Renstra Bappeda 2016-2021
Renstra Bappeda 2016-2021
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah memberi
rahmat serta karunia-Nya, atas tersusunnya Rencana Strategis (RENSTRA) Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-
2021.
Akhir kata, semoga kita semua dapat mewujudkan segala apa yang telah
direncanakan, sebagaimana apa yang telah dicita - citakan bersama, Amin.
i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Pendahuluan ..................................................................................................................... 1
1.2 Landassan Hukum ............................................................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................................................... 4
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................................................ 5
BAB 2. GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA ............................................................................. 6
2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda ...................................................................................... 6
2.2 Sumber Daya Bappeda ...................................................................................................... 23
2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda ................................................................................................ 25
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Bappeda ........................................................................................................... 26
BAB 3. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI BAPPEDA .................................................................................................. 30
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan Bappeda .......................................................................................... 31
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ....................................................................................... 32
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/ Lembaga dan
Renstra Propinsi ................................................................................................................ 33
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis ..................................................................................... 36
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .............................................................................................. 37
BAB 4. VISI MISI KEPALA DAERAH, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAPPEDA KABUPATEN BANYUWANGI ......................................................................... 40
4.1 Visi Misi Kepala Daerah ..................................................................................................... 40
4.2 Tujuan dan Sasaran Bappeda Kabupaten Banyuwangi ......................................................... 42
4.2 Strategi dan Kebijakan Bappeda Kabupaten Banyuwangi ..................................................... 43
BAB 5. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN PENDANAAN
BAPPEDA KABUPATEN BANYUWANGI ......................................................................... 45
5.1 Rencana Program Bappeda Kabupaten Banyuwangi ............................................................ 45
5.2 Kegiatan Bappeda Kabupaten Banyuwangi ......................................................................... 45
BAB 6. INDIKATOR KINERJA BAPPEDA
KABUPATEN BANYUWANGI .......................................................................................... 50
6.1 Penetapan Indikator Kinerja Sasaran .................................................................................. 50
6.2 Target Indikator Kinerja Sasaran 2016-2020 ....................................................................... 51
BAB 7. PENUTUP ...................................................................................................................... 53
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 54
ii
Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling
mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang
dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan
yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat,
disamping adanya globalisasi. Pola-pola lama dalam penyelenggaraaan pemerintahan
telah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh karenanya,
tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya direspon oleh Pemerintah
dengan melakukan perubahan yang terarah, pada terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan yang baik.
Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin dalam sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan perwujudan
kewajiban instansi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP).
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah yang dimaksudkan untuk
mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah, maka daerah mempunyai kewenangan
yang lebih luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari
pelaksanaan Undang-Undang tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah harus dapat
lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
dan pelayanan kepada masyarakat.
Pembangunan Kabupaten Banyuwangi selama lima tahun kedepan diarahkan
untuk mewujudkan visi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021 yaitu “Terwujudnya
masyarakat Banyuwangi yang semakin sejahtera, mandiri dan berakhlak mulia melalui
peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya manusia”, suatu pilihan yang
1
telah menjadi komitmen bersama, sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan
secara bersama-sama antara berbagai pemangku kepentingan.
2
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
14. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
16. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Jawa Timur 2005-2025;
17. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;
3
22. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2016-2021;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;
25. Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor : 188/ 177/ KEP/ 429.011/ 2016 tentang
Tim penyusunan rencana strategis perangkat daerah tahun 2016-2021, review
rencana kerja perangkat daerah tahun 2017, rencana kerja dan anggaran
perangkat daerah tahun anggaran 2017
4
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Banyuwangi 2016 – 2021 disusun menurut sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan
Tujuan dan Sistematika Penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD, berisi Tugas, Fungsi dan struktur
organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD dan
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD.
Bab III Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, berisi
Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih, Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra
Provinsi/Kabupaten/Kota, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu-Isu Strategis.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, berisi Visi
dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran SKPD serta Strategi dan Kebijakan
SKPD.
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan, berisi Rencana Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan yang menjadi kewenangan SKPD
Bab VI Indikator Kinerja SKPD, berisi Tujuan dan Sasaran, Indikator Kinerja
Sasaran, dan Cara Mengukur Indikator Kinerja SKPD.
Bab VII Penutup.
5
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2011 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Banyuwangi, BAPPEDA mempunyai tugas pokok penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan
pengembangan.
