Id Doc: 589c891d81944d461049423e
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman,
melalui generalisasi dan berpikir abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan dan
Hal ini sesuai dengan pendapat Wardhani (2008:9) yang menyatakan bahwa
konsep adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang
dibatasi dalam suatu ungkapan yang disebut definisi. Lebih lanjut, Wardhani
9
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 10
merupakan salah satu aspek yang terkandung dalam Taksonomi Bloom. Pemahaman
atau tindakan.
pemahaman konsep adalah kemampuan menyerap arti dari suatu ide abstrak yang
utuh dari kumpulan konsep-konsep yang saling jalin-menjalin dan saling terkait satu
sama lain. Untuk menguasai matematika mesti menguasai konsep yang terkandung di
matematika itu sendiri maupun fenomena yang berasal dari luar matematika. Dengan
peningkatan kemampuan kognitif tertentu yang dalam hal ini dinamakan sebagai
mengenal dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan idea matematika dengan
2014:19).
pengamatan kognisi yang tak langsung dalam menyerap pengertian dari konsep/teori
konsep/teori tersebut pada situasi yang lain. Sedangkan sebagai tujuan, pemahaman
terhadap rangsangan ketika seseorang melakukan aktivitas belajar. Ini berarti, sebagai
proses, pemahaman konsep terjadi pada aktivitas belajar. Sementara sebagai tujuan
pemahaman konsep dapat dilihat dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep pada
siswa.
siswa dalam menentukan konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan
atau masalah.
dalam matematika yang penting dimiliki oleh siswa adalah pemahaman konsep
tingkat kemampuan siswa yang paham tentang konsep matematika serta dapat
karena matematika merupakan ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola dan
3. Kemampuan memberi contoh dan bukan contoh adalah kemampuan siswa untuk
matematis.
5. Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep
adalah kemampuan siswa mengkaji mana syarat perlu dan mana syarat cukup yang
konsepnya)
kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya. Contohnya, pada saat siswa
elemen yang seletak dari kedua matriks, siswa dapat menyatakan konsep dari elemen-
berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi. Contohnya, ketika siswa belajar
contoh dan bukan contoh adalah kemampuan siswa untuk dapat membedakan contoh
dan bukan contoh dari suatu materi. Contohnya, pada saat siswa belajar tentang jenis-
jenis matriks, siswa dapat memberikan contoh dan bukan contoh dari matriks persegi.
interpretasi pemikiran siswa terhadap suatu masalah, yang digunakan sebagai alat
bantu untuk menemukan solusi dari masalah tersebut. Bentuk interpretasi dapat
berupa kata-kata, tulisan, gambar, tabel, grafik, benda konkret, simbol matematika
dan lain-lain.
Contohnya, siswa dapat merubah kalimat pada suatu permasalahan ke dalam bentuk
matriks.
konsep menurut Tim PPPG Matematika (Dafril, 2011:796) adalah kemampuan siswa
mengkaji mana syarat perlu dan mana syarat cukup yang terkait dalam suatu konsep
materi. Contohnya, siswa dapat menggunakan konsep perkalian dua matriks dengan
diperlukan untuk terjadinya A. Dengan kata lain mustahil ada A tanpa ada B.
baris dan kolom yang sama. Jumlah baris dan kolom yang sama merupakan syarat
perlu dari matriks persegi. Mustahil ada matriks persegi tanpa jumlah baris dan
merupakan matriks persegi maka Q: mempunyai jumlah baris dan kolom yang sama.
bahwa matriks C mempunyai jumlah baris dan kolom yang sama. Jadi pernyataan
Contohnya, siswa dapat menyelesaikan soal pengurangan matriks dengan tepat sesuai
siswa menggunakan konsep serta prosedur dalam menyelesaikan soal yang berkaitan
masalah.
