Jurnal Fiks

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TERHADAP GANGGUAN PETIR PADA

STASIUN TRANSMISI RCTI MERAUKE

JURNAL

MOHAMMAD NUR RIZAL


201520201018

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2019
JURNAL
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TERHADAP GANGGUAN PETIR PADA


STASIUN TRANSMISI RCTI MERAUKE

Mohammad nur rizal, Paulus Manger𝒂𝟏 , Frederik H. Sumbun𝐠 𝟐


Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Musamus
Jl. Kamizaun Mopah Lama Merauke 99600
Email: Mohammdnurrizaldi@Gmail.com

ABSTRAK

Sistem pentanahan adalah suatu metode pengaman Gedung beserta peralatan, apabila
terjadi arus lebih akan di alirkan ke tanah. Untuk mengamankan gedung beserta peralatan yang
ada di sekitarnya di butuhkan tahanan pentanahan sekecil mungkin. Tahanan pentanahan untuk
gedung di harapkan 5 Ω (PUIL 2000). Terjadinya tegangan lebih akibat sambaran langsung
petir dan sambaran induksi petir pada peralatan, akan mengakibatkan adanya aliran listrik yang
masuk secara konduktif pada hubungan peraltan dengan sitem pentanahan yang kondisi normal
tidak di aliri arus listrik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas daerah proteksi untuk penyalur petir
yang telah terpasang sebelumnya . mengetahui besar tahanan pentanahan untuk batang tunggal
berdasarkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan pada stasiun Trasnmisi RCTI Merauke.
perhitungan dalam penelitian ini mengambil studi kasus pada instalasi listrik dan peralatan
elektronik Stasiun Transmisi RCTI Merauke, mengunakan metode observasi.

Pentanahan pada stasiun transmisi RCTI Merauke menggunakan sistem batang tunggal,
dengan panjang elektroda 2 m mendapatkan nilai resistansi sebesar 5,90 Ω dan nilai hasil
analisa batang tunggal sebesar 2,84 Ω. Dengan tinggi tower 80 m yang terletak di Merauke
memiliki peluang tersambar Nd 27,40 sambaran pertahun dengan efisiensi SPP E = 0,98 %
dengan demikian tower memerlukan tingkat SPP minimum I, dengan arus puncak 54,28 kA.

Kata kunci : Pentanahan, Perlindungan, Evaluasi.

1. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Sistem Pentanahan bertujuan untuk arusggangguan ke tanah. Salah gsatu

mengamankangperalatan- peralatan listrik gfaktor untuk mendapat kannilaig tahanan

serta manusiagdari hubungan arus pendek pentanahan yang kecil yaitu jenisgtanah

dan ancaman petir yang berlokasi di gletakgelektroda yang akan ditanam, untuk

sekitar gangguan dengan cara mengalirkan mengetahui nilai pentahanan tersebut maka

1
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

diperlukan pengukuran, Pengukuran ini 5 Ω [2] (PUIL 200 3.13.2.10 hal 68), untuk

bertujuan untuk mengetahui jenis tanah peralatan – peralatan elektronika di

dangbesarnya tahanan pentanahan di butuhkan nilai tahanan pentanahan 3 Ω,

sekitar bangunan stasiun transmisi RCTI dengan menguanakan metode menambah

Merauke. Panjang elektroda batang, serta menambah

Evaluasi Pentanahan pada stasiun jumlah elektroda (pararel) dapat

transmis RCTI Merauke antara lain dengan menurunkan nilai resistansi pentanahan.

memperhatikan, jenis kabel penghantar 2. Landasan Teori

seluruh beban untuk menentukan ipedansi 2.1 pentanahan

surja (gejala tegangan lebih) sebagai Sistemt pentanahan mulai tdikenal

terjadinya tegangan jatuh pada resistansi pada ttahun 1900. Sebelumnyatsistem-

pentanahan, besarnya arus gangguan yang sistemt tenaga listrikttidak diketanahkan

mungkin terjadi akibat sambaran petir, tkarena ukurannyat masih kecil tdan tidak

bentuk atau model dan ukuran jenis membahayakan. Namun tsetelah sistem-

konduktor pentanahan yang di pakai, sistemttenaga listriktberkembang semakin

susunnan penanaman konduktor serta jarak besar dengar tegangan yang semakinttinggi

penempatan konduktor pentanahan, luas dan jarakt jangkauan semakin tjauh, maka

tanah yang di gunakan untuk pentanahan, diperlukannt sistem npentanahan. Halt ini

tahanan jenis tanah di sekitar lokasi bisatnmenimbulkant potensi bahaya listrik

pemasangan pentanahan. tyang sangatt tinggi, baiktbagi manusia,

Penanaman elektroda Pentanahan peralatantdan sistemtpelayanannya sendiri

dapat di pasang secara horizontal dan Sistem pentanahan adalah sistemt

secara vertical . Untuk mengamankan hubungtpenghantar yang menghubungkan

Gedung dan peralatan yang ada di sistem badan, bodi padatperalatan dan

sekitarnya di butuhkan tahanan pentanahan instalasitlistrik dengan tanahtsehingga