6
e. melaksanakan, fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan di bidang
penelitian, pengembangan dan perencanaan pembangunan daerah
f. memonitor, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan
daerah, penelitian dan pengembangan
g. memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran
dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;
h. menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan karier;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
j. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang
tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
7
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu:
8
a. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana sub bagian penyusunan program sesuai dengan
rencana kerja badan;
b. Menghimpun bahan dalam rangka perencanaan program, kegiatan
dan anggaran badan;
c. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan badan;
d. Mengkoordinasikan penyusunan Renstra dan Renja Badan;
e. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
f. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai
tugasnya; dan
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
9
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
10
l. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugasnya; dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
11
h. memberikan petunjuk, arahan dan mengkoordinasikan bawahan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
12
4.2. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM, mempunyai tugas:
a. menyusun rencana Sub Bidang Perindustrin, Perdagangan, Koperasi
dan UMKM sesuai dengan rencana kerja Badan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan
lingkup koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian, dan
perdagangan;
c. menyiapkan bahan inventarisasi permasalahan pembangunan lingkup
koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian, dan perdagangan;
d. menyiapkan bahan penyusunan analisa dan kajian kebijakan
pembangunan lingkup koperasi, usaha kecil menengah,
perindustrian, dan perdagangan;
e. menyiapkan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas
rencana program pembangunan lingkup koperasi, usaha kecil
menengah, perindustrian, dan perdagangan;
f. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian
pembangunan daerah lingkup koperasi, usaha kecil menengah,
perindustrian, dan perdagangan;
g. menyiapkan bahan untuk saran dan pertimbangan kepada pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya;
h. memberikan petunjuk, arahan dan mengkoordinasikan bawahan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugasnya; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
4.3. Kepala Sub Bidang Pariwisata dan Penanaman Modal, mempunyai
tugas:
a. menyusun rencana Sub Bidang Pariwisata dan Penanaman Modal
sesuai dengan rencana kerja Badan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan
lingkup pariwisata dan penanaman modal;
c. menyiapkan bahan inventarisasi permasalahan pembangunan lingkup
pariwisata dan penanaman modal;
13
c. menyiapkan bahan penyusunan analisa dan kajian kebijakan
pembangunan daerah lingkup pariwisata dan penanaman modal;
d. menyiapkan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas
rencana program pembangunan lingkup pariwisata dan penanaman
modal;
e. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian
pembangunan daerah lingkup pariwisata dan penanaman modal;
f. menyiapkan bahan untuk saran dan pertimbangan kepada pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya;
g. memberikan petunjuk, arahan dan mengkoordinasikan bawahan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
h. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugasnya; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
14
g. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
h. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
15
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan
lingkup perencanaan Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan
Pertanahan ;
d. menyiapkan bahan inventarisasi permasalahan pembangunan lingkup
perencanaan Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan Pertanahan
;
e. menyiapkan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
pensinergian rencana program pembangunan daerah lingkup
perencanaan Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan Pertanahan
;
f. menyiapkan bahan penyusunan kajian kebijakan perencanaan
Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan Pertanahan ;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan
perencanaan Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan Pertanahan
;
h. menyiapkan bahan inventarisasi permasalahan pembangunan urusan
perencanaan Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan Pertanahan
;
i. menyiapkan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
pensinergian rencana pembangunan daerah lingkup perencanaan
Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan Pertanahan ;
j. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
k. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
16
b. menyiapkan bahan penyusunan analisa dan kajian kebijakan meliputi
energi, kebersihan, pertamanan, limbah, kebencanaan dan
lingkungan hidup;
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan
lingkup sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
d. menyiapkan bahan inventarisasi permasalahan pembangunan lingkup
energi, sumberdaya mineral dan lingkungan hidup;
e. menyiapkan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
pensinergian rencana program pembangunan lingkup energi, sumber
daya mineral, lingkungan hidup;
f. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
g. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugasnya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
6. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan, memilii tugas :
a. menyusun rencana Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan
sesuai dengan rencana kerja Badan;
b. melakukan inventarisasi permasalahan di Bidang Kesejahteraan
Rakyat dan Pemerintahan serta merumuskan langkah-langkah
kebijakan pemecahan masalahnya;
c. menyusun kajian kebijakan dan policy brief pembangunan daerah di
Bidang kesejahteraan rakyat dan pemerintahan;
d. menyusun, mengoordinasikan dan memadukan rencana
pembangunan daerah di Bidang Kesejahteraan Rakyat dan
Pemerintahan;
e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pembangunan bidang kesejahteraan rakyat dan pemerintahan;
f. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya;
g. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
h. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
17
