Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN M-11

AYUNAN MATEMATIS

1. Tujuan Percobaan
Menentukan nilai percepatan gravitasi bumi

2. Dasar Teori
Hukum gravitasi universal adalah sebuah hukum yang sederhana. Konstanta G harus dicari
dari eksperimen. Sekali G telah tertentu untuk sepasang benda, maka dapat menggunakan
nilai tersebut dalam hukum gravitasi untuk menentukan gaya gaya gravitasi. Untuk
menentukan nilai G, diperlukan gaya tarikan diantara dua massa yang diketahui. nilai G
yang diterima saat ini adalah :
G = 6,6720 x 10-11 Nm2/kg2
Gravitasi adalah gejala adanya interaksi antara dua benda bermassa, yaitu berupa gaya Tarik
menarik. Ilmuwan pertama kali yang memahami gaya gravitasi adalah Sir Isaac Newton, yaitu pada
abad 16 Masehi. Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut: Setiap massa
menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik.
Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.
m₁m₂
𝐹=G (2.1)
𝑟2

dengan F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua benda (N). m₁ adalah massa benda 1 (kg),
m₂ adalah massa benda 2 (kg), r adalah jarak antara kedua pusat benda (m), dan G adalah tetapan
gravitasi universal (Abdullah,2016).
Gerak harmonik sederhana merupakan gerak sederhana ketika sebuah getaran atau osilasi
tentang sendiri ke depan dan belakang atau ke kanan dan ke kiri pada lintasan yang sama,
gerak tersebut disebut periodik. Semua sistem yang bergetar dimana gaya pemulih
berbanding lurus dengan negatif simpangan dikatakan gerak harmonik sederhana atau
osilator harmonik sederhana. (Giancoli, 2001).
Dengan menggunakan metode osilasi pegas yang diberikan beban yang bermassa m, metode
ayunan matematis yang disimpangkan sebesar Ѳ, dan metode cairan berosilasi dalam pipa U
besarnya nilai percepatan gravitasi bumi bisa diperoleh. Metode ini, dikenal sebagai osilasi atau
Gerak harmonic sederhana pada pegas. Getaran harmonic sederhana merupakan gerakan yang
dialami oleh partikel tetapi berada di depan lambing atau tanda (Soudojo,1999).
Gaya restorasi atau gaya pemulih dari pegas di samping mengarah ke atas, sehingga :
𝐹 = −𝑘. ∆𝐿 (2.2)
Dengan k adalah elasitisitas pegas dan ∆𝐿 adalah pertambahan Panjang pegas
Maka :
∆𝐿 4𝜋2 ∆𝐿
𝑇 = 2𝜋 √ 𝑔 atau 𝑔 = 𝑇2
(2.3)

Dan persamaan percepatan gravitasi untuk metode bandul matematis dan cairan berosilasi adalah
𝐹 = −𝑚𝑔𝑠𝑖𝑛𝜃 = −𝑚𝑔𝜃 (2.4)
dengan 𝜃 tidak terlalu besar
Dimana persamaan differensial bandul matematis tersebut adalah
𝑑2 𝜃
𝑚𝐿 𝑑𝑡 2 + 𝑚𝑔𝜃 = 0 (2.5)
Dengan penyelesaian
𝜃 = 𝜃𝑜 cos(𝜔𝑡 + 𝜑) (2.6)
Maka didapatkan
4𝜋2 𝐿
𝑔= 𝑇2
(2.7)
Periode dilambangkan dengan huruf T merupakan waktu pegas yang diperlukan untuk melakukan
sebuah getaran. Satuan dari periode dalam SI adalah sekon atau detik, tetapi satuan periode juga
𝑡
bisa didefinisikan sebagai detik per getaran dengan rumus 𝑇 = 𝑛 . artinya, nilai periode dapat

dihitung dengan menghitung waktu pegas (t) dalam melakukan osilasi sebanyak n (Malik,2014).

3. Metode Percobaan
3.1. Alat bahan
3.1.1. Stopwatch
3.1.2. Mistar Gulung
3.1.3. Busur
3.1.4. Statis
3.1.5. Tali
3.1.6. Bandul
3.2. Fungsi alat
3.2.1. Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu osilasi
3.2.2. Mistar gulung digunakan untuk mengukur variasi Panjang tali
3.2.3. Busur digunakan untuk menentukan sudut osilasi
3.2.4. Statis sebagai tempat menaruh set up alat
3.2.5. Tali untuk menggantung bandul
3.2.6. Bandul sebagai massa m

3.3. Gambar set up eksperimen

Gambar 3.1. Set Up alat Gambar 3.2. Mistar Gulung

Gambar 3.3. Stopwatch


3.4. Cara kerja
1. Memasang tali, busur, dan bandul pada statis
2. Menentukan variasi Panjang tali (10cm,15cm,20cm,25cm,30cm,35cm,40cm)
3. Menentukan sudut untuk osilasi (10®)
4. Bandul diayunkan
5. Hitung waktu bandul untuk 10 kali osilasi
3.5. Proses fisis
1. Ketika bandul digantung terdapat gaya berat sehingga muncul gaya tegangan tali yang
arahnya berlawanan dengan gaya berat, hal ini yang menyebabkan tali dapat menegang
2. Saat bandul diayunkan terdapat gaya pemulih yang arahnya berlawanan dengan arah
osilasinya, hal ini yang menyebabkan benda dapat kembali pada keadaan semula

