KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP KELUARGA DAN KELUARGA SEJAHTERA
Disusun
O
L
E
H
BAB I
1
2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan manusia seutuhnya dimulai sejak saat pembuahan dan
berlangsung sepanjang masa hidupnya dan tidak dapat dilepaskan dari seluruh
segi kehidupan keluarga di mana ia dibesarkan. Pembangunan masyarakat
sangat tergantung kepada kehidupan keluarga yang menjadi bagian inti dari
masyarakat itu, sehingga keluarga memiliki nilai strategis dalam
pembangunan nasional serta menjadi tumpuan dalam pembangunan manusia
seutuhnya. Masalah yang kita hadapi saat ini masih banyaknya keluarga di
Indonesia ini yang berada dalam kondisi prasejahtera, adalah kewajiban kita
semua untuk meningkatkan mereka sehingga mencapai keluarga sejahtera.
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan tersebut perlu dilakukan berbagai
upaya pembinaan keluarga dari berbagai aspek kehidupan termasuk segi
kesehatannya.
Perawat dengan perannya sebagai tenaga kesehatan yang profesional
mempunyai andil yang cukup besar dan sangat diharapkan dalam mewujudkan
upaya pembinaan keluarga tersebut sehingga terciptalah suatu keluarga
sejahtera yang pada akhirnya akan membentuk masyarakat dan Negara yang
sejahtera pula.
B. RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga ?
2. Apa Fungsi, tugas dan tipe keluarga ?
3. Apa saja tugas perkembangan keluarga ?
4. Bagaimana Struktur Keluarga itu ?
5. Bagaimana keluarga sebagai klien ?
6. Apa yang dimaksud dengan keluarga sejahtera?
3
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang konsep keluarga dan keluarga sejahtera.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi, fungsi, tugas dan tipe dalam konsep keluarga
b. Untuk mengetahuI tahap-tahap perkembangan keluarga
c. Untk mengetahui struktur dalam kosep keluarga
d. Untuk mengetahui bagaimana keluarga sebagai klien
e. Untuk mengetahui konsep keluarga sejahtera
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran
masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
(Baylon dan Maglaya di kutip oleh Murwani Arita, 2007).
Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1992 disebutkan bahwa
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, yang terdiri dari suami,
istri dan anak atau ayah, ibu, anak.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
keluarga adalah:
a. Terdiri dari atau lebih individu yang diikat oleh hubungan perkawinan.
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain.
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial suami, istri, anak, kakak, adik.
d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan memperthankan budaya, dan.
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
(Friedman,1998 )
2. Fungsi Keluarga
Friedman, (1998) mengidentifikasikan lima fungsi dasar
keluarga, sebagai berikut:
a. Fungsi afektif
Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak,
memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di
sekolah maupun luar sekolah.
8. Tahap V. Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas
anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih
besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Seperti pada
tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini keluarga memilki tugas
perkembangan yang dapat dilihat pada (tabel 5).
Tahap perkembangan Keluarga dengan Anak Remaja, yaitu
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dewasadan meningkatkan
otonominya
pengguna rumah
5) Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam kedaan
sehat
6) Paling kurang satu anggota 15 tahun keatas, penghasilan tetap.
7) Seluruh anggota kelurga yang berumur 10-16 tahun bisa baca tulis
huruf latin.
8) Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini
9) Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga pasang yang usia subur
memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
c. Keluarga Sejahtera II
Yaitu keluarga disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasasrnya,
juga telah dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya seperti
kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. Pada keluarga
sejahtera II kebutuhan fisik dan sosial psikologis telah terpenuhi (a s/d n
telah terpenuhi) namun kebutuhan pengembangan belum yaitu:
1) Mempunyai upaya untuk meningkatkan agama.
2) Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan
keluarga.
3) Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan
kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar
anggota keluarga.
4) Ikut serta dalam kegiatan masyarakat dilingkungan keluarga.
5) Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang 1 kali
perbulan.
6) Dapat memperoleh berita dan surat kabar, radio, televisi atau
majalah.
7) Anggota keluarga mampu menggunakan sarana trasportasi sesuai
kondisi daerah.
d. Keluarga Sejahtera III
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar,
kebutuhan sosial psikologis dan perkembangan keluarganya, tetapi
20
21)
18. Peran perawat dalam pembinaan keluarga sejahtera
Pembinaan keluarga terutama ditujukan pada keluarga prasejahtera dan
sejahtera tahap I. Di dalam pembinaan terhadap keluarga tersebut, perawat
mempunyai beberapa peran antara lain :
a. Pemberi informasi
Dalam hal ini perawat memberitahukan kepada keluarga tentang
segala sesuatu, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan.
b. Penyuluh
Agar keluarga yang dibinanya mengetahui lebih mendalam tentang
kesehatan dan tertarik untuk melaksanakan maka perawat harus
memberikan penyuluhan baik kepada perorangan dalam keluarga
ataupun kelompok dalam masyarakat.
c. Pendidik
Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu
individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk
mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik keluarga agar
berperilaku sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang
kesehatan.
d. Motivator
Apabila keluarga telah mengetahui, dan mencoba melaksanakan
perilaku positif dalam kesehatan, harus terus didorong agar konsisten
dan lebih berkembang. Dalam hal inilah perawat berperan sebagai
motivator.
e. Penghubung keluarga
Dengan sarana pelayanan kesehatan adalah wajib bagi setiap perawat
untuk memperkenalkan sarana pelayanan kesehatan kepada keluarga
khususnya untuk yang belum pernah menggunakan sarana pelayanan
kesehatan dan pada keadaan salah satu/lebih anggota keluarga perlu
dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.
Disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. SARAN
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui
pendalaman keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan
guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak
yang peduli terhadap kesehatan keluarga.