Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

LABORATORIUM

INSTALASI PATOLOGI KLINIK


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
TAHUN 2016
UNIVERSITAS AIRLANGGA
RUMAH SAKIT
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115,Telp.031-5916291,031-6290,Fax.031 5916291
Website:www.rumahsakit.unair.ac.id,email:cs@rsua.unair.ac.id

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR : /UN3.9.1/2016

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN LABORATORIUM
DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Universitas Airlangga didirikan sebagai


perwujudan dari Misi Universitas Airlangga yang berkomitmen
untuk mendarmabaktikan keahliannya dalam bidang ilmu,
teknologi, humaniora dan seni kepada masyarakat;

b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada


masyarakat, memberikan kepastian dan perlindungan hukum
kepada para petugas dalam melaksanakan tugas khususnya
dalam pelayanan laboratorium, maka perlu dibuat dokumen di
Rumah Sakit Universitas Airlangga yang memenuhi kaidah
hukum yang berlaku;

c. bahwa acuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas,


disusun dalam bentuk Pedoman Pengorganisasian Laboratorium
di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya yang ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Universitas AirlanggaSurabaya.

Mengingat: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)

2. Undang-UndangNomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun


1954 tentang Pendirian Universitas Airlangga di Surabaya
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
3 Tahun 1955 tentang Pengubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 1954. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1954 Nomor 99 Tambahan Lembaran Negara Nomor
695 juncto Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955
Nomor 4 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 748)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2004 tentang Statuta


Universitas Airlangga. (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2014 Nomor 100, tambahan Lembaran Negara Nomor
5535)

6. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor


1032/UN3.MWA/K/2015 tentang pengangkatan Rektor
Universitas Airlangga Periode 2015-2020

7. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 27/H3/KR/2012


tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Universitas
Airlangga

8. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor


1994/H3/KR/2011 tentang pendirian Rumah Sakit Universitas
Airlangga

9. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 22/UN3/2016


tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur dan Wakil
direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan K
: EPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN LABORATORIUM RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS AIRLANGGA .

KESATU : Menetapkan Pedoman Pengorganisasian Laboratorium di Rumah


Sakit Universitas Airlangga Surabaya sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Laboratorium sebagaimana dimaksud


dalam diktum kesatu dipergunakan sebagai acuan bagi semua unit
kerja di lingkungan Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya
untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya laboratorium.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : Mei 2016
DIREKTUR

Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM


NIP. 195611031984031001
UNIVERSITAS AIRLANGGA
RUMAH SAKIT

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA


NOMOR : /UN3.9.1/2016
TENTANG : PEDOMAN PENGORGANISASIAN LABORATORIUM

BAB I
PENDAHULUAN

Selesai pemancangan tiang pancang Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga pada
akhir tahun 2007, maka mulailah dibangun Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Airlangga. Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga dilandasi oleh
keingingan yang kuat Universitas Airlangga untuk berbakti kepada bangsa dan negara
melalui pembangunan kesehatan yang selaras dengan visi misi Universitas Airlangga.
Pada akhir tahun 2010, bangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga secara
makro sebanyak delapan lantai telah selesai, meskipun beberapa lantai saja yang secara
mikro dapat dioperasikan.
Pada awal tahun 2011, terbitlah Keputusan Rektor tentang pengangkatan pimpinan di
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga, sehingga mulai saat itu dimulailah
kegiatan-kegiatan intensif dan terpadu untuk mempersiapkan Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Airlangga dibuka pada tahap awal sekitar bulan Juni 2011.
Pada 9 Maret 2011 terbitlah Surat Ijin Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota
Surabaya tentang ijin mendirikan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga dan ijin
sementara penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga.
Mulai saat itu, nama Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga diganti menjadi
Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Dengan bekal Surat Ijin Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya dilakukan
promosi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga dan simulasi-simulasi pelayanan
pasien yang hasilnya cukup memuaskan.
Oleh karena itu, dengan berdasar latar belakang tersebut di atas ditetapkanlah akan
direncanakan tanggal 14 Juni 2011 sebagai hari “Peresmian Rumah Sakit Universitas
Airlangga Tahap Awal (Soft Opening)”.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit UNAIR memiliki berbagai layanan antara lain:
A. Layanan rawat jalan: Unit Rawat Jalan atau yang biasa dikenal dengan Poliklinik
melayani tindakan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, serta pelayanan
kesehatan lainnya seperti permintaan surat keterangan sehat dan surat keterangan bebas
narkoba. IRJ adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa pasien menginap.
Pelayanan ini termasuk salah satu indikator penting yang sangat diperhatikan oleh pihak
Rumah Sakit Unair.
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Airlangga juga membuka klinik spesialis
dan medical check up yang langsung ditangani oleh dokter spesialis diantaranya:
1. Kesehatan kulit dan Kelamin
2.Kesehatan Mata
3. Kesehatan THT-KL
4. Penyakit Paru
5. Penyakit Dalam
6. Penyakit Saraf
7. Urologi
8. Kesehatan Anak
9. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular
10. Obstetri dan Ginekologi
11. Bedah Anak
12. Bedah Onkologi
13. Bedah Kepala dan Leher
14. Bedah Digestif
15. Bedah Thorak dan Kardiovaskular
16. Bedah Saraf
17. Bedah Plastik
18. Bedah Ortopedi dan Traumatologi
19. Anestesiologi dan Reanimasi
20. Psikolog
21. Kedokteran Jiwa
22. Gigi dan Bedah Mulut
23. Pengobatan Alternatif dan Komplementer
B. Layanan rawat inap:
Unit pelayanan ini memberikan perawatan lanjutan terintegrasi (Penyakit Dalam,
Bedah, Anak, Kebidanan dan Kandungan) dengan fasilitas AC, TV, Kamar mandi
dalam, Telepon, dan Nurse Call. Dengan klasifikasi ruangan : kelas 1, 2, dan 3
serta VIP dan VVIP.
C. Laboratorium:
Laboratorium adalah unit pemeriksaan diagnostik untuk membantu menegakkan
diagnosis yang ditangani oleh dokter spesialis patologi klinik, patologi anatomi,
parasitologi, dan mikrobiologi yang berpengalaman serta para laboran yang
kompeten. Akurasi hasil pemeriksaan menjadi tujuan kami.
D. Radiologi:
Unit radiologi melayani Pemeriksaan General X-Ray & Fluoroscopy (dengan
Computed Radiography), Colour Doppler USG, dan CT Scan Multislice (64
