Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
PARAGRAF

OLEH: KELOMPOK VII


NAMA ANGGOTA

1. MUHAMMAD HAFIZ (19101152630


2. MUHAMMAD TAUFIQ (19101152630
3. NICHOLAS AMANDA (19101152630
4. SUCI RAMADAYANTI (19101152630149)

Nama Dosen:
Jendri Mulyadi, S.S, M.Hum.

PROGRAM STUDI TEKHNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA IDONESIA “YPTK”
PADANG
2019
Kata Pengantar

Pujii dan syukur kami atas kehadirat Allah SWT atas segala
kemampuan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelasaikan
tugas makalah yang berjudul “PARAGRAF” ini dengan lancar pada
mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat,
mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara-
cara yang tidak semestinya dan bias berakibat buruk. Dengan mengucap
puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya yang telah membawa
zaman kegelaapan kezaman terang benderang.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai akan
saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ……………..……………………………….......i

DAFTAR ISI .……………………………………..…………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………....1
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf

2.2 Syarat Pembentukkan Paragraf…………………..…………….

1. Kesatuan………………………………..……………………
2. Koherasi………………………………..……………………
3. Pengembangan…..……………………..……………………
2.3 Letak Kalimat Topik………………………………..…………...
1. Kalimat topik di Awal Paragraf……………..………….......
2. Kalimat topik di Akhir Paragraf……………………………
3. Kalimat topik di Awal dan di Akhir Paragraf………………
4. Kalimat Topik Tersirat dalam Keseluruhan Paragraf………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………..………………………..
B. Saran…………………………..……………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat.


Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-
mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf
merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memberlihatkan
kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin terdiri dari atas
sebuah kalimat, mungkin juga lebih dari dua kalimat, bahkan suatu
paragraf bisa lebih dari lima kalimat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja syarat pembentukan paragraf?
2. Bagaimana letak kalimat topik?

C. Tujuan
1. Mengetahui syarat pembentukan paragraf.
2. Mengetahui letak kalimat topik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu
kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat
Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf
itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan
penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi paragraf adalah
bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang
isinya mengungkapkan satuan informasi / kalimat dengan pikiran utama sebagai
pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
“Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang
runtun” ( Pro.Dr. Suherli K, M.Pd. 2012 : 1)

Dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung


gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat.
Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide
pokok. Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh
pengarang. Dengan demikian kalimat lain yang disertakan dengan paragraf
merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat
diletakkan di awal atau akhir kalimat.

2.2 Syarat Pembentukan Paragraf


1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara


bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini
tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu,
kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak
ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalimat yang
menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. Perhatikan paragraf dibawah ini.
Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng
setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di
Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara
Pulau Jawa, ibu kota Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena
apa yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu mendali emas,
satu mendali perak, dan satu mendali perunggu.

Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunjukkan kesatuan paragraf karena
merupakan kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan atau dihilangkan dari paragraf.

2. Koherasi atau Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan


kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi
apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik,
wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci dan sinonim,
penggunaan kata ganti, dan penggunaan transisi.

a. Kata kunci atau dengan menggunakan kata lain yang bersinonim dengan
kata ungkapan itu. Misalnya Virus HIV, dapat disebut virus penyebab AIDS,
virus yang memataikan, virus yang sulit ditaklukan.
b. Menggunakan kata ganti untuk menyebutkan frasa yang telah disebutkan
lebih dahulu. Yang dilakukan sebenarnya adalah mengacu pada frasa itu
dengan kata gantinya. Contohnya frasa “pengusaha-pengusaha yang sukses”
selain sesekali dapat disebut pengusaha-pengusaha itu, dapat pula disebut
mereka. Cara ini disebut pengacuan.
c. transisi adalah konjungtor atau perangkai, baik yang digunakan untuk
menghubunghan unsur-unsur dalam sebuah kalimat maupun untuk
menghubungkan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf. Melalui
penggunaan kata ini hubungan antara satu gagasan dengan gagasan yang lain
dalam sebuah paragraf dapat dinyatakan secara tegas
d. Contoh:
1. Saya makan soto karena saya suka
2. Saya makan soto kalau saya suka.
3. Pengembangan

Mengarang adalah mengembangkan beberapa kalimat topik. Dalam karangan


itu kita harus mengembangkan paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita harus
dapat menempatkan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung satu kalimat
topik.

Pengembangan paragraf dengan pemberian contohDalam jenis pengembangan ini


dikemukakan suatu pernyataan, kemudian disebutkan rincian-rincian berupa
contoh-contoh kongkret. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan
memberikan contoh-contoh:

a. Pengembangan paragraf dengan pemberian contoh


Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah, pada umumnya terletak pada
pemilihan kata (diksi) dan penyusunan kalimat efektif. Kesalahan pemilihan
kata yang tepat, di antaranya digunakannya kata sering, mungkin, kadang-
kadang, sangat, danmemang yang mengarah pada ketidakyakinan penulis
akan hal yang dikemukakan.
b. Pengembangan Paragraf dengan definisi luasDefinisi luas (definisi formal
yang diperluas) dapat dipakai untuk mengembangkan pokok pikiran. Semua
penjelasan atau uraian menuju pada perumusan definisi itu. Berikut contoh
pengembangan paragraf dengan definisi luas. Pengembangan dengan
definisi luas tidak hanya berupa paragraf, bahkan dapat pula berupa sebuah
buku.
3.3 Letak Kalimat Topik
1. Kalimat Topik di Awal Paragraf atau Paragraf Deduktif
Ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan
pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus. Contoh
paragraf deduktif :

Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan


bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan
tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2. Kalimat topik di Akhir Paragraf atau Paragraf Induktif

Ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan
uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan


budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi
yang penting, efektif dan efisien.

3. Kalimat topik di Awal dan di Akhir Paragraf atau Paragraf


Campuran

Ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.


Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali. Contoh paragraf campuran :

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari


komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana
komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
4. Kalimat Topik Tersirat dalam Keseluruhan Paragraf
Ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema
paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan
sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita. Penggambaran suatu kondisi atau
peristiwa menggunakan kata-kata, jadi pembacanya seolah-olah akan ikut
merasakan, melihat, serta mengalami langsung kejadian/kondisi tersebut.

Contoh paragraf:

Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu
seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah
yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.
Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu
kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok
adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu
sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan
masalah yang terdapat di kalimat pokok.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang


sudah disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf
bahkan wacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik
dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal, Amran. 2008. Cermat Berbahasa Indoneisa Untuk Perguruan


Tinggi. Jakarta Timur: Akademikaa Pressindo

https://rahmi17site.wordpress.com/2016/02/24/makalah-tentang-pengertian-paragraf-kegunaan-dan-
jenis-jenisnya/

https://migueladrian85.wordpress.com/2016/03/30/pengembangan-paragraf/

https://fauzierachman20.wordpress.com/2013/10/09/kohesi-kesatuan-dan-koherensi-kepaduan-dalam-
paragraf/

Anda mungkin juga menyukai