Krisis Hipertensi
Krisis Hipertensi
Fasilitator :
Disusun oleh :
2018
0
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikanhikmatsertahidayah-Nyaterutamahikmat,kesempatandankesehatan
bagi kami sehinggadapat menyelesaikan tugas mata kuliah ”KEPERAWATAN
MEDIKALBEDAH”.
Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah sebagai salah satu
metode pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Akademi Keperawatan Adi
Husada Surabaya.
Ucapanterimakasihtidaklupakamisampaikankepadasemuapihakyang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas diantaranya:
Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan pembelajaran khususnya dalam kehidupan sehari-hari sehingga
dapat membuka wawasan ilmu serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa
yang akan datang.
1
Daftar Isi
Kata Pengantar .......................................................................................... 1
DaftarIsi .................................................................................................... 2
Bab 1 Ringkasan
2
BAB 1
RINGKASAN MATERI
1.1 PENGERTIAN
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Penyakit hipertensi merupakan
gejala peningkatan tekanan darah yang kemudian berpengaruh pada organ lain,
seperti stroke atau penyakit jantung koroner. (Ardiansyah, 2012)
1.2 ETIOLOGI
1. HipertensiPrimer
Hipertensiprimeradalahhiperetnsiesensialatauhipertensiyang90%
tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan
dengan berkembangnya hipertensi esensial diantaranya.
a) Genetik
Individuyangmempunyairiwayatkeluargadenganhipertensi,
beresiko leih tinggi untuk terkena hipertensi daripada mereka
yang tidak ada riwayatgenetik.
b) Jenis kelamin danusia
Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca menopause
beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi.
c) Diet
3
Konsumsi diet tinggi garam atau kandungan lemak, secara
langsung berkaitan dengan berkembangnya penyakit
hipertensi.
d) Beratbadan
Obesitas(25%lebihberatdiatasberatbadanideal)jugasering
dikaitkan dengan berkembangnyahipertensi.
e) Gayahidup
Merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan
tekanan darah (bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut tetap
diterapkan)
2. Hipertensi Sekunder(5-10%)
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang penyebabnya
diketahui. Beberapa gejala atau penyakit lain yang menyebabkan
hipertensi jenis ini antara lain:
a) Coarctationaorta
Penyempitan aortacongenital yang mungkin terjadi pada
beberapa tingkat aorta torasik atau aorta abdominal.
Penyempitan ini menghambat aliran darah melalui lengkung
aorta dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah di atas
area konstriksi.
b) Penyakit parenkim dan vaskularginjal
Penyakit parenkim ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi,
serta perubahan struktur serta fungsi ginjal.
c) Penggunaan kontrasepsihormonal
Oral kontrasepsi yang berisi estrogen dapat menyebabkan
hipertensi melalui mekanisme renin- aldosteron-mediate
volume expansion. Dengan penghentian oral kontrasepsi,
tekanan darah kembali normal setelah beberapa bulan.
d) Gangguanendokrin
4
Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat
menyebabkan hiperetnsi sekunder. Adrenal-mediate
hypertension di sebabkan kelibahan primer aldosteron,
kortisol, dan katekolamin. Pada aldosteron primer, kelebihan
aldosteron menyebakan hipertensi dan hipokalemia.
e) Stress
Yang cendereung menyebakan kenaikan tekanan darah untuk
sementara waktu.jika stress telah berlalu, maka tekanan darah
biasanya akan kembali norma.
f) Kehamilan
g) Lukabakar
h) Peningkatan volumeintravaskular
i) Merokok
Nikotin dalam merokok dapat merangsang pelepasan
katekolamin. Peningkatan katekolamin ini mengakibatkan
iritabilitas miokardial, peningktan denyut jantung, serta
menyebabkan vasokontriksi yang kemudian meningkatkan
tekanan darah.
(Ardiansyah, 2012)
3. Klasifikasihipertensi
Sangat penting untuk mengambil TD dengan benar untuk pembacaan
yang akurat. Pembacaan tekanan darah normal adalah tekanan sistolik
dibawah 120 mmHg dan tekanan diastolik berada di bawah 80 mmHg
denganpasiendalamposisidudukdanlengandidukungtingkatjantung
(lihat Bab 21). Penangguhan prehy adalah TD sistolik 120-139 mmHg
atauTDdiastolik80sampai89mmHg.Hipertensijugadikenalsebagai
tekanan darah tinggi, adalah suatu kondisi di mana sedikitnya dua atau
lebihtanggalyangberbedaberadadiatastingkatkedaruratanhipertensi
yang lebih tinggi. Untuk informasi lebih lanjut tentanghipertensi.