2
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

dapat mengamankan manusia dari bahaya

sengatant listrik serta mengamankan

peralatan peralatan elektronik dari bahayat

ngangguan listrik. Olehtkarena itutnsistem

pentanahantmenjadi bagiantdari pengaman

tsistem tenagatlistrik.

a. Aspek yang mempengaruhi sistem

pentanahan
Gambar 2. 1 Single Grounding Rod
Untuk nmencapai nilai tahanan sebaran
2. ParaleltGrounding Rodt
tersebut, tidaknsemua area bisa terpenuhi
Tahanantsebaran melebihi batas
karena adan beberapa aspek nyang
maksimal, maka perlu di tambahkan
mempengaruhinya, nyaitu:
Ground Rod ke dalam tanah dengan jarak
1. Kadartair
antar batang minimal 2 m.
2. Mineral/garam

3. Derajattkeasaman

4. Teksturttanah

2.2 Berbagai Bentuk Sistem Alat

Pentanahan

1. Single Grounding Rod

Sistemt pentanahang yang thanya

terdiritdari satu buah batangt (rod)

pelepas arus ke dalam tanah dengan Gambar 2. 2 Pararel Grounding Rod

kedalaman tertentu (misalnya 4 m). 3. MultitGrounding Systemt

Bilatdidapati kondisittanah yangtsebagai

berikut:

3
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

1. keringtatautairttanah dalamt R = Tahanan pentanahan untuk batang

2. kandungantlogam sedikitt tunggal ( ohm )

3. basat (berkapur) L = Panjangtelektroda batangt (meter)

4. pasirtdan berporit (porous). a = Diametergelektroda batangg (meter)

Makatpenggunaan 2 ⍴ = Tahanangjenis tanahg (Ohm meter)

caratsebelumnya akantsulit dan tbesart 2.3 Elektroda Pentanahan

kemungkinan gagal tuntuktmendapatkan a. Elektroda batang

resistans tkecil.tteknis yang tdigunakan Elektrodatbatangtialahtelektrodatdaritpipat

adalah tdengan carat penggantiani tanaht besi, baja profil, atau batang logamt

dengani tanah tyangi kandungan imineral lainnya,

garam dapat menghantar listrik dengan yangtdipancangkantketdalamttanahtPanjan

baik. gt elektrodat yang tharus digunakan

disesuaikan dengan tahanan pentanahan

yangtdiperlukan. tSepertityang terlihat

dalam.

Gambar 2. 3 Multi Grounding System

Untuk mencaritTahanan pentanahannya di


Gambar 2. 4 Satu Elektroda Batang
gunakantrumus sebagai berikut: Ditanam Tegak Lurus

𝜌 4𝐿
𝑅= [𝑙𝑛 ( ) − 1]
4𝜋𝐿 𝛼 Jikatdua batangtelektroda batangtditanam

dengan : sejajartdidalam tanahtdengan jaraktantar

4
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

elektroda = s tmaka tahanantpentanahan di bertemunya awan yggbermuatan listrik

hitung menggunakan rumus (+), dan (–).

a. Untuk s > Lt 1. Mekanisme Terbentuknya Petir


𝜌 4×𝐿 𝜌 𝐿2 2 × 𝐿4
𝑅=
4𝜋𝐿
[𝑙𝑛 (
𝛼
) − 1] +
4𝜋𝑠
[1 − (
3 × 𝑠2
)+(
5 × 𝑆4
)] Kilattialah suatutGejala listriktdi

Untuk s < Lt atmosfir. Gejalatini timbultkalautbanyak


𝜌 4𝐿 4𝐿 𝑠 𝑠2 𝑠2 𝑠4
𝑅=
4𝜋𝐿
(𝑙𝑛
𝛼
+ 𝑙𝑛
𝑠
−2+ − + +
2𝐿 16 𝐿2 16 𝐿2 512 𝐿4
) terjaditkondensasi darituap air dantada

arus udaratnaiktyang kuat. tKondensasi


dengan :
akanttt menimbulkantt ttitik-titiktt air.
R = Tahanantpentanahan untuktbatang
Akan menimbulkan awantyang bermuatan
tunggalt ( ohm )
listrik.
L = Panjang elektroda batang (meter)
2. BentukeGelombang ArusePetir
a = Diameter elektrodagbatang (meter)
Bentukegelombang arusepetir inie
⍴ = Tahanan jenisgtanah (Ohm meter)
menggambarkan besar earus, kecuraman
s = Jarak AntargElektroda (meter)
(kenaikanearus), sertaelamanya kejadiane

