Makalah or
Makalah or
Oleh :
Paras Lintang Adiwiratna (24)
XII MIPA 2
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “Rokok, Narkoba, dan Pergaulan Bebas” ini dalam bentuk maupun isinya yang
masih sangat sederhana. Semoga makalah ini bisa dipergunakan sebagai salah satu media
pembelajaran.
Saya menyadari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna untuk memperbaiki
makalah ini agar menjadi lebih baik kedepannya.
Penyusun
BAB I
ROKOK
1. Pengertian
A. Rokok Konvensional
Rokok konvensional adalah batang silinder yang dibuat menggunakan kertas yang
diisi dengan menggunakan daun tembakau dan bahan-bahan lainnya yang memiliki
ukuran diameter sekitar 10 mm dan ukuran panjang sekitar 70-120 mm. Ukuran dan
diameter rokok biasanya bergantung kepada jenis dan juga negara pembuat rokok.
Rokok dikonsumsi dengan cara dibakar dan dihisap melalui mulut.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memeringatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.
Menurut riset 51,1% rakyat Indonesia adalah perokok aktif dan merupakan yag
tertinggi di ASEAN. Hal ini sangat jauh berbeda dengan negara-negara tetangga. Pada
tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya
memiliki ijazah SD; petani,nelayan,buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4%
perokok aktif berusia diantara 30-34 tahun. Sekitar 1,1% perempuan indonesia adalah
perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.
B. Rokok Elektrik
Rokok elektrik atau yang biasa disebut vape adalah salah satu penghantar nikotin
elektronik. Rokok elektrik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co
Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh
Golden Dragon Group.
Rokok ini dirancang untuk membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti
merokok. Rokok elektrik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah
lingkungan daripada rokok biasa.
Rokok jenis ini terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran, tetapi terdapat tiga
komponen utama dalam rokok elektrik, yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung
yang berisi cairan (cartridge). Beberapa rokok elektrik memiliki baterai dan cartridge
yang dapat diisi ulang.
Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada dalam tabung dan
kemudian menghasilkan uap seperti asap yang umumnya mengandung berbagai zat
kimia. Pengguna menghsap zat kimia ini langsung dari corongnya.
Rokok elektrik dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau
biasa. Label “HEALTH” pun terpasang jelas pada kemasan. Namun hingga kini
keberadaannya masih menuai kontroversi dan di sebagian negara dianggap sebagai
produk yang ilegal dan terlarang.
2. Jenis dan Zat
A. Rokok Konvensional
Jenis :
Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkih yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkih, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu.
Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini
jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star
Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.
Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat
dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok
buatan pabrik. Biasanya ditemukan di Asia Tenggara dan India.
Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa
buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di
Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia,
shisha sedang menjamur seperti di cafe-cafe.
Zat :
Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks, zat ini juga
dapat membuat perokok menjadi kecanduan. Nikotin berasal dari daun
tembakau.
Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan
kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah
terbakar dan tidak berwarna.
Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal
sebagai metil alkohol.
Meskipun demikian, hanya tar dan nikotin saja yang dicantumkan dalam bungkus
rokok.
B. Rokok Elektrik
Jenis :
1. Jenis Pen
Seperti namanya, rokok elektrik satu ini berbentuk
sep erti pulpen dan merupakan vape terkecil dibanding
dengan jenis vape lainnya. Cara kerja vape jenis ini
pada dasarnya sama dengan jenis lainnya, yaitu dengan
memanaskan cairan vape agar dapat menghasilkan uap.
Ada dua jenis elemen pemanas yang bisa dipilih untuk
memanaskan cairan vape jenis pen, yaitu:
Atomizer, ini adalah elemen pemanas untuk
memanaskan cairan vape yang mengandung nikotin. Atomizer biasanya harus
diganti jika panas yang dihasilkan sudah diganti jika panas yang dihasilkan
sudah berkurang kualitasnya.
Cartomizer, ini adalah kombinasi dari cartridge dan atomizer. Pada pengaturan
ini, kopmponen yang dipanaskan bersentuhan langsung dengan elemen
pemanas.
2. Jenis Portable
Vaporizer jenis ini juga memiliki komponen
elemen pemanas dan baterai. Namun pada
vaporizer portable cairan vape tidak kontak
langsung dengan elemen pemanas, sehingga
menghasilkan rasa yang lebih baik dan asap yang
lebih sedikit. Sementara daya tahan baterai
vaporizer portable biasanya lebih kuat bertahan
2-3 jam atau bahkan lebih.