Slice) yang mampu menyajikan gambaran detail seluruh organ tubuh termasuk
pembuluh darah. Catheterization Laboratory (Cath Lab) merupakan ruang
pemeriksaan yang dilengkapi dengan alat pencitraan (imaging) untuk
mendiagnostik dan atau mengintervensi/ menterapi penyakit yang berhubungan
dengan sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Cara kerja alat
angiografi ini menggunakan teknik invasif dengan memasukkan alat kateter
melalui pembuluh darah vena maupun arteri yang dipadukan dengan alat
fluoroscopy guna menggambarkan pembuluh darah secara detail. Deteksi
pembuluh darah dengan alat ini bertujuan mengetahui organ-organ tubuh yang
mengalami kelainan karena penyempitan, pelebaran, dan penyumbatan pembuluh
darah.
E. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Unit pelayanan ini membantu mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit atau
cedera pada sistem saraf, otot, tulang, dan kardiorespirasi beserta gangguan psiko-
sosio-vokasional yang menyertanya. Beberapa peralatan canggihnya :
Unweighing System, Balance System, Vital Stim, Radial Shock wave therapy, dll.
F. Unit Gawat Darurat 24 jam
Keutamaan IGD Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah senantiasa
memberikan excellent service kepada para pasien. Pasien IGD dirawat oleh dokter
bersertifikat ATLS (Advanced Trauma Life Support) dan ACLS (Advanced
Cardiac Life Support), PTC (Primary Trauma Care), NLS (Neonatal Life
Support), juga didukung para perawat bersertifikat GELS (General Emergency
Life Support) dan dokter spesialis yang siaga apabila dibutuhkan.
Pasien yang telah diberi bantuan life support dan kondisinya telah stabil kemudian
dibawa ke ICU. Ruangan ini diperuntukkan pasien-pasien yang membutuhkan
perawatan dan monitoring intensive (prolong care). Layanan di ruang ICU
menggabungakan antara keahlian khusus dalam bidang kedokteran yaitu
perawatan gawat darurat dan sarana penunjang observasi perawatan.
Pasien dengan kondisi kegawatdaruratan yang mengancam nyawa berlabel triage
biru segera dibawa ke ruang resusitasi untuk diberi bantuan hidup dasar.
Resusitasi dilakukan pada keadaan henti napas dan henti jantung yang akan
berakibat fatal pada otak dengan tujuan mempertahankan asupan oksigen ke
jantung, otak, dan organ-organ vital lainnya. Kecepatan dan ketepatan pemberian
pertolongan sangat menentukan keselamatan nyawa pasien.
Pasien yang akan bersalin ditangani di Kamar Bersalin (VK) Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Universitas Airlangga oleh dokter spesialis obstetri &
ginekologi. Tugas bidan ialah mengobservasi keadaan pasien sebelum melahirkan.
VK RSUA melayani beberapa jenis persalinan, diantaranya persalinan normal,
Sectio Caesaria (SC), dan vacum forcep. Sebagai rumah sakit pro-ASI, RSUA
menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) kepada setiap pasien yang melahirkan
di RSUA.
G. Farmasi 24 jam
Layanan farmasi RSUA merupakan bagian yang tak terpisahkan dari unit
pelayanan medis yang menunjang keselamatan dan kesehatan pasien. Pelayanan
kefarmasian di RSUA meliputi penyediaan obat bagi pasien rumah sakit dan
masyarakat umum. Apotek Farmasi RSUA menyediakan lebih dari 1500 item obat
dengan harga yang cukup terjangkau.
Dengan semakin berkembangnya ilmu farmasi, farmasi kini telah merambah
pelayanan kesehatan terhadap pasien yang disebut dengan farmasi klinis. Layanan
ini tidak terbatas pada penerimaan resep dan pemberian obat, namun juga
melakukan interaksi dengan pasien dan tenaga medis. Aktivitas farmasi klinis
diantaranya ialah memantau terapi dokter, apakah ada interaksi obat yang
membahayakan pasien, mengingatkan penghentian antibiotik, memantau
pemberian dosis obat, dan pencampuran obat sehingga pasien mendapat
pengobatan yang efektif, efisien, aman, tepat, dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Demi meningkatkan mutu pelayanan farmasi yang berorientasi pada pasien,
Farmasi RSUA juga telah menerapkan Unit Dose Dispending (UDD) yang
bertujuan agar pemakaian obat lebih efisien sehingga tidak banyak obat yang
terbuang apabila tidak terpakai.
BAB III
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT

I. VISI
Visi Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah menjadi rumah sakit pendidikan
terkemuka dalam pelayanan kesehatan paripurna, dan menjadi rumah sakit terdepan
dalam pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan

II. MISI
Misi Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah:
1. Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan Paripurna;
2. Menjadi pusat rujukan masalah kesehatan;
3. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan, dengan berdasarkan
kaidah pendidikan modern; dan
4. Melakukan penelitian dasar, klinis, maupun komunitas guna pengembangan dan
penapisan teknologi kedokteran dan kesehatan.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V
VISI DAN MISI LABORATORIUM RS UNAIR

I. VISI
Menjadi laboratorium pendidikan terkemuka dalam pelayanan kesehatan paripurna, dan
menjadi laboratorium terdepan dalam pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan
.

II. MISI

1. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik yang bermutu,


manusiawi, dan memuaskan sebagai unit diagnostik dalam menunjang pelayanan
kesehatan dan sebagai laboratorium rujukan.
2. Melaksanakan layanan pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik untuk
menunjang pemeriksaan klinik bagi penderita rawat jalan, rawat inap, dan rawat
darurat.
3. Menyelenggarakan pendidikan Patologi klinik bagi mahasiswa, dokter, teknisi
laboratorium dan paramedik.
4. Menyelenggarakan penelitian untuk pendidikan, peningkatan mutu pemeriksaan
dan pengembangan teknologi laboratorium Patologi Klinik.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
BAB VII
URAIAN JABATAN

1. Kepala Laboratorium
a. Menyediakan fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan
kegiatan pelayanan laboratorium
b. Menyusun perencanaan kegiatan dan kebutuhan laboratorium
c. Melaksanakan kegiatan laboratorium sesuai perencanaan
d. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi
instalasi.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan instalasi.
f. Bertanggung jawab atas pembinaan manajerial SDM instalasi.
g. Bertanggung jawab atas pemeliharaan prasarana dan sarana instalasi.
h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta laporan kegiatan instalasi.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Kewenangan
a. Mengusulkan kepada Direktur mengenai pengangkatan, mutasi,
demosi dan pemberhentian pegawai di lingkungan laboratorium
b. Memberikan penghargaan (reward) dan peringatan ( SP I, SP II dan SP
III) kepada Pegawai Instalasi Patologi Klinik yang menjalankan tugas
dan kewajibannya sesuai Visi, Misi dan Tujuan RS UNAIR
c. Mengusulkan kenaikan pangkat pegawai Instalasi Laboratorium
kepada Direktur RS UNAIR
d. Mengusulkan kebijakan mengenai penyelenggaraan Instalasi
laboratorium kepada Direktur RS UNAIR
e. Menentapkan Panitia / Satuan Tugas di Lingkungan laboratorium
untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang sifatnya
temporer/insidental.
2. Kepala Tata Usaha
a. Menjabarkan serta melaksanakan kebijakan Kepala Instalasi Patologi
Klinik dalam menyelenggarakan keadministrasian sesuai dengan
petunjuk Kepala Instalasi Patologi Klinik.
b. Menyusun sistim tata kerja serta mengadakan pembinaan, pengawasan,
dan pengendalian langsung kepada setiap petugas yang dipimpinnya.
c. Memimpin dan mengkoordinasikan kerja dan bertanggung jawab atas
kelancaran kerja semua sub ordinat dibawahnya sama dengan urusan
perencanaan, urusan pemeliharaan sarana, dan sebagianya.
d. Menyusun naskah dinas, surat jawaban, surat edaran, surat
pemberitahuan, dan surat undangan dengan persetujuan atau
pengesahan naskah dinas dari kepala instalasi selanjutnya mengatur
pendistribusiannya.
e. Melaksanakan surat-menyurat
f. Membuat Perjalanan Dinas, DP3 (dokter dan karyawan), surat cuti, dan
surat-surat lain keperluan PPDS seperti SPMT, Surat Tugas, Surat Ijin
Praktek, dan lain-lain.
g. Membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan data ketenagaan serta
mengarsipkan sesuai baik.
h. Menyebarkan informasi atau berita-berita baru yang perlu disampaikan
sesuai petunjuk pimpinan.
i. Membuat jadwal acara pimpinan pada papan acara.
j. Mencatat identitas dan keperluan tamu yang akan menghadap kepala
instalasi.
k. Menyusun kebutuhan segala peralatan tulis untuk menunjang
kelancaran pekerjaan.
l. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pekerjaan ketatausahaan atau
kesekretariatan.
m. Membuat laporan kegiatan secara berkala.
n. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Instalasi
Laboratorium
o. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Laboratorium
p. Melaksanakan tugas-tugas lain dari pimpinan.

