Anda di halaman 1dari 9

(Judul)

Aulannisa Isthafi (45982), Daniel Cahya Saputra (45984), Eko David Kurniawan (46408),
Fadhila Fandy, Irfandi Sarana, Nabila Amirothul Mufidah, Nida Ulya Z.R.
Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika
Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA

Abstrak
Meningkatnya kebutuhan energi yang diperlukan seiring berkembangnya populasi manusia
membuat pasokan energi di Indonesia perlu lebih dioptimalkan. Sehingga dibutuhkan
perubahan- perubahan pengembangan energi secara terus menerus guna mengatasi tingginya
permintaan listrik yang sejalan dengan pertumbuhan populasi dan kebutuhan ekonomi. Dalam
tulisan ini kami membahas berbagai macam sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan energi listrik dan potensi energi terbarukan yang masuk menyokong energi
utama di Indonesia dimana masih didominasi oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Makalah ini berfungsi sebagai tinjauan literatur tentang perubahan energi di Indonesia serta
menujukan betapa kaya Indonesia akan sumber daya energi terbarukan yang dapat
dioptimalkan guna memenuhi target energi terbarukan. Adapun literatur tentang perkembangan
kemajuan sumber energi di Indonesia didasarkan pada jenis pembangkit listrik dan kapasitas
yang dapat dihasilkan. Dari pemaparan perkembangan transisi energi di Indonesia ini dapat
terlihat masa depan dari energi baru terbarukan yang cukup menjanjikan meskipun tidak dapat
dipungkiri akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

I. Latar Belakang bara yang tidak efisien, dan mendorong lebih


Indonesia berada di kondisi geografis yang banyak investasi dalam teknologi energi
sangat strategis. Posisi geografis ini membuat terbarukan, dengan menerapkan reformasi
Indonesia memiliki sumber daya energi yang subsidi bahan bakar fosil [1]. Karena itu,
melimpah, seperti batu bara, gas alam, dan transisi menggunakan bahan bakar fosil
panas bumi. Tetapi Indonesia masih kesulitan diperlukan sebelum berlanjut ke energi
dalam menghadapi kebutuhan energi dan krisis terbarukan. Namun, fase transisi ini perlu
daya, sehingga dibutuhkan perubahan guna direncanakan dengan cermat, dengan
mengatasi tingginya permintaan listrik yang keseimbangan yang tepat untuk memenuhi
sejalan dengan pertumbuhan populasi dan permintaan energi sambil meminimalkan
kebutuhan ekonomi. Pada saat yang sama, dampak lingkungan.
penggunaan batu bara dan minyak diesel II. Sumber Energi Indonesia
diperkirakan akan meningkat secara signifikan Ketersediaan energi merupakan salah
dalam beberapa tahun ke depan jika energi satu dari kebutuhan dasar manusia. Seiring
terbarukan tidak dikerahkan dengan cepat. berkembangnya populasi manusia tentu
Badan Energi Internasional (IEA) kebutuhan energi yang diperlukan juga semakin
menyatakan bahwa, Indonesia dapat meningkat. Kementerian Energi dan Sumber
menerapkan strategi jangka menengah sebelum Daya Mineral (ESDM) mencatat konsumsi
mengambil tindakan yang lebih berdampak listrik Indonesia pada 2018 sebesar 1.064 kilo
seperti berhenti dari pembangkit listrik batu Watt hour (kWh) per kapita. Menurut data dari
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Pada tahun 1945, Pertamina didirikan di
peningkatan distribusi listrik tiap tahunnya. Indonesia. Dari tahun 1970-an hingga 1980-an,
Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh Tabel 1. Indonesia menikmati pendapatan tinggi dari
ekspor minyak, dengan lebih dari 70% nilai
Listrik yang
No Tahun ekspor berasal dari minyak. Hal ini memuncak
Didistribusikan (GWh) pada 1981 ketika pertumbuhan ekonomi
1 2011 158694.89 mencapai 7,9% [2]. Namun, meski ada upaya
2 2012 174341.92 pemerintah untuk melakukan diversifikasi
3 2013 188342.41 energi sumber, meningkatnya permintaan
4 2014 199028.08 energi dalam negeri memaksa Indonesia untuk
5 2015 204279.97 akhirnya menjadi pengimpor minyak pada
6 2017 226014.06 tahun 2004 dan kemudian meninggalkan OPEC
Terdapat berbagai macam sumber pada 2008. Meskipun reformasi subsidi,
energi yang dapat dimanfaatkan untuk penurunan produksi minyak dan meningkatnya
membangkitkan energi listrik. Menurut data konsumsi dapat menyebabkan Indonesia
dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun menjadi salah satu importir minyak terbesar di
2017 menunjukkan bahwa sumber energi utama dunia. Investasi yang tidak memadai untuk
untuk pembangkit listrik di Indonesia masih mendiversifikasi pasokan energi telah dikaitkan
didominasi oleh pembangkit listrik tenaga uap dengan tata kelola yang buruk [3], tidak efisien
menggunakan batu bara. Data tersebut birokrasi [4] dan kerangka peraturan yang tidak
ditunjukkan oleh Tabel 2. jelas [5,6].