(durasiegelombang), dinyatakaneoleh

waktu. Bukanesaja antara satuekejadian

dengane kejadian lainnya, akanetetapi pada

satukejadia kilatedengan sambaraneganda,

bentuk gelombangearus petirnya bias

berbedaecukup lumayan, antaraesambaran


Gambar 2. 5 Dua Elektroda ditanam
sejajar di dalam tanah ertamadenganesambaran susulan.
2.4 Fenomena Petir
3. KerusakaneAkibat SambaraneLangsung
Petir adalah kilatan listrik di
Kerusakanesambaranglangsung
udara disertai bunyi gemuruh karena
mudahgdiketahui sebabnya, gkarena jelas

petirmenyambar sebuah Gedung dan

5
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

sekaligus peralatanglistrik atau elektronik B :Bahaya berdasarkan konstruksi

yang ada di gdalamnya ikut rusak. bangunan

4. Kerusakan Akibat Sambaran Tidak C : Bahayagberdasarkan tinggigbangunan

Langsung D : Bahayagberdasarkan situasigbangunan

Kerusakanesambaran angsungesulit E :Bahayagberdasarkan hari guruhgyang

diidentifikasi karena petir yang menyambar terjadi

haya padasatu titik lokasi sehingga hantran 6. MenuruteStandareNasional Indonesiae

induksiimelaluiealiranelistrik, pipa air dan (SNI 03-7015-2004)

peralatan berbentuk logamelainya. Pemilihan tingkat prokteksi yang

5. MenurutePeraturan Umum eInstalasi memadai untuk suatu sitem proteksi petir

gPenangkal Petirg (PUIPP) berdasarkan pada frekuensi (𝑁𝑑 ) yang di

Besarnyaekebutuhangbangunangaka perkirakan ke strukturgyang di proteksi,

nesuatugpenangkal petir ditentukan oleh dan frekuensi (𝑁𝑐 )yang di perbolehkan.

besarnya kemungkinang kerugian dan kerapatan sambaran petir ke tanah rata-rata


bahayagyang di timbulkan. di tentukan tahunan di daerah tempat suatu struktur
berdasarkan indeks-indeks yang berada di nyatakan sebagai berikut :
menyatakan faktor-faktor tertentu seperti Adapun areatcakup ekivalent(𝐴𝑒 )
pada Error! Reference source not found. dapattdi hitung berdasarkantrumus di
dan merupakan penjumlahan (R) dari bawah
indeks-indeks tersebut.[10] Sehingga di 𝐴𝑒 = ab + 6h (a+𝑏) + 9𝜋ℎ2
dapat perkiraan bahaya akibat sambaran
Frekuensitsambarangpetirtlangsung
perir (R) adalah :
t𝑁𝑑 ke bangunantdapat dithitung :
Re = A e+ B e+ Ce + De+ E
𝑁𝑑 = Ng × 𝑁𝑒 × 10−6 / tahun
dengan :

A : Bahayagberdasarkan jenisgbangungan

6
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Pengambilanttkeputusan perlutatau 2.5 Metode Bola Bergulir

tidaknyatmemasang sistemtproteksi petir pada bangunanryang berbentuk

pada bangunan berdasarkan pada rumit, dengan metode ini seolah-olah ada

perhitungant sebagai berikut : suatu bola dengan radius R yanggbergulir


𝑁𝑑 digatas tanah, sekelilinggstruktur dangdi
E>1- e
𝑁𝑐

atas struktur kesegala arah, strukturgyang


dengan :
berhubungangdengan permukaangbumi
at = panjangtdaribangunan tersebut (m)
yang bekerjagsebagaigpenghantar.
bt =lebar daritbangunan tersebut(m)
Titik sentuhgbola pada strukturg
ht = tinggitbangunan yanggdi proteksi (m)
ialah titik yang bias di sambar petir dan
Tⅾt= Haritguruh pertahun
pada posisi tersebut harus digproteksi oleh
t= Kerapatantsambarangpetir ke tanahg
konduktor gpenangkal gpetir. Petir yang
(sambaran/Km2/tahun)
berjarak R pada ujung penangkal petir
t= Area cakupantekivalen dari
mempunyai kesempatan yang sama untuk
bangunan gedung (m2)
menyambar bangunan. Besar R
𝑁𝑑 t= frekuensitsambaran petir (per-tahun)
berhubungan denganr besar Arusgpetir
−1
𝑁𝑐 t= ketetapant (10 )
yang di nyatakan dengan persamaan
Tabel Efisiensi Sistem Proteksi Petir (SPP)
Amstrong danrWhitehead berikut :
tTingkatg EfisiensitSPP (E)
Rr (m) = I0,75
tIt 0,98

tIIt 0,95

tIIIt 0,9

tIVt 0,8

7
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Gambar 2. 6 Zona Proteksi Metode Bola kA, sedangkan sisinya tidak berpotensi.