3. Koordinator Pelayanan / Operasional


a. Bersama Kepala Instalasi Patologi Klinik menyelenggarakan
pelayanan laboratorium berdasarkan ketentuan yang berlaku,
khususnya pelayanan sampling, loket penerimaan dan loket hasil.
b. Mengajukan rencana tata-cara, tata-laksana, dan pengaturan arus
pelayanan laboratorium yang mengarah pada peningkatan kualitas
pelayanan dan berorientasi untuk kepuasan para pemakai jasa
laboratorium.
c. Memantau dan mengendalikan tata laksana dan mutu pelayanan
laboratorium serta mengupayakan penyempurnaan response - time
seoptimal mungkin dalam masalah penyelesaian hasil laboratorium.
d. Mengawasi dan mengusulkan perbaikan sistem administrasi loket
penerimaan, sarana pelayanan dan sumber daya manusia di
laboratorium, khususnya pelayanan sampling, loket penerimaan dan
loket hasil.
e. Mengatur efisiensi dan efektivitas tenaga pelayanan laboratorium
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku di instalasi
maupun rumah sakit.
f. Menyampaikan laporan secara periodik dari data-data pelayanan,
perkembangan maupun kendala-kendala yang terjadi kepada kepala
instalasi.
g. Melaksanakan tugas dinas lain yang masih berkaitan dengan
jabatannya yang diberikan oleh Kepala Instalasi Patologi Klinik.
h. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala
Instalasi Patologi Klinik.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain dari pimpinan.
4. Kepala Urusan Keuangan
a. Melakukan pengawasan penerimaan keuangan dari pelayanan
laboratorium kemudian diserah terimakan ke Bagian Keuangan RSU
Dr. Soetomo
b. Menerima dan mengatur pengeluaran uang yang didapatkan dari jasa
pelayanan laboratorium dan lain-lain
c. Membuat laporan keuangan Instalasi Patologi klinik.
d. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Tata Usaha
Instalasi Patologi Klinik.
e. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Tata Usaha Instalasi Patologi Klinik.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain dari pimpinan

5. Sub Koordinator Urusan Logistik


a. Membantu Kepala Tata Usaha Instalasi Patologi Klinik dalam
menyusun rencana kebutuhan barang atau bahan untuk kebutuhan
pelayanan laboratorium
b. Membuat bon permintaan barang kebutuhan kepada Bagian Logistik
Farmasi Rumah Sakit yang disetujui oleh Kepala Tata Usaha dan
diketahui oleh Kepala Instalasi.
c. Mengatur penerimaan, pengeluaran, dan penyimpanan barang atau
bahan laboratorium untuk kegiatan Instalasi sesuai petunjuk yang
berlaku.
d. Melakukan pengawasan dan pengendalian setiap permintaan dari
bagian atau unit-unit kerja serta pendayagunaan barang atau bahan
laboratorium sesuai tanggal kadaluwarsa.
e. Membuat inventarisasi barang-barang yang ada
f. Membuat laporan kegiatan kerja dan evaluasi secara periodik kepada
kepala instalasi melalui Kepala Tata Usaha Instalasi Patologi Klinik
dengan tembusan kepada masing-masing kepala unit kerja.
g. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Tata Usaha
Instalasi Patologi Klinik.
h. Dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha Instalasi Patologi Klinik.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain dari pimpinan.

6. Sub Koordinator Administrasi


a. Menerima surat masuk, meneliti kebenaran alamat surat,
menandatangani bukti pengiriman surat, dan mencatat ke dalam buku
register.
b. Mencermati disposisi Kepala Instalasi untuk tindak lanjut sesuai
dengan permasalahannya.
c. Mengetik naskah dinas, surat jawaban, surat edaran, surat
pemberitahuan, dan surat undangan, surat perjalanan dinas, surat-surat
lain yang berhubungan dengan Instalasi Patologi Klinik sesuai dengan
konsep yang telah dibuat oleh pimpinan, serta mengarsipkan dan
mendistribusikan sebagai surat keluar sesuai dengan tujuan/petunjuk
yang ada.
d. Membantu membuat dan mengarsipkan daftar dan data karyawan.
e. Membuat daftar karyawan.
f. Mengetik Jasa Medik Staf dan Karyawan.
g. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Tata Usaha
Instalasi Patologi Klinik.
h. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha Instalasi Patologi Klinik.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain dari pimpinan.
j. Membuat DP3 untuk dokter PPDS
k. Mengetik ongkos jahit
l. Membantu administrasi PPDS
7. Koordinator Teknis
a. Membantu Kepala Instalasi Patologi Klinik dalam pelayanan
b. Merancang pengembangan laboratoriumberdasarkan masukan
c. Penanggung Jawab Pelayanan/Operasional dengan petunjuk Kepala
Instalasi serta
d. mengkoordinasikan dengan Kepala Tata Usaha.
e. Merancang kebutuhan sarana, prasarana, bahan bagi Unit dan
mengkoordinasikan dengan Kepala Tata Usaha bersama Penanggung
Jawab Urusan Logistik Farmasi.
f. Mengatur, mengawasi, mengendalikan kegiatan laboratorium serta
kualitas hasil laboratorium.
g. Mengatur, mengawasi dan mengendalikan tenaga Mengatur, merawat
dan mengendalikan sarana dan prasarana yang menjadi tanggung
jawab laboratorium.
h. Menyusun laporan secara periodik
i. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala
laboratorium
j. Dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada Kepala
laboratorium
k. Melaksanakan tugas-tugas lain dari pimpinan
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Nama Jabatan Pendidikan Jumlah Tenaga

Ka. Laboratorium dr,SpPK 1

Ka. SMF Prof. Dr. dr. MS SpPK(K) 1

Tata Usaha dr, SpPK 1

Koordinator Keuangan Dr, dr, SpPK, 1

Koordinator Pelayanan dr, SpPK 1

Koordinator Logistik Amd 1

Koordinator Teknis Amd 1

Koordinator Mutu Amd 1

Tenaga Laboratorium Analis 7


BAB IX
PENILAIAN KARYA

X.1 Penilaian Kinerja SDM


Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas
kerja menjadi tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila
ingin memiliki daya saing yang memadai untuk mengatasi persaingan pasar baik
di tingkat nasional, regional maupun global. Gabungan dari kinerja (hasil kerja)
setiap karyawan akan menghasilkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian
kinerja yang selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
yang terdapat standar prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan.
Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat “Baik sekali” angka
5 (lima) sampai dengan “Buruk” angka 1 (satu). Aspek yang dinilai terdiri dari
tiga bagian bersifat fundamental, yaitu hasil kerja, kerja sama dan kepribadian.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang
penting untuk
menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan
pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi
karyawan.

X.2. Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan ( > 1 tahun )
Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :
1. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang
harus dicapai dan bagaimana mencapainya, yang
keseluruhannya mengacu pada pelayanan dengan penuh cinta
kasih, sehingga dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya
dapat mengatasi persaingan pasar serta menghasilkan laba
perusahaan yang dapat membuat manajemen mampu untuk
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan misi
bersama serta berkelanjutan.
2. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan
kemampuan, usaha dan sikap mental positifnya sehingga dapat
memperoleh keberhasilan dalam karyanya.
3. Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar Grup
Progress dengan dilandasi hubungan yang harmonis antara
atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk
melayani dengan penuh cinta kasih.

b. Sasaran ( < 1 tahun )


Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta
efisiensi perusahaan.

X.3 Prosedur dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja


Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh karyawan
dibagi atas 3 bagian besar sebagai berikut :
1. Penilaian Staf Pelaksana
2. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan / Sederajat dan
Kepala Seksi / Sederajat
3. Penilaian Karyawan dengan Jabatan di atas Kepala Seksi

X.4. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja


A. Hasil Kerja
1. Ketrampilan
a) Kecepatan penyelesaian pekerjaan dibanding
standar waktu penyelesaian rata_rata orang.
Penilaian Cepat Nilai
Memuaskan Jauh lebih cepat 90 - 100
Baik Lebih cepat 80 - 90
Cukup Baik Sesuai 70 - 80
Cukup Lebih lama 60 - 70
Kurang Jauh lebih lama < 60

Catatan :
- Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur dengan time motion study atau rencana
kerja operasional bila tidak dapat diukur dengan time motion study
- Time motion study dibuat sesuai dengan jenis pekerjaannya serta harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan direksi.
b) Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan yang berarti