Kategori dan Ukuran Tekanan Darah
5
Kategori TD Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik (mmHg) Rekomendasi Chek Up
(mmHg)
(Williams& Hopper)
a. Hemoglobin/hematokrit:mengkajihubungandarisel-selterhadapvolume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas,anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsiginjal.
c. Glukosa:Hiperglikemia(diabetesmelitusadalahpencetushipertensi)dapat
diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).
d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapidiuretik.
6
e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi.
f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa
(efekkardiofaskuler)
g. Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat mengakibatkan vasikonstriksi
danhipertensi.
h. Kadar aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer
(penyebab).
i. Urinalisa : darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
atau adanyadiabetes.
j. VMA urin (metabolit katekolamin) : kenaikan dapat mengindikasikan
adanya feokomositoma (penyebab); VMA urin 24 jam dapat digunakan
untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilangtimbul.
k. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko
terjadinya hipertensi.
l. Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
feokromositoma atau disfungsi ptuitari, sindrom Cushing’s; kadar renin
dapat jugameningkat.
m. IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal danureter.
n. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub;
deposit pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaranjantung.
o. CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
p. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantunghipertensi
1.5 PATHWAY DANPATOFISIOLOGI
7
Faktor presdisposisi:
usia, gender, merokok,
stress, kurangolahraga,
genetik, alkohol, konsentrasi
garam,obesitas
HIPERTENSI
MK :
darah ↑ situasi
pembuluh darah
krisis informasi
jantung↑
struktur
aliran darah makin
cepat keseluruhan penyumbatan MK :Defisit
tidak efektif
dalam sel sudah
tidakefektif
sirkulas
vasokntriksi resistensi
pembuluh otak ↓
ginjal
MK:Perfusi
MK:Risiko
turun Perfusi efektif afterload↓
MK:Nyeri
akut
efektif
MK :
aldosteron penurunan
MK :
retensi
natrium aktivitas
MK:
8
1.6 PENATALAKSANAAN
Combine Alpha dan Beta Caus-carvedilol (Coreg) Setiap hari 1 & O und weightPeriksa
labetalel (Normodyne) denyut jantung dan tekanan darah
Blocker sebelum terapi sebagai penyebab
bradikardia dan hipotensi. suara paru-
Memblokir reseptor alfa- paru. obat secara tiba-tiba untuk
adrenergik, penyebab-carvedilol menghindari rebound. Monitor
ing vasodilatasi dan mengurangi edema, pembesaran vena leher,
tekanan otak menurun respon saraf Pengajaran Naik perlahan. Jangan
simpatik, mengakibatkan hentikan pertension, angina, atau
penurunan denyut jantung dan disritmia
kontraktilitas
9
Central-Acting Alpha2Agonist Clonidine (Catapres) Periksa penurunan TD dan edema.
guanfacine HCI (Tenex) Sarankan permen karet atau
Blok efek sistem saraf simpatik permen keras untuk mulut kering
terpusat.
Angiotensin-Converting Enzyme Benazepril HCI (Lotensin) Pasien monitur untuk edema dengan
(ACE) Inhibitor Menghalangi captopril (Capoten) HF menurunkan tekanan darah
produksi angiotensin II, paent enalapril (Vasotec) dengan hipertensi dan batuk onset
VISOconstrictor. Mengurangi fosinopril (Monopril) baru Pengajaran Naik perlahan
resistensi arteri perifer dan TD lisinopril (Prinivil, Zestril) Katakan untuk melaporkan batuk
moexipril (Univasc) onset baru. Gunakan tabir suryauntuk
perindopril (Aceon) mencegah fotosensitifitas Jangan
quinspril (Accupril) berhenti tiba-tiba untuk avaid
ramipril (Altace rebound hipertensi, angina atau
trandolapril (Mavik) dysrhythmias
Antagonis Reseptor Angiotensin Candesartan (Atecand) Pantau pasien untuk edema dengan
II eprosartan (Teveten) HF dan penurunan tekanan darah
irbesartan (Avapro) dengan hipertensi. batuk.
Memblok reseptor angiotensin II, losartan (Cozaar) fotosensitifitas. Mengajar: Katakan
menyebabkan asodilasi dan reduksi olmesartan (Benicar) untuk melaporkan onset baru
pada TD telmisartan (Micardis) Gunakan tabir surya untuk mencegah
valsartan (Diovan)
10
Combination Agents Hyzaar cozaar + hctz
micardis hct micardis +
Lihat individu agen untuk beraksi. hctz
1.7 KOMPLIKASI
a) Arterikoroner,
b) Aterosklerosis,
c) Infarkmiokard,
d) Gagaljantung,
e) Stroke,dan
f) Kerusakan ginjal ataumata.
11
1.8 JNC 8 Langkah PanduanHipertensi
menurunkanTDsesuaidenganlangkahtertentu
Populasi umum
Me micuthiazide, Memicuthiazide
EI,ARB,CCB, /CCB, sendiriatau
ndiri/gabungan gabungan
Tidak
obatan agarmaksimal
Ya
Target tekanan darah?
pantau
Tidak
obatan agarmaksimal
12
Strategi Deskripsi
Pilihanobat awal untuk hipertensi A Mulailah dari 1 obat, titrasi dengan dosis maks, dan
kemudian tambahkan obat ke 2
ACE inhibitor(ACEI)
Angiotensin Receptor Blocker B Mulailah dari 1 obat, lalu tambahkan obat ke 2
(ARB) sebelum mencapai dosis maks obat ke 1
Tiazidediuretic
Calcium Channel Blocker C Mulai dengan 2 obat di waktu yang sama, sebagai pil
(CCB) terpisah/kombinasi.terapi kombinasi awal dianjurkan
jika tTD >20/10 mmHg diatas target
Penghentanmerokok
Kontrol glukosa darah danlemak
Diet
Makan sehat (Diet DASH)
Mengurangi konsumsialkohol
Membatasi asupan natrium tidak lebih
dari 2,400mg/hari
Aktivitasfisisk
Aktivitas sedang hingga berat 3-4 hari/
minggu, rata-rata 40 menit persesi
Indikasi Wajib
13
Obat Kelas Agen Pilihan Komentar
furosemide20-80mgduakalisehari, Buktiklinisyanglebihkuatdengan
torsemide10-40mg chlorthalidone
DiuretikloopmungkindiperlukanketikaGFR
<40mL / min
ACEI / ARB ACEI: lisinopril, benazapril, fosinopril SE: Batuk (hanya ACEI), angioedema (lebih
dan quinapril 10-40mg, ramipril 5- banyak dengan ACEI), hyperkalemia
10mg, trandolapril 2-8mg
Losartanmenurunkankadarasamurat;
ARB: candesartan 8-32mg, valsartan candesartan dapat mencegah sakit kepala
80-320mg, losartan 50-100mg, migrain.
olmesartan 20-40mg, telmisartan 20-
80mg
14
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1. Identitasklien
menurut Kaplan Hipertensi menurut usia dan jenis kelamin pria yang
berusia <45 tahun dinyatakan hipertensi bila tekanan darah pada saat
berbaring 130/90mmH atau lebih pada usia >45 tahun hipertensi bila
tekanan darah 145/95mmH atau lebih. Pada wanita dikatakan hipertensi bila
tekanan darah 160/95 mmHg /lebih.
2. KeluhanUtama
Yang dirasakan klien pada umunya sering mengeluh pusing, sesak
nafas.
3. Riwayatkesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Kronologis terjadinya penyakit sekaranag, keluhan yang dirasakan
klien hingga klien MRS yaitu pusing, sesaknafas, sukar tidur,rasa berat
ditengkuk.
Riwayat kesehatandahulu
Biasanya sebelum penyakit ini timbul penderita mempunyai Hipertensi
4. Pola-pola fungsikesehatan
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Perubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat
menimbulkan perawatan diri, darah rendah garam, membatasi konsumsi
makanan yang manis di anjurkan olahraga.
