Laporan Praktikum Tata Letak Pabrik
Laporan Praktikum Tata Letak Pabrik
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu negara yang besar terdiri dari berbagai berbagai pulau
baik dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya negara yang besar tetapi Indonesia
merupakan gabungan dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Dari berbagai suku yang ada
di Indonesia, telah menjadikan Indonesia kaya akan budaya nasional, hal ini dikarenakan
setiap suku yang ada mempunyai budaya yang berbeda dengan budaya suku lainnya baik dari
segi adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan. Dari berbagai macam hasil budaya yang
merupakan kebudayan berbentuk material adalah ruamh adat. 2 Rumah adat merupakan
rumah tradisional dari suatu masyarakat tertentu yang memilki ciri khas yang sangat khas,
baik dari segi bentuknya maupun ornamen–ornamen yang ada pada rumah adat yang tidak
dimilki oleh rumah biasa, sehingga menjadikan rumah adat sangat berbeda dengan rumah–
rumah biasa. Rumah Gadang atau Rumah bagonjong memiliki ciri yang sangat khas,
kekhasan Rumah Gadang sangat berbeda sekali dengan rumah–rumah adat di daerah lainnya.
Perbedaan yang sangat mendasar sekali adalah bentuk fisik Rumah Gadang yang sangat besar
bila dibandingkan dengan rumah–rumah adat yang lainnya. Keberadaan Rumah Gadang yang
ada di Sumatera Barat tidak sama namanya dengan Rumah Gadang–Rumah Gadang yang ada
diseluruh wilayah Sumatera Barat.
Produk kayu rumah gadang atau rumah adat kali ini penulis mengambil dari gambar
dari istana pagaruyuang batu sangkar, tanah datar, sumatera barat. Dimana rumah adat istana
pagaruyung ini memiliki bentuk dan motif-motif dari rumah adat atau rumah gadang ini
berbeda –beda yang ada di sumatera barat ini dan kali ini penulis hanya membuat
produkrumah gadang istana pagaruyung batu sangkar tanah datar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Pola bangun dasar Rumah Gadang istana pagaruyung batu sangkar, tanah datar,
Sumatera Barat.
2. Pola bangun badan Rumah Gadang istana pagaruyung batu sangkar , tanah datar,
Sumatera Barat.
3. Pola bangun atap Rumah Gadang istana pagaruyung batu sangkar, tanah datar,
Sumatera Barat.
Agar penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya maka penulis membatasi masalah
yaitu membuat suatu produk kayu dari ketiga pola bangunan tersebut agar menjadi satu
produk kayu rumah gadang istana pagaruyung batu sangkar, tanah datar, sumatera barat.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Rumah Gadang atau rumah Godang adalah nama untuk rumah adat tradisional
Minangkabau yang banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat. Rumah ini juga disebut
dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama rumah Bagonjong atau Rumah
Baanjuang.
tersendiri. Contohnya saja seperti jumlah kamar yang bergantung pada jumlah
sebidang tanah milik keluarga induk dari suku atau kelompok tertentu secara turun
menurun dan hanya dimiliki dan diwarisi dari dan kepada perempuan kelompok tersebut.
Rumah Gadang, di samping sebagai tempat tinggal, juga dapat berfungsi sebagai
adat, dan merupakan representasi dari budaya matrilineal. Rumah Gadang sangat
dimuliakan dan bahkan dipandang sebagai tempat suci oleh masyarakat Minangkabau.
Status rumah Gadang yang begitu tinggi ini juga melahirkan berbagai macam tata krama.
Setiap orang yang ingin naik ke rumah Gadang harus terlebih dahulu mencuci kakinya.
Bentuk rumah Gadang sendiri dapat diibaratkan seperti bentuk kapal. Kecil di bawah
dan besar di atas. Bentuk atapnya mempunyai lengkung ke atas, kurang lebih setengah
lingkaran, dan berasal dari daun Rumbio (nipah). Bentuknya menyerupai tanduk kerbau
dengan jumlah lengkung empat atau enam, dengan satu lengkungan ke arah depan
rumah.
2.1.1 Kegunaan dan Manfaatnya
1. Sebagai salah satu wawasan bagi penulis untuk dapat lebih memahami tentang proses
pembuatan produk kayu rumah gadang istana pagaruyung batu sangkar, tanah datar,
Sumatera Barat.
3. Penilitian kali diharapkan agar masyarakat juga dapat membuat suatu produk salah
satu nya dari kayu ini dalam rangka meningkatkan karya seni masa kini.
1. Gergaji
2. Mesin bor
3. Mesin amplas/amplas
4. Mesin Potong
5. Penggaris
Bahan :
1. Kayu
2. Lem kayu
B. Proses pembuatan :
1. Melakukan pengukuran
4. Melakukan pengukiran
5. Melakukan Pengeleman
Mula-mula kayu di ukur sesuai keinginan, lalu kayu di potong sesuai ukuran, setelah
itu kayu di amplas dengan menggunakan mesin amplas, lalu kayu yang sudah di amplas di
beri pola atau sketsa dengan membentuk bagian-bagian rumah gadang, setelah dibentuk pola
kayu tersebut di ukir sesuai pola rumah gadang tersebut, setelah selesai di ukir kayu di beri
lem sekaligus merakit dengan bentuk rumah gadang , lalu di lakukan finishing terhadap
produk kayu tersebut, dan setelah produk tersebut jadi di beri frame agar mempercantik
produk.
1. Aspek Produksi
untuk meningkatkan nilai suatu produk. Dalam melakukan proses produksi, ada beberapa
b. Jenis dan mutu produk mempertimbangkan ketahanan lama tidaknya produk tersebut,
c. Jenis produknya (model baru atau model lama), dengan meneliti terlebih dahulu
produksi.
2. Aspek Pemasaran
a. Harga : berapa harga yang ditetapkan, berapa harga pesaing, perlukah menentukan
diskon.
c. Promosi : pilihlah alat promosi yang sesuai misalkan selebaran, brosur, poster, media
pengecer, agen,
3. Aspek Keuangan
1. Sumber Internal
a. Tabungan sendiri
d. Menjual barang yang menguntungkan (pada saat menjual, lebih mahal serta lebih
a. Perbankan
c. Perorangan
d. Lainnya
a. Neraca harian