Berkurangnya cadangan minyak telah
Kapasitas
No Jenis Pembangkit memaksa Indonesia untuk memikirkan kembali
Terpasang
Listrik strategi, terutama mengingat aktivitas
(MW)
1 Tenaga Air 4853 eksplorasi minyak baru-baru ini. Di antara
tahun 2009 dan 2013, perusahaan yang
2 Tenaga Uap 27912 mengeksplorasi cekungan lepas pantai di
3 Tenaga Gas 3681 bagian timur Indonesia dilaporkan telah
kehilangan US $ 1,6 miliar [7]. Untuk
4 Tenaga Gas Uap 11597 menghidupkan kembali permasalahan
5 Tenaga Panas Bumi 1503 melemahnya produksi minyak, Indonesia
merevisi peraturan pemerintahannya untuk
6 Tenaga Diesel 6919
menawarkan penghapusan pajak untuk
7 Tenaga Mesin Gas 299 eksplorasi minyak dan fasilitas pajak untuk
8 Tenaga Mikrohidro 137 eksploitasi minyak [8]. Peraturan Menteri
mengenai regulasi energi pada tahun 2017
9 Tenaga Surya 11 menjanjikan keuntungan pengembalian yang
10 Lainnya 265 lebih tinggi bagi investor. Langkah-langkah ini
kemungkinan besar akan menarik investor dan
Selain digunakan untuk membangkitkan dapat membantu membangun kembali
listrik, energi juga dapat digunakan untuk kepercayaan eksplorasi berkelanjutan untuk
menggerakkan kendaraan bermotor dan minyak bumi dan gas ini [9].
kebutuhan lainnya dimana sumber energi utama
untuk kendaraan bermotor ini adalah bahan II.2.Batu Bara
bakar minyak bumi.
Cadangan batu bara di Indonesia
II.1. Minyak dan Gas diperkirakan sebesar 28,02 miliar terdiri atas
cadangan terkira (probable) sebesar 17,76 Mengingat situasi penyediaan energi
miliar dan 10,26 miliar cadangan siap tambang konvensional dimasa mendatang semakin tidak
(proven). Pulau Kalimantan dan Sumatra seimbang dengan kebutuhan, maka opsi nuklir
memiliki sumber batu bara terbesar di dalam perencanaan sistem energi nasional
Indonesia, disusul oleh Pulau Jawa, Sulawesi, jangka panjang merupakan salah satu solusi
Maluku dan Papua [10]. Meskipun melimpah, yang diharapkan dapat mengurangi tekanan
sebagian besar dari produksi batu bara bermutu dalam masalah penyediaan energi [13]. Dalam
rendah dengan kadar air yang tinggi. Hanya
Rencana Energi Nasional 2014, pemerintah
12% dari total cadangan batu bara Indonesia
memutuskan bahwa nuklir akan menjadi
dapat diklasifikasikan sebagai batu bara
pilihan terakhir untuk dipertimbangkan
berkualitas tinggi dengan nilai kalor lebih dari
6100 kkal / kg [11]. setidaknya hingga tahun 2050 [14].