15
Akan terjadi gangguan nutrisi karena Anorexia, mual / muntah
Pola eliminasi
Klien akan menunjukkan adanya penurunan laju filtrasi glomerulus atau
menurunnya curah jantung / meningkatkan produksi ADH dan retensi
Na/air sehingga menyebabkan penurunan jumlah urine dan juga
menimbulkan diare /konstipasi
5. Pemeriksaanfisik
Status KesehatanUmum
16
Akan terjadi sesak nafas akibat terjadi kegagalan jantung memompa O2
ke seluruh tubuh
SistemRespirasi
Akan ditemukan adanya edema paru, dyspnea saat aktifitas, tidur
dengan 2 bantal batuk dengan / tanpa sputu, ada ronchii
SistemKariovaskuler
- Inspeksi : Ada pergerakan yang tertinggaltidak
SistemGIT
Adanya anorexia, mual, muntah, kembung
SistemPeryaratan
Ditemukanadanyanyerikepala,nyeripadatengkukkepala,kelemahan,
disorentasi dan mudahtersinggung
Sistem GenitaUrinario
Terjadi penurunan berkemih, konstipasi
A. Aktivitas/Istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidupmonoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung,takipnea.
B. Sirkulasi
Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan
penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi,perspirasi.
17
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis, tikikardi,
murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis, suhu dingin
(vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda.
C. IntegritasEgo
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor stress multiple(hubungan,
keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda :Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan
meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
D. Eliminasi
Gejala:Gangguanginjalsaatiniatau(sepertiobstruksiatauriwayatpenyakitginjal pada
masa yanglalu).
F. Makanan/cairan
Gejala: Maanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta
kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun)
Riwayat penggunaandiuretik
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.
G. Neurosensori
Genjala:Keluhanpening/pusing,sakitkepala,subojksipital(terjadisaatbangundan
menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan
(diplobia, penglihatan kabur,epistakis).
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses
pikir, penurunan keuatan genggaman tangan.
H. Nyeri/ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.
I. Pernafasan
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari aktivitas /kerja takipnea,ortopnea,dispnea,
batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan buny inafas
tambahan (krakties/mengi), sianosis.
J. Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural
18
2.2 DiagnosaKeperawatan
Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan aliran arteri dan atau vena
Penurunan curah jantung b.d perubahan frekuensi jantung
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis (inflamasi)
hipovolemia b.d kekurangan intake cairan
koping tidak efektif b.d ketidakadekuatan strategi koping
Defisit Pengetahuan b.d ketidaktahuan menemukan sumber informasi
2.3 IntervesiKeperawatan
Diagnosa keperawatan : Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan aliran arteri dan atau vena
Tindakan/intervensi Rasional
Observasi
Periksa sirkulasi perifer (mis, nadi Untuk mengetahui tanda gejala yang
perifer,edema, suhu) ada pada pasien
Identifikasi faktor risiko gangguan Untuk mengetahui faktor risiko yang
sirkulasi mempengaruhi kesehatan pasien
Terapeutik
Hindari pemasangan infus atau Agar pembuluh darah tidak pecah
pengambilandarahdiareaketerbatasan
perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah Agar pasien merasa nyaman
pada ekstremitas denganketerbatasan
perfusi
Edukasi
Anjurkan olahraga rutin Agar aliran darah menjadi normal
Anjurkan minum obat pengontrol Untuk membantu mengontrol tekanan
tekanan darah secara teratur darah pasien
Informasikan tanda gejala darurat yang Untuk memantau keadaan pasien
harus dilaporkan (mis, rasa sakit yang apabila terdapat tanda dan gejala
tidak bisa hilang saat istirahat, luka darurat
tidak sembuh, hilangnya rasa)
19
Diagnosa keperawatan : Penurunan curah jantung b.d perubahan frekuensi jantung
Tindakan/intervensi Rasional
Observasi
Identifikasi tanda/gejala primer penurunan Dapat mengetahui tanda dan gejala adanya
curah jantung ( dyspnea, kelelahan, edema) penurunan curah jantung
Monitor intake output cairan Adanya pucat, dingin. kulit lembab dan
masa pemakaian kapiler lambat mungkin
dengan vasokonstriksi atau