Penilaian Cepat Nilai


Memuaskan ≥ 99 % 90 - 100
Baik 96 % - 98 % 80 - 90
Cukup Baik 95 % 70 - 80
Cukup 93 % - 94 % 60 - 70
Kurang ≤ 92 % < 60

c) Kualitas Hasil Kerja

Penilaian Hasil Nilai


Memuaskan ≥ 99 % 90 – 100
Baik 96 % - 98 % 80 – 90
Cukup Baik 95 % 70 – 80
Cukup 93 % - 94 % 60 – 70
Kurang ≤ 92 % < 60

2. Inisiatif
a) Usaha memuaskan pemakai atau pelanggan
Penilaian Inisiatif Nilai
Memuaskan Selalu 90 - 100
Baik Hampir Selalu 80 - 90
Cukup Baik Kadang – kadang 70 - 80
Cukup Sesekali 60 - 70
Kurang Tidak pernah < 60

b) Usaha mencapai sasaran agar tercapai efisiensi biaya dan waktu


Penilaian Inisiatif Nilai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90 – 100
Baik Lebih banyak 80 – 90
Cukup Baik Sesuai 70 – 80
Cukup Lebih sedikit 60 – 70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60

c) Usaha memecahkan permasalahan dengan menguntungkan semua


pihak terkait ( win-win solution )
Penilaian Inisiatif Nilai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90 – 100
Baik Lebih banyak 80 – 90
Cukup Baik Sesuai 70 – 80
Cukup Lebih sedikit 60 – 70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60

3. Kerajinan

a) Bersedia kerja lebih panjang dari standar waktu perusahaan


baik atas kehendak sendiri atau bukan
Penilaian Kerajinan Nilai
Memuaskan Selalu 90 - 100
Baik Hampir selalu 80 - 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 - 80
Cukup Sesekali 60 - 70
Kurang Tidak pernah < 60

Catatan :

Standar jumlah pekerjaan dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing


manager sesuai

dengan jenis pekerjaannnya dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi

4. Bersedia membantu pekerjaan orang lain ( ringan tangan ) tanpa


mengabaikan pekerjaan sendiri

Penilaian Kerajinan Nilai


Memuaskan Selalu 90 – 100
Baik Hampir selalu 80 – 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 – 80
Kurang Sesekali 60 – 70
Buruk Tidak pernah < 60
5. Menyelesaikan jumlah pekerjaan lebih banyak dibanding rata-rata
orang dalam unit kerjanya

Penilaian Kerajinan Nilai


Memuaskan Jauh lebih banyak 90 - 100
Baik Lebih banyak 80 - 90
Cukup Baik Sesuai 70 - 80
Cukup Lebih sedikit 60 - 70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60

6. Kerjasama
a. Kesamaan Tujuan

Mengerti dan menyadari Visi dan Misi Rumah Sakit UNAIR serta
sasaran unit kerjanya

Penilaian Mengerti dan menyadari Nilai


Memuaskan Selalu 90 – 100
Baik Hampir selalu 80 – 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 – 80
Kurang Sesekali 60 – 70
Buruk Tidak pernah < 60

b. Komunikasi

Menjadi pendengar yang baik dapat menyampaikan buah pikirannya


( setelah mempertimbangkan pikiran orang lain ) dengan jelas, lugas dan
tepat waktu.
Penilaian Berkomunikasi Nilai
Memuaskan Selalu 90 - 100
Baik Hampir selalu 80 - 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 - 80
Kurang Sesekali 60 - 70
Buruk Tidak pernah < 60
c. Kepercayaan

Tingkat kepercayaan terhadap mereka yang bekerja sama dengannya.

Penilaian Kepercayaan Nilai


Memuaskan Selalu 90 - 100
Baik Hampir selalu 80 - 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 - 80
Kurang Sesekali 60 - 70
Buruk Tidak pernah < 60

d. Kebanggaan

Menghasilkan pekerjaan yang pantas dibanggakan oleh mereka


yang bekerja sama dengannya
Penilaian Kebanggaan Nilai
Memuaskan Selalu 90 - 100
Baik Hampir selalu 80 - 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 - 80
Kurang Sesekali 60 - 70
Buruk Tidak pernah < 60

e. Keadilan

Mudah mengukur kesalahannya ( bila ada ) dan mudah mengakui hasil kerja
mereka yang bekerjasama dengannya
Penilaian Keadilan Nilai
Memuaskan Selalu 90 - 100
Baik Hampir selalu 80 - 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 - 80
Kurang Sesekali 60 - 70
Buruk Tidak pernah < 60

f. Keterbukaan
Tulus dalam menerima kritik dan saran serta memberikan
pemikirannya yang konstruktif yang berpengaruh pada kepentingan
perusahaan

Penilaian Keterbukaan Nilai


Memuaskan Selalu 90 - 100
Baik Hampir selalu 80 - 90
Cukup Baik Kadang-kadang 70 - 80
Kurang Sesekali 60 - 70
Buruk Tidak pernah < 60

X.5. Peningkatan Kompetensi SDM

Pembinaan / pengembangan kompetensi tenaga rekam medic


dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan
adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas
sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

A. Pendidikan

Jenjang pendidikan secara formal untuk petugas di Unit Patologi Klinik

B. Pelatihan

Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga radiologi dilaksanakan


melalui :

- Inhouse training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan di Patologi


Klinik.

Progress meliputi training pemeriksaan laboratorium, Manajemen QA dan


sebagainya.

- Eksternal course, yaitu program pelatihan di luar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit khususnya rekam medis
BAB XI

PROGRAM ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada pegawai yang masuk ke Laboratorium.


Sebelum orientasi diadakan pre test dan post test berupa soal pilihan ganda
dan tes tertulis

Jadwal orientasi sesuai tabel di bawah ini :

Tabel 11.1. Orientasi Umum SDM Instalasi Patologi Klinik

HARI MATERI WAKTU PENGARAH

A. SEMUA SDM INSTALASI PATOLOGI Kepala laboratorium

KLINIK

Pengenalan personil 60

Orientasi ruangan dan produk RS. UNAIR 60

Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi RS. UNAIR 60

Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi Patologi Klinik 60


I Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan RS. UNAIR 60

Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Patologi Klinik 60

Sosialisasi uraian jabatan dan tata hubungan kerja 60


Sosialisasi pedoman kerja 60

Sosialisasi keselamatan kerja 60


II
Sosialisasi indikator kinerja 60

Sosialisasi perencanaan dan evaluasi kerja 60

III Sosialisasi teknis kegiatan rekam medis sesuai dengan nama 60


dan jabatan

IV Sosialisasi alur pelayanan laboratorium 60

V-VIII Sosialisasi pemakaian dan perawatan instrumen 60


BAB. XIII
PELAPORAN

XIII.1. Laporan Harian


Laporan harian Instalasi Patologi Klinik meliputi :
1. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat inap
2. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat jalan
3. Laporan jumlah pemeriksaan

XIII.2. Laporan Bulanan


Laporan bulanan terdiri dari laporan kinerja mutu pelayanan
instalasi Patologi Klinik
XIII.3. Laporan Tahunan
Instalasi Patologi Klinik membuat laporan tahunan terdiri dari
laporan kinerja mutu pelayanan Instalasi patologi Klinik
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin :
a. Rapat Morning Report
diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap hari kerja
Jam : 07.30 – 08.30
Tempat: Ruang Pertemuan lantai 1 RS UNAIR
Peserta : Direksi dan seluruh unit di RS
Materi : laporan harian pelayanan RS

b. Rapat Laboratorium
diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Kamis minggu pertama setiap bulan
Jam : 10.00 – selesai
Tempat: Ruang Pertemuan Lt 3 Laboratorium RS UNAIR
Peserta : Semua personel laboratorium
Materi : laporan bulanan

2. Rapat Insidential
diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.
BAB XII
PELAPORAN

Bulan:

tanggal Pemeriksaan laboratorium Jumlah pemeriksaan

DIREKTUR

Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM


NIP. 195611031984031001

Anda mungkin juga menyukai