tersebut ditempuh.
Rute berupa kumpulan titik-titik yang dituju (waypoint) yang terhubung secara
garis lurus antartitik tersebut. Rute tidak membedakan medan yang dituju,
prinsipnya adalah mengambil jarak lurus terdekat antara titik-titik yang dituju.
Kegunaan dari tracklog tersebut adalah membantu pengguna GPS untuk
melihat jejak yang telah dilaluinya sekaligus digunakan sebagai penanda untuk
menelusuri jalur semua yang dilalui sebagai navigasi jalan pulang. GPS dapat
diatur secara otomatis untuk melakukan penyimpanan tracking (tracklog) setiap
kali pengguna berubah posisi. Perekaman track juga dapat disesuaikan dengan
interval selang waktu tertentu yang ditentukan ataupun interval jarak tertentu.

6
Pengaturan interval penyimpanan tersebut dapat diatur oleh pengguni sesuai
kebutuhan dan tujuan sehingga kapasitas memori yang tersedia dapat digunakan
lebih efektif dan efisien.
Ekstraksi lain yang bisa dimanfaatkan dari tracklog tersebut adalah bisa
digunakan untuk mengukur jarak yang ditempuh selama tracking tersebut. Selain
itu, bisa pula digunakan untuk mengukur area yang terbentuk dari tracklog
tersebut serta memunculkan berbagai informasi-informasi lain seperti sistem
proyeksi, sistem koordinat, satuan unit, elevasi, dan lain-lain.

7
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum modul RTK ini yaitu :
1. Laptop
2. GPS Geodetik Leica
3. GPS Geodetik Topcon

3.2 Metode Praktikum

A. Export data

1. Hidupkan Receiver Base, Rover dan Controler => Topsurv => Export

2. Pilih To dengan format NEZ (*.csv) => Next

3. Pilih penyimpanannya di SD Card, => beri nama sesuai keinginan, => Datum
WGS 84 lalu pilih Grid atau pilih WGS (X/Y/Z)

4. Ceklis lembar kerja tersebut, dan tunggu

B. Export data dari Controller leica

1. Hidupkan Receiver Base, Rover dan Controler => FieldGenius => FG Project
dan pilih data

2. Muncul Reconnect => klik Continu Without Connecting, tunggu. Hasil


gambar akan berbentuk seperti lingkaran

3. Import / Export => Point / Observation

4. Pilih ASCII Coordinate Export => OK

5. Export data kedalam file yang sudah ada di Controller sebelumnya => Save

6. Beri nama file tersebut sesuai dengan kelompok.

7. Pindahkan data dari Controller tersebut ke dalam laptop

8
C. Langkah Kerja Pengolahan Data

1. Buka arcmap 10.5


2. Drag file ke layar kerja arcmap
3. Display xy data

4. Pilih display x untuk fild 3 dan y untuk fild 2 => ok

5. Klik list by drawing order => data => export data=> ok

9
6. Lakukan langkah di atas pada titik bagian ke dua, maka hasilnya
akan seperti gambar di bawah ini, namun sistem proyeksi dan datum belum
sama

7. Pilih arctool box => data management tools => projections and
transformations => define projections

10
8. Ubah system koordinat dan datum ke wgs 1984 utm 48s

11
9. Lakukan langkah diatas untuk data yang ke dua
10. Setelah define projection, lakukan projection untuk file satu dan file duaa
=>ok

11. Hasil akan seperti gambar dibawah

12
12. Buat shapfile baru untuk nge digit poligon bagian jalan (paving)

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berikut merupakan hasil peta tracking GPS dari metode RTK yang sudah diplot
titik-titik koordinatnya dan sudah dilakukan proses layouting

4.2 Pembahasan

RTK adalah singkatan dari Real-Time Kinematic yang merupakan teknik


menggunakan rentang berbasis operator dan menyediakan rentang (dan karenanya
posisi) yang urutan besarnya lebih tepat daripada yang tersedia melalui penentuan
posisi berbasis kode. Teknik penentuan posisi GPS RTK adalah yang disebut
sebagai penentuan posisi berbasis kode, karena penerima berkorelasi dengan dan
menggunakan kode pseudorandom yang ditransmisikan oleh empat atau lebih
satelit untuk menentukan rentang ke satelit. Dari rentang ini dan mengetahui di
mana satelit berada, penerima dapat menentukan posisinya hingga satuan
beberapa meter.
Hasil data pengukuran yaitu bundaran ITR 0, dengan ITR 0 sebagai base
dan GPS leica dan Topcon sebagai RTK. Data didapatkan yang kemudian di olah

