Anda di halaman 1dari 8

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

PENGARUH PENERAPAN LKPD IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BAMBU TERHADAP HASIL


BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMP BENGKULU UTARA

Haryani Oktricia1*, Ariefa Primair Yani1, Irwandi Ansori1


1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email: haryani.oktricia02@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan LKPD identifikasi jenis-jenis bambu
di terhadap hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 01 Bengkulu Utara. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan pretest-posttest control group design. Teknik
pengambilan sampel dengan convenience sampling. Penelitian dilakukan pada kelas VII A sebagai
kelas perlakuan dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes
objektif sebanyak 20 butir soal sebagai soal pretest dan posttest yang setelah dilakukan uji validitas
dan reliabilitas. Data yang diperoleh dan dianalisis menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 0,05
didapat hasil thitung (2,04) > tTabel (1,99) yang menunjukan adanya perbedaan signifikan hasil belajar
kelas kontrol dengan perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan LKPD identifikasi jenis-jenis
bambu di Desa Harapan Makmur Kabupaten Bengkulu Tengah pada materi klasifikasi tumbuhan
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 01 Bengkulu Utara.

Kata Kunci : Hasil belajar, Bambu, LKPD

Abstract

The aims of this research was to determine the effectiveness of student worksheet identification of
bamboo species in Harapan Makmur Village, Central Bengkulu Regency on the subject matter is
classification of plants to result of the learn students in SMP Negeri 01 Bengkulu Utara. The method
used in this research is Quasi Experiment with Pretest-Posttest Control Group Design and the
technique of sampling is non-random with convenience sampling. The research was done at class VII
A as group II with treatment II and class VII B as group I with treatment I. The instrument used is an
objective test sheet of 20 items as a matter of pretest and posttest which after validity and reliability
test obtained results of 10 items is valid and reliable used in the treatment I and treatment II. Based
on result of data analysis using t-test with a significant level of 0.05, obtained result tcount (2.04) > ttable
(1.99) so that H0 is rejected and H1 is accepted. This suggests that the use of student worksheet (LKPD)
identification of bamboo species in Harapan Makmur Village, Central Bengkulu Regency on the subject
matter a classification of plants has an effect to result of the learn students in SMP Negeri 01 Bengkulu
Utara.

Keyword : Student Worksheet Identification of Bamboo Species, Result of the learn students

