Anda di halaman 1dari 6

Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Nurbaiti, S.

Pd 1
MEDAN MAGNET DAN INDUKSI a = jarak dari lingkaran arus ke titik yang ditinjau
ELEKTROMAGNETIK l = panjang lingkaran arus (m)
MEDAN MAGNET kawat melingkar penuh
 dititik P
1. Terjadinya medan magnet oleh arus listrik o untuk sebuah lilitan
 I
Daerah disekitar magnet dimana benda lain B  0 sin 2 
2 a
masih mengalami gaya magnet dinamakan
o untuk N buah lilitan
dengan medan magnet.
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis –  N I
B 0 sin 2 
garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara 2 a
dan masuk ke kutub selatan.
Terjadinya medan magnetic disekitar arus listrik  dititik M, berarti a = r dan = sin 90o = I
ditunjukkan oleh Hans Christian Oersted melalui  untuk sebuah lilitan
percobaan.  I
Arah induksi medan magmetik disekitar arus B 0
2 r
listrik bergantung pada arah arus listrik, dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan.  untuk N buah lilitan
Perhatikan gambar berikut!  N I
B 0
2 r

c. untuk solenoida (kumparan kawat yang


rapat)

2. Induksi magnetic disekitar kawat berarus


a. untuk kawat lurus dan panjang
i

a Tanda = arah menembus bidang kertas


P Tanda = arah keluar bidang kertas

I o I  induksi magnet pada ujung solenoida


B  2k 
a 2 a  .i.N
B 0
Keterangan: 2
I = kuat arus listrik (ampere)  induksi magnet ditengah solenoida
a = jarak tegak lurus titik yang diamati ke kawat (m)
 .i.N
k = 10-7 wb/A.m B 0   0 .i.n
permeabilitas ruang hampa 
Keterangan:
b. untuk kawat melingkar l = panjang solenoida (m)
kawat melingkar terbuka i = arus pada solenoida (A)
 dititik P N = banyaknya lilitan
 untuk sebuah lilitan n = banyaknya lilitan persatuan panjang (N/ l )
0 I  r  
B toroida adalah solenoida yang dilengkungkan
4 a 3 besar induksi magnet pada sumbunya:
B   0 .i.n l = 2R (keliling slingkaran)
 untuk N buah lilitan
0 N I  r   Contoh soal 1
B
4 a 3 Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang
berjarak 2 cm dari kawat lurus panjang yang berarus
Dititik M listrik 30 A?
 untuk sebuah lilitan Penyelesaian:
0 I   Diketahui: a = 2 cm = 2 x 10-2
B I = 30 A
4 r 2 μo= 4 x 10 -7 Wb/A.m
 untuk N buah lilitan 0 N I   ditanya : B ?
B
4 r 2 Jawab:
Keterangan :
r = jari-jari lingkaran (m)
Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Nurbaiti, S.Pd 2
 0 .i  4  10 .30
7
Dijawab :
B 
2a 2  2  10  2  B 0
 NI 4  10 7  60  1
  2,4  10 5 Tesla
2r 2 0,5
B  30  10 5  3  10  4 wb / m 2
Jadi induksi magnetnya 3 x 10-4 wb/m2 GAYA MAGNETIK (GAYA LORENTZ)
Contoh soal 2 Kawat yang berarus listrik atau muatan listrik yang
Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam kawat berupa bergerak dalam medan magnet homogen, akan
lingkaran dengan jari-jari 3 cm. Berapa besar induksi mendapatkan suatu gaya karena pengaruh medan
magnet dititik P, bila: magnet tersebut (gaya Lorentz)
a. titik P berada disumbu lingkaran yang berjarak 4
cm dari pusat lingkaran Arah gaya magnetic atau gaya lorentz bergantung pada
b. titik P berada di pusat lingkaran arah arus dan arah medan magnet, dapat ditunjukkan
dengan kaidah tangan kanan.
Penyelesaian:
a. induksi magnet disumbu lingkaran. a. Kawat berumuatan listrik yang bergerak dalam
i = 2,5 A medan magnet.
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
x = 4 cm = 4 x 10-2 m F = B I l sin 
a r 2  x2  32  4 2  25  5 cm  5  10 2 m sin Dimana:
= r/a = 3/5, maka sin2= (3/5)2 = 9/25 F = gaya Lorentz (N)
B B = Induksi magnetic (Wb)
I = kuat arus listrik (A)
0 I
B sin 2  L = panjang kawat (m)
2 a = sudut antara kawat dengan
4  10 7  2,5 9 medan magnet
B
2  5  10  2 25
10  10 7 9
B
10  10  2 25
B    10 5  0,36  3,6  10 6 wb / m 2