Bergulir Statistic yang biasa di gunakan 85%,g93%,

Metodegbola bergulir mempunyai g95%g dan 90%.

beberapa parameter, yaitu jarakr sambar, c. Radius proteksi

distribusi arus puncak, sudutg lindung dan Radius proteksi dapat di gunakan

daerah lindung. untuk menentukan apakan objek dapat

a. Jarak sambar terlindungi atau tidak, dapatgdi hitung

Jarak sambar adalah jarak antara dengangmenggunakangpersamaangberikut

ujung petir yang bergerak ke bawah R (m) = √ℎ1 (2𝑑𝑠 − ℎ1 )

bertemu dengan petirrpenghubung dengan :


yangrbergerak keratas padartitik ini R = Radiusrproteksi bolarbergulir (m) r
dirsebut titik sambar.Jarak sambar dapat di R 2 = Radius terjauh objek / bangunana
tentukan dengan persamaan R.H Golde terhadap penanagkal petir (m) r
berikut : d = jarakgsambargpetir (m) r
ds (m) = 10 . I0,65 h1 = tinggi totalgpenangkal petir (m) r
b. DistribusitArus Puncak h2 = tinggigobjek/bangunan (m) r
Arusrpuncak petirryang dir d. Arus petir yanggmengalirrpada hantaran
gunakanr dalam menentukan jarak sambar arusgpetir menimbulkangtegangan jatuh
petir arus puncak petir yang di gunakan di di tahanan pentanahan rdi hitung
tentukan dari tingkat proteksityang di berdasarkan persamaan berikut:
inginkan, untuk keperluan secararTeknik di VE = I . Rst (V) (2.16)
perlukan arus puncakrstatistik 50%. dengan :
Misalkan arust puncak 45 kA dengan VE = tegangan jatuh (V)
statistik 50% maka sistem tproteksi I = arus (A)
dapattmelindungi 50% petir dengan arus 45 Rst = tahanan pentanahan (Ω)
8
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

3. Sistem Pentanahan pada Stasiun 3.1 Sistem penangkal Petir menurut

transmisi RCTI Merauke Standar Nasional Insonesia Sistem

Stasiun transmisi RCTI Merauke proteksi petir pada bangunan Gedung.

adalah stasiun transmisi televisi yang a. Instalasi listrik yang menonjol keluar

disupply oleh tegangan 380 V AC 3 fase dari ruang yang diproteksi

melalui equipment distribusi daya, stasiun Tiang antena diatasgatap bangunan gedung

transmisi berfungsi untuk memancarkan sebaiknyagdiikat ke sistem terminasi-

siaran televisi di wilayah merauke udarat Kabeltantena koaksialgdigunakan

khususnya RCTI, sebagaiicontoh setasiun Kabel antenagmasuk bangunan gedung

televisi di Jakarta mengirimkan gelombang pada tempattmasuk bersama untukt semua

elektromagnetikrmelalui kanalrSuper High pelayanan ataurdekat dengan batangrIPP

Frequency (SHF) ke stasiun televisi RCTI SPPrutama. rSelubung konduktif rkabelg

Merauke sebagairstasiun penguat pada antenna rharusrdiikat kegbatang IPP rSPPg

kanal Ultra High Frequency (UHF). utama. Untukgmengurangi teganganglebih,

Untuk menjamin kehandalan supply GPS sebaiknya dipasang pada peralatan.

daya, kehandalan sistem kontrol serta 3.2 Prosedur pemeliharaan

perlindungan terhadap bahaya sambaran Programgpemeliharaan

petir pada manusia, sistem kelistrikan dan secaragperiodik sebaiknya dilakukan untuk

bangunan, maka perlu adanya Evaluasi Semua sitem penangkal petir. Frekuensi

sistem grounding dan penyalur petir pada dari Pemeliharaanntergantung padanhal-

bangunan dan Tower Stasiun transmisi hal sebagainberikut :

RCTI Merauke 1. cuaca danglingkungan

2. kerusakangakibat petir.