Pada tahun 2018, produksi batu bara di Dalam Rencana Energi Nasional 2006,
Indonesia sebesar 548,58 juta ton dan termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
produksi. Dari besarnya produksi ini sebanyak berupaya membangun pembangkit listrik
115 juta ton digunakan sebagai kebutuhan tenaga nuklir dalam waktu 10 tahun setelah
dalam negeri sebagai sumber energi primer dari peraturan dikeluarkan [15]. Pada tahun 2016,
batu bara [12]. Dari tahun 2012 – 2025, Presiden Jokowi menginstruksikan Dewan
pemakaian batu bara dalam negeri diperkirakan Energi Nasional (DEN) untuk merumuskan
akan mengalami kenaikan rata-rata sebesar peta jalan pengembangan nuklir untuk mulai
9,22% per tahun, kenaikan ini sangat mengembangkan nuklir dalam waktu dekat
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah sejak dengan mempertimbangkan keuntungan dan
Maret 2018 yang menjalankan aturan terkait pengurangan emisi dan keamanan energi [16].
alokasi penjualan batu bara untuk kebutuhan
DEN bersama Kementerian ESDM dengan
dalam negeri dan adanya persetujuan kuota
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)
penambahan produksi batu bara kepada Usaha
membentuk kelompok untuk bekerja pada
Pertambangan Daerah (IUP) dan PLTU [10].
roadmap pengembangan nuklir 2018 – 2025.
Permintaan batu bara dari berbagai negara
diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar Kontribusi energi nuklir terhadap pasokan
3,62%. Kenaikan produksi untuk keperluan energi sekitar 6% dari pasokan listrik sekitar
ekspor yang tidak sebesar kenaikan produksi 17%. Hal ini disebabkan karena densitas energi
dalam negeri dikarenakan Kementerian Energi nuklir sangat tinggi di mana dalam 1 kg
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) uranium dapat menghasilkan 50.000 kWh
mengusulkan untuk melakukan pemungutan (3.500.000 kWh dengan beberapa proses)
premi sebagai persyaratan untuk perusahaan energi, sementara 1 kg batu bara hanya dapat
asing. Hal tersebut berpengaruh pada menghasilkan 3 kWh energi, dan 1 kg minyak
penurunan permintaan untuk batu bara untuk dapat menghasilkan 4 kWh energi. Pada sebuah
diekspor ke seluruh dunia. Indonesia reaktor berkekuatan 1000Mwe memerlukan
membutuhkan batu bara untuk memasok setidaknya memerlukan 2.600.000 ton batu
pembangkit listrik di bawah program listrik
bara (2000 kereta angkut dengan daya angkut
35GW. Tanpa eksplorasi batu bara baru,
1.300 ton), atau 2.000.000 ton minyak bumi (10
Indonesia dapat menggunakan semua cadangan
supertanker) atau 30 ton uranium (dengan teras
batu bara yang ada antara tahun 2033 dan 2036
sebelum program 35.000 MW selesai [11]. reaktor 10 m3). Dalam aspek investasi, faktor
ekonomis, sebuah reaktor nuklir dapat bersaing
II.3.Nuklir
secara kompetitif dengan sumber energi tenaga angin terbesar dipasang di Nusa Penida-
konvensional lainnya [17]. Bali, dengan total kapasitas 735 kW. Fasilitas
pembangkit listrik tenaga angin on-grid ini
Beberapa hal yang masih menjadi ganjalan merupakan kerja sama antara pemerintah
dalam program PLTN di Indonesia adalah daerah setempat Klungkung, Bali, ESDM dan
masih adanya isu dimasyarakat yang PT. PLN (Persero). Total kapasitas tenaga
menyebabkan kekhawatiran dalam menuju era angin terbesar kedua yang terpasang adalah 240
nuklir di Indonesia yang berkaitan dengan kW di Sangihe-Sulawesi Utara. Instalasi sistem
keselamatan Pembangkit Listrik Tenaga koneksi jaringan ini juga merupakan kolaborasi
Nuklir, penanganan limbah nuklir, serta antara ESDM dan PT. PLN (Persero), di mana
dampak radiasi nuklir terhadap lingkungan. pembangkit listrik tenaga angin secara
Padahal konsep sistem keselamatan yang dianut langsung memasok jaringan PLN [19].
dalam PLTN untuk menjaga agar zat radioaktif
yang terkandung didalam radioaktif yang Indonesia memiliki potensi sumber
terkandung didalam reaktor tidak menyebar ke daya energi angin. ESDM memperkirakan
lingkungan adalah konsep Pertahanan Berlapis bahwa total kapasitas angin energi di negara ini
(defence indepth) juga terdapat sistem sekitar 9,29 GW. Namun, total kapasitas yang
penghalang ganda (multiple barrier). Dengan dipasang untuk pembangkit tenaga angin hanya
demikian dapat disimpulkan bahwa secara 1.6MW, dan sebagian besar untuk tujuan
umum keselamatan reaktor nuklir menduduki penelitian. Berdasarkan data yang
standar yang paling tinggi. [18]. dikumpulkan, sekitar 166 lokasi di Indonesia
telah diukur untuk potensi energi angin [20].