3. Jenis Desktop
Vaporizer jenis desktop adalah yang terbesar
sehingga tidak dapat dibawa kemana-mana.
Selain itu, vaporizer jenis ini juga membutuhkan
permukaan yang datar untuk menempatkannya,
serta meme rlukan pasokan energi yang konstan
agar daat berfungsi dengan baik. Vaporizer
desktop menghasilkan panas yang lebih
maksimal, rasa yang lebih tajam dan uap yang
lebih banyak daripada jenis vaporizer lainnya.
Zat :
Dalam cairan rokok elektrik megandung propilen glikol atau gliserin,nikotin, dan
penambah rasa.
Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Penelitian
menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran
pernapasan pada beberapa individu. Selain itu, efek samping penggunaan zat ini
adalah nyeri otot, sakit tenggoroksn, asma, sesak dada dan penurunan fungsi paru-
paru.
Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, antara 0-100 mg/ml
dalam satu rokok elektrik dapat menyebabkan kecanduan dan gangguan pada
pembuluh darah arteri.
Penambah rasa, seperti rasa cokelat,vanila, buah-buahan, dan lainnya, sehingga
perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam setiap hisapannya.
Komponen lainnya yaitu tobaco-specific nitrosamine (TSNA). TSNA merupakan
senyawa karsinogenik yang ditemukan dalam tembakau. Nitrosamin dalam jumlah
sedikit ditemukan dalam cairan rokok elektrik. Semakin tinggi kadar nikotin,
semakin tinggi juga kadar TSNA.
Logam
Rokok vape berpotensi menyalurkan partikel logam kedalam paru-paru. Kadar
timbal dan kromium dalam upa rokok elektrik sana dengan pada rokok
konvensional, namun kadar nikelnya 100 kali lebih tinggi dibandingkan pada
rokok konvensional.
Diacetyl
Zat diacetyl ini dikaitkan dengan penyakit paru-paru langka yang disebut
bronchiolitis obliterans. Kondisi inilah yang menyebabkan kerusakan
permanen pada bronkiolus.
3. Penyakit
Rokok mengandung banyak bahan kimia yang dapat merusak kesehatan tubuh secara
perlahan. Berikut adalah penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok:
1. Kanker Paru-paru
Sekitar 90% kasus kanker paru-paru terjadi pada
oarang yang terbiasa menghirup paparan asap
rokok. Pada stadium awal, gejala ka nker paru-paru
tidak khas, yaitu berupa batuk hilang timbul. Lama-
kelamaan batuk memberat, disertasi penurunan
berat badan yang drastis dan sesak napas.
Studi membuktikan bahwa hanya 1 dari 5 orang
penderita kanker paru-paru yang dapat bertahan
hidup dan sembuh, sementara sisanya akna meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
2. Jantung Koroner
Saat ini di Indonesia, muncul banyak kejadian
penyakit jantung koronen yang menyerang oarang
yang berusia di bawah 40 tahun. Penyakit yang
biasanya terjadi pada orang tua ini menjadi
muncul pada usia muda karena dipicu oleh rokok.
Hal tersebut dikarenakan kebiasaaan merokok
dapat menyebabkan penyumbatan dan
penyempitan di arteri, yang berarti lebih sedikit
aliran darah dan oksigen ke jantung.
3. Penyakit Paru Obstruktif Koronik (PPOK)
Penyakit ini menduduki peringkat ketiga
penyebab utama kematian di dunia dan sebesar
80% penyebab penyakit tersebut adalah
merokok.
Penyakit ini mampu menyebabkan pend eritanya
menjadi sulit bernapas. Penyakit ini juga dapat
menyebabkan penderitanya mengalami cacat
dalam waktu lama dan kematian. Penderita
PPOK menjadi tidak aktif bergerak dan tidak
dapat melakukan hal-hal yang mereka inginkan dikarenakan kondisi tubuhnya yang
lemah.’
4. Stroke
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan peny
akit stroke. Stroke terjadi karena suplai darah
ke otak sementara terhenti. Hal itu
menyebabkan sel otak kekurangan oksigen
dan mulai mati. Stroke dapat menyebabkan
kelumpuhan, susah berbicara, perubahan fungsi otak, dan kematian.
5. Buerger Disease
Penyakit Buerger ( thromboangiitis obliterans
) a dalah penyakit arteri dan vena yang sering
terjadi di lengan dan kaki. Pada penyakit
Buerger, pembuluh darah menjadi meradang,
membengkak dan bisa tersumbat dengan
bekuan darah (trombus).
Hal ini akhirnya merusak atau menghancurkan
jaringan kulit yang berada diujung-ujung jari
sehingga jaringannya mati dan terinfeksi. Penyakit ini biasanya pertama kali
menyerang lengan dan kaki yang pada akhirnya dapat memengaruhi area lengan dan
kaki yang lebih luas.
6. Asma
Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang
membuat penderitanya lebih sulit untuk
bernapas. Hal tersebut dikaenakan asap rokok
membuat iritasi saluran udara, sehingga dapat
memicu serangan asma mendadak dan
membuat asma semakin parah.
7. Diabetes
Perokok memiliki resiko terkena diabetes
tipe 2 lebih tinggi. Bagi perokok, resiko
terkena diabetes tipe 2 berkisar antara 30-
40% lebih tinggi darip ada bukan perokok.
Selain itu, merokok meningkatkan resiko
komplikasi,seperti aliran darah tersumbat
dan menyebabkan infeksi bahkan
kemungkinan amputasi.
8. Radang Gusi
Merokok juga dapat menyebabkan penyakit
mulut, seperti peradangan pada gusi.
Merokok dikaitkan dengan peningkatan
resiko pengembangan radang gusi dan
infeksi gusi serius yang dapat
menghancurkan sistem gigi (period ontitis).
4. Undang Undang yang Mengikat
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN
2012
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003
Pasal 44 Undang-undang Nomor 23 Tahun
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
Kesimpulan
BAB II
NARKOBA
1. Pengertian
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa
yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan,
narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun
kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang
semestinya.
Pada tahun 2015 terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di
Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354
jenis narkoba. Pemasok Narkoba di Indonesia diketahui berasal dari Afrika Barat, Iran,
Eropa, dan yang paling aktif adalah pemasok dari Indo China.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-
Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana
tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika
adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium
obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut,
tetapi setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka
psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan
demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika
golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk
psikotropika antara lain:
1. Morfin
Menurunkan kesadaran.
Berkeringat.
Jantung berdebar-debar.
Gelisah.
Mulut kering.
2. Heroin (Putaw)
Lemah otot.
Pupil mengecil.
Berkeringat
4. Kokain
Paranoid
Mengalami demam.
6. Opium (Opiat)
Birahi meningkat.
3. Penyakit
1. HIV / AIDS
Pengguna narkoba suntik telah diketahui ikut
berperan dalam menyumbang peningkatan jumlah
penderita HIV AIDS. Hal ini dikarenakan para
pecandu suntik ini kerap menggunakan satu jarum
suntik yang digunakan lebih dari satu orang.
Biasanya satu jarum suntik digunakan secara
bergiliran antara 3 hingga 5 orang. Selain itu
hubungan seks yang tidak aman serta berganti-
ganti pasangan juga dapat men gakibatkan virus
mematikan ini.
Pada umumnya penyakit HIV tidak menimbulkan gelaja atau tanda-tanda sehingga
membuat penderita tak menyadari jika dirinya terinveksi hingga sangat rentan
menularkan pada orang lain. Namun semakin menurun system kekebalan tubuhnya, maka
gelaja mulai muncul dan akan terasa atau bahkan sudah masuk dalam tahap AIDS.
2. Hepatitis B dan C
Selan HIV AIDS, penyakit hepatitis juga dapat
dialami oleh para pengguna narkoba suntik.
Virus ini dapat menular melalui darah yang
dapat berasal dari saling tukar jarum suntik oleh
Injection drug user. Selain itu jarum tato juga
berpotensi menularkan penyakit ini. Hal itu
diakibatkan karena jarum tato yang digunakan
tidak steril.
6. Infeksi Seksual
Para ahli mengemukakan pendapatnya bahwa
penguna narkoba lebih rentan terkena infeksi
menular seksual akibat sering berganti pasangan
serta cenderung melakukan hubungan seks yang
tidak aman.
7. Gangguan Jiwa
Pecandu narkoba dalam jangka waktu panjang
akan memicu zat-zat kimia yang terkandung
dalam barang haram tersebut untuk membuat
'ulah'. Dengan cara merusak dan merangsang
kelainan perilaku, seperti berhalusinasi, ilusi, dan
g angguan cara berpikir yang memicu gangguan
kejiawaan.
1. Pengertian
Pengertian pergaulan bebas di ambil dari kata Pergaulan yang artinya proses interaksi
antar individu atau individu dengan kelompok, sedang kata Bebas yang artinya
terlepas dari kewajiban,aturan,tuntutan,norma agama, dan pacasila.