mencerminkan dekompensasi /penurunan
curahjantung
Terapeutik
Kolaborasi
20
Diagnosa keperawatan : Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Observasi
Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang Dapat mengetahui jika ada gangguan
mengakibatkan kelelahan pada fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
Terapetutik
suara, kunjungan )
Lakukan rentang gerak pasif atau aktif Dapat melatih rentang gerak pasif atau
aktif klien
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang Untuk memenuhi kebutuhanenergy
cara meningkatkan asupan makanan klien dari asupan makanan ahli gizi
Observasi
Identifikasi faktor yang memperberat dan Dapat mengetahui faktor penyebab yang
memperingan nyeri memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
kontrol lingkungan yang memperberat rasa Dapat meningkatkan relaxasi klien saat
nyeri ( suhu ruangan, pencahayaan, istirahat
kebisingan )
21
Berikan tehnik non farmakologis untuk Dapat mengontrol rasa nyeri yang
mengurangi nyeri ( hypnosis, terapi music, dirasakan klien
kompres hangat/dingin )
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesic, jika perlu Dapat mengontrol skala nyeri yang
diarasakan klien
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Anjurkan menghindari perubahan posisi Agar tidak terjadi sesak pada pasien
mendadak
Kolaborasi
22
Diagnosa keperawatan: koping tidak efektif b.d ketidakadekuatan strategi koping
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Observasi
Terapeutik
Diskusi kelebihan dan kekuarangan dari Membantu mencari solusi yang tepat
setiap solusi untuk setiap masalah
Hormati hak pasien untuk menerima atau Untuk memberikan pasien kesempatan
menolak informasi untuk bebas berpendapat
Edukasi
Berikan informasi yang diminta pasien Agar pasien tau tentas konisinya
Kolaborasi
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain Untuk membatu proses penyembuhan
dalam memfasilitasi pengambilan
keputusan
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Observasi
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan Agar pasien terpapar informasi yang
kesehatan belum diketahui
23
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai Untuk menambah pengetahuan pasien
kesepakatan
Edukasi
Jelaskan faktor risiko yang dapat Agar pasien paham dan mengerti
mempengaruhi kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat Agar pasien terbiasa menerapkan PHBS
24
BAB 3
Studi Kasus
3.1 Pengkajian
Nama :Ny.L
Umur : 61thn
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal MKS : 5-5-2014 Jam:18.00
No register diagnosa medis : Hipertensi
Tanggal pengkajian : 7-5-2014 Jam: 07.30
25
3.1.2KeluhenUtama :
Pasien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak, badan terasa lemas dan kaki
sebelah kanan terasa sakit bila diangkat
Genogram
Gambar Genogram
= pasien
= Perempuan
= Laki-laki
= Meninggal Laki-laki
4 Kebutuhan dasar
a. Aktivitas/istirahat:
DS: Pasien mengatakan badannya lemas, semalam bisa tidur posisi kepala
lebih tinggi, masih sesak saat posisi duduk
Do: Pasien hanya beraktivitas di tempat tidur semi fowler, tampak lemas,
posisi tidur semifowle, tampak menggunakan alat bantu nafas 02 nasal 3
26
liter, pada saat aktivitas duduk pernafasaan 22x/mnt,tidak ada pergerakan
cuping hidung
b. Sirkulasi
DS: Pasien mengatakan mempuryai riwayat hipertersi dan jantung selama
3 tahun
DO: klien tidak pucat, korjungtiva tak anemis, perfusi hangat
TD: 140/80 mmhg, S : 36°C, N:64 xmnt, RR : 20 x/mnt, GCS
E4V5M6 ,EKG:irama sinus 85 x/mnt , Pupil isokor 3/3 reaksi+/+ CRT: 2
detik
c. Intergritas ego:
DS: Pasien mengatakan bosen dan jenuh di rawat rs, px bergantung pada
keluaga/ perawat saat melakırkan aktifitas seperti BAK, dan seka
DO: Pasien kooperatif setiap tindakan yang dilakukan perawat dan tidak
mudah tersinggung
d. Eliminasi:
DS: Pasien mengatakan bisa BAK spontan dan belum BAB selama 3
hari,selama dirumah BAB tian bari
DO: Urin= 300cc warna kuning, bau amoniak, tidak ada nyeri tekan pada
supra pubis, Teraba massa pada ahdomen kiri bawah, BU agak menurun
tidak ada nyeri tekan
e. Makan /cairan
DS: Pasien mengatakan makan dan minum
DO: Tugor kulit elastis, makan klien 1/3 porsi buhur dan mie soa, tidak
mual tidak muntah, minum air putih 1 gelas air putih, memakai infus 500
Rl / 24 jam- 8 tts / mnt
f. Neurosensorik
DS: Pasien tidak pusing, kaki kanan terasa sakit saat di gerakkan tidak ada
rasa sakit danbengkak.