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 166


Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

sedang dipelajari sehingga lebih aktif


PENDAHULUAN (Meini, 2017). LKPD yang digunakan oleh
Pendidikan adalah proses interaksi guru dalam pembelajaran biologi belum
antara guru dan peserta didik yang dapat mengembangkan aktivitas peserta
bertujuan meningkatkan perkembangan didik secara maksimal sehingga hasil belajar
mental sehingga peserta didik menjadi yang diperoleh peserta didik belum optimal.
mandiri dan utuh. Dimyati dan Mudjiono Hasil belajar merupakan suatu bentuk
(2013) mengatakan bahwa proses belajar yang diperoleh dari adanya proses belajar.
terjadi berkat peserta didik memperoleh Ketika proses belajar dilakukan, maka pada
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. akhirnya rangkaian proses tersebut dapat
Sebagai negara tropis dengan menghasilkan suatu bentuk perubahan
keragaman hayati terbesar ketiga di dunia yang nampak pada diri peserta didik sebagai
setelah Brazil dan Colombia, Indonesia hasil belajar. Proses belajar merupakan
memiliki potensi keragaman bambu yang proses yang unik dan kompleks disebabkan
tinggi. Hampir seluruh bagian bambu dapat hasil belajar hanya terjadi pada individu
dimanfaatkan mulai dari akar, tunas, yang belajar, tidak pada orang lain, dan
batang, ranting dan daun (Ekawati dkk., setiap individu menampilkan perilaku
2013). Keberadaan tumbuhan bambu yang belajar yang berbeda. Hasil belajar
banyak ditemukan di lingkungan sekitar merupakan peristiwa yang bersifat internal,
dapat mendukung proses pembelajaran peristiwa dimulai dari adanya perubahan
dengan memanfaatkannya sebagai media kognitif atau pengetahuan untuk kemudian
dan sumber pembelajaran. berpengaruh pada perilaku belajar
Dalam kurikulum 2013 pemerintah seseorang yang dipelajari dapat diketahui
melalui Kemendikbud telah menyiapkan melalui tes yang pada akhirnya
buku teks sebagai buku panduan dimunculkan nilai belajar (Jannati, 2015).
pembelajaran yang berisi materi Pada dasarnya LKPD berfungsi sebagai
pembelajaran dan lembar kerja peserta alternatif bagi guru untuk mengarahkan
didik. Namun, tampaknya penggunaan pengajaran atau memperkenalkan suatu
bahan ajar masih belum dipahami kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar
sepenuhnya sehingga berakibat pada mengajar, dapat mengoptimalkan alat
proses pembelajaran yang bersifat bantu pengajaran yang terbatas, membantu
konvensional. Pembelajaran konvensional peserta didik dapat lebih aktif dalam proses
yaitumasih menggunakan metode ceramah belajar mengajar, dapat membangkitkan
sehingga pembelajaran menjadi monoton minat peserta didik jika LKPD disusun secara
pada materi yang diberi oleh guru (teacher rapi, sistematis mudah dipahami sehingga
centered) atau peserta didik tidak mudah menarik perhatian peserta didik,
memperoleh pengetahuannya sendiri serta dapat menumbuhkan kepercayaan
karena guru hanya menggunakan buku teks pada diri peserta didik dan meningkatkan
atau lembar kerja yang terdapat didalam motivasi belajar dan rasa ingin tahu
buku teks tersebut. (Isnaningsih dan Bimo, 2013). Salah satunya
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan memanfaatkan LKPD yang
merupakan salah satu bentuk instrumen dirancang sendiri berdasarkan lingkungan
yang sering digunakan dalam pembelajaran sekitar sebagai media yang mampu menarik
biologi sebagai alat dalam melaksanakan perhatian peserta didik dalam kegiatan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai pembelajaran.
tujuan pembelajaran dan untuk membantu LKPD identifikasi jenis-jenis bambu
peserta didikmengembangkan konsep yang yang merupakan hasil rancangan sendiri

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 167


Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

bukan dari penerbit diharapkan mampu kelompok dengan perlakuan berbeda.