Jadi Induksi magnet di dititik P sebesar 3,6 x 10-6 wb/m2

Induksi magnet di M (pusat lingkaran)


 I 4  10 7  2,5 10  10 5
B 0  
2r 2  3  10  2 6
5
B  1,7  10 wb / m 2
b. Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet
Contoh soal 3
F = q v B sin 
Suatu solenoida terdiri dari 300 lilitan berarus 2 A.
Dimana  = sudut antara v dan B.
panjang solenoida 30 cm. Tentukanlah:
Bila tidak ada gaya lain yang mempengaruhi gerakan
a. induksi magnet di tengah-tengah solenoida
partikel, maka berlaku:
b.induksi magnet pada ujung solenoida
Penyelesaian: FgayaLorent z  Fgaya sentripetal
N = 300 lilitan v2
I=2A F m  qvB
R
L = 30 cm = 0,3
mv
= 4 x 10-7 wb/A.m R
qB
n = N/l = 300/0,3 = 1000 lilitan/m
ditanya : a. B ditengan solenoida c. untuk dua kawat yang bermuatan listrik yang bergerak
b. B diujung solenoida sejajar;
jawab: a. B = n
= 4 x 10-7 x 2 x 1000 0
F I1  I 2
= 8x 10-4 wb/m2 2a

b. B = n
 contoh soal 5
2
= 8x 10-4 = 4x 10-4 wb/m2 Sebuah kawat penghantar berarus listrik 5 A arahnya
2 keluar bidang gambar, memotong tegak lurus garis-garis
Contoh soal 4 gaya magnet dengan besar induksi magnet B=2x
Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus 10-4 tesla Bila panjang kawat yang
sebesar 1 A. Jika toroida tersebut memiliki 60 lilitan, terpengaruh B adalah 4 cm,
hitunglah besar induksi magnetic pada sumbunya. tentukan besar dan arah gaya
i B magnetic yang timbul pada
Penyelesaian kawat!
Diketahui: r = 50 cm = 0,5 m, N = 60, I = 1 A
Ditanya : B pada sumbu toroida? Penyelesaian:
Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Nurbaiti, S.Pd 3
Diketahui: i=5A B = r B0
B = 2 x 10-4 tesla B = kuat medan magnet dengan inti besi
L = 4 cm = 4 x 10-2 m (ferromagnetic)
Sin 900 = 1 B0 = kuat medan magnet tanpa inti besi (udara)
F
B = BI l sin 90 0
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
= (2 x 10-4)(5)( 4 x 10-2)
= 4 x 10-5 Newton i B Induksi elektromagneti ialah gejala terjadinya
arus listrik dalam suatu penghantar akibat adanya
Contoh soal 6 perubahan medan magnet di sekitar kawat
penghantar tsb.
Sebuah electron berkecepatan 2 x 107 m/s masuk dalam Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau
medan magnet yang induksi magnetnya 1,5 wb/m2 arus imbas
dengan sudut 600 terhadap garis medan. Hitung gaya 1. Gaya gerak listrik induksi
magnetic yang dialami electron. (q =1,6 x10-19 C)

