disusun oleh
Muspita Anjelia 0103519004
PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
2019
A. Metode Kritis
B. Metode Intuitif
C. Metode Skolastik
Istilah skolastik ini berasal dari bahasa latin “Scholacticus” yang berarti
murid, sebagai suatu gerakan filsafat dan keagamaan yang berupaya
mengadakan sintesa antara akal budi manusia dengan keimanan. Terdapat
beberapa pengertian dari corak khas skolastik, yakni sebagai berikut
1. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata
agama.
2. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau filsafat
yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai berpikir, sifat
ada, kejasmanian, dan baik buruk.
3. Filsafat skolastik adalah suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran
pengetahuan alam kodrat, akan dimasukan kedalam bentuk sintesis yang
lebih tinggi antara kepercayaan dan akal.
Berikut tokoh-tokoh pemikiran kaum skolastik
1. Albertus Magnus
Di samping sebagai birawan, Albertus Mangnus juga dikenal sebagai
cendikiawan Abad Pertengahan. Ia lahir dengan nama Albert Von Bollstadt
yang juga dikenal sebagai “Doktor Universalis” dan “Doktor Magnus”,
kemudian bernama AlbertusMangnus (Albert the Great). Ia mempunyai
kepandaian luar biasa.
2. Thomas Aquinas
Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia–Fossanova, Italia, 7 Maret
1274), kadangkala juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia:
Tommaso d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari
Italia.
Faktor yang melatar belakangi munculnya pemikiran skolastik
1. Faktor Religius
2. Faktor Ilmu Pengetahuan
Masa skolastik terbagi menjadi tiga periode, yaitu:
1. Skolastik Awal
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat Patristik mulai
merosot, terlebih lagi pada abad ke-6 dan 7 dikatakan abad kacau.Hal ini
disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap Romawi sehingga
kerajaan Romawi beserta peradabanya ikut runtuh yang telah dibangun
selama berabad-abad. Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa
Eropa.Hal ini di tandai dengan skolastik yang didalamnya banyak
diupayakan pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah.Pada
mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di Biar Italia Selatan dan
akhirnya sampai berpengaruh ke Jerman dan Belanda. Kurikulum
pengajarannya meliputi studi duniawi atau Artes liberals, meliputi tata
bahasa, retorika, dialektika( seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu
perbintangan, dan musik.
2. Skolastik Puncak
Masa ini merupakan masa kejayaan skolastik yang berlangsung dari
tahun 1200-1300 dan masa ini juga disebut masa berbunga.Masa itu ditandai
dengan munculnya Universitas-universitas dan ordo-ordo, yang secara
bersama-sama ikut menyelenggarakan atau memajukan ilmu pengetahuan,
disamping juga peranan universitas sebagai sumber atau pusat ilmu
pengetahuan dan kebudayaan. Berikut ini pendapat faktor mengapa masa
skolastik mencapai puncaknya.
a. Adanaya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-
12 sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan
yang lurus.
b. Tahun 1200 didirikan Universitas Almamater di Prancis. Universitas ini
merupakan gabungan dari beberapa sekolah.
c. Beridirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya
perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga menimbulkan
dorongan yang kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad
ke-13.
3. Skolastik Akhir
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam
pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan
stagnasi( kemandegan)William Ockham(1285-1349) menyatakan bahwa
pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang dan kejadian-
kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan unmum
tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan.
Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat intuisi, bukan
logika.
Implementasi filsafat skolastik pada pendidikan yaitu dengan penerapan
berbagai sudut pandang pembelajaran dengan pembekalan kepada peserta didik
untuk lebih kepada keagamaan. Dengan penerapan filsafat skolastik kepada
siswa disekolah dengan berbagai pembelajaran agaman diharapkan mampu
berfilsafat mengenai keagamaan.
D. Metode Geometris
DAFTAR RUJUKAN