memotivasi pesera didik untuk belajar Kelompok tersebut diberi pretest untuk
dalam kegiatan pembelajaran karena mengetahui keadaan awal dan diberi
penggunaan LKPD ini disesuaikan dengan posttest diakhir pembelajaran.
lingkungan sekitar sehingga lebih mudah Tabel 1. Desain Penelitian
dipahamai peserta didik dan dapat Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
menciptakan pembelajaran yang berpusat I O1 X1 O2
pada peserta didik (student centered) dan
II O1 X2 O2
peserta didik menjadi lebih aktif agar dapat
memperoleh atau menemukan konsep dari Keterangan:
materi yang dipelajarinya. X1 : diberikan LKPD identifikasi jenis-jenis
Berdasarkan kompetensi dasar (KD) bambu
pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup kelas X2 : diberikan LKPD konvensional
VII Semester 1 yaitu KD 4.1 Mengumpulkan O1 : pretest
data dan melakukan klasifikasi terhadap O2 : posttest
benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang
ada di lingkungan sekitar, materi Klasifikasi Penelitian dilaksanakan pada bulan
Tumbuhan dipilih dalam penerapan LKPD Februari-Maret 2018 tahun ajaran
identifikasi jenis-jenis bambu. 2017/2018 di SMPN 01 Bengkulu Utara.
Tujuan penelitian ini untuk Subyek penelitian yaitu peserta didik kelas
mengetahui pengaruh penerapan LKPD VII B sebagai kelompok I menggunakan
identifikasi jenis-jenis bambu pada materi LKPD identifikasi jenis-jenis bambu dan
Kasifikasi Tumbuhan terhadap hasil belajar kelas VII A sebagai kelompok II dengan
peserta didik. Untuk itu disusun hipotesis menggunakan LKPD Konvensional yang
sebagai berikut. digunakan oleh guru sebelumnya.
H0 : Penerapan LKPD identifikasi jenis-
jenis bambu pada materi klasifikasi Teknik pengumpulan data
tumbuhan tidak berpengaruh menggunakan teknik tes dengan instrumen
terhadap hasil belajar peserta didik di penelitian berupa lembar tes. Tes yang
SMP Negeri 01 Bengkulu Utara. diberikan berupa tes pilihan ganda
H1 : Penerapan LKPD identifikasi jenis- yangbutir soal diuji validitas dan reliabilitas
jenis bambu pada materi klasifikasi terlebih dahulu di kelas VIII (kelas tingkat
tumbuhan berpengaruh terhadap yang telah menerima materi klasifikasi
hasil belajar peserta didik di SMP tumbuhan).
Negeri 01 Bengkulu Utara.
Menurut Arifin (2012), Penulisan soal
merupakan salah satu langkah penting
METODE untuk menghasilkan alat ukur atau tes yang
baik. Kualitas butir soal akan menentukan
Penelitian ini merupakan penelitian
kualitas tes secara keseluruhan. Jika semua
eksperimen dengan metode Quasi
soal sudah disusun dengan baik, maka perlu
Experiment (Eksperimen Semu). Menurut
diuji cobakan terlebih dahulu dilapangan.
Soendari (2010), penelitian quasi
Tujuannya untuk melihat soal-soal mana
experiment tidak dilakukan penugasan
random, tapi menggunakan kelompok yang yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan
dibuang sama sekali, serta soal-soal mana
telah ada (intact group). Desain penelitian
yang baik untuk dipergunakan selanjutnya.
menggunakan pretest-posttest control
group design. Dalam desain ini terdapat dua

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 168


Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

Uji validitas menggunakan rumus berdasarkan nilai Signifikansi (p) >signifikan


korelasi point biserial dengan rumus: 𝛼 = 0,05, maka data berdistribusi normal.
𝑀𝑝 −𝑀𝑡 𝑝
𝑟𝑝𝑏𝑖 = √𝑞 (Guntoro, 2015) Uji homogenitas dilakukan untuk
𝑆𝑡
rpbi = koefisien korelasi biserial mengetahui apakah kedua kelompok
Mp = rerata skor subjek menjawab benar sampel berasal dari populasi yang sama
Mt = rerata skor total (homogen) atau tidak. Uji homogenitas
St = standar deviasi skor total yang digunakan adalah uji F (Fisher). Kriteria
P = peluang menjawab benar pengujian yaitu jika Fhitung < FTabel, memiliki
q = peluang menjawab salah varians homogen dan sebaliknya.
Uji reliabilitas soal menggunakan Menghitung nilai homogenitas dengan
metode belah dua (split half) dengan rumus microsoft excel 2010 untuk mempermudah
Spearman-brown berikut. memperoleh data dalam mencari nilai
homogenitas data dalam penelitian.
2 𝑋 𝑟1/2 1/2
𝑟11 = 1+ 𝑟 (Winarsunu, 2015)
1/2 1/2 Uji hipotesis dilakukan dengan uji
beda yaitu teknik t-Test. Teknik ini
Keterangan:
digunakan untuk menguji signifikansi
r11 = koefisien reliabilitas
perbedaan 2 buah mean yang berasal dari
r1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap
dua buah distribusi dengan rumus uji t
belahan tes
berikut ini.
Butir soal yang telah valid dan reliabel
digunakan pada subyek penelitian yaitu 𝑋1 − 𝑋2
kelas VII dengankelompok I dan kelompok 𝑡 − 𝑡𝑒𝑠𝑡 =
𝑆𝐷12 𝑆𝐷22
II. Penelitian ini dimulai dengan √[ ]+ [ ]
𝑁1 −1 𝑁2−1
memberikan pretest sebelum kegiatan
pembelajaran pada materi klasifikasi (Winarsunu, 2015)
tumbuhan. Kegiatan pembelajaran di Keterangan :
kelompok I dilakukan dengan meberikan 𝑋1 = Mean pada distribusi sampel 1
LKPD identifikasi jenis-jenis bambu
𝑋2 = Mean pada distribusi sampel 2
sedangkan pada kelompok II diberikan LKPD
SD12 = Nilai varian pada distribusi sampel 1
konvensional. Diakhir pembelajaran
SD22 = Nilai varian pada distribusi sampel 2
dilakukan posttest untuk melihat
SX = Jumlah distribusi sampel
kemampuan peserta didik setelah
N1 = Jumlah individu pada sampel 1
menerima pembelajaran dengan perlakuan
N2 = Jumlah individu pada sampel 2
yang berbeda.
Nilai t-test merupakan nilai t empirik (te).
Data hasil penelitian ini dianalisis Taraf signifikan perbedaannya digunakan
dengan uji normalitas, uji homogenitas dan nilai t teoritik (tt) di dalam Tabel nilai-nilai t
uji hipotesis. Perhitungan statistik dilakukan menggunakan derajat kebebas-an (db).
menggunakan program SPSS versi 16.
Sehingga, uji hipotesis dengan teknik t
Uji normalitas dilakukan untuk diketahui hasil dari penelitian apabila:
mengetahui apakah data yang diperoleh te > tt = H0 ditolak, H1 diterima
dari populasi yang berdistribusi normal atau te < tt = H0 diterima, H1 ditolak
tidak, perhitungan menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria HASIL DAN PEMBAHASAN