1. Polya
b) Pemahaman induktif, yaitu dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan
2. Pollatsek
b) Pemahaman fungsional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara
3. Skemp
algoritmik saja.
b) Pemahaman relasional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara
4. Copeland
b) Knowing, yaitu dapat mengerjakan sesuatu dengan sadar akan proses yang
dikerjakannya.
2013:2).
mereka sendiri yang didapat dari interaksi dengan lingkungan dan mengaitkan
memahami hubungan yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang
lain dalam struktur kognitif siswa, maka segala pengetahuan yang terkait dapat
berbagai konsep. Hal ini akan membantu siswa untuk menganalisis apakah suatu
matematika dengan baik akan mempunyai keyakinan positif yang akan membantu
kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 20
a. Mengamati (observasi)
media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun
informasi.
b. Menanya
peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau
dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan:
pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang
abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih
abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 21
tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
c. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang
lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
d. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar
2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menyimpulkan.
Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada
teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 23
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah
tersedia.
e. Menarik kesimpulan
f. Mengkomunikasikan
peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini
dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam
disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya.
mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar
yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia “Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari
sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan
untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung
dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu
desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang
disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner;
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 25
dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat
bentuk aslinya.
pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
diharapkan.
Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, menurut Kurniasih dan
2014:138).
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 26
bahwa yang dimaksud model CORE adalah suatu model pembelajaran yang
baru dengan pengetahuan lama, kemudian memikirkan konsep yang sedang dipelajari
didapat. Dalam model ini aktivitas berpikir sangat ditekankan kepada siswa. Siswa
1. Connecting (C)
informasi baru diantara konsep. Pada kegiatan ini siswa dilatih untuk mengingat
2. Organizing (O)
materi. Kegiatan ini dapat melatih kemampuan siswa untuk mengorganisasikan dan
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 27
3. Reflecting (R)
mendalami, dan menggali informasi yang sudah didapat. Kegiatan ini bertujuan untuk
4. Extending (E)
informasi yang sudah didapatnya, dan menggunakan informasi yang telah didapat ke
CORE yaitu:
sebagai berikut:
1. Connecting (C)
yang telah disampaikan dan siswa akan menyimak dan mendengar pertanyaan
2. Organizing (O)
materi melalui LKS, sehingga disini siswa akan mengumpulkan informasi dan
menanya mengenai informasi yang tidak diketahui maupun informasi yang ingin
3. Reflecting (R)
4. Extending (E)
informasi yang didapat kedalam konteks yang berbeda, sehingga siswa juga akan
menalar.
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 29
Menurut Kardi dan Nur (Setiawan, dkk, 2010:8) model pengajaran langsung
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pengetahuan
langsung merupakan model pembelajaran berpusat pada guru atau guru mendominasi
kegiatan pembelajaran dan komunikasi terjadi satu arah, akan tetapi tetap harus
2013:2).
Pada fase ini guru akan menyampaikan tujuan, menginformasikan latar belakang
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 30
3. Membimbing pelatihan
Pada fase ini guru akan merencanakan dan memberikan bimbingan awal
Disini guru akan mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan
pemahaman konsep matematika. Hal ini dapat dilihat dari pendapat Calfee, et al.
melalui empat tahapan yang dimilikinya. Dengan dilibatkannya siswa secara aktif
permasalahan.
a. Connecting (C)
informasi baru diantara konsep. Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan-
b. Organizing (O)
informasi untuk memahami materi dengan bimbingan dan arahan dari guru. Indikator
prosedur atau operasi tertentu, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pada
pemecahan masalah.
