Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BATANGHARI
Jl. Kapten Harun No.21 Kec.Batanghari Kab. Lampung Timur Kode Pos: 38141
email: puskesmasbatanghari@gmail.com Telp (0725) 48115

KERANGKA ACUAN
PENANGANAN ISPA / PNEUMONIA

I. Pendahuluan
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakitan yang serig terjadi
pada anak. Insiden menurut kelompok umur diperkirakan 0.29 episode per anak/tahun
di Negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di Negara maju. Ini
menunjukan bahwa terdapat 156 juta episode baru dunia per tahun dimna episode (96,7
%) terjadi di Negara berkembang. Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta). China (21
juta) dan Pakistan (10 juta) dan Banglades, Indonesia, Nigeria masing – masing 6 juta
episode.
Dari semua kasus yang terjadi di masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan
perawatan rumah sakit. Episode batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 2-3
kali per tahun ( Rudan et al Bullentin WHO 2008 ). ISPA merupakan salah satu
penyebab utama kunjungan pasien puskesmas (40+60%) dan rumah sakit (15-30%).
Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia. Lebih banyak dibanding dengan
gabungan penyakit AIDS, malaria, dan campak. Di dunia setiap tahun diperkirakan
lebih dari 2juta balita meninggal karena pneumonia (1balita/20detik) dari 9 juta total
kematian balita. Diantara 5 kematian balita, 1 diantaranya disebabkan oleh pneumonia
disebut juga sebagai “Pandemi yang terlupakan” atau The Forgotten Pandemic.
Namun, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini, sehingga pneumonia disebut juga
pembunuh balita yang terlupakan atau forgotten killer chidren ( Unicef/ WHO 2006,
WPD 2011). Di Negara berkembang 60% kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri,
menurut hasil Riskesdas 2007 proposi kemattian balita karena pneumonia menepati
urusan kedua (13,2%)setelah diare.

II. Latar Belakang


Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesi terutama
pada balita ( 13,2% ) setelah diare (17,2%). Hasil survey morbilitas yang dilaksanakan
oleh SUBDIT ISPA dan BALITBANGKES menunjukan angka kesakitan 5, 12%.
Namun karena jumlah sampel dinilai tidak representativ maka Subdit ISPA tetap
menggunakan angka WHO yaitu 10% dan jumlah balita.
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian oleh ruddanet al (2004) di negara
berkembang termasuk Indonesia insidens pneumonia tersebut antara lain gizi kurang,
ASI esklusif rendah, polusi udara dalam kepadatan, cakupan imunisasi campak rendah
dan BBLR. Sejak tahun 2000 angka cakupan pneumonia balita berkisar antara 20-36%.
Angka cakupan tersebut masih jauh dari target nasional yaitu priode 200-2004 adalah
86% sedangkan priode 2005-2009 adalah sebesaar 46-86%
Agar kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dapat tercapai dengan baik maka semua
kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan Visi, Misi Puskesmas Batanghari. Adapun
yang menjadi Visi UPTD Puskesmas Batanghari adalah : “Mewujudkan masyarakat
Batanghari yang mandiri untuk hidup sehat”. Pelayanan kepada masyarakat
merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Untuk itu pola-pola pelayanan yang
perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dimana
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat harus bermutu, merata dan terjangkau dan
dilaksnanakan melalui Misi UPTD Puskesmas Batanghari yaitu:
1. Memberikan pelayanan prima ( Ramah, Cepat, Akurat) kepada masyarakat
2. Meningkatkan profesionalisme SDM
3. Mengembangkan Sistem Manajemen Puskesmas
4. Melengkapi sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
5. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dalam pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat.
Untuk mencapai Visi Misi UPTD Puskesmas Batanghari semua kegiatan dituangkan melalui
tata nilai yang sudah dibentuk yaitu “ BATANGHARI ’’ mempunyai makna:
1. Ba ik Pelayanannya : Pengetahuan, keterampilan, sarana dan mutu selalu
berkembang yang terbaru menuju perbaikan untuk
meningkatkan pelayanan yang terbaik sesuai kebutuhan
masyarakat.
2. Tang gap Petugasnya : Pelayanan yang diberikan bisa bersaing bagi masyarakat
Lampung karena kompeten,profesional,berkualitas dan sigap
dalam pelayanan.

