Anda di halaman 1dari 20

BBS Observation Training

Tempat & Tanggal

Bangkitkan Energi Negeri


CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Any use of this material without specific permission of Pertamina is strictly prohibited DIREKTORAT HULU
AGENDA

1. Pembukaan dan Safety Moment


2. Arahan dari Pimpinan dan Ekspektasi Pelatihan
3. Program HSSE PDSI (Salam 5 Jari)
4. Topik 1 – Pedoman BBS
5. Topik 2 – Dasar-Dasar Prinsip BBS
6. Topik 3 – ABC Konsep
7. Topik 4 – Daftar Perilaku Kritikal (CLSR)
8. Topik 5 – Observasi dan Keterampilan Berinteraksi (Umpan Balik)
9. Plus & Delta, Pembagian Sertifikat dan Penutup
BBS Observation Training

Pembukaan dan Safety Moment

Bangkitkan Energi Negeri


CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Any use of this material without specific permission of Pertamina is strictly prohibited DIREKTORAT HULU
BBS Observation Training

Arahan dan Ekspektasi Pelatihan

Bangkitkan Energi Negeri


CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Any use of this material without specific permission of Pertamina is strictly prohibited DIREKTORAT HULU
TUJUAN & EKSPEKTASI PELATIHAN

Tujuan:
• Memberikan pengertian dasar tentang Proses
BBS bagi pengamat (observer)
• Memberikan observer dengan keterampilan
dan pengetahuan yang dibutuhkan
• Meningkatkan kepercayaan diri pengamat /
observer
• Menurunkan resistansi terhadap proses BBS
TUJUAN & EKSPEKTASI PELATIHAN

Ekspektasi:
Peserta diharapkan dapat membangun budaya baru
keselamatan kerja perusahaan dengan melakukan hal-hal
sebagai berikut:
• Mengenali perilaku yang selamat dan perilaku yang berisiko
• Memberikan positive reinforcement terhadap perilaku yang
selamat
• Memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap perilaku
yang berisiko
• Menetapkan dan melakukan pengukuran terhadap kinerja
K3 untuk perbaikan yang berkelanjutan
BBS Observation Training

Salam 5 Jari

Bangkitkan Energi Negeri


CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Any use of this material without specific permission of Pertamina is strictly prohibited DIREKTORAT HULU
BBS Observation Training

Topik 1 – Pedoman BBS

Bangkitkan Energi Negeri


CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Any use of this material without specific permission of Pertamina is strictly prohibited DIREKTORAT HULU
Mengapa Harus BBS?

Incident Rates

Time (Maturity of Safety Approach)


Mengapa Harus BBS?

Program Keselamatan Tradisional (Fundamental) saja, tidak cukup


Program keselamatan mendasar (tradisional) berikut ini penting tetapi perlu diperkuat
agar efektif

Traditional Shifting Modern

• Safety Inspection, Inspeksi


Keselamatan Kerja  Behavior Based Safety
• Safety Training/ Pelatihan  Competency Verification &
Keselamatan Kerja Validation
• Safe Work Procedures/Prosedur  Human Performance
Kerja Aman Improvement
• Safety Awareness Program  Risk Based Analysis
• Incident Investigation & Reporting/  Just Culture
Pelaporan & Investigasi Insiden
Mengapa Harus BBS?

Safety Inspection Behavioral Based Safety (BBS)


• Fokus pada kondisi yang tidak • Fokus pada perilaku yang aman
aman • Berikan penguatan positif untuk perilaku
yang aman
• Kurang fokus pada perilaku berisiko • Berikan umpan balik konstruktif untuk at
• Kurangnya pengakuan dan risk behavior
apresiasi terhadap perilaku aman • No blame, No Name and No Sneak Up
• Cenderung menyalahkan pekerja policy
Cara ilmiah untuk memahami mengapa orang
atas kondisi yang tidak aman dan berperilaku berisiko dan merubah prilaku tersebut
perilaku berisiko untuk hasil yang berkesinambungan

SIKLUS PROSES BBS


CAUSE OF INJURIES
Unsafe Conditions identification collect
4%
of critical behavioral
behavior data
At risk behavior 96% 4 ELEMENTS
OF THE BBS
PROCESS
Source by DUPONT
use data to feedback
eliminate risk on risk
behavior behavior
PERNYATAAN VISI & MISI BBS Committee

VISI (Vision)
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG NIHIL CEDERA (ZERO LTI)

MISI (Mission)
PROSES BBS DIDEDIKASIKAN UNTUK MEMBANGUN DAN MEMPROMOSIKAN
KELANGSUNGAN PROSES KESELAMATAN YANG PROAKTIF DENGAN
PENDEKATAN REINFORCEMENT PERILAKU SELAMAT (SAFE BEHAVIOR) DAN
MEMBERIKAN KONSEKUENSI POSITIVE (CONSTRUCTIVE) UNTUK PERILAKU
YANG BERISIKO (AT-RISK BEHAVIOR)
Tujuan dan Sasaran
1. Meningkatkan perilaku selamat dan menurunkan perilaku berisiko di
tempat kerja
2. Meningkatkan saling kepedulian terhadap sesama akan
keselamatan dengan pendekatan interaksi dan komunikasi untuk
terciptanya saling percaya (trust).
3. Mengenali dan menghilangkan hambatan-hambatan terhadap
perilaku yang selamat, berdasarkan hasil analisa pengamatan
perilaku.
4. Mendukung penerapan Pertamina HSSE Golden Rules
5. Meningkatkan kesadaran dan komitmen didalam menerapkan
Corporate Live Saving Rules (CLSR) Pertamina dan persyaratan
HSSE Kritikal lainnya
Ruang Lingkup

1. Diberlakukan untuk
semua Anak
Perusahaan Hulu
termasuk pekerja, mitra
kerja dan kontraktor
2. Perilaku Kritikal di Life
Saving Rules dan
Perilaku Kritikal di
Persyaratan Safety
Lainnya

Proses BBS merupakan pendekatan Proaktif dan bukan untuk


menggantikan safety systems yang sudah ada Melainkan
MEMPERTAJAM
Peran, Tugas dan Tanggung Jawab
Tata Kelola Implementasi Program BBS

Observasi difokuskan
pada Implementasi
Corporate Life
Saving Rules
P-D-C-A Proses BBS

ACT: PLAN:
• Pembuatan Pedoman dan
• Menindak lanjuti rekomendasi
Identifikasi Perilaku Kritikal
hasil evaluasi
• Membuat Rencana Program BBS

DO:
CHECK: • Melakukan Komunikasi Awal
• Melakukan evaluasi secara • Pelatihan BBS
berkala untuk perbaikan • Pelaporan pelaksanaan
Observasi dan Pendampingan
• Analisa Perilaku dan
menghilangkan hambatan
terhadap berperilaku selamat
EMPAT UNSUR PROSES BBS

KUMPULKAN &
IDENTIFIKASI:
ANALISA:
PERILAKU KRITIKAL
DATA PERILAKU

GUNAKAN DATA UMPAN BALIK


UNTUK HILANGKAN PERILAKU AMAN DAN
HAMBATAN / MINIMIZE PERILAKU BERISIKO
PERILAKU BERISIKO

Anda mungkin juga menyukai