Kinerja perusahaan Bank Cental Asia Tbk yang dihitung dengan rasio likuiditas,
solvabilitas, dan rasio provitabilitas yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan
untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendeknya),
membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan
hutang lancar. Kas yang dimaksud adalah uang perusahaan yang disimpan di kantor dan di
bank dalam bentuk rekening Koran. Sedangkan harta setara kas (near cash) adalah harta
lancar yang dengan mudah dan cepat dapat diuangkan kembali, dapat dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi Negara yang menjadi domisili perusahaan bersangkutan, menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Perusahaan yang mempunyai
aktiva/kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya disebut perusahaan
yang solvable, sedang yang tidak disebut insolvable, dan mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam mendapatkan laba berdasarkan periode waktu selama empat tahun yaitu
dari tahun 2015 sampai dengan 2018.
Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek
disebut perusahaan yang likuid sedang bila tidak disebut ilikuid. Rasio likuiditas yang
dipergunakan BBCA untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaannya yaitu dengan
menggunakan :
a. Quick Ratio
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan maka didapat nilai quick ratio pada
tahun 2015 dengan nilai 13.41 namun pada tahun 2016 sampai pada tahun 2018
nilai dari quick ratio BBCA mengalami penurunan dari nilai 12.9 menjadi 11.81
hingga 11.59. Penurunan quick ratio pada tahun 2016,2017,dan 2018
memperlihatkan bahwa bank kurang mampu meningkatkan kualitas kas atau
asetnya. Semakin rendah quick ratio maka semakin rendah pula tingkat likuiditas
bank karena bank kurang dapat menjamin pengembalian deposito baik dalam
bentuk tabungan maupun deposito berjangka kepada para nasabah penyimpan dana.
Hal ini disebabkan pula oleh meningkatnya jumlah aktiva lancar perusahaan.
Sedangkan dilihat dari sisi penurunan hanya perkiraan kas dan setara kas.
Penurunan current ratio dari tahun ke tahun ini disebabkan oleh meningkatnya
kewajiban lancar yang kenaikannya dari tahun yang lalu tidak sebanding dengan
kenaikan aktiva lancar sehingga kenaikan pada aktiva lancar dikatakan tidak
signifikan dan tingkat adanya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
lancar tidak sesuai yang diharapkan. Bila dibandingkan dengan quick ratio rata-rata
industri yang dimana mengalami pergerakan turun naik di setiap tahunnya dimana
nilai pada tahun 2015 sebesar 18.32534853, pada tahun 2016 sebesar 16.04887867,
pada tahun 2017 sebesar 17.97519687, dan pada tahun 2018 sebesar 15.95519366.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa BBCA pada tahun 2015 dapat
dikatakan di bawah rata-rata industri (13,41 < 18,31), pada tahun 2016 sampai
2018 BBCA masih berada di bawah rata-rata industri (12,9 < 16,04, 11,81 < 17,95,
dan 11,59 < 15,95). Berdasarkan data tersebut BBCA masih dianggap tidak layak
dalam melaksanakan kinerja perusahaannya dengan alasan yang sudah saya jelaskan
diatas.
b. Cash Ratio
Dari tabel tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2015 diperoleh cash
ratio sebesar 49,1384878%. Nilai ini dapat di interprestasikan bahwa untuk setiap Rp 100
hutang lancar dapat dijamin dengan 49,1384878 alat likuid, sedangkan pada tahun 2016
BBCA mengalami penurunan dimana diperoleh cash ratio sebesar 44,97149636%, yang
berarti setiap Rp 100 hutang lancar tidak dapat dijamin karena alat likuid yang dikuasai
turun sebesar 44,97149636. Pada tahun 2017 dan 2018 BBCA juga masih mengalami
penurunan dari 40,96092233% menjadi 38,92831479% yang berarti setiap Rp 100 hutang
lancar tidak dapat dijamin karena alat likuid yang dikuasai turun sebesar 40,96092233
menjadi 38,92831479. Hal ini disebabkan karena penurunan pada jumlah kas yang dimiliki
perusahaan dan kenaikan pada kewajiban lancar yang tidak sesuai sehingga perusahaan
tidak likuid. Maka cash ratio pada BBCA dikatakan tidak baik. Bila dibandingkan dengan
rata-rata industri maka cash rasio pada BBCA ini dapat dikatakan tidak layak juga karena
berada di bawah selama periode waktu empat tahun (49.1384878 < 1412.243032,
44.97149636 < 785.4719166, 40.96092233 < 1983,67668, dan 38.92831479 <
731,9652167).