c. Reflecting (R)
mendalami, dan menggali informasi yang sudah didapat. Pada tahap ini, guru
melakukan refleksi hasil diskusi peserta didik dengan beberapa pertanyaan yang
terdapat dalam LKS, sehingga kegiatan ini akan memunculkan indikator menyatakan
dengan konsepnya, memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, menyajikan
d. Extending (E)
informasi yang telah didapat ke dalam situasi baru. Pada tahap ini guru memberikan
syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, dan mengaplikasikan konsep atau
Matriks dipelajari di kelas X SMA pada Kurikulum 2013. Pada bab ini, yang
akan dipelajari adalah pengertian matriks, ordo matriks, transpos matriks, kesamaan
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 34
dua matriks, jenis-jenis matriks, operasi hitung matriks yang meliputi: operasi
Materi ini berisi konsep matriks, konsep ordo matriks, konsep transpos
pengurangan matriks, konsep perkalian skalar matriks, dan konsep perkalian matriks,
sehingga dinilai cocok dijadikan sebagai materi ajar untuk mengetahui kemampuan
Selain itu materi ini dipilih juga didasarkan pada wawancara terbuka peneliti
dengan salah satu guru matematika di SMA N 10 Kota Jambi yang diketahui bahwa
materi ini dirasa cocok untuk digunakan dalam menerapkan model pembelajaran
CORE yang menekankan pada proses berpikir siswa untuk memahami suatu materi.
internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan
sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan
tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 35
suatu masalah nyata yang berkaitan dengan matriks. Indikator yang ingin dicapai
matriks
10. Menemukan konsep perkalian skalar matriks dan sifat-sifatnya, serta menentukan
hasil operasi perkalian skalar matriks dengan konsep yang telah dipelajari.
11. Menemukan konsep perkalian dua matriks dan sifat-sifatnya, serta menentukan
hasil operasi perkalian dua matriks dengan konsep yang telah dipelajari.
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 36
12. Membuat model matematika dari suatu masalah nyata yang berkaitan dengan
matriks.
A. Konsep matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun dalam bentuk baris dan
kolom. Bilangan yang tersusun dalam baris dan kolom disebut elemen matriks. Nama
matriks ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Banyaknya baris dan kolom
Dimana:
a1.1 elemen matriks pada baris 1, kolom 1
Contoh:
2 5 4
B=
1 6 7
a1.3 - 4
a 2.2 6
B. Transpos matriks
Transpos matriks adalah perubahan bentuk matriks dimana elemen pada baris
Contoh:
2 4 1
A=
3 5 0
2 3
A = A = A = 4 5
t T
1 0
Dua matriks dikatakan sama jika keduanya mempunyai ordo yang sama dan
Contoh:
A = B
2 3 6 9
5 4 = 3 3
5 4
3a 4 12 4
2b 5 9 5
3a = -12 2b = 9
a = -12/3 b = 9/2
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 38
a = -4 b = 4,5
D. Jenis-jenis matriks
1 0 0
6 0
D= D= 0 2 0
0 7
0 0 3
8) Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen-elemen di bawah
diagonal utamanya bernilai nol.
Misalnya:
5 7 8 4
1 2 3 ⎛ ⎞
S= 0 4 5 S=⎜0 3 2 6
⎟
⎜0 0 4 2⎟
0 0 6
0 0 0 6
⎝ ⎠
9) Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang elemen-elemen di atas
diagonal utamanya bernilai nol.
Misalnya:
2 0 0 0
1 0 0
4 3 0 0
S= 2 7 0 S=
5 6 1 0
6 5 1
7 8 5 1
E. Operasi hitung matriks
1) Penjumlahan matriks
merupakan dua buah matriks yang berordo m × n, maka jumlah kedua matriks yang
dinotasikan dengan A + B adalah suatu matriks baru C dengan elemen ( c ij ) yang juga
berordo m x n dengan c ij a ij bij untuk setiap i dan j. Akibatnya, dua matriks dapat
dijumlahkan jika dan hanya jika memiliki ordo yang sama. Dengan demikian:
a. A + B = B + A (sifat komutatif)
b. A + (B + C) = (A + B) + C (sifat asosiatif)
c. A + O = O + A
d. (A + B)T = AT + BT
2) Pengurangan matriks
konsep pengurangan dua matriks. Misalkan A dan B adalah matriks yang berordo m
+ (-B). Dua matriks juga dapat dikurangkan jika dan hanya jika memiliki ordo yang
A B A ( B)
langsung elemen-elemen yang seletak dari kedua matriks, yaitu: A – b = [aij] – [bij]
= [aij – bij]. Untuk pengurangan matriks tidak berlaku sifat komutatif, sifat asosiatif,
Andaikan matriks A dengan elemen (aij) dan k adalah skalar, maka perkalian
skalar k dengan matriks A adalah: k A = k(aij) = (k aij) untuk semua i dan j. Dengan
demikian:
Jika k dan s adalah bilangan-bilangan real dan matriks-matriks A dan B yang berordo
sama, berlaku:
a. k A = A k (sifat komutatif)
b. k (A + B) = kA + kB (sifat distributif)
c. (k + s) A = kA + sA . (sifat distributif)
d. k (s A) = (k s) A (sifat asosiatif)
e. 1.A = A
f. 0.A=0.