27
untuk bergerak lebih banyak klien dapat bekerja pada ekstremitas kaki
kanan. Tonus otot normal.
g. Hygiene
DS Pasien mengatakan tidak bisa merawat tubuh sendiri
DO: Pasien tampak bergantung pada perawat /keluarga untuk memenuhi
ADLnya, penapilan tampak bersih
h. Pernapasan:
DS: Pasien mergtakan sesak napas, batuk keluar dahak
DO: Posisi tidur semi fowler, Pasien pakai oksigen nasal 3 liter ada suara
ronchi kanan kanan (+) kiri (+) Whezing kanan (+) kiri (+), RR 20x / mnt
saat tidur, RR. 22x/mnt saat aktifitas duduk, sputum warna hijau kental,
bau anyir.
i. Keamanan
DS: Pasien mengatakan tidak pernah jatuh, dapat mika-miki secana
perlahanm
DO: Dampingan tempat tidur selalu tertutup, kulit tidak tampak
kemerahan
j. Pembelajaran /penyuluhan
DS: Pasien mengatakan tidak tau pengertian, penyebab, dan pengobatan
hipertensi
DO: Pasien tidak bisa menyebutkan, batas normal, penyebab, pengobatan,
dan telihat bingung
1. Pemeriksaanlaboratorium
28
Glukosa 2 jam PP 94 Mg/dl <140
Tanggal 5-5-2014
Pemeriksaan Thorax AP
Cor: kesan thorax membesar, Pulmo: tidak tampak kelainan, Sinus phrenicocostalis kanan
berselubung, suspect minimal Pleura kanan, kiri tertutup jantung, tulang-tulang dinding
thorax tidak tampak kelainan
Tanggal 5-5-2014
2. Terapiobat
29
Pulmicort 0.25 mg 3x1 Ketokanazol dan Asma bronkial
/ Respules itrakanazol
Soperam 1 gr/ vial 2x1 Sefalosporin Infeksi saluran nafas atas dan
bawah, isk, infeksi intra
abdominal
3.2 Diagnosakeperawatan
A. AnalisisData
Obyektif:
30
Obs TTV :
Obyektif:
Obyektif:
31
Obyektif:
3.3 IntervensiKeperawatan
1. Risti penurunan Curah jantung bid resiko tinggi terhadap peningkatan Afterload
vasokontriksi
32
Tujuan : Tidak terjadi penurunan curah jantung setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
Kriteria hasil:
d. Irama dan frekuensi jantung stabil dalam batas normal (80-100 x / menit dan
reguler)
Intervensi
33
Tujuan: Intoleransi aktivitas dapat teratası setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 3x24 jam
Kriteria hasil:
Intervensi:
34
Tujuan: bersihan jalan nafas tidak efektif setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam.
Hasil pemeriksaan:
a. Menunjukkan jalan nafas paten(bersih)
b. Suara nafas normal, dengan tidak adanya suaramengi
c. Mampu melakukan perbaikan bersihan jalan nafas misalnya batukefektif
d. Tidak ada penggunaan obat bantupernafasan
Intervensi:
R: Latihan nafas dalam bentuk efektif dilakukan agar mudah mengeluerkaı sekret
R: Membantu mengencerkandahak.