tingkat proteksig yang telah ditetapkan

untuk bangunanngedung Prosedur

9
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

pemeliharaan Sistem penangkal petir inspeksigSPP bilagtidak ada peraturan

sebaiknyatdibuat untuk setiaptsistem laingyanggdigunakan.

penangkaltpetir danttmenjadi bagian dari 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

tkeseluruhant program pemeliharaant 4.1 Tahanang pentanahan untukgbatang

bangunantgedung. tunggal dapat dihitung berdasarkan

Pemeliharaanghendaknya berisigkegiatan persamaan 2.1 sebagai berikut:

sebagaigberikut : a. Untuk kedalaman (L) 2 m

1. mengecek semuagkonduktor sistem 𝜌 4×L


R= [ln ( ) − 1]
4πL α
penangkal petir dan komponen.
30 4×2
R= (ln -1)
2. Periksa kontinuitasg listrik pada 4×3,14×2 0,05

instalasi Sistem penangkal petir. 30


R= (ln 160 - 1)
25,12
3. Mengukur resistansg bumi dari
30
R= (5,06)
terminasi bumit. 25,12

4. Periksa gawai proteksigsurya (GPS) R = 6,04 Ω

tdan penggantian GPStyangtrusak. b. Untuk kedalaman (L) 2,5 m

5. Pemeriksaant untuk menjamin 𝜌 4×L


R= [ln ( ) − 1]
4πL α
tefektivitas Sistemtpenangkal petir
30 4×2,5
R= (ln -1)
tidak berkurang setelah menerima 4×3,14×2,5 0,05

tambahan atau terjadi perubahan 30


R= (ln 200 - 1)
31,4
dalam bangunan gedung dan
30
R= (5,29)
instalasi. 31,4

Inspeksittotal dan pengujiantsecara R = 5,05 Ω

menyeluruhtsebaiknya dilakukantsetiap 3 c. Untuk kedalaman (L) 3 m

sampai 5 tahun Merekomendasikan periode 𝜌 4×L


R= [ln ( ) − 1]
4πL α

10
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

30 4×3 2. Tegangan jatuh pada instalasi peralatan


R= (ln -1)
4×3,14×3 0,05
telekomunikasi
30
R= (ln 240 - 1)
37,68 VE = I . Rst (V)

30 Tegangan jatuh pada panel TX,


R= (5,47)
37,68
VE.TX = 4169,6 x 0,12
R = 4,35 Ω
= 500,352 V
d. Untuk kedalaman (L) 4 m
4.2 Penentuan tingkat proteksi berdasarkan
𝜌 4×L
R= [ln ( ) − 1]
4πL α SNI 03-7015-2004
30 4×4 1. Menghitungtkerapatan sambarantpetir
R= (ln -1)
4×3,14×4 0,05
kettanahtrata-rata tahunan
30
R= (ln 320 - 1)
50,24 Ng dapat di hitung berdasarkan persamaan
30 (2.8) yaitu:
R= (4,76)
50,24
Ng = 0,04 × 𝑇𝑑 1,25 / 𝑘𝑚2 / tahun
R = 2,84 Ω
Ng = 0,04 × 1651,25
Dari hasil di atas didapatkan hasil
Ng = 23,65 / 𝑘𝑚2 / tahun
perhitungan dengan menambah Panjang
2. Menghitung luas area cakupanrekivalen
elektroda batang maka nilai resistansi
tower Area cakupan ekivalen untuk tower
pentanahan semakin kecil
RCTI Merauke yangrmempunyai Tinggi
1. Tegangan jatuh pada instalasi peralatan
80 meter, Panjang 10 meter dan Lebar 10
listrik.
meter dapat di hitung berdasarkan
Berdasarkan Persamaan 2.16
persamaan (2.9) yaitu:
VE = I . Rst (V)
𝐴𝑒 = ab + 6h (a+𝑏) + 9𝜋ℎ2
Tegangan jatuh pada panel PHB,
𝐴𝑒 = (10× 10) + 6 × 80
VE.PHB = 3864.6 x 5,90
(10+10) + 9𝜋 × (80)2
= 22801,14 V

11
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

𝐴𝑒 = 100 + 6 × 80 (20) + 9 × Perhitungan didapatkan Nd > Nc, maka

3,14(6400) nilai efisiensi :