14
menggunakan software ArcMap 10.5. Dalam pengambilan data RTK ini
mengalami kesalahan, sehingga data yang di ambil tidak dapat digunakan. Sebab
dalam pengambilan data waktu itu alat yang di gunakan untuk rover di gunakan
untuk base sehingga input data menjadi salah yang menyebabkan ketidak
akurasian dalam penentuan posisi (titik melenceng).
Penentuan posisi dengan memanfaatkan gelombang GNNS receiver
khususnya tipe Geodetik telah berkembang sangat pesat terutama untuk metode
relatif khususnya Differential Global Positioning System (DGPS). Teknologi
DGPS untuk setiap unit receiver yang berfungsi sebagai rover secara real time
diperoleh adalah Real Time Kinematic (RTK).
Prinsip penentuan posisi secara relative yang memanfaatkan data fase
(RTK) atau pseudo-range (DGPS secara real time atau paska pengukuran). Survei
metode RTK terdiri atas base dan rover station, dengan receiver yang ada base
station tidak berubah posisi antenanya selama melakukan pengukuran sedang
receiver yang berfungsi sebagai rover dipindah-pindahkan sesuai untuk
positioning yang direncanakan. Receiver yang ada di base dan rover station harus
selalu memperoleh signal GPS selama melakukan pengukuran, korekasi
diferensial dipancarkan dari base station ke rover station. Survei GPS untuk
pengamatan RTK sangat sering digunakan untuk pekerjaan mapping hingga saat
ini.
Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang akan
mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh. Kesalahan-kesalahan
tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam
receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada
yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini
dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.
Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data, editing data,
analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar isi telah dilakukan.
Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan
digunakan sebagai output dari proses atau analisis gis yang digunakan serta
bagaimana data tersebut akan ditampilkan. Layout ini akan bermanfaat untuk
memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu tujuan yang lebih

15
penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu
menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi penting. Tanpa adanya
layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna sebagai
gambar biasa judul peta adalah bagian yang menunjukkan nama daerah yang
dimuat pada peta tersebut skala peta adalah bagian yang menunjukkan ukuran
perbandingan jarak peta dengan yang sesunggunya. Arah utara, koordinat/grid,
legenda peta, tahun pembuatan, penerbit peta, dan index peta.
.

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan beberapa praktikum RTK ini, kita dapat menarik


kesimpulan yaitu :
1. Dalam proses metode RTK yang dilakukan ini terdiri dari beberapa langkah
kerja diantaranya yaitu pembuatan project dan koordinat sistem, pengaturan RTK
radio yang meliputi pengaturan base dan rover, pengukuran survei RTK, dan
download koordinat RTK.
2. Dalam proses layouting peta, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan
diantaranya yaitu membuat komponen-komponen peta seperti judul peta, legenda
peta, inset peta, arah mata angin, grid, dan sebagainya yang terdapat dalam
komponen-komponen peta..

5.2 Saran

1. Hendaknya sebelum melakukan praktikum, modul sudah harus dibagikan


agar sewaktu praktikum sudah ada bayangan apa saja yang harus dilakukan
nantinya.
2. Keadaan praktikum yang kurang kondusif membuat praktkan tidak terlalu
paham dengan praktikum yang dilakukan.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/291334927/Laporan-Praktikum-Rtk-Ntrip-Puji
-Amar-Bondan-Ali-Oki-Trias
https://www.scribd.com/document/432317792/LAPORAN-Praktikum-Real-time-
kinematik-docx
https://www.academia.edu/9912075/LAPORAN_PRAKTIKUM_GLOBAL_NA
VIGATION_SATELLITE_SYSTEM
http://labgis.si.fti.unand.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/Modul-5-GIS-I.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai