Anda di halaman 1dari 6

Kaca merupakan benda yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.

Kaca banyak sekali


di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan terhadap serangan kimia,
efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca adalah bahan yang
rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi dari kekuatan tariknya.
Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan
bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala memasak
makanan. Periuk yang digunakan secara tidak sengaja diletakan di atas massa trona di suatu
pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang
kemudian berusaha menirunya. sebuah bangunan kaca mempunyai dua fungsi utama, yaitu
secara fungsional untuk membuat transparansi secara visual dan fungsi estetis untuk
meningkatkan kelas bangunan. Penggunaan elemen kaca secara tepat akan memberikan
banyak keuntungan, sebaliknya, apabila elemen kaca tidak dipergunakan secara tepat, akan
banyak pula kerugian yang akan kita dapatkan.

SIFAT-SIFAT KACA ATAU GELAS


Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila disbanding dengan keramik.
Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Beberapa sifat kaca atau gelas yang sangat umum adalah sebagai berikut :
 Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra merah, tetapi
tidak oleh sinar ultraviolet.
 Padatan amorf (short range order).
 Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
 Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
 Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
 Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca
banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
 Efektif sebagai isolator.
 Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
Secara umum dan ringkas reaksi pembentukan kaca adalah sebagai berikut :
Na2CO3 + aSiO2 –> Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 –> CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C à Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Leburankaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca atau gelas, terbagi menjadi 3
jenis, yaitu :
i. Pot furnace
Biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass) seperti kaca seni,
kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot terbuat dari
bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.

ii. Tank furnace


Digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata refraktori (bata tahan
panas). Furnace ini mampu menampung sekitar 1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam
di jantung furnace.
iii. Regenerative furnace
3. Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca atau gelas yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang
berfungsi untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa jenis proses
pembentukkan kaca, di antaranya adalah :

1) Proses mekanik :

a. Proses Fourcault
Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian yang dinamakan
“debiteuse”. Bagian ini terapung di permukaan kaca cair dengan celah sesuai dengan ketebalan
kaca yang diinginkan. Di atas debiteuse terdapat bagian sirkulasi air pendingin yang akan
mendinginkan kaca hingga 650 – 670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat padat
dan akan bergerak dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang menarik kaca tersebut ke
atas. Gambar di bawah ini melukiskan skema proses Fourcault.
b. Proses Colburn (Libbey-Owens)
Jika proses Fourcault , gerakan kaca berlangsung secara vertikal, maka pada
proses Colburn kaca akan bergerak secara vertical kemudian diikuti gerakan horizontal setelah
melewati roda-roda penjepit yang membentuk leburan gelas menjadi lembaran-lembaran.
c. Proses Pilkington (float process)
Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah kolam berisi cairan timah (Sn) panas. Kecepatan
aliran bahan cair ini merupakan pengatur tebal tipisnya kaca lembaran yang akan diproses.
Kaca akan mengapung di atas cairan timah karena perbedaan densitas di antara keduanya. Kaca
ini tetap berupa cairan dengan pasokan panas yang berasal dari pembakar di bagian atas kolam.
Pengendalian temperatur di dalam kolam dilakukan agar kaca tetap rata di kedua sisinya serta
pararel. Bahan yang biaanya digunakan untuk keperluan ini adalah gas nitrogen murni.
Selanjutnya, aliran kaca melewati daerah pendinginan (masih di dalam kolam) dan keluar
dalam bentuk kaca lembaran bersuhu ±600oC.

2) Proses tiup (blow)


Proses ini digunakan untuk membuat botol kaca, gelas kemasan, atau aneka bentuk kaca seni
lainnya.
 Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar molekul
pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan kepecahan. Proses annealing kaca
terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
a. menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk menurunkan
regangan internal.
b. mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan regangan
sampai titik maksimumnya.
Proses ini berlangsung di dalam “annealing lehr”. Untuk jenis kaca lembaran, annealing
lehr ini dilewati oleh kaca-kaca yang bergerak di atas roda berjalan.

 Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)


Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas
adalah cleaning and polishing, cutting, enameling, dangrading.
MODEL-MODEL KACA

1) Kaca Warna kaca ini biasa disebut dengan kaca rayben, untuk kaca warna hitam. Istilah teknisnya
adalah tinted glass. Pada produk Asahimas, menggunakan istilah panasap glass.
Kaca panasap merupakan kaca float yang diberi warna dengan menambahkan sedikit logam pewarna
seperti kobalt, besi, silenium, dan sebagainya pada bahan baku kaca.
Kaca panasap mampu menyerap 55% panas matahari, sehingga akan mengurangi beban pendingin
ruangan dan memberikan rasa nyaman pada penghuni bangunan. Dengan warna kaca tersebut, maka
sifat tembus pandang kaca menjadi rendah, sehingga memberikan kebebasan privasi bagi penghuni
bangunan. Warna yang tersedia pada kaca panasap adalah blue green, dark blue, euro grey, dark
grey, bronze dan green.

2) Kaca es adalah jenis kaca berwarna buram dan semi tembus pandang umumnya berwarna
netral dan putih. tetapi ada juga yang berwarna warni.
3 Kaca Temperet adalah jenis kaca yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi, dibandingkan dengan
kaca biasa.
Kaca tempered adalah kaca yang diperkeras dengan cara memanaskan kaca float biasa hingga
mencapai temperatur 700 derajat celcius, kemudin didinginkan mendadak dengan menyemprotkan
udara secara merata merata pada kedua permukaan kaca. dengan proses ini, maka terjadi
perubahan fisik kaca, yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada kaca, tapi secara visual
tidak terjadi perubahan.
Dengan ketebalan yang sama, kekuatan kaca tempered mampu mencapai 3-5 kali lipat dari kekuatan
kaca biasa, terhadap beban angin, tekana air, benturan dan terhadap perubahan temperatur yang
tinggi (thermal shock).

4) Kaca rayband adalah kaca yang digunakan untuk membatasi pandangan dari salah satu arah
serta mngurangi efek sinar matahari yang masuk.
5) Kaca melton adalah berasal dari kata melt on, yaitu kaca yang diperoleh dari proses pencetakan.
Permukaannya sendiri memiliki banyak tekstur yang kadang mirip dengan ukiran.
6) Kaca sandblasting adalah kaca yang berfungsi untuk membatasi secara visual dengan bagian
buramnya membentuk motif tertentu, efek transparansi visual yang diperoleh adalah dari
tengah-tengah kaca bening dan kaca es.
7) Kaca patri (stainlass glass) patri adalah bidang kaca yang diperoleh dengan manggabungkan
beberapa bidang kaca motif yang berwarna dengan timah dan kuningan.
8) Kaca bevel adalah potongan miring pada pinggiran kaca, bagian miring ini akan menjadi
prisma yang nantinya akan memantulkan cahaya yang indah.
9) Kaca inlay adalah kaca dekoratif yang diperoleh dengan cara menyisipkan beberapa potongan
kaca yang berbeda.
10) Moons glass/fusion glass adalah kaca yang diperoleh dari beberapa kaca yang ditumpuk /
disambung lalu dipanaskan.

Anda mungkin juga menyukai