Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

Oleh
Rizky Akbar Muharram (03) 195020200111002

Kelas BA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen : Dr. Drs. Agung Yuniarinto, MS., CMA
Sifat : Take home

Soal 1
a. Wawancarai seorang manajer lini apapun di sebuah bisnis di sekitar Anda.
Tanyakan tentang latar belakang demografis dan pengalaman kerjanya. Apakah
manajer tersebut sudah menerapkan etika dan bertanggung jawab social, jelaskan !
b. Bandingkan budaya perusahaan antara dua perusahaan di sekitar Anda. Berikan
contoh-contoh dari budaya setiap perusahaan tersebut. Menurut Anda adakah
kesamaan dan perbedaan budaya tersebut, mengapa !

Soal 2
a. Seandainya Anda berkeinginan membuka bisnis baru, jenis bisnis apa yang akan
diambil, mengapa ?
b. Apakah Anda akan lebih memilih untuk membeli bisnis lama atau memulai bisnis dari
nol, mengapa ?

Soal 3
a. Berikan penjelasan mengapa pelatihan formal tenaga kerja begitu penting bagi
sebagian besar perusahaan ?
b. Mengapa perusahaan tidak saja membiarkan karyawan mempelajari pekerjaan mereka
sembari mengerjakannya ?

1
JAWABAN
Soal 1

a. Pada hari Minggu, tanggal 13 Oktober 2019, saya mewawancarai seorang


manajer ahensi kreatif ternama di Kota Malang yaitu Goodvibes Creative Lab, yang
juga merupakan tempat saya dulu bekerja pada tahun 2017 sampai 2018.

Beliau bernama Dimas Prasetya, usia 22 tahun, jabatannya sebagai pendiri


sekaligus manajer divisi kreatif yang bertanggung jawab penuh di bidang kreatif seperti
branding, aftermovie, dan lain sebagainya. Pada awal karirnya di tahun 2015, beliau
bekerja secara freelance yang bergerak sekali lagi pada bidang kreatif seperti fotografer
pernikahan, videografer suatu event, dll. Determinasi beliau untuk selalu maju ke depan
adalah alasan utama mengapa saya ingin bekerja di ahensi Goodvibes Creative Lab
yang didirikan pada tahun 2016.
Ketika ditanya terkait dengan penerapan etika bisnis, Dimas mengatakan
bahwasannya hal tersebut sudah menjadi perhatian utama dan sudah pasti dijalankan,
secara pekerjaan yang dijalankan Dimas sendiri selalu berhubungan langsung dengan
para klien. Menurutnya, memiliki sikap yang sopan, disiplin, dan jujur tapi optimistis
adalah kunci dalam membentuk kepercayaan klien kepada perusahaan yang
bersangkutan, sehingga kontrak bisa saja berubah yang sebelumnya hanya 1 proyek
menjadi multi proyek jangka panjang. Selain itu, etika yang baik akan menumbuhkan
citra yang baik juga dari masyarakat di lingkungan sekitar.
Ketika ditanya terkait dengan tanggung jawab sosial, Dimas mengatakan bahwa
bisnisnya merupakan ahensi kreatif yang menawarkan jasa, dimana tidak ada dampak
buruk baik itu kepada masyarakat maupun lingkungan sekitar. Biarpun demikian,
Dimas selalu mengutamakan kesehatan para anggotanya terutama kesehatan mental.
Beliau selalu membagi beban pekerjaan anggotanya dengan memperhatikan kapabilitas
anggotanya masing-masing, hal ini ditujukan agar terciptanya lingkungan kerja yang
sehat dan positif.

2
b. Dua perusahaan yang saya bandingkan adalah ByCoffee dan Talk Coffee,
keduanya merupakan klien ahensi kreatif milik Dimas yaitu Goodvibes Creative Lab.
Kesamaan budaya yang paling mudah terlihat dari kedua bisnis tersebut adalah
keduanya memiliki pelayanan yang baik terhadap para konsumennya. Keduanya juga
mengutamakan kenyamanan konsumennya dengan menciptakan tempat yang bersih,
rapi, dan menyegankan untuk dilihat.
Adapun perbedaan yang saya temukan pada kedua perusahaan ini terletak pada
penanganan sumber daya manusianya, dimana di ByCoffee pekerja kreatifnya dapat
melakukan pekerjaannya dari rumah (mengutamakan kenyamanan tenaga kerja),
sementara di Talk Coffee pekerja kreatifnya diwajibkan untuk bekerja di kantor yang
telah disediakan dengan ketentuan kerja 6 jam/hari (mengutamakan controlling pada
tenaga kerjanya). Bila disuruh untuk memilih bisnis mana yang lebih efisien, saya
sebagai pekerja kreatif memilih ByCoffee karena kebijakannya yang membuat tenaga
kerjanya bisa bekerja dengan lebih bebas.

Soal 2

a. Bila saya mendapatkan kesempatan untuk membuka bisnis baru, maka jenis
bisnis yang saya ambil adalah industri kaos distro. Hal ini dikarenakan keahlian lebih
saya yang utama yaitu desain grafis dan berdagang. Saya rasa praktik penjualan kaos
distro memiliki rasio modal dan penghasilan yang lebih efisien dibanding praktik bisnis
lain seperti contohnya kulakaan pakaian. Selain itu hal ini dapat membantu brand-brand
lokal untuk dapat bersaing bahkan ke rancah internasional.

b. Bila diminta untuk memilih, saya akan memilih untuk memulai bisnis dari nol.
Dengan itu saya bisa membentuk perusahaan yang baru berdasarkan visi dan misi serta
menciptakan budaya yang ingin saya tentukan sendiri. Memulai bisnis dari nol juga
akan menumbuhkan rasa untuk lebih bekerja keras agar bisnis yang saya buat sanggup
untuk bersaing dengan kompetitor bisnis lainnya. Pilihan saya juga didukung
berdasarkan pengalaman saya dalam berbisnis di periode-periode sebelumnya, dimana
saya sudah mengenal tempat percetakan tekstil yang murah di Kota Malang, dan
kenalan-kenalan lainnya sehingga network saya sudah cukup luas untuk membantu saya
memulai bisnis dari nol itu sendiri.

3
Soal 3

a. Pentingnya pemberdayaan SDM yaitu pelatihan formal tenaga kerja dalam


sebuah perusahaan terkait dengan efektif tidaknya sebuah perusahaan. Suatu
perusahaan dapat dikatakan efektif pada saat faktor-faktor produksinya berjalan dengan
efisien. Pelatihan formal bertujuan agar para karyawan dapat lebih terampil dan cekatan
dalam bidang pekerjaan yang didalaminya, sehingga dapat melaksanakan pekerjaan
secara maksimal. Pelatihan formal juga berfungsi untuk menghilangkan ambiguitas
jobdesc yang ada dalam perusahaan karena dalam pelatihan akan disampaikan dengan
jelas apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak perlu dikerjakan.

b. Karena mempelajari pekerjaan sembari mengerjakannya hanya akan


mengurangi fokus tenaga kerja kepada pekerjaannya. Pekerjaan yang harusnya
dilakukan terbagi menjadi 2 urgensi (kerja dan belajar) sehingga mengakibatkan
berjalannya kegiatan pekerjaan tidak maksimal. Waktu yang tepat untuk mempelajari
pekerjaan menurut saya adalah melalui pelatihan formal, dimana nanti para tenaga kerja
dilatih agar lebih terampil dan diberi pengetahuan yang lengkap mengenai perannya
dalam perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menjalankan produksi secara
efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai