9 Pendekatan Pendekatandalamurbandesign 140307074339 Phpapp01 PDF
9 Pendekatan Pendekatandalamurbandesign 140307074339 Phpapp01 PDF
TEORI PERMANENSI
Aksis atau layout ini akan menjadi ciri yang permanen dari suatu
kota, karena dia akan membedakannya dengan kota-kota yang lain.
Secara lebih jelas, yang dimaksud oleh Rossi sebagi layout adalah
struktur jalan dan `plan' dari suatu kota.
KONSEP/ASUMSI DASAR (1)
Fokus bahasan dari teori ini adalah melihat kota sebagai suatu
sejarah. Kota memiliki dimensi waktu masa lalu, masa kini dan
masa datang.
Teori permanensi ingin menekankan, bahwa ditengah-tengah
perubahan suatu kota, kita masih dapat menyaksikan kehadiran
nilai-nilai lama pada masa kini.
Nilai-nilai lama yang masih dapat dinikmati kehadirannya pada
masa kini, oleh Rossi disebut sebagai `nilai-nilai permanensi'.
Yang sangat ideal, apabila permanensi dapat kita jumpai pada
kontinuitas atau kemenerusan dari seluruh nilai-nilai lama dari
artefak perkotaan. Namun pada kenyataannya, hal ini sangat sulit
untuk dijumpai, karena tidak semua artefak perkotaan dapat
bertahan ditengah-tengah derasnya arus pembangunan dan
perubahan.
ASPEK PERMANENSI
ELEMEN-ELEMEN PRIMER
Introduksi dari suatu elemen atau nilai baru kedalam suatu kawasan
akan menjadikan perubahan pada seluruh elemen suatu kawasan.
Utilitarian = manfaat/faedah/guna/fungsi
Ciri-ciri : mengutamakan repetisi unit-unit blok geometris
Mengutamakan guna komersial dengan maksimalisasi nilai jual
atau/dan sewa
Pendekatan ini lebih mendasarkan pada keadaan lapangan/pasar
daripada berdasar pada teori-teori urban design dan planning
Pada umumnya diterapkan untuk pembangunan/pengembangan
bentukan kawasan baru
Fasilitas-fasilitas taman, open spaces, plyground dan fasilitas sosial
sangat minim (maksimalisasi penggunaan lahan untuk investasi)
Kawasan kota dirancang dengan pola grid
Tampak arsitektur 3 dimensional terasa monoton
Merupakan produk dari sistem ekonomi "laissez faire" (kompetisi
pasar bebas)
IV. PENDEKATAN “ROMANTIK” DALAM URBAN DESIGN
Prinsip design :
a) menghindari sistem blok dan uniformitas (keseragaman)
b) pemisahan unit-unit permukiman, pasar, open spaces, dll.
V. PENDEKATAN “UTOPIA” DALAM URBAN DESIGN
Filosofi/konsep dasar :
a) Setiap kehidupan perkotaan adalah mesin
b) Setiap problem kehidupan manusia pasti dapat diselesaikan
lewat teknologi
c) Semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan pemanfaatan
mekanikal dan elektronik
d) Proyek-proyek megastruktur, bangunan-bangunan bawah air,
bangunan-bangunan bawah tanah dan pencakar-pencakar langit
akan memudahkan total kontrol terhadap kegiatan-kegiatan
penduduk
Contoh : Le Corbusier (1924) :"The City of the Future“