pada baris ke-i, kolom ke-j (cij) diperoleh dari penjumlahan hasil kali elemen-elemen
yang bersesuaian pada baris ke-i matriks A dan kolom ke-j matriks B. dengan
demikian:
Jika A2×3 =
A×B= ×
+ + + +
= + + + +
+ + + +
Operasi ini hanya dapat dilakukan jika banyak kolom matriks A sama dengan
a. AB ≠ BA (tidak komutatif)
d. A. I = I. A = A
matriks identitas I)
e. (AB)T = BT . AT
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 43
pembelajaran Direct Instructional dapat dilihat dari tabel 2.2 dan tabel 2.3.
(1) (2)
c. Guru membimbing siswa untuk c. Siswa menggunakan dan memanfaatkan
menggunakan dan memanfaatkan serta serta memilih prosedur atau operasi
memilih prosedur atau operasi tertentu tertentu (Indikator 6)
(Indikator 6)
4. Guru menunjuk dua kelompok sebagai 4. Perwakilan kelompok siswa
perwakilan untuk mempresentasikan hasil mempersentasikan hasil diskusinya di depan
diskusinya di depan kelas. kelas.
5. Guru meminta kelompok lain untuk 5. Siswa memperhatikan dan memberikan
memperhatikan dan memberikan tanggapan. tanggapan saat teman lain
mempersentasikan hasil diskusinya.
6. Guru memberikan penguatan terhadap 6. Siswa mendengarkan penguatan atau
jawaban siswa atau pemberian scaffolding jika mengikuti scaffolding dari guru.
tidak ada siswa yang menjawab benar.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 7. Siswa bertanya apabila ada hal yang belum
untuk bertanya jika ada hal yang belum diketahui. Jika tidak siswa mengatakan
diketahui. Jika tidak ada, guru menanyakan bahwa mereka sudah paham.
apakah siswa sudah paham.
8. Dengan serangkaian pertanyaan guru 8. Siswa memikirkan kembali, mendalami, dan
melakukan refleksi hasil diskusi peserta didik. menggali informasi yang sudah didapat
Siswa memikirkan kembali, mendalami, dan melalui beberapa pertanyaan dari guru
menggali informasi yang sudah didapat dan dalam LKS (Reflecting).
dilaksanakan dalam kegiatan belajar kelompok
siswa untuk memperkuat konsep yang telah
ditemukan (Reflecting).