Secara umum, pengertian dari pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, aturan, tuntutan, syarat, dan
perasaan malu. Pergaulan bebas juga dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang
yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.
Pergaulan bebas merupakan sebuah perilaku negatif sebagai ekspresi penolakan
remaja. Beberapa penyebab remaja melakukan pergaulan bebas yaitu kegagalan
remaja menyerap norma-norma agama dan norma-norma pancasila, sikap mental yang
tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa terhadap keluarga yang tidak harmonis, dan lain
sebagainya.
Pergaulan memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pembentukan kepribadian.
Remaja sangat rentan terpengaruh oleh pergaulan yang ada pada lingkungannya.
Remaja harus cerdas untuk menghindari pergaulan bebas, karena seumuran remaja
masih mudah goyah dan sedang mencari jati diri.
Seks pranikah.
Menggunakan narkoba (obat-obatan terlarang).
Mengkonsumsi alkohol.
Menonton pornografi.
Tawuran antar kelompok.
Memakai pakaian terbuka.
Clubbing.
Menghalalkan segala cara demi suatu hal yang diharapkan.
dll.
2. Penyebab
Faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas sebagai berikut:
Seperti contoh mengizinkan anak yang masih dibawah umur berpacaran tanpa
adanya pengawasan. Hal ini dapat menjadi penyebab anak terjerumus ke dalam
pergaulan yang tidak semestinya.
Psikis anak dapat terganggu ketika mendapati keluarga yang tidak harmonis. Hal
ini membuat anak mencari kebahagiaannya tersendiri dibandingkan didalam
rumah. Faktor inilah yang menyebabkan anak terjerumus menuju pergaulan bebas.
Keadaan ekonomi yang rendah dapat menjadi penyebab seseorang menjadi putus
sekolah. Kurangnya ilmu atau pembelajaran membuat anak sulit membedakan hal
yang baik maupun yang buruk.
Kurangnya perhatian dari orang tua membuat anak bertingkah sesuka yang dia
mau. Hal ini dapat memicu terjadinya pergaulan yang kurang baik.
Lingkungan yang tidak baik atau dapat dapat dibilang lepas juga memudahkan
anak terbawa dalam pergaulan bebas.
Dampak dari pergaulan bebas yang belum diketahui membuat remaja masih
berani untuk melakukan pergaulan tersebut.
Penyalahgunaan Internet
Internet yang digunakan secara tidak semestinya juga dapat menjadi faktor
seseorang meniru hal yang negatif.
3. Akibat
Banyak dampak negatif yang diakibatkan oleh pergaulan bebas bagi pelajar, diantaranya
akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar :
Pelajar tidak lagi berkonsentrasi dengan ilmu yang disampaikan oleh para guru di
kelas. Pikirannya hanya akan fokus pada bagaimana cara bersenang-senang tanpa
peduli lagi akan pelajaran, ujian, maupun nilai. Ilmu yang didapat di sekolah pun akan
semakin mudah luntur dan memudar. Saat pelajar terjerumus pergaulan bebas, ia akan
mulai malas belajar.
Kesehatan bermasalah
Penyakit ini kebanyakan menyerang perempuan dan sangat beresiko terkena kanker
serviks dan Rahim jika terjadi pada perempuan usia dibawah 17 tahun yang
melakukan hubungan intim pra nikah apalagi dengan pasangan yang berbeda-beda.
Resiko lainnya adalah kemandulan, radang panggul, infeksi lapisan rahim, kerusakan
leher rahim, serta mengalami sobek pada rahim.
Kriminalitas bertambah
Selain itu, dengan penggunaan obat terlarang juga memicu tindakan kriminal pelajar.
Dikarenakan harga “barang” tersebut mahal dan juga uang saku tidak mencukupi, lalu
mereka akan melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhan mereka atas barang
adiktif tersebut dengan melakukan kejahatan, seperti mencuri uang, mengkorupsi
uang SPP, merampok, dan sebagainya. Mereka akan mengalami sakaw jika kebutuhan
itu tidak terpenuhi, dimana badannya kejang, gemetar dan cemas berlebih karena
kecanduan.
Mental terganggu
Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah permasalahan keluarga. Karena belum
dapat berpikir bijak dan mencari solusi atas masalah tersebut, seorang anak memilih
melampiaskan kekesalan dan emosinya agar dapat melupakannya.