4. Hasil dan Pengolahan Data


4.1. Data Percobaan
Tabel 4.1. data percobaan
Panjang tali (cm) t1 (s) t2(s) t3(s) t(s)
10 07.89 08.06 08.23 08.06
15 08.13 08.56 08.71 08.47
20 09.52 09.67 09.67 09.62
25 10.39 10.72 09.70 10.29
30 11.61 11.36 11.32 11.43
35 12.22 12.29 12.36 12.29
40 13.08 13.04 13.06 13.06
Dengan n osilasi = 10kali, sudut = 10®
4.2. Data perhitungan
4.2.1. Nilai gravitasi
Tabel 4.2. Perhitungan nilai gravitasi

Panjang Tali (m) Waktu Rata-Rata (s) Nilai Gravitasi ( m/s2 )


0,1 8,06 6,077
0,15 8,47 8,261
0,2 9,62 8,532
0,25 10,29 9,327
0,3 11,43 9,065
0,35 12,29 9,2048
0,4 13,06 9,258
4.2.2. Nilai Ralat Rambat
Tabel 4.3. Perhitungan Ralat Rambat

Panjang tali (m) Nilai Ralat Rambat


0,1 0,304
0,15 0,525
0,2 0,462
0,25 0,432
0,3 0,389
0,35 0,362
0,4 0,340

4.2.3. Nilai Ralat Bobot


g = 8,347 ± 0,145

4.3. Grafik Analisis

Grafik Panjang Tali terhadap Waktu


14

12

10

0
1 2 3 4 5 6 7

t(s) l(m)

Gambar 4.1. Grafik analisis

5. Pembahasan

Pada praktikum yang berjudul ayunan matematis ini bertujuan untuk menentukan
percepatan gravitasi bumi. Pada percobaan kali ini alat dan bahan yang digunakan adalah
stopwatch, statis, mistar gulung, bandul yang terikat pada tali dan busur. Ayunan matematis
adalah suatu metode pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui gravitasi yang terjadi di
tempat melakukan percobaan. Bandul yang terikat pada tali dan ujung statis lalu tarik bandul
sehingga membentuk sudut 100 yang ditunjukkan oleh busur. Sudut kecil ini bertujuan agar
bandul dapat bergerak harmonik sederhana dan berosilasi sempurna. Pada saat bandul
dilepaskan bersamaan dengan dimulainya stopwatch maka ada gaya pemulih yang bekerja
untuk mengembalikan bandul ke posisi semula yang disebabkan pula oleh gaya gravitasi bumi.
Bandul berosilasi atau bergerak bolak-balik melewati titik kesetimbangannya, bandul dibiarkan
berosilasi hingga 10 kali lalu stopwatch dimatikan ketika bandul sudah mencapai osilasi hingga
10x tersebut. Variasi yang digunakan pada percobaan kali ini adalah variasi panjang tali yaitu
dengan variasi sebanyak 7 kali dengan panjang 10cm, 15cm, 20cm, 25cm, 30cm, 35cm, dan
40cm dengan 3 kali pengulangan tiap satu variasi panjang.

Setelah dilakukan percobaan dan pengolahan data didapatkan nilai percepatan gravitasi
bumi adalah g ± Δg = (8,347 ± 0,145) dari hasil yang kami dapat ini bisa dikatakan cukup jauh
dengan nilai referensi yang menunjukan bahwa percepatan gravitas bumi adalah 9,8 m/s2.
Ketidaksamaan nilai yang kami peroleh dapat disebabkan oleh beberapa faktor yakni
ketidaktepatan dalam memulai dan mematikan stopwatch sehingga waktu yang diperoleh
berbeda, dan ketelitian kami sebagai praktikan dalam melakukan pengukuran panjang tali.

6. Penutup
6.1. Kesimpulan
 Ayunan matematis adalah suatu metode pengukuran yang dilakukan untuk
mengetahui gravitasi yang terjadi di tempat melakukan percobaan.
 Besar kecilnya nilai percepatan gravitasi tergantung pada Panjang tali dan periode
ayunan
 Perhitungan gravitasi yang diperoleh menggunakan rumus sebesar 8,492 m/s²
6.2. Saran
 Sebelum melakukan praktikum hendaknya membaca panduan terlebih dahulu agar
dapat menghemat waktu ketika akan melakukan praktikum
 Lebih teliti lagi kita mengukur variasi Panjang tali
 Lebih teliti lagi menentukan sudut sebelum bandul dilepaskan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung : ITB
Douglas C. Giancoli. 2001. Physics for Scientisi and Engineers. Jakarta : Erlangga
Serway, Raymond. A. Jeweet. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba
Soedojo, Dr. Peter. 1999. Fisika Dasar. Yogya : Andi
PERCOBAAN M-11
AYUNAN MATEMATIS

Disusun Oleh :
Hikam Nur’abdallah (24040116130060)

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

Anda mungkin juga menyukai