3. Ha rmonis Hubungannya : Dalam melaksanakan pelayanan mengedepankan komunikasi


yang baik ,kerjasama yang solid,ketentraman antar petugas
sesuai system yang diterapkan.
4. R amah Pegawainya : Mengedepankan pelayanan klien dengan Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun tanpa membedakan status sosial
Budaya.
5. I ndah Lingkungannya : Menciptakan harmonisasi lingkungan yang selaras dan serasi
dengan mengutamakan kenyamanan dilingkungan sekitar
Puskesmas.

II. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena ISPA pneumonia.

B. Tujuan Khusus :
1. Tercapainya cakupan pneumonia balita sebagai berikut (tahun 2019 : 40% tahun
2020 : 50%, tahun 2021: 60% dan tahun 2022-2023 : 100%).
2. Terlaksananya peningkatan kapasitaspetugas tentang ISPA/Pneumonia Balita

III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Tatalaksana penderita ISPA pneumonia
2. Koordinasi dalam tatalaksana ISPA pneumonia balita dengan mengoptimalkan
penatalaksanaan MTBS ISPA, hitung nafas dan TTDK bagi pasien pneumonia
balita
3. Peningkatan kapasitas petugasdalam tata laksana ISPA/Pneumonia
4. Surveilans epidemiologi
5. Promkes
6. Pengelolaan logistic
7. Monitoring dan evaluasi

IV. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Pengumpulan data ISPA
2. Pelaporan data
3. Analisa data
4. Penyelidikan dengn upaya penyehatan lingkungan dan promkes
5. Rencana tindak lanjut

V. Sasaran
Masyarakat/Balita/Pasien penderita ISPA/Pneumonia.
Lintas program dan lintas sektor
Uraian peran lintas program dan lintas dalam Upaya Kesehatan Masyarakat

No. Pihak Terkait Uraian Kegiatan


1 Camat - Bekerjasama mendukung keberhasilan kegiatan
upaya di tingkat kecamatan
- Mengkoordinir dan menyelenggarakan pertemuan
- Secara berkala dengan instansi di tingkat
kecamatan/Lintas sektor
2 Tim PKK Kecamatan - Bekerja sama dengan Camat dalam penggalangan
Batanghari kerjasama lintas sektor
- Mengkoordinir dalam peningkatan peran serta
masyarakat (PKK, Kader Kesehatan)
3 UPTB-KB Kecamatan - Bekerjasama dengan Bidan Desa, memberi KIE
Batanghari (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada kader
masyarakat
4 Dinas Pendidikan dan - Bekerjasama dengan Tim dari Puskesmas untuk
Olahraga tingkat melaksanakan pemantauan tinggi badan anak yang
Kecamatan masuk sekolah
5 KUA Kecamatan - Bekerjasama dalam membina calon Pengantin guna
mempersiapkan penerus keturunannya yang sehat
dan berkualitas

6 Kepala Desa / Kelurahan - Mendukung Upaya Kesehatan Masyarakat yang


ada di Desa / Kelurahan
- Menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan
Upaya Kesehatan Masyarakat
7 Tim PKK Desa / - Mengkoordinir kegiatan posyandu di tngkat Desa /
Kelurahan Kelurahan
- Menggerakkan masyarakat untuk datang ke
posyandu
8 Koordinator Kader - Mengkoordinir penyelenggaraan Posyandu
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
Payandu Desa / Kelurahan
Posyandu

VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Penanganan Ispa X X X X X X X X X X X X
/ Pneumonia di
Puskesmas
(MTBS) X

2 Peningkatan
kapasitas
petugas
(Kalakarya)
ISPA/Pneumonia

VII. Rencana Pembiayaan


Di biayai oleh dan BOK 2019

VIII. Evaluasi pelaksanaan


1. Pelaksanaan kegiatan adalah pelaksana upaya
2. Laporan bulanan dan tahunan
3. Pelaporan dibuat setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan laporan ditujukan
kepada kepala UPTD puskesmas Batanghari.

IX. Pencatatan, pelaporan, dan Evaluasi


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun
waktu 1 bulan setelah kegiatan.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Batanghari

ENDAR NURYANTO, SKM


NIP. 19640225 198603 1 008

Anda mungkin juga menyukai