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 169


Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

Berdasarkan hasil penelitian yang


telah dilakukan, data hasil uji validitas dan Data nilai pretest dan posttest dapat
uji reliabilitas butir soal dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 3. Dilihat dari nilai rata-
Tabel 2. Butir soal yang diuji validitas dan rata (mean) pretest pada kelompok I
reliabilitas dilakukan pada kelas VIII G memiliki perbedaan dengan kelompok II.
dengan jumlah peserta didik 32 orang. Hasil nilai standar deviasi kelompok I lebih kecil
tersebut diperoleh berdasarkan nilai dibandingkan dengan nilai standar deviasi
korelasi point biserial dengan taraf pada kelompok II. Pada posttest
signifikan α = 0,05 (5%). menunjukkan nilai rata-rata (mean) pada
Tabel 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas butir soal kelompok I dan kelompok II berbeda.
Butir Soal Interpretasi Sedangkan nilai standar deviasi pada
2, 3, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, Valid
kelompok I lebih kecil dibandingkan
17, 20
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, Reliabel kelompok II.
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20

Tabel 3. Hasil pretest dan posttest


Pretest Posttest
Data
Kelompok I Kelompok II Kelompok I Kelompok II
Mean 42,5 43,125 66,56 76,56
Standar Deviasi 17,59 15,54 21,64 16,58

Berdasarkan hasil nilai pretest dan dilakukan uji normalitas dan homogenitas
posttest diperoleh uji beda hasil belajar dengan hasil yang diperoleh menunjukkan
peserta didik. Dapat dilihat pada Tabel 4. data berdistribusi normal dan memiliki
perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest varians yang homogen. Untuk uji hipotesis
pada kelompok I dan kelompok II berbeda diperoleh hasil bahwa nilai pretest dengan H0
nyata. diterima dan pada posttest dengan H1
Uji beda hasil belajar peserta didik juga diterima.