Dengan bergaul secara bebas dengan teman-teman, bukannya masalah hilang, justru
bertambah lagi karena sebagian besar orangtua belum tahu bagaimana cara mengatasi
kenakalan anaknya yang menginjak usia remaja. Orangtua cenderung akan memarahi
bahkan menggunakan kekerasan pada anak. Jika sudah seperti ini, komunikasi kelurga
akan semakin renggang jika tidak ada salah satu pihak yang mengalah untuk
mengkomunikasikan masalah keluarga mereka.
Biasanya orang yang melakukan pergaulan bebas ini akan dapat hamil diluar nikah.
Untuk itu sangat penting cara mendidik anak perempuan dan juga cara mendidik anak
laki-laki yang baik dan benar. Agar tidak terjadi hal-hal negatif seperti hamil diluar
nikah seperti itu.
Dikucilkan
Salah satu akibat dari pergaulan bebas adalah dikucilkan. Maka sebagai orang tua,
jika memang anaknya itu adalah anak yang nakal segeralah cari tahu mengenai cara
mengatasi anak nakal sehingga kenakalan pada anak dapat diatasi agar anak tidak
dikucilkan nantinya.
Stress
Bagi pelajar yang terlibat pada pergaulan bebas ini pasti akan stress jika sudah terlalu
jauh bahkan sampai ketagihan dengan narkoba dan sejenisnya. Meskipun sudah taubat
tetap saja sulit untuk melupakan masalalunya yang kelam itu sehingga perlunya
seseorang untuk memotivasi
Salah satu penyebab LGBT adalah pergaulan bebas yang benar-benar tidak terkontrol,
sehingga pelajarpun dapat menjadi LGBT ketika tidak memperhatikan hal-hal yang
perlu diperhatikan itu. Bahkan hal ini justru akan membuat pegaulan bebas dikalangan
remaja semakin marak. Bahkan LGBT akan membuat pelajar menjadi sulit untuk
bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Karena sudah dipandang sebagai seorang
yang tidak normal.
Kematian
Akibat dari pergaulan bebas yang paling parah adalah kematian, kadang anak yang
sudah terjerumus pada pergaulan bebas akan mengalami sakit bila itu narkoba, dan
kematian lain seperti dibunuh setelah dicabuli atau hal lainnya.
4. Penyakit
1. Herpes Genital
Herpes yang disebabkan oleh virus herpes
simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang
menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang
biasanya datang dan pergi. Lecet-lecet karena
herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular
AIDS melalui luka di darah.
2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak
terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain
dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat
berlangsung lebih dari 30 tahun. Apabila tidak
diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan
kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular
sifilis tiap tahun.
3. Gonore (Kencing Nanah)
Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini
dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air
kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga
sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini
dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh
pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak.
Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.
4. Klamidia
Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore,
walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di
Amerika, klamidia termasuk penyakit yang
paling mudah diobati, tetapi mudah juga
menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap
tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis
parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis
dan gonore penderitanya dapat disembuhkan
dengan antibiotika.
5. Kutil Kelamin (Genital Warts)
Kutil kelamin disebabkan oleh sejenis virus
papiloma, yang terkait dengan kanker penis
serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil
yang terjadi dapat dihilangkan melalui
operasi atau dibakar,atau dibekukan. Akan
tetapi setelah itu gejala yang sama dapat
datang kembali.
6. HIV/AIDS
AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di
dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang
menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular
melalui darah dan sperma pada saat berhubungan
seksual. Hingga kini vaksinnya masih
dikembangkan namun belum terbukti ampuh
mencegah penularannya.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rokok_elektronik
https://islamhariini.com/kandungan-zat-dalam-rokok-vapor/#Kandungan_zat_dalam_rokok_vapor
https://www.honestdocs.id/16-penyakit-paling-berbahaya-akibat-merokok
https://www.halodoc.com/jenis-jenis-narkoba-yang-perlu-diketahui
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Narkoba
https://pakoles.com/index.php/baca-media/30/Penyakit-Para-Pecandu-Narkoba.html
https://www.yuksinau.id/pergaulan-bebas/
https://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-pergaulan-bebas-
penyebab.html#Faktor_Penyebab_Pergaulan_Bebas
https://www.anehdidunia.com/2012/08/10-penyakit-akibat-seks-bebas.html
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt50f7931af12dc/keterkaitan-uu-narkotika-
dengan-uu-psikotropika/
https://sipuu.setkab.go.id › PUUdoc