𝑁
𝐴𝑒 = 100 + 480 × 20 + 28,26 × E > 1 - 𝑁𝐶
𝑑

6400 10−1
E > 1 - 27,04
𝐴𝑒 = 100 + 480 × 20 + 180864
E > 1 – 0,0036
𝐴𝑒 = 100 + 9600+180864
E > 0,98
2
𝐴𝑒 = 190564 𝑚
E > 0,98 %
3. Menghitung frekuensi sambaran rpetir
hubunganrantara nilai efisiensi denganr
langsung yang di perkirakan ke struktur
tingkat makar dengan rdemikian nilai
yang diproteksi didapatkan berdasarkan
efisiensi sebesar 0,98 % beradarpada
persamaan (2.10) :
tingkat proteksi I denganrnilai efisiensi
𝑁𝑑 = Ng × 𝐴𝑒 × 10−6 / tahun
diantara 90% 98%. Oleh karnaritu tower
𝑁𝑑 = 23,6545× 190564 × 10−6
memerlukan SPP rminimal tingkatr
(0,000001)
proteksi dengan Level I.
𝑁𝑑 = 27,04 / tahun
4.3 Perhitungan Daerah Proteksi Sistem
4. Frekuensi sambaran petir tahunan
Proteksi Petir pada Menara
−1
setempat di ketahui bernilai 10 yang di
Setelah menentukan tingkat rproteksi petir
perolehkan. Penentuan tingkat proteksi
selanjutnya menghitung dan menganalisar
pada bangunan berdasarkan perhitungan
luas daerah proteksi ataurzona proteksi
Nd dan Nc persamaan (2.11) berikutr:
untuk penyalur petir yang telah
a. Jika Nd < Nc tidakgperlu sistem
terpasangrsebelumnya. Hal ini dilakukan
proteksi petir.
untuk mengetahui apakah daerah tersebut
b. Jika Nd > Nc diperlukangsistem
telah terproteksi dengan baik atau tidak
proteksi petir.
metode yang di gunakan untuk menganalisi

12
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

daerah proteksi di daerah tersebut adalah ds (m) = 10 . I0,65

dengan menggunakan metode bolar ds = 10 x (54,22)0,65

bergulir. ds = 134,030 m.

1. Untuktmetode ini, radiustproteksi Pada tower stasiun transmisi RCTI

daritbola bergulirtsudah kita dapatkan dari Merauke, Dengan jarak bangunan 10 m dari

Error! Reference source not found., yaitu titik tengahrMenara dan tinggigMenara 80

untukgtingkatgproteksi I radius proteksinya meter serta Panjangtbatang finialtMenara 2

adalah sebesar 20 m. dan untukgarus meter. Maka dapat di cari sudut

puncaknya dapat kita cari dengan perlindungang penangkal petirgMenara

persamaan 2.13 berikut: terhadap kantor menggunakangpersamaan

R (m) = I0,75 sudutglindung untuk h < rs maka di


0,75
I= √𝑅 dapatgperlindungan terhadapgkantor dapat
0,75
I= √20 di hitung dari persamaan 2.15 berikut:

I = 54,28 kA 3. Panjang radius proteksi bola bergulirnya

Dapat di simpulkan penangkal petir adalah

tersebutgdapat menangkap petir dengan R = √ℎ1 (2𝑑𝑠 − ℎ1 )

arusrpuncak minimal 54,28 kA. Bila


R = √82 (2 𝑥 134,030 − 82)
petirgdengan arus di bawahrnilai 54,28 kA
R = √82 𝑥 186,06
tersebutrTower masih dapatrbertahan,
R = 123,5 m
namun jika nilai arus petir di atas 54,28 kA
4. Dengan begitu luas radius/luas daerah
akan ditangkap oleh peyalur petir.
proteksi tower yang di lengkapi terminal
2. Jarakgsambar petirgterhadap bangunan
udara dapat di hitung dari persamaan 2.12
dapat dighitung dari persamaan 2.14
berikut A = π.𝑅 2
berikut:
A = 3,14 x 15252,25

13
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

A = 47892,065 m2 kabel NYFGbY berdasarkan perhitungan

4.4 Pembahasan 38,5 Ω dan untuk kabel NYY di dapatkan

Sistem pentanahan yang terpasang hasil 53,5 Ω.

pada stasiun transmisi RCTI Merauke Perhitungan penentuan nilai

adalah menggunakan sistem batang resistansi pentanahan mengunakan

tunggal, dengan Panjang elektroda yang elektroda batang tunggal dan menambah

terpasang 2 m. Hasil pengukuranrtahanan batang elektroda adalah untuk mencari nilai

pentanahan pada stasiun transmisi RCTI terkecil atau mendekati nol, nilai resistans