Tabel 4. Hasil uji beda hasil belajar peserta didik


Rata-rata Normalitas Homogenitas Hipotesis
Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
Normal Homogen thitung
thitung (2,04)
Sig. p (0,34) Sig. p (0,30) Fhitung (1,12) Fhitung (0,15) <
0,625 10 > ttabel
> Sig. 𝛼 > Sig. 𝛼 < Ftabel (1,05) < ttabel
(1,99)
(0,05) (0,05) (1,82) Ftabel (1,82) (1,99)

Butir soal yang diuji validitas dan itu, untuk mempermudah proses
reliabilitas pada kelas VIII G dengan jumlah perhitungan dengan jumlah benar dikali 10.
peserta didik 32 orang pada Tabel 2. Pada Tabel 3. diperoleh nilai pretest
menunjukkan bahwa 11 soal dinyatakan valid yang menunjukkan bahwa kemampuan awal
dan reliabel. Dari 11 butir soal tersebut, 10 peserta didik pada materi klasifikasi
diantaranya digunakan pada kelas VII yaitu tumbuhan pada kelompok I maupun
kelompok I dengan jumlah peserta didik 32 perlakuan kelompok II tidak berbeda nyata.
orang dan kelompok II sebanyak 32 orang. Sedangkan untuk nilai posttest pada
Untuk butir soal nomor 12 tidak digunakan kelompok I dan kelompok II menunjukkan
untuk kelas VII karena pada kelas VIII sedikit bahwa kemampuan kognitif peserta didik
peserta didik yang menjawab benar. Selain setelah menerima pebelajaran pada
DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 170
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

perlakuan dengan LKPD identifikasi jenis- bukan hanya dengan menggunakan gambar
jenis bambu dan LKPD konvensional berbeda dan dapat memperoleh hasil belajar yang
nyata. optimal.
Standar deviasi adalah nilai statistik Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
untuk menentukan bagaimana penyebaran Cahya (2015) yang berjudul “Peningkatan
data dalam sampel atau ukuran penyebaran Hasil Belajar dengan Menggunakan Lembar
data dari rata-ratanya (mean). Jika standar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Based
deviasi dari kumpulan data menunjukkan Learning (PBL) pada Konsep Jamur di Kelas
sama dengan nol maka nilai-nilai dalam data X”. Diperoleh hasil bahwa terjadinya
tersebut adalah sama. Namun, jika standar peningkatan hasil belajar siswa setelah
deviasi dari kumpulan data lebih besar maka mendapatkan pembelajaran, dengan nilai
nilai-nilai dalam data tersebut jauh dari rata- rata-rata pretest sebesar 34 dan nilai rata-
rata (Machali, 2015). rata posttest 89. Maka, pengetahuan awal
Pada nilai pretest menunjukkan pretest siswa dan pengetahuan akhir post-
kemampuan kognitif awal peserta didik. test siswa menunjukkan perbedaan yang
Menurut Hartono dan Sunarto (2013), signifikan (berbeda nyata).
kemampuan kognitif menggambarkan Sebelum diuji hipotesis terlebih dahulu
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi data di uji normalitas dan homogenitas.
tiap-tiap orang. Setiap orang memiliki Menurut Machali (2015), untuk melakukan
kemampuan kognitif yang tidak benar-benar analisis Parametric seperti independen
sama. Banyak atau sedikit, tepat atau kurang sample t test, korelasi bivariate, regresi, dan
tepat pengetahuan itu dapat dimiliki dan sebagainya syaratnya adalah data harus
dapat diproduksi kembali dan ini merupakan terdistribusi secara normal dan homogen.
tingkat kemampuan kognitif seseorang. Uji normalitas dan uji homogenitas
Nilai posttest menunjukkan sebagai uji prasyarat analisa data. Uji
kemampuan peserta didik setelah menerima normalitas berfungsi untuk melihat keadaan
pembelajaran. Hasil yang diperoleh Setelah awal populasi berdistribusi normal atau
dilakukan pembelajaran pada materi tidak. Sedangkan, untuk uji homogenitas di
klasifikasi tumbuhan dengan pemberian uji untuk melihat apakah sampel dalam
LKPD Identifikasi Jenis-jenis Bambu pada penelitian berasal dari populasi yang
kelompok I dan LKPD konvensional pada homogen (sama) atau tidak (Jannati, 2015).
kelompok II menunjukkan bahwa nilai rata- Pada Tabel 4. diperoleh nilai rata-rata
rata posttest pada kelompok I maupun pretest pada kelas dengan pembelajaran
kelompok II mengalami peningkatan. menggunakan LKPD identifikasi jenis-jenis
Penggunaan LKPD dalam pembelajaran bambu (perlakuan I) dan LKPD konvensional
memiliki beberapa tujuan untuk membantu (perlakuan II) tidak berbeda nyata yaitu
proses pembelajara. Peserta didik dalam sebesar 0,625. Ini menunjukkan bahwa
akan lebih aktif dalam kegiatan peserta didik baik pada perlakuan I maupun
pembelajaran, membantu mengembangkan perlakuan II memiliki kemampuan dengan
konsep, menemukan dan mengembangkan pengetahuan awal yang sama. Sedangkan
keterampilan proses (Nurdin dan Adriantoni, untuk posttest kelompok I dengan perlakuan
2016). Penerapan LKPD jenis jambu I dan kelompok II dengan perlakuan 2
dirancangan berdasarkan hasil riset efektif berbeda nyata dengan perbedaan sebesar
memberikan perbedaan hasil belajar. Peserta 10. Sehingga dapat diketahui bahwa
didik dapat termotivasi untuk aktif dalam penerapan LKPD identifikasi jenis-jenis
pembelajaran materi klasifikasi tumbuhan bambu berpengaruh terhadap hasil belajar
karena melakukan pengamatan langsung peserta didik.