III. Energi Terbarukan Dan hasilnya menunjukkan bahwa 35 situs
Konsumsi energi di Indonesia semakin memiliki energi angin potensial yang baik,
meningkat dengan meningkatnya jumlah dengan rata-rata kecepatan angin tahunan di
populasi. Hal ini berdampak pada atas 6 m / s. Selain itu, sekitar 34 lokasi juga
kesinambungan pasokan listrik bagi memiliki energi angin yang cukup untuk
masyarakat, yang kemudian menambah beban dikembangkan; dengan rata-rata tahunan
dan menyebabkan biaya pasokan yang kecepatan angin berkisar antara 4 - 5 m / s.
ekonomis tinggi. Energi terbarukan dibutuhkan Pengukuran energi angin di Indonesia telah
untuk menanggulangi permasalahan tersebut. dilakukan lebih dari 15 tahun yang lalu.
Sebagian besar memang begitu dilakukan oleh
III.1. Angin LAPAN [19].
Implementasi teknologi energi angin di III.2. Fotovoltaik
Indonesia masih rendah. Total pembangkit
tenaga angin terpasang di Indonesia sekitar 1,6 Salah satu sumber energi terbarukan yang
MW dalam skala non-komersial. Implementasi memiliki potensi besar di Indonesia adalah
energi angin yang terisolasi sistem biasanya di energi matahari. Indonesia terletak di garis
daerah / lokasi terpencil atau pulau, dan mereka khatulistiwa, sehingga Indonesia memiiki
sering dipasang sebagai bagian dari sumber energi matahari yang berlimpah dengan
pengembangan atau proyek penelitian. intensitas matahari rata-rata 4,8 kWh⁄m2 [21].
Kapasitas unit turbin angin terbesar yang Sayangnya, pemanfaatan energi matahari masih
terpasang di Indonesia saat ini adalah 100kW, belum optimal. Terdapat kira-kira 25 juta warga
yang dipasang oleh PT Kementerian Energi dan Indonesia yang masih sulit untuk mengakses
Sumber Daya Mineral (ESDM) di Sukabumi- listrik untuk keperluan sehari-hari [22]. Hal ini
Jawa Barat dan Selayar-Sulawesi Selatan. dikarenakan biaya pembangkitan PLTS masih
Namun, hingga saat ini, fasilitas pembangkit relatif lebih mahal dibanding dengan biaya
pembangkit listrik tenaga konvensional. Peraturan mengenai solar rooftop terbaru
Meskipun pemanfaatan PLTS di Indonesia (MEMR 49/2018) telah menetapkan kerangka
masih kurang maksimal, saat ini PV sistem yang lebih jelas untuk pengguna on-grid solar
sudah cukup sering digunakan pada perumahan PV PLN agar mereka memiliki biaya tagihan
atau Solar Home System (SHS), pompa air, listrik yang lebih seimbang (sebagai
komunikasi, lampu lalulintas, dan lainnya. “prosumers”). Menurut peraturan, ukuran dari
PV sistem dapat mencapai 100% dari total
Indonesia memiliki target pada tahun 2025
kapasitas inverter dari koneksi milik prosumers
sebanyak 23% dari pasokan energi utama
ke PLN. Namun, nilai per- kWh dari listrik
berasal dari energi terbarukan. Dari target 23%
yang dieksport dibatasi hingga 65% dari tarif
tersebut, diharapkan PLTS dapat memasok
PLN yang berlaku [27].
energi sebesar 6,5 GW [23]. Usaha Indonesia
dalam penggunaan energi terbarukan III.3. Panas Bumi
difokuskan pada energi panas bumi, namun
Panas bumi adalah energi panas yang
prosesnya lebih lambat dari rencana karena
terkandung di dalam air panas, uap air, serta
tantangan dalam akses lahan, persetujuan dari
batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya
pemerintah, dan negosiasi dengan PLN [24].
yang secara genetik tidak dapat dipisahkan
Beberapa isu menghambat efektifitas dari dalam suatu sistem panas bumi. Pembangkit
pendanaan yaitu pertama, investor dibatasi Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
dengan projek 5MW atau dibawah 5MW, yang memanfaatkan energi yang bersumber dari
nilainya terlalu kecil untuk mencapai skala panas yang terkandung dalam perut bumi.