Penyelesaian:
Diketahui: v = 2 x 107 m/s
B = 1,5 wb/m2
q =1,6 x10-19 C
= 600
Ditanya: F ?
Diawab: F =Bqv
= 1,5 x 1,6 x10-19 x 2 x 107 a. (Percobaan Faraday)
= 4,8 x 10-12 Sebuah kumparan yang kedua ujngnya
dihubungkan dgn galvanometer digerakkan
SIFAT KEMAGNETAN SUATU BAHAN dalam medan magnet U.Selama kumparan tsb
bergerak dalam medan magnet jarum
Bahan-bahan di alam ini dapat digolongkan menjadi tiga galvanometer menyimpang dari kedudukan
golongan, yaitu: seimbangnya, ini berarti pada kumparan terjadi
1. Bahan ferromagnetic, mempunyai sifat: arus listrik.
Ditarik sangat kuat oleh medan magnetic Ketika kumparan digerakkan keluar medan
 Mudah ditembus oleh medan magnetic magnet jarum juga menyimpang, ini berarti
Contoh: besi, baja, nikel, kobal, gadolinium, ferit
bahawa arus kedua berlawanan arah dengan
dan paduan bahan tsb.
gerakan pertama..
2. Bahan paramagnetic, mempunyai sifat:
Ditarik dengan lemah oleh medan magnetic Pada percobaan diatas dapat dikatakan bahwa
Dapat ditembus oleh medah magnetic pada ujung-ujung kumparan timbul gaya gerak
Contoh: mangaan, platina aluminium, magnesium, listrik induksi (ggl = beda potensial
timah, wolfram oksigen dan udara.
Gaya gerak listrik (GGL) induksi adalah energi (usaha)
3. Bahan diamagnetic, mempunyai sifat: untuk memindahkan satu satuan muatan listrik yang
ditolak dengan lemah oleh medan magnetic dinyatakan sebagai berikut:
sukar bahkan tidak dapat ditembus oleh medan  ind = - B l v
magnetic. dimana
Contoh : bismuth, timbel, antimony, air raksa,  ind = gaya gerak listrik induksi (volt)
perak, emas, air, posfor, dan tembaga. l = panjang kawat konduktor (m)
v = kecepatan gerak konduktor (m/dt)
Sifat bahan ferromagnetic dimiliki oleh bahan pada fase B = kuat medan magnet sekitar penghantar (Wb/m2)
padat. Pada fase padat inipun sifat ferromagnetic bias
hilang bila suhunya melebihi suhu Curie. b) Hukum Faraday
Berdasarkan percobaan Faraday diketahui bahwa
Kuat medan Magnetik tegangan listrik yang diinduksikan oleh medan magnet
bergantung pada tiga hal berikut:
1. Permeabilitas relative suatu bahan 1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada
r = permeabilitas relatif kumparan, semakin besar tegangan yang diinduksikan.
 permeabilitas vakum 2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat
r 
0  = permeabilitas bahan garis gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin
besar tegangan induksi.
Harga permeabilitas relative (r) untuk bahan: 3. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah
o Ferromagnetic ; r >>> 1 garis gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin
o Paramagnetic; r ≈ 1 ( sedikit diatas 1) besar tegangan induksi.
o Diamagnetic; r< 1
X X X X X X X X
2. Kuat medan magnetic dalam kumparan dapat X X X X X X X X
diperkuat dengan pemasangan inti ferromagnetic X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Nurbaiti, S.Pd 4
Traformator penurun tegangan = trafo step down
Transformator penaik tegangan = trafo step up

Dasar kerja transformator


Banyaknya garis gaya magnet ( B ) yang dilingkupi oleh
daerah abRQ disebut fluks magnetic ( Kumparan primer (N1)

Bila perubahan fluks magnetik yang dilingkungi Δf
dalam waktu Δt, maka ggl induksi rata-rata selama Tegangan output
selang waktu itu. (V2)
Tegangan
 input (V1)
 
t
Bila kawat penghantar berupa kumparan dengan N
lilitan, maka ggl induksi yang terjadi: Kumparan skunder (N2)