a.Guru membimbing siswa untuk menyatakan a. Siswa menyatakan ulang sebuah konsep
ulang sebuah konsep untuk menjawab untuk menjawab pertanyaan guru
pertanyaan guru (Indikator 1) (Indikator 1)
b.Guru membimbing siswa untuk b.Siswa mengklasifikasikan objek menurut
mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat sifat-sifat tertentu sesuai dengan
tertentu sesuai dengan konsepnya (Indikator konsepnya (Indikator 2)
2)
c.Guru membimbing siswa untuk memberi c.Siswa memberi contoh dan bukan contoh
contoh dan bukan contoh dari suatu konsep dari suatu konsep (Indikator 3)
(Indikator 3)
d.Guru membimbing siswa untuk menyajikan d.Siswa menyajikan konsep dalam berbagai
konsep dalam berbagai representasi representasi matematis (Indikator 4)
matematis (Indikator 4)
e.Guru membimbing siswa untuk e.Siswa menggunakan dan memanfaatkan
menggunakan dan memanfaatkan serta serta memilih prosedur atau operasi
memilih prosedur atau operasi tertentu tertentu (Indikator 6)
(Indikator 6)
f. Guru membimbing siswa untuk f. Siswa mengaplikasikan konsep atau
mengaplikasikan konsep atau algoritma pada algoritma pada pemecahan masalah
pemecahan masalah (Indikator 7) (Indikator 7)
9. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk 9. Siswa mengumpulkan laporan
mengumpulkan laporan kelompoknya. kelompoknya.
Penutup Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan mengenai 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi
materi pelajaran. pembelajaran.
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 45
(1) (2)
2. Guru memberikan tugas individu kepada 2. Siswa mengerjakan tugas individu untuk
siswa untuk mengukur kemampuan mengembangkan, memperluas, dan
pemahaman konsep siswa (Extending). menggunakan informasi yang telah didapat
dalam konteks yang berbeda dan untuk
mengukur kemampuan pemahamannya
(Extending).
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
mengingatkan kepada siswa untuk terus
belajar dan memberikan pesan moral:
“Belajar adalah investasi tercerdas yang bisa
anak-anak lakukan. Karena investasi akan
kembali dengan jumlah yang ratusan bahkan
ribuan kali lebih besar dari sebelumnya”.
4. Guru menginformasikan kegiatan 4. Siswa mendengarkan informasi dari guru
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Inti Inti
1. Guru menyajikan informasi kepada siswa 1. Siswa menyimak materi yang disajikan
mengenai materi pelajaran secara tahap demi oleh guru (Fase 2)
tahap dan memberi contoh-contoh yang
relevan dari penjelasan dan informasi yang
diberikan oleh guru (Fase 2).
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 46
(1) (2)
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 2. Siswa bertanya apabila ada hal yang belum
untuk bertanya jika ada hal yang belum diketahui. Jika tidak siswa mengatakan
diketahui. Jika tidak ada, guru menanyakan bahwa mereka sudah paham.
apakah siswa sudah paham.
3. Guru memberikan latihan kepada siswa 3. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan
(Fase 3). (Fase 3)
4. Guru mengecek apakah siswa berhasil 4. Siswa memperhatikan guru (Fase 4).
melakukan tugas dengan baik (Fase 4).
5. Guru memberikan umpan balik (Fase 4). 5. Siswa mendengarkan umpan balik yang
disampaikan oleh guru (Fase 4)
Penutup Penutup
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 1. Siswa bertanya apabila ada hal yang belum
untuk bertanya jika ada hal yang belum diketahui. Jika tidak siswa mengatakan
diketahui. Jika tidak ada, guru menanyakan bahwa mereka sudah paham.
apakah siswa sudah paham.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi
mengenai materi pelajaran. pembelajaran.
3. Guru memberikan tugas individu kepada 3. Siswa mencatat PR yang diberikan guru
siswa untuk mengukur kemampuan dan mengumpulkan pada pertemuan
pemahaman konsep siswa (Extending). berikutnya (Fase 5)
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
mengingatkan kepada siswa untuk terus
belajar dan memberikan pesan moral:
“Belajar adalah investasi tercerdas yang bisa
anak-anak lakukan. Karena investasi akan
kembali dengan jumlah yang ratusan bahkan
ribuan kali lebih besar dari sebelumnya”.
5. Guru menginformasikan kegiatan 5. Siswa mendengarkan informasi dari guru
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 47
Populasi
Sampel
Post-tes
Analisis statistik
Kesimpulan
2.9 Hipotesis
X SMA.
Dicetak pada tanggal 2019-11-28
Id Doc: 589c891d81944d461049423e 48