35
2.3 Implementasi
Tabel Implementasi
7-5-2014
36
D.0001
08.48 D.0001 Memberikan nebulizer Obat masuk, pasien dapat Lely ana
dengan fentolin 2,5 ml, batuk efektif dan
bisolvon 50 ml dan mengeluarkan dahak
pulmicart 1 gr
09.05 D.0001 Memberikan obat oral, Obat sudah diminum, tak Lely ana
Biopres 8 mg, spirola 25 muntah tidak ada reaksi
mg alergi
D.0001
12.30 Menanyakan makan dan Makan bubur dan mie soa 1/3 Lely ana
minum porsi minum 250 cc,
makanan dan minuman
masuk tak mual tak muntah
13.00 D.0056 Membantu memandikan Kulit bersih tidak ada lesi Lely ana
pasien
17.35 D.0008 Memberikan injeksi Obat tidak masuk tidak ada Zr ririn
lasix 20mg (IV) alergi
D.0001
37
24.00 D.0008 Memberikan injeksi Pasien kooperatif, obat Zr Novita
lasik 20 mg(IV) masuk tidak ada reaksi alergi
05.00 D.0056 Memandikan pasien KuLit bersih tidak ada lecet Zr Novita
8-5-2014
D.0001
08.45 D.0008 Memberikan injeksi Obat masuk tidak ada alergi Lely ana
lasix 20mg (IV)
38
08.48 D.0001 Memberikan nebulizer Obat masuk, pasien dapat Lely ana
Ventolin 2,5 ml, batuk efektif dan
bisolvon50 ml, mengeluarkan dahak
Pulmicort 1 gr
09.05 D.0008 Memberikan obat oral, Obat sudah diminum, tak Lely ana
Biopres 8mg, Spirola muntah tidak ada reaksi
25mg alergi
10.00 Melepas dan memasang IV cath terpasang dan cairan Lely ana
IV Cath di metacarpal infus lancer
dexstra, infus 500 Rl/24
jam-8 tetes/menit
13.00 D.0056 Memandikan pasien Kulit bersih tak ada lecet Lely ana
D.0001
24.00 D.0008 Memberikan injeksi Obat masuk tidak ada reaksi Zr Novita
lasix 20mg (IV) alergi
39
24.05 D.0001 Memberikan nebulizer Obat masuk tidak ada reaksi Zr Novita
dengan ventolin 2,5ml, alergi
pulmicor, bisolvon 50
ml
9-5-2014
08.30 D.0008 Mengobservasi pasien Obat masuk pasien dapat Lely ana
batuk efektif mengeluarkan
D.0056 dahak
D.0001
D.0001
08.45 D.0008 Memberikan injeksi Obat masuk tak ada alergi Lely ana
lasik 20 mg
08. 48 D.0001 Memberikan nebulizer Obat masuk pasien batuk Lely ana
dengan ventolin 2,5ml, efektif dan mengeluarkan
pulmicor, bisolvon 50 dahak
ml
40
09.05 D.0001 Melakukan Clapping Untuk pengenceran sputum Lely ana
09.08 D.0008 Memberikan obat oral, Obat diminum tak muntah Lely ana
Biopres 8mg, Spirola tak alergi
25mg
D.0001
12.30 D.0056 Memandikan pasien Kulit bersih tidak lecet Lely ana
D.0001
D.0001
18.00 D.0008 Memberikan injeksi Obat masuk tidak ada reaksi Zr Endah
lasix 20mg (IV) alergi
41
D.0001
24.00 D.0008 Memberikan injeksi Obat masuk tidak ada reaksi Zr Grace
lasix 20mg (IV) alergi
D.0001
3.5 Evaluasi
42
O=TD 138/84 mmHg,N 86x/menit,S=36,3 °C, Rr 20x/menit Pasien
melakukan aktivitas hanya di tempat tidur dibantu oleh perawat, Pasien
masih menggunakan O2 nasal 3 liter
A=Tujuan tercapai sebagian.
3. Bersihan jalar nafas tıdak efektif b'd penumpukan sekret
S=Pasien mengatakan masih batuk dan mengeluarkandahak
O=TD 138/84 mmHg, N 86x / menit, S 36,3 ° C , Rr 20x / menit Pasien
sudah bisa batuk efektif dan mengeluarkan dahak warna sputum hijau
kental bau anyir
A=Tujuan tercapai sebagian
P= tindakan keperawatan dilanjutkan oleh perawat ruangan
43
BAB 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
44
DAFTAR PUSTAKA
James PA, Ortiz E, et al. (2014) evidencebased guideline for the management ot high
blood pressure in adults(INCR) IAMA.
45