Merauke mendaptakan nilairtahanan pentanahan pada instalasi listrik dan

pentanahanrsebesar 5,90 Ω, Berdasarkan elektronik pada Stasiun Transmisi RCTI

hasil pengukuran jika di bandingkan Merauke, tujuanya untuk mengevaluasi

dengan hasil perhitungan resistansi kinerja rsistem pentanahan untuk

pentanahan, maka perbandingan nilai mengamankanrperalatan listrik dan

resistansi pentanahan berbeda, di mana peralatan elektronik yang terdapat di

hasil pengukuran mendapatkan nilai dalamnya.

tahanan pentanahan sebesar 5,90 Ω, dan Analisa resiko, tower dengan tinggi

nilai hasil perhitungan tahanan pentanahan 80 m yang terletak di daerah Merauke

dengan menabah Panjang batang elektroda memiliki peluang tersambar Nd 27,40

menjadi 4 m, di dapatkan hasil perhitungan sambaran pertahun dengan nilai efisiensi

sebesar 2,48 Ω serta menggunakan sistem SPP E = 0,98 % dengan demikian tower

pentanahan 2 batang tunggal (pararel) di memerlukan tingkat SPP minimum I,

dapatkan hasil perhitungan sebesar 3,63 Ω. Dengan arus puncak 54,28 kA .tingkat

Hasil perhitungan tegangan jatuh pada proteksi minimum I maka di dapat kan

penghantar saluran adalah 500,352 V. jarak (radius) proteksi penangkal petir

Impedansi pada kabel penghantar saluran terhadap daerah sekitarnya dengan Analisa

14
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Bola Bergulir menjadi sejauh 123,5 m dan dapatkan hasil perhitungan sebesar 3,63 Ω,

jarak sambar petir terhadap bangunan sehingga tahanan pentanahan sudah

sejauh 134,030 m dengan luas radius memenuhi standar PUIL 2000.

proteksi tower 47892,065 m2 . Daftar Pustaka

5. Kesimpulan [1] E.Kantona,“Perencanaan

1. Penangkal petir pada stasiun transmisi Pemasangan Grounding Penangkal

rcti Merauke menggunakan sistem Petir Pada Bangunan Cf Silo Di

penangkal petir konvesional threesula, serta Proyek Indarung Vi Pt. Semen

dapat menangkap Arus puncak petir Padang Tugas Akhir,” Perenc.

minimal sebesar 54,28 kA, dengan jarak Pemasangan Grounding Penangkal

sambaran 134,30 m, Panjang radius Petir Pada Bangunan Cf Silo Di

proteksi 123,5 m dan luas radius/luas Proy. Indarung Vi Pt. Semen

daerah proteksi 47892,065 m2 . Padang, P. 120, 2016.

2. Sistem pentanahan pada stasiun transmisi [2] S. N. I.Puil 2000, “Persyaratan

RCTI Merauke menggunakan sistem .Umum.Instalasi.Listrik 2000 (Puil

batang tunggal, dengan Panjang elektroda 2000) Persyaratan Umum Instal.

yang terpasang 2 m. di dapatkan hasil List. 2000.(Puil 2000), P. 562, 2000.

pengukuran nilai resistansi pentanahan [3] B. S. Abdurachman, “Kajian

dengan jarak elektroda bantu 5-10 m, dan Pustaka,” Perenc. Dan Pembuatan

10 – 15 m sebesar 5,90 Ω, dan nilai hasil Sist. Pentanahan Laboratarium

perhitungan tahanan pentanahan dengan Tegangan Tinggi Univ. Pendidik.

menambah Panjang batang elektroda Indones., P. 24, 2013.

menjadi 4 m, di dapatkan hasil perhitungan [4] Musdalifah,“Kompatibilitas Elektro

sebesar 2,48 Ω serta menggunakan sistem magnetik Sistem Pembumian’

pentanahan 2 batang elektroda (pararel) di Fakultas Teknik,” Kompatibilitas

15
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Elektromagnetik Sistem Pp. 5–8, 2014.

Pembumian” Oleh, P. 13, 2016. [8] R. Pratama, “Koordinasi-

[5] Arief Budi Handayani, “No Title,” Isolasi.Pdf.” P. 20.

Stud. Sist. Prot. Pentanahan, P. 37, [9] Standar Nasional Indonesia Sni 03-

2008. 7015-2004, “Sistem Proteksi Petir

[6] F. H. Sumbung, “Perlindungan Pada Bangunan Gedung,” Sist. Prot.

Terhadap.Sambaran Petir.Peralatan Petir Pada Bangunan Gedung Ics, P.

Listrik Dan Telekomunikasi. 112, 2004.

Dengan .Pentanahan.Yang [10] Soli Akbar Hutagaol, “Bts, Pada

Disatukan. Menggunakan Emtp.” Transceiver, Base Telkomsel, P T

Universitas Gadjah Mada, 2008. Aceh, Banda,” P. 104, 2010.

