Anda di halaman 1dari 3

Kalium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus KmnO4.

Garam yang
terdiri dari K+ dan MnO4- ion

Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan tersdisosiasi dalam air
membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan
terbentuknya molekul oksigen elemental.

2 KMnO4 (s) → 2K+ (aq) + MnO4- (aq) + MnO2 + O2 (g)

Kalium permanganat, selain bersifat sebagai larutan elektrolit juga merupakan senyawa oksidator
kuat.

Sifat fisik dan kimia (Ihsan, 2014) :

- Penampilan: Ungu-perunggu kristal.

- Bau: Tidak berbau.

- Kelarutan: 7 g dalam 100 g air.

- Density: 2.7

- Vapor Density (Air = 1): 5.40

- Stabilitas: Stabil di bawah kondisi biasa penggunaan dan penyimpanan.

- Berbahaya Dekomposisi Produk: asap logam beracun mungkin terbentuk ketika dipanaskan
untuk dekomposisi.

- Berbahaya Polimerisasi: akan terjadi.

- Tidak kompatibel: Bubuk logam, alkohol, arsenites, bromida, iodida, fosfor, asam sulfat, senyawa
organik, sulfur, karbon aktif, hidrida, hidrogen peroksida yang kuat, garam besi atau mercurous,
hipofosfit, hyposulfites, sulfida, peroksida, dan oksalat.

- hindari kondisi : Panas, sumber api pengapian, dan incompatibles.

Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI 77755, kristal condy’s
dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila
kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari
senyawa pereduksi, asam kuat, material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif.
Kalium permanganat merupakan oksidator kuat. Sifat fisik dari kalium permangant yaitu berwarna
kristal ungu seperti kristal perunggu dan titk leburnya 1050C (terdekomposisi) (Ihsan, 2014).

Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya air) akan menghasilkan
larutan yang dapat menghantarakan arus listrik. Elektrolit sering diklasifikasikan berdasrkan
kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik. Elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik digolongkan ke dalam elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang sifat penghantaran
listriknya buruk digolongkan ke dalam elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa larutan asam,
basa mapun garam (Bird, 1985). Alat untuk menguji larutan apakah elektrolit atau tidak disebut
elektrolit tester. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ditandai lampu menyala pada alat uji
dan timbulnya gelembung gas pada salah satu atau kedua elektrodanya (Syukri, 1999).

Energi didefenisikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan kerja.

Ada berbagai jenis energi, misal energi mekanis, energi kimia, energi listrik, juga

energi panas maupun energi cahaya. Energi-energi tersebut tidak dapat diciptakan

ataupun dimusnahkan, namun sangat mudah untuk berubah bentuk. Hal ini sesuai

dengan hukum kekekalan energi [4]. Satuan energi menurut Satuan Internasional

adalah Joule, selain itu energi juga dinyatakan dalam kalori, BTU, atau Watt hour.

Power x Time = Energy (2.1)

Dimana :

Power merupakan daya peralatan listrik (Watt)

Time merupakan waktu selama peralatan digunakan (jam/hour)

Energy merupakan energi listrik yang dikonsumsi peralatan listrik

(Watt hour).

2.1.2 Daya Listrik

Daya merupakan energi yang diperlukan untuk melakukan usaha/kerja.

Daya listrik biasanya dinyatakan dalam Watt. Secara matematis, besarnya daya

listrik dapat dituliskan sebagai berikut :

P = V I (2.2)

Dimana :

P : merupakan daya listrik (Watt)

V : merupakan tegangan (volt)

I : merupakan arus listrik (ampere)

Ketika gelombang elektromagnetik bergerak melalui ruang, energi ditransfer dari


sumber ke benda lain (penerima). Tingkat transfer energi ini tergantung pada
kekuatan komponen medan EM. Sederhananya, laju transfer energi per satuan luas
(kerapatan daya) adalah produk dari kekuatan medan listrik (E) kali kekuatan medan
magnet (H). [2]
Pd (Watt / meter 2 ) = E × H (Volt / meter × Ampere / meter)

dimana

Pd = kepadatan daya,
E = kekuatan medan listrik RMS dalam volt per meter,
H = kekuatan medan magnet RMS dalam ampere per meter. [2]

Persamaan di atas menghasilkan satuan W / m 2 . Unit mW / cm 2 , lebih sering


digunakan saat melakukan survei. Satu mW / cm 2 memiliki kepadatan daya yang
sama dengan 10 W / m 2 . Persamaan berikut dapat digunakan untuk mendapatkan
unit-unit ini secara langsung: [2]
Pd = 0,1 × E × H mW / cm 2

Hubungan yang disederhanakan yang dinyatakan di atas berlaku pada jarak sekitar
dua atau lebih panjang gelombang dari sumber radiasi. Jarak ini bisa berupa jarak
jauh pada frekuensi rendah, dan disebut medan jauh. Di sini rasio antara E dan H
menjadi konstanta tetap (377 Ohm) dan disebut sebagai impedansi karakteristik
ruang bebas . Dalam kondisi ini, kami dapat menentukan kerapatan daya dengan
mengukur hanya komponen medan E (atau komponen medan H, jika Anda mau)
dan menghitung kerapatan daya darinya. [2]

Anda mungkin juga menyukai