Kelompok 1
Andreanshah Ahmad Fauzy
Atin Komalasari
Ceri Aprilia
Elsa Ramadanti
Tia Nurhalimah
Triany Nur'annisa
Wandi
Yogi Hidayat
Xll perhotelan 2
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya
dengan segala rahmat-Nyalah akhirnya kami bisa menyusun makalah dengan
tema ‘ Maraknya Tawuran Pelajar ' tepat pada waktunya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing kami yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami mendapatkan banyak
tambahan pengetahuan khususnya dalam masalah tawuran pelajar yang sering
terjadi saat-saat ini.
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah kami susun ini bisa
memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan terutama dalam
hal mengantisipasi tawuran pelajar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta
kritikan dari para pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................................
2.1 Jalannya masalah..................................................................................
2.2 Luas masalah tersebar pada bangsa dan negara..................................
2.3 Penanganan pemerintah dan seseorang bertanggung jawab dalam
memecahkan masalah................................................................................
2.4 Kebijakan tentang masalah tersebut....................................................
2.5 Perbedaan pendapat,organisasi yang berpihak pada masalah ini.........
2.6 Pemerintah yang bertanggung jawab tentang masalah ini...................
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB l
PENDAHULUAN
Data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat
157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus
dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan
korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998
ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan
tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari
tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat.
Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di
tiga tempat sekaligus.
Penyebab tawuran antar pelajar ini pada umumnya adalah adanya
sejarah turun-temurun tawuran antar sekolah. Di jakarta pada periode
1980-an, SMA 7 Gambir, Jakarta, terlibat konflik dengan STM Boedi Oetomo
Pejambon, semenjak itu sering terjadi tawuran antar sekolah ini. Kemudian,
pada awal tahun 1990-an, SMA 7 dipindahkan ke wilayah Karet
Pejompongan untuk memutus tawuran dengan STM Boedi Oetomo. Kasus
yang sama banyak terjadi di berbagai kota di Indonesia. Namun masih
banyak yang tanpa penyelesaian sehingga tawuran terus terjadi.
Menurut data Komnas Perlindungan Anak yang terbaru tahun 2012, jumlah
tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82
orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128
kasus. Kasus terakhir aksi tawuran antarpelajar SMAN 70 dan SMAN 6 yang
menewaskan Alawi (15 tahun) serta dua anak yang luka berat yang belum
diketahui identitasnya.
Pandangan umum masyarakat terhadap penyebab tawuran pelajar sering
dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal dari Sekolah Kejuruan, berasal
dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Data di Jakarta tidak
mendukung hal ini. Dari 275 sekolah yang sering terlibat perkelahian, 77 di
antaranya adalah Sekolah Menengah Umum. Begitu juga dari tingkat
ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar yang sering berkelahi
berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Tuduhan lain juga sering
dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama
dan moral yang baik. Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang
harmonis dan sering tidak berada di rumah.
Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu. Terutama
di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks, meliputi faktor sosiologis,
budaya, psikologis, juga kebijakan pendidikan dalam arti luas (kurikulum
yang padat misalnya), serta kebijakan publik lainnya seperti angkutan
umum dan tata kota.
3.2 Saran