Anda di halaman 1dari 29

• Kewaspadaan dari sistem surveilans yang efektif:

– Surveilans Organisme pathogen


– lab softwares (automatic screening of laboratory data

• Kewaspadaan dari:
– Dokter
– Perawat
– Mikrobiologist
– Epidemiologist
Curiga ada transmisi di RS jika:
• Kasus-kasus sama pada satu unit
• Kasus-kasus yang terkait dengan tindakan invasif
• Staf RS dan penderita yang dirawat memiliki infeksi yang
sama
• Kasus-kasus sama yang terjadi dalam waktu yang singkat
• Tidak terdeteksi
– 2-3 penderita dengan pneumonia di ICU
• Terdeteksi tetapi tidak diinvestigasi
– Nursing homes
• Terdeteksi Diinvestigasi  Tidak dilaporkan
– Jika da sanksi terhadap laporan dokter dan perawat
• Deteksi palsu: pseudo-epidemics (artefacts)
– Perubahan metode pemeriksaan
1. Identifikasi sumber atau cara penyebaran
2. Mencegah transmisi lebih lanjut
3. Belajar untuk outbreak masa depan:
• Sumber baru
• Agen yang muncul
• Cara transmisi yang tidak biasa
• Komplikasi dan prosedur baru
www.cdc.gov
• Persiapan
• Pengumpulan data
• Analisis
• Laporan
• Memastikan terjadinya outbreak sesuai dengan kriteria yang telah
disusun
• Membentuk tim sesuai dengan SOP dan masalah yang terjadi
• Menyusun definisi kasus
• Mempersiapkan instrumen pengumpulan data
• Mempersiapkan kebutuhan penyelidikan
• Merancang metode investigasi
• Infection Control Practicioners (ICP), hospital
epidemiologist, Infection Control Committee members
• Facility Administration, Risk management personnel,
Communicator
• Chief of service, physicians, nurses
• Staff from unit involved: head nurse, other staff
• Laboratory
• Medical records
• Mendeskripsikan apa yang akan dicari
• Cukup sempit untuk fokus pada upaya penemuan kasus tetapi harus
cuup luas untuk dapat menangkap semua kasus
• Terkait dengan orang, tempat, dan waktu
• Mungkin berubah seiring berjalannya waktu
• Contoh:
– Kasus MRSA SSI adalah kasus yang terjadi pada penderita setelah
memperoleh tindakan operasi jantung di RS antara tanggal 1 Januari
sampai 31 Desember 2017
• Mengacu pada metode yang dirancang dan instrumen
yang disusun
• Sumber data:
– Hasil pemeriksaan mikrobiologi
– Pencatatan surveilans atau pengendalian infeksi
– Hasil diskusi dengan klinisi
– Pencatatan farmasi
– Rekam medis
– Pelaporan hasil pemeriksaan patologi
• ID penderita
• Tanggal MRS
• Tindakan invasif yang diterima, operasi yang dialami
• Petugas yang kontak
• Tanggal muncul gejala
• Gejala dan tanda
• Hasil laboratorium
• Pengobatan
• Lokasi perawatan
• Lokasi infeksi
• Tujuan investigasi adalah untuk menghentikan outbreak 
tidak perlu menemukan setiap kasus
• Menemukan pasien dengan infeksi sub klinis:
– Kolonisasi  surveilans hasil kultur
– Antibiotika empiris  menggunakan definisi kasus
terkonfirmasi dan possible
• Kurve epidemik adalah grafik yang menggambarkan
jumlah kasus pada outbreak menurut tanggal sakit.
• Berguna karena dapat memberi informasi mengenai:
– Pola penyebaran
– Keluasan (magnitude)
– Tren kasus menurut waktu
– Waktu paparan dan atau masa inkubasi
1.Mengetahui waktu sakit semua kasus (tanggal, jam,
menit  tergantung pada masa inkubasi).
2.Menentukan unit waktu pada sumbu x. Disesuaikan
dengan masa inkubasi. Rule of thumb, unit waktu
=1/8 – 1/3 dari masa inkubasi. 1/8 x masa inkubasi
terpanjang – 1/3 x masa inkubasi terpendek.
3. Sumbu y menggambarkan jumlah kasus pada waktu
sakit.
• Intrinsic contamination (at
production): parenteral
nutrition, disinfectants, plasma,
immunoglobulins, creams,
peritoneal liquids, etc)
• Extrinsic contamination (in
use): disinfectants, contrast
media, heparin, multidose
vials, anestethetics, powder
milk, endoscopes,
haemodialysis, finger sticks,
etc)
• Person to person or persistent
environmental source:
– Hands of HCWs
– Carrier (S.aureus, Streptococco di
gruppo A, Candidae, Nocardia,
Hepatitis B, Hepatitis C, HIV,
Salmonella, Hepatitis A)
– Airborne (Measles, chickenpox, TB ),
and droplets (Adenovirus, influenza,
parotitis, Mycoplasma pneumoniae,
parvovirus, pertussis, rubella , RSV,
SARS)
– Environmental (Legionella, aspergillo,
Pseudomonas,Flavobacterium)
• Wawancara dan observasi
• Telaah kasus
• Bervariasi sesuai kasus
• Wawancara pada pihak yang berkepentingan
– Apa yang mereka pikirkan terkait masalah yang terjadi
– Bagaimana pihak-pihak tersebut melakukan sesuatu dibandingkan
dengan protokol yang ada

Tindakan yang biasanya diobservasi


• Cuci tangan
• Prosedur bedah
• Penggunaan tindakan pencegahan kontak
• Persiapan pengobatan
• Terapi pernafasan
• Pembersihan lingkungan
• Melakukan telaah mendalam terhadap kasus yang
terjadi
• Mencari hal-hal yang tidak ditemukan pada
pengumpulan data, tetapi dicurigai
• Referensi yang kita baca dapat membantu apa yang
harus dicari.
• PPI RS Prima menerima laporan kasus Varicela yang terjadi di
bangsal anak. Kejadian pertama kali dilaporkan pada tanggal 8
Januari 2017 ketika seorang anak yang dirawat post operasi
mengalami gejala yang didiagnosis sebagai varicela setelah
beberapa hari dirawat. Kasus kemudian menular pada
perawat dan penderita lain yang dirawat di bangsal tersebut.
1. Apakah keadaan tersebut mencurigakan suatu
outbreak?
2. Kriteria apa yang digunakan untuk menyatakan KLB?
3. Buatlah rencana investigasi outbreak:
– Personil penyelidikan
– Definisi kasus
– Sumber data
– Data yang harus dikumpulkan
4. Buatlah kurve epidemik
berdasarkan data kasus yang
berhasil ditemukan!
5. Apakah perlu dilakukan wawancara
dan observasi untuk menemukan
kelompok risiko?
a) Kepada siapa saja perlu
dilakukan wawancara?
b) Apa saja yang diwawancarakan?
c) Observasi dilakukan pada apa
saja?

Anda mungkin juga menyukai