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 171


Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

Berdasarkan hasil hipotesis yang PENUTUP


diperoleh pada Tabel 4. diketahui bahwa
Simpulan
untuk pretest H0 diterima yang berarti
peserta didik pada kelompok I dan kelompok Berdasarkan hasil penelitian dapat
II memiliki kemampuan yang sama.Untuk disimpulkan bahwa penggunaan LKPD
mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai identifikasi jenis-jenis bambu berpengaruh
peserta didik pada penelitian ini dapat dilihat terhadap hasil belajar pesertta didik pada
dari nilai posttest menunjukkan H0 ditolak materi klasifikasi tumbuhan.
dan H1 diterima, berarti ada perbedaan nilai Saran
pada kelompok I dan kelompok II. Dari hasil
uji hipotesis nilai posttest pada taraf Berdasarkan hasil penelitian yang telah
signifikan 𝛼 = 0,05 dengan hasil thitung > dilakukan, disarankan bagi guru agar dapat
tTabelini dapat diketahui bahwa H1 diterima menerapkan LKPD berbasis lingkungan
yaitu penggunaan LKPD identifikasi jenis- sekitar agar pembelajaran tidak berpusat
jenis bambu pada materi klasifikasi pada buku teks dan dapat membimbing
tumbuhan berpengaruh terhadap hasil peserta didik menjadi lebih aktif dalam
belajar peserta didik. kegiatan pembelajaran
Hal ini dikarenakan nilai posttest DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan hasil belajar peserta didik
Aprilianti, & Neng., I. J. (2017). Penggunaan
setelah melakukan proses pembelajaran
Media Laboratorium Virtual untuk
pada materi Kalsifikasi Tumbuhan sehingga
Meningkatkan Keterampilan Proses
dapat diketahui hasil belajar peserta didik
Sains Siswa Pada Pokok Bahasan
dengan mengunakan lembar kerja peserta
Sistem Ekskresi.
didik (LKPD) identifikasi jenis-jenis bambu
https://repository.unpas.ac.id/29898/
dan LKPD konvensional dari buku teks
(diakses 17 Juli 2018).
penerbit. Aprilianti (2017) Kegiatan belajar
yang terdapat dalam LKPD konvensional Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran.
kebanyakan memindahkan jawaban dari Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
materi yang telah ada diawal halaman Islam.
sehingga peserta didik pasif dalam kegiatan Cahya. (2015). Peningkatan Hasil Belajar
pembelajaran dan selama proses dengan Menggunakan Lembar Kerja
pembelajaran tidak melatih peserta didik Siswa (LKS) berbasis Problem Based
untuk berpikir dan tidak dapat meningkatkan Learning (PBL) Pada Konsep Jamur di
rasa ingin tahu peserta didik untuk mencari Kelas X. Jurnal Penelitian Pendidikan
informasi-informasi baru yang berkaitan ISSN 1414-565 X e-ISSN 2541-4135.
dengan materi yang sedang dipelajari. Bandung: SMA Pasundan (diakses
Menurut Meini (2017), LKPD tanggal 25 November 2017).
konvensional merupakan LKPD yang dibuat
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran Cahyono, T. (2015). Statistik Uji Normalitas.
tanpa mengetahui karakteristik peserta didik Banyumas: Yasamas
secara khusus karena LKPD konvensional Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan
dibuat dengan pertimbangan kondisi peserta Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
didik secara umum.
Ekawati, Desy., Sutiyono & Kusriyanto.
(2013). Koleksi Jenis Bambu
Haurbentes. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peningkatan

