2017 Asma Bronkial (Anak) PDF
2017 Asma Bronkial (Anak) PDF
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Faktor pencetus
Iritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat
nyamuk, suhu dingin, udara kering, makanan minuman dingin,
penyedap rasa, pengawet makanan, pewarna makanan
Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuk
sari
Infeksi respiratori akut karena virus
Aktivitas fisis: berlarian, berteriak, menangis, atau tertawa
berlebihan.
1.Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
Anamnesis
Gejala asma:
Tanpa gejala
Ada gejala: batuk, sesak,
wheezing, ekspirasi memanjang
Allergic shiner
Tanda alergi:
Dermatitis atopik, rinitis alergi
Allergic shiners, geographic tongue
Geographic tongue
Pemeriksaan Penunjang
displasia gastro-esofagus
Bronkiektasis (GERD)
Diskinesia silia primer Penyakit jantung
Fibrosis kistik
bawaan
Gangguan
neuromuskular
Batuk psikogen
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Klasifikasi
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi
Ada gejala
Serangan ringan-sedang
Serangan berat
• Definisi:
Episode peningkatan yang progresif (perburukan)
dari gejala-gejala batuk, sesak napas, mengi
(wheezing), rasa dada tertekan, atau berbagai
kombinasi dari gejala-gejala tersebut.
Tujuan tata laksana serangan asma
Ro thorax
Dispnu
AGD
ASMA SERANGAN RINGAN
Pencetus SEDANG
TENTUKAN
SERANGAN DERAJAT ASMA SERANGAN BERAT
ASMA DAN ATASI
SEGERA ANCAMAN HENTI
NAPAS
Serangan asma
Asma serangan
Asma serangan berat dengan ancaman
ringan-sedang
henti napas
• Bicara dalam kalimat • Bicara dalam kata • Mengantuk
• Lebih senang duduk daripada • Duduk bertopang lengan • Letargi
berbaring • Suara napas tak
• Tidak gelisah • Gelisah terdengar
• Frekuensi napas meningkat • Frekuensi napas meningkat
• Frekuensi nadi meningkat • Frekuensi nadi meningkat
• Retraksi minimal • Retraksi jelas
• SpO2 (udara kamar): 90-95% • SpO2 (udara kamar) < 90%
• PEF (peak expiratory flow) • PEF < 50% prediksi atau
>50% prediksi atau terbaik terbaik
Pasien risiko tinggi
Bila tidak tersedia obat-obatan lain, ADRENALIN untuk asma yang berhubungan dengan anafilaksis
dan angioedema, dosis 10 ug/kg (0,01 ml/kg adrenalin 1:1.000), maksimal 500 ug (0,5 ml)
Nebulisasi
Berbagai jenis spacer
Efektivitas pemberian 2 agonis kerja pendek
via MDI + spacer
Tindak lanjut
Obat yang dibawakan pulang:
β2-agonis kerja pendek (sangat dianjurkan pemberian inhalasi)
Oksigen diteruskan
Bila dehidrasi dan asidosis beri cairan iv dan koreksi
asidosisnya
Steroid iv diberikan secara bolus, setiap 6-8 jam, dengan
dosis 0,5-1 mg/kgBB/hari
Nebulisasi 2-agonis + ipratropium bromida dilanjutkan
setiap 1−2 jam, dengan oksigen.
Jika dalam 4-6 kali pemberian mulai perbaikan
jarak nebulisasi diperlebar mjd tiap 4-6 jam.
Tata laksana di ruang rawat inap