[7] A. N. Wardana, A. Subari, F. [11] F. Teknik,U.Indonesia, P. Studi,

Teknik, And U. Diponegoro, And T. Elektro, “Universitas

“PerbandinganPengaruh Indonesia Evaluasi Sistem Proteksi

Penempatan Arrester Sebelum Dan Petir Pada Base Tranceiver Station (

Sesudah Fco Sebagai Pengaman Bts ) Evaluasi Sistem Proteksi Petir

Transformator 3 Phasa Terhadap Pada Base Tranceiver Station ( Bts

Gangguan Surja Petir Di Penyulang ),” Eval. Sist. Prot. Petir Pada Base

Pandean Lamper 5,” Vol. 18, No. 1, Tranceiver Stn. Skripsi, P. 92, 2009.

16
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Lampiran

Tabel 4. 1 hasil pengukuran tahanan pentanahan

NO
JARAK PENGUKURAN RESISTANSI
TEGANGAN
TITIK BATANG ELEKTRODA PENTANAHAN
PENTANAHAN
PENGUKURAN BANTU TERUKUR
(VOLT)
(METER) (0HM)

0-5-10 0,29 Ω 0
1 KAKI TOWER 1
0-10-15 0,28 Ω 0
0-5-10 0,03 Ω 0
2 KAKI TOWER 2
0-10-15 0,01 Ω 0
0-5-10 0,02 Ω 0
3 KAKI TOWER 3
0-10-15 0,01 Ω 0
0-5-10 0,03 Ω 0
4 KAKI TOWER 4
0-10-15 0,02 Ω 0
0-5-10 2,64 Ω 0
5 GENSET
0-10-15 2,69 Ω 0

INSTALASI 0-5-10 5,91 Ω 0


6
LISTRIK 0-10-15 5,90 Ω 0

PERALATAN 0-5-10 0,12 Ω 0


7
ELEKTRONIK 0-10-15 0,11 Ω 0
0-5-10 6,07 Ω 0
8 PARABOLA
0-10-15 6, 06Ω 0

17
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Gambar Radius Proteksi Sambaran Petir yang di tanggulangi oleh Tower Dengan metode bola
bergulir.

MENARA 80 M

KANTOR

10 M
RADIUS PROTEKSI (R)

123 M

4.3 Bangunan Gedung dan konstruksi proteksi petir Stasiun transmisi Rcti

13 M

80 M RCTI iNEWS
STASIUN TRANSMISI MERAUKE
PAPUA
4M

3M

18
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Gambar 4. 1 Bangunan Gedung pada Stasiun Transmisi RCTI Merauke


GROUNDING GENSET

KM

R.DAPUR R.GENSET

R.TEXNICAK INEWS

GROUNDING PERALATAN

PANEL UTAMA

TRANSMITER

METERAN LISTRIK PLN


R.TEXNICAL RCTI KANTOR R.TAMU

GROUNDING TOWER TAMPAK DEPAN

TRANSMITER

UPS

PANEL TX

GROUNDING TOWER ARESTER


TAMPAK ATAS GROUNDING PERALATAN TX

GROUNDING PARABOLA PARABOLA

Gambar 4. 2 Sistem Grounding pada Stasiun Tarnsmisi Rcti Merauke


Penangkal petir trisula

Kabel BC 50 mM

Penangkal petir
trisula
Pipa besi
galvanis
Pipa besi galvanis Kabel BC 50 mM

19
Mohammad Nur Rizal, 2019 | Evaluasi Sistem Pentanahan Terhadap Gangguan Petir Pada
Stasiun Transmisi Rcti Merauke

Gambar 4. 3 Komponen penangkal petir pada Stasiun Trasnmisi RCTI Merauke

KABEL
FEEDER
DRAKA 7/8

PARABOLA
UPS
20 KVA

ANTENA
KWH SIRA UTV-01
33 KVA
TX
PANEL
NYY 4 x 25 mm NYY 3 x 6 mm RCTI
TX
RCTI
RECIVER
NYFGbY
NYY 4 x 35 mm AIR CONDITIONER
4 x 35 mm PANEL
HAND
SAKLAR UTAMA STOP KONTAK
100 A ANTENA
NYY 4 x 35 mm LAMPU
ALDENA
TX
PANEL
INEWS
NYY 4 x 6 mm TX
NYM 3 x 4 mm
INEWS
KABEL BC 50 MM RECIVER
GENSET
40 KVA

TOWER TRANSMISI RCTI

Gambar 4. 4 Single line diagram Stasiun Trasnmisi RCTI Merauke

20

Anda mungkin juga menyukai