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 172


Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(2): 166-173 (November 2019) e-ISSN 2598-9669

Produktivitas Hutan Badan Litbang terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa


Kehutanan, Kementerian Kehutanan : Pada Konsep Makanan dan Sistem
Bogor (diakses tanggal 25 November Pencernaan Di Sma Negeri 12 Banda
2017). Aceh. Jurnal EduBio Tropika, Volume 5,
Nomor 1, April 2017, hlm. 1-53 (diakses
Guntoro, T. (2015). Statistik Pendidikan
17 Juli 2018).
Teknik Korelasi Koefisien Kontingensi
Dan Teknik Korelasi Point Biserial. Nurdin, S., & Adriantoni. (2016). Kurikulum
https://www.academia.edu/19774718 dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
/Makalah_statistik_pendidikan(diakses pers.
23 Juli 2018) Permendikbud nomor 58 tahun 2014 tentang
Hartono, A,. & Sunarto. (2013). Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Rineka Cipta Bandung : Yrama Widya.
Isnaningsih & D. S. Bimo,. (2013). Penerapan Rosalia, R. (2017). Pengembangan LKS Materi
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Discovery Klasifikasi Tumbuhan Berdasarkan
Berorientasi Keterampilan Proses Sains Hasil Studi Identifikasi Jenis-Jenis
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa. Bambu Di Desa Harapan Makmur
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, JPII 2 Kabupaten Bengkulu Tengah Untuk
(2) (2013) 136-141. Semarang: Melatih Keterampilan Proses Peserta
Universitas Terbuka Semarang (diakses didik Kelas VII Smpn 1 Pondok Kubang.
tanggal 25 November 2017). Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Jannati, & Faiza, E. l. (2015). Pengaruh Soendari, T. (2010). Metode penelitian
Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) eksperimen. Http://file.upi.edu/
Berbasis Keterampilan Generik Sains direktori/fip/jur._pend._luar_biasa/19
terhadap Hasil Belajar Peserta didik 5602141980032-tjutju_
Biologi.http://repository.uinjkt.ac.id/d soendari/power_point_perkuliahan/ek
space/bitstream/123456789/28630/3/ sperimen/penelitian_eksperimen.ppt_
FAIZA-EL-JANNATI-FITK.pdf (diakses %5bcompatibility_mode%5d.pdf
tanggal 25 November 2017). (diakses tanggal 25 november 2017).
Machali, I. (2015). Statistik Itu Mudah: Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang
Menggunakan SPSS sebagai Alat Bantu Sistem Pendidikan Nasional.
Statistik. Yogyakarta: Lembaga Ladang
Winarsunu, Tulus. (2015). Statistik: Dalam
Kata. Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Meini, dkk. (2017). Pengaruh Pembelajaran Malang: UMM Press.
Berbasis LKPD Konstruktivistik

DOI: https://doi.org/10.33369/diklabio.3.2.166-173 173

Anda mungkin juga menyukai