  N
t Symbol transformator
Dengan:
 = ggl induksi (volt) Perhatikan gb diatas!
N = jumlah lilitan Jika kumparan primer N1 mengalirkan arus bolak-balik
 maka timbul medan magnet yang berubah-ubah pada
= cepat perubahan fluks (wb/s) seluruh inti besi (teras).
t Medan magnet yang berubah-ubah pada teras ini
menimbulkan ggl yang berubah-ubah (arus bolak-balik)
Contoh Soal 1 pada kumparan sekunder N2.
Sepotong kawat bergerak dengan kecepatan 1 m/s
memotong tegak lurus medan magnet homogen 0,5 Besarnya tegangan input: Besarnya tegangan input:
wb/m2. Bila panjang kawat 10 cm, berapa ggl induksi  
yang terjadi pada kawat? V1   N1 V2   N 2
Penyelesaian: t Pers 1… t pers 2…
v = 1 m/s
Bagi pers 1 dengan pers 2, maka diperoleh:
B = 0,5 wb/m2
Pada tranformator ideal daya input (Pin)
l = 10 cm = 0,1 m
V1 N sama dengan daya output (P out)
ditanya:   1
dijawab:  ind = - B l v V2 N 2
P in = Pout  V1 . i1 = V2 . i2
= - 0,5 x 0,1 x 1
= - 0,05 volt
Keterangan :
Jadi ggl induksi yang terjadi besarnya 0,05 volt
V1 = tegangan primer atau tegangan input
(dinyatakan positif)
V2 = tegangan skunder atau tegangan output
N1 = jumlah lilitan primer
Contoh soal 2
N2 = jumlah lilitan skunder
Sebuah kumparan mempunyai 600 lilitan. Fluks
P in = daya yang masuk (watta)
magnetic yang dikurungnya mengalami perubahan 5 x
P out = daya yang keluar (watt)
10-5 selama 2 x 10-2 detik. Berapa ggl induksi yang
I in = arus yang masuk (A)
terjadi pada kumparan?
I out = daya yang keluar (A)
Penyelesaian :
N = 600 lilitan
Efisiensi Transformator (η)
Δ= 5 x 10-5 weber
Δ = 2 x 10-2 detik
Ditanya:  P1 Atau V2 .i1
 100%   100%
dijawab:  P2 V1.i1
  N atau
t
5  10 5 V2 .i2   .V1 .i1
  600
2  10  2 dengan:
  300  5  10 3 efisiensi transformator ( 0 < 
  1,5 volt V1= tegangan primer (volt)
V2= tegangan skunder (volt)
b. Penerapan Induksi Elektromagnetik
I1 = arus primer (ampere)
I2 = arus skunder (ampere)
1. Relai N1= banyaknya lilitan primer
2. Generator arus bolak-balik (AC) N2= banyaknya lilitan skunder
3. generaotor arus searah (AC)
4. Arus Pusar (tungku induksi dan rem magnetic)
Contoh soal 3
5. Transformator (trafo)
Sebuah kawat berbentuk persegi panjang dengan luas 20
cm2 diletakkan didalam medan magnet B = 10-2 tesla.
Transformator Hitung fluks magnet pada kawat tersebut jika :
Adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil a. B tegak lurus bidang kawat!
tegangan listrik arus bolak-balik yang berdasarkan b. B membentuk sudut 300 dengan bidang kawat!
prinsip induksi elektromagnetik.
Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Nurbaiti, S.Pd 5
Penyelesaian:
A = 20 cm2 = 20 x 10-4 m2
B = 10-2 tesla
Ditanya: a. jika B tegak lurus
b. jika B membentuk sudut
dijawab:
b.   B  A sin 
a.   B  A sin 90 0
 10  2  20  10  4 sin 30 0
 10  2  20  10  4  1
 2  10 5  0,5
 2  10 5 weber
 10 5 weber

Contoh soal 4
Sebuah transformator step down digunakan untuk
mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 24 volt. Bila
jumlah lilitan primernya 275 lilitan, berapa jumlah
lilitan skundernya?
Penyelesaian:
V1 = 220 volt
V2 = 24 volt
N1 = 275 lilitan
Ditanya: N2?
Dijawab: V1 N
 1
V2 N 2
275  24
N2   30 lili tan
220

Contoh soal 5:
Sebuah transformator step down dengan efisiensi 80%
mengubah tegangan 1000 volt menjadi 220 volt.
Transformator tsb digunakan untuk menyalakan lampu
220; 40 watt. Berapa besar arus pada bagian primer?
Penyelesaian:
Pout = 40 watt
Vin = 1000 volt   Pout  100% I p  Pin
Vout = 220 volt Pin Vp
= 80% P
Pin  out  100%  50
Ditanya: Pin?  10000
Dijawab: 40  0,05 Ampere
 100%
80%
 50 watt
Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet by Nurbaiti, S.Pd 6

Anda mungkin juga menyukai