ekonomi agar dapat mencapai harga yang
Secara geografis Indonesia terletak di
kompetitif. Kedua, pengembang internasional
daerah cincin api pasifik yang mana memiliki
hanya dapat berpartisipasi via usaha gabungan
banyak gunung api yang tersebar di Indonesia.
dengan partner Indonesia (Law 25/2007
Di Indonesia ada perkiraan potensi energi
concerning Capital Investment). Hal ini terus
geothermal sebesar 28.910 GW dari 312 lokasi
menjadi masalah untuk seluruh sektor energi
yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun
listrik Indonesia[25].
dengan kondisi yang ada sekarang yang sudah
Pasar sel surya di Indonesia didominasi dimanfaatkan hanya 5% atau sekitar 1533,5
dengan import, terutama dari negara Cina. MW [28].
Produksi sel surya domestik relatif terbatas, dan
Sampai dengan tahun 2018, di Indonesia
panel domestik cenderung lebih mahal dan
terdapat 11 lahan sumber panas bumi yang telah
memiliki kualitas yang lebih rendah
dimanfaatkan dan telah dibangun Pembangkit
dibandingkan dengan panel yang tersedia di
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
pasar internasional [26]. Indonesia menerapkan
retribusi 5% untuk panel surya import. Hukum No Lahan Geothermal Kapasitas
mengenai kelistrikan tahun 2009 juga 1 Sibayak 12 MW
mengharuskan generator listrik yang mensuplai 2 Ulubelu 165 MW
listrik untuk masyarakat (IUPTL holders) untuk 3 Salak 377 MW
memprioritaskan kepuasan lokal. Peraturan 4 Wayang Windu 227 MW
mengharuskan pemasangan PLTS harus 5 Patuha 55 MW
dikembangkan oleh perusahaan EPC 6 Kamojang 235 MW
(Engineering, Procurement, dan Construction) 7 Darajat 270 MW
lokal. 8 Dieng 60 MW
9 Lahendong 120 MW
10 Uluhu 10 MW
11 Mataloko 2.5 MW memaksimalkan potensi panas bumi di
Total 1535.5 MW Indonesia.
Indonesia memiliki geothermal roadmap
Untuk itulah intervensi atau peran
yang mana akan menargetkan pada tahun 2025
pemerintah sangat menentukan dalam ikut
ada 9500 MW. Namun dengan kondisi
menetapkan harga jual listrik panas bumi.. Kini
kapasitas PLTP yang sekarang masih 1533.5
harga jual panas bumi sudah ditetapkan oleh
MW. Biaya investasi yang tinggi menjadi salah
pemerintah dan dapat dilakukan evaluasi
satu penyebab proyek panas bumi berjalan
kembali harga jual listrik panas bumi tersebut
lambat, karena jika dibandingkan dengan biaya
agar menarik investor. Pemerintah juga perlu
investasi energi fosil yang lebih rendah dan
membuat kebijakan yang sifatnya mendukung
cenderung lebih cepat untuk menghasilkan
pengembangan baik dari sisi teknologi maupun
keuntungan untuk investor. Pengembangan
ekonomi untuk pengembangan PLTP di tanah
panas bumi sangat padat modal terutama pada
air.
tahap awal yaitu tahapan eksplorasi yang
berdampak kepada aspek pembiayaan dan nilai IV. Kesimpulan
dari keseluruhan proyek serta penentuan harga Indonesia sudah menyadari pentingnya
steam yang diperoleh. energi terbarukan sejak 1998 ketika energi
ramah lingkungan dimasukan kedalam
Seperti semua eksplorasi sumberdaya
prioritas dari kebijakan energi. Kebijakan
alam, eksplorasi panas bumi juga berisiko
tersebut semakin konkrit setelah banyak
tinggi. Keterdapatan reservoar panas bumi
terjadi revisi dan perbaikan. Untuk
dibentuk oleh tatanan dan kondisi geologi yang
mewujudkan cita-cita Indonesia memiiki
komplek. Tidak ada garansi bahwa pemboran
sumber energi yang bersih, maka dibuat
eksplorasi atau pemboran produksi akan
target pada tahun 2025 sebesar 23% dari
mendapatkan fluida panas yang ditargetkan.
sumber energi nasional berasal dari energi
Pengembang harus siap baik mental maupun
baru terbarukan. Sumber energi panas
finansial menerima eksplorasi sebagai kegiatan
bumi, matahari, dan angin memiliki potensi
yang mengandung resiko.
yang besar untuk menggantikan bahan
Tarif dan subsidi juga menjadi salah satu bakar fosil yang sampai saat ini masih
isu terbesar dalam kebijakan mengenai PLTP menjadi target energi baru utama di
ini. Tarif hasil PLTP yang tidak seragam, di Indonesia. Kebijakan yang sudah dibuat
Area I (Jawa, Sumatra, dan Bali), di Area II oleh pemerintah dapat mempermudah
(Sulawesi, NTB, NTT, Halmahera, Maluku, mewujudkan cita-cita tersebut.
Papua, dan Kalimantan), dan di Area III
(wilayah yang sulit dijangkau sistem transmisi Investasi yang besar untuk pembangunan
yang sudah ada). Tarif ini akan naik setiap pembangkit listrik dari energi terbarukan
tahunnya dengan tujuan menarik perhatian menjadi salah satu penghambat selain itu
investor untuk “membuka lahan” potensi panas kebanyakan energi baru butuh waktu yang
bumi di daerah lain sehingga dapat cukup lama untuk dikembangkan sehingga
memaksimalkan lebih jauh potensi panas bumi transisi harus dilakukan secara bertahap.
di Indonesia. Di sisi yang lain harga beli dari Para investor masih belum melihat bahwa
Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih terlalu menanamkan modal untuk energi baru
rendah disebabkan daya beli masyarakat yang terbarukan di Indonesia akan
rendah. Belum ada titik temu untuk tarif dari menguntungkan untuk mereka. Sebagai
pihak PLTP dan PLN sehingga sulit untuk contoh, untuk mempersiapkan suatu sumber
Geothermal yang baru dibutuhkan waktu
rata rata 7 tahun hingga akhirnya dapat
menyuplai listrik dan dalam jangka waktu
tersebut dibutuhkan modal yang tidak
sedikit. Contoh lain, untuk mendirikan
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
yang berkapasitas besar maka akan
memaksa warga yang tinggal di bantaran
sungai untuk pindah. Melakukan relokasi
terhadap warga yang sudah lama nyaman
tinggal di sana tidaklah mudah. Selain
masalah-masalah diatas, kita juga perlu
mempertimbangkan daya beli dari PLN
karena sebagai satu-satunya perusahaan
yang berhak untuk mengatur harga listrik
dan sumber yang digunakan.
Target 2025 energi terbarukan sebesar 23%
memang dirasa mustahil, namun. dapat
terlihat masa depan dari energi baru
terbarukan yang cukup menjanjikan
Memang butuh waktu dan biaya yang tidak
sedikit. Masyarakat Indonesia perlahan-
lahan sudah mulai menyadari pentingnya
transisi energi dari fosil ke energi baru
terbarukan. Menurut kami, Pemerintah
harus memberikan ruang untuk sektor
swasta berkembang di transisi energi ini,
karena dibutuhkan suatu ekosistem yang
dapat bersaing secara sehat secara teknologi
dan tarif.
References reform in Indonesia: A private sector
[1] International Energy Agency. Energy perspective. Australia; The University of
Policies Beyond IEA Countries: Indonesia Queensland, Brisbane; 2019
2015. Paris: Paris: IEA; 2015.
[10] Suneno, T., & Haryadi, H. (2013). Analisis
[2] Barnes P. Indonesia, the political economy
Kebijakan Pengendalian Produksi Batubara
of energy/Philip Barnes. Oxford; New York:
Nasional Dalam Rangka Menjamin Kebutuhan
Oxford; New York: Oxford University Press
Energi Nasional. Jurnal Teknologi Mineral dan
for the Oxford Institute of Energy Studies;
Batubara, 9(1), 2-6.
1995.
[11] Maulida, M., Dargusch, P., Asworth, P., &
[3] Maslanka PJ. Securing Indonesia's energy
Ardiansyah, F. (2019). Renewable Energy
future. IAGS J Energy Secur 2015.
Targets and Electricity Sector Reform in
[4] Haryono E, Khalil S. An examination of
Indonesia: A Private Sector Perpective.
government bureaucracy in facilitating
Renewable and Sustainable Energy,101(2019),
business: comparing Malaysia with Indonesia.
231-247.
J Gov Dev 2011(7):58–71.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2018.11.005
[5] International Energy Agency. Energy
[12] Kementrian Energi dan Sumber Daya
Policies Beyond IEA Countries: Indonesia
Mineral Republik Indonesia. Produksi Penuhi
2015. Paris: Paris: IEA; 2015.
Target, Pasokan Batubara Untuk Domestik
[6] Dutu R. Challenges and policies in
Melejit. Siaran Pers NOMOR:0028.Pers/04/
Indonesia's energy sector. Energy Policy
SJI/2019. https://www.esdm.go.id/en/
2016;98:513–9.
https://doi.org/10.1016/j.enpol.2016.09.009. [13] Amir S. Round table: Needed: The ability
to manage nuclear power: When the public
[7] Barber G. Is this the end of the road for doesn't trust you. Bullet in of the Atomic
Indonesian oil? OilPricecom. UK: OilPrice; Scientists; 2014. 〈https://
2016. thebulletin.org/needed-ability-manage-
nuclear-power/when-public-doesn%E2%
[8] Government Regulation No. 27 Year 2017
80%99t-trust-you〉.
on Amandment to Government
[14] Government Regulation No 79 Year 2014
Regulation No. 79 Year 2010 on Recoverable on National Energy Policy, 79C.F.R.II; 2014.
Operational Costs and the Income
[15] Government Regulation No.5 Year 2016
Tax Treatment in the Field Upstream of Oil and on National Energy Policy Presidential
Gas Businesses, Government Regulation No. Regulation No.5 Year 2006 C.F.R; 2006.
27 Year 2017 C.F.R; 2017. [16] National Nuclear Energy Agency Komisi
[9] Maulidia, Martha dkk. Rethinking VII DPR-RI sepakat PLTN segera dibangun
(Commission VII of the Indonesian Parliament
renewable energy targets and electricity sector
agrees nuclear power plant to be built Res. Soc. Sci., vol. 41, no. June 2017, pp. 230–
immediately); 2016. 237, 2018.
〈http://www.batan.go.id/index.php/id/kedeputi [23] Peraturan Presiden Republik Indonesia
an/ manajemen/hhk/2657-komisi-vii-dpr-ri- Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana
sepakat-pltn-segera-dibangun〉. Umum Energi Nasional.

[17] Sulaiman, Fatah. Identifikasi Potensi, [24] B. P. Resosudarmo et al., “Australian


Dampak Dan Pengendalian Lingkungan Dalam national university,” pp. 1–12, 2013.
Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga [25] Z. Dobrotkova, K. Surana, and P. Audinet,
Nuklir. 2019. “The price of solar energy: Comparing
competitive auctions for utility-scale solar PV
[18] Edwaren Liun, Arnold Y.S., Adiwardoyo, in developing countries,” Energy Policy, vol.
“Peranan Pltn Dalam Pengurangan Dampak 118, no. June 2017, pp. 133–148, 2018.
Lingkungan Sistem Energi Di Pulai Jawa”,
[26] Clover, I., 2017. The Weekend Read: Will
Seminar Teknologi Dan Keselamatan PLTN Duties ADD Doubt to India's Solar Growth? Pv
Serta Fasilitas Nuklir-Iv, Serpong, 1996. Magazine. 24 November. https://www.pv-
[19] Soeripno MS. Wind energy technology magazine.com/2017/11/24/the-weekend-read-
development and utilization, (Current status, will-duties-add-doubt-to-indias-solar-growth/.
barrier, opportunity in Indonesia). In: [27] IRENA, 2017d. Renewable Energy
AUN/SEEDNet Regional Workshop on New/
Auctions: Analyzing 2016. Abu Dhabi.
Renewable Energy, Bandung; 2009
[20] er-Bugger S. South-east-asia---modest- [28] Geothermal power generation in
additions-scene-set-expansion. Indonesia, a country within the ring of fire:
(http://www.windpowermonthly.com/ Current status, future development and policy,
article/1172034) Science direct

[21] Rahardjo and Fitriana, “Analisis Potensi


Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di
Indonesia,” Strateg. Penyediaan List. Nas.
Dalam Rangka Mengantisipasi Pemanfaat.
PLTU Batubara Skala Kecil, PLTN, dan Energi
Terbarukan, P3TKKE, BPPT, Januari, pp. 43–
52, 2005.
[22] S. F. Kennedy, “Indonesia’s energy
transition and its contradictions: Emerging
geographies of energy and finance,” Energy

Anda mungkin juga menyukai