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
18
b. menyiapkan bahan penyusunan kajian dan policy brief lingkup sosial,
tenaga kerja, kebudayaan, transmigrasi dan upaya penanggulangan
kemiskinan.;
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan
lingkup sosial, tenaga kerja, kebudayaan, transmigrasi dan upaya
penanggulangan kemiskinan;
d. menyiapkan bahan inventarisasi permasalahan pembangunan lingkup
sosial, tenaga kerja, kebudayaan, transmigrasi dan upaya
penanggulangan kemiskinan;
e. menyiapkan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
pensinergian rencana program pembangunan lingkup sosial, tenaga
kerja, kebudayaan, transmigrasi dan upaya penanggulangan
kemiskinan;
f. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
g. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugasnya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
19
masyarakat dan desa, ketentraman, ketertiban dan perlindungan
masyarakat, kearsipan, pemerintahan umum dan aparatur;
e. menyiapkan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
pensinergian rencana program pembangunan lingkup administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan
desa, ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat,
kearsipan, pemerintahan umum dan aparatur;
f. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
g. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugasnya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
20
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
21
e. melaksanakan sosialisasi dan publikasi kegiatan penelitian dan
pengembangan Pemerintahan, Sosial Budaya dan Kemasyarakatan;
f. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
g. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
7.3. Kepala Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya alam
dan Teknologi mempunyai tugas:
a. menyusun rencana Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Alam dan Teknologi sesuai dengan rencana kerja
Badan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kajian dan policy brief Peneitian dan
Pengembangan sumber Daya alam dan Teknologi;
c. menyusun dan menyiapkan bahan penelitian dan pengembangan
sumber Daya Alam dan Teknologi;
d. mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengembangan Sumber Daya alam dan Teknologi;
e. melaksanakan sosialisasi dan publikasi kegiatan penelitian dan
pengembangan Sumber Daya Alam dan Teknologi;
f. mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
g. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
22
8. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas : melaksanakan sebagian
tugas badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
25
20
S3
15 S2
S1
10 SMA
SD
5
23
klasifikasi SMA/SMK berjumlah 10 orang dengan proporsi 21,74 persen dari seluruh
jumlah pegawai. Dan Klasifikasi SD berjumlah 2 orang dengan proporsi 4,35 persen
dari agregat jumlah pegawai.
Untuk mengetahui jumlah pegawai berdasarkan jenjang
kepangkatannya dan Golongannya, dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
IV C
10
IV B
8 IV A
III D
6 III C
III B
4 III A
II C
2
II B
II A
0
IB
24
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan
yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana satuan kerja perangkat daerah
menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun
merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik,
proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down.
25
h. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana
sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat.
26
yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana satuan kerja perangkat daerah
menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun
merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik,
proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down.
Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak
dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai
pelengkap atau formalitas dalam proses perencanaan. Kecilnya realisasi dari usulan
yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan yang
dapat tertampung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah selama ini,
memberikan indikasi terhadap kebenaran pernyataan di atas.
Untuk dapat mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis
perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi
masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memang
benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik lagi, bukan kegiatan-
kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama ini.
Kondisi tersebut di atas sangat erat kaitannya dengan keberadaan
institusi perencana dalam hal ini yang membantu Kepala Daerah dalam perencanaan
pembangunan daerah, sehingga semakin profesional dalam bidang tugasnya. Untuk itu
kualitas aparatur, sikap aparatur sangatlah menentukan dalam mewujudkan good
governance.
Dalam kurun waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan
pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda Kabupaten Banyuwangi diharapkan
responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan
tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas dengan mengedepankan
pendekatan perencanaan partisipatif diawali dengan meningkatkan kualitas
perencanaan teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM
perencanaan, memantapkan kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta
koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Untuk mewujudkan harapan
di atas serta dengan mengacu pada permasalahan-permasalahan internal maupun
ekternal yang ada pada institusi perencana dari tingkat pusat sampai di daerah,
beberapa tindak lanjut yang diharapkan antara lain sebagai berikut :
27
a. Meningkatkan kerjasama antar lembaga perencana baik pusat maupun daerah
serta penguatan peran dan kewenangan lembaga perencana, memantapkan
ketatalaksanaan dan meningkatkan kualitas aparatur perencana;
b. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan melalui perumusan strategi dan
arah kebijakan, prioritas dan fokus prioritas, kegiatan, serta rencana tindak yang
terukur dan jelas;
c. Mengembangkan sistem evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan rencana
pembangunan;
d. Pembangunan sistem dan peningkatan kualitas data/informasi perencanaan
pembangunan;
e. Peningkatan kompetensi SDM aparatur perencana di tingkat pusat dan daerah
melalui diklat, bimbingan teknis, focus group discussion, seminar kerjasama
dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi di pusat dan di daerah;
f. Peningkatan fasilitas dalam proses perencanaan pembangunan;
g. Perlu ditingkatkan koordinasi antara pusat dengan daerah, untuk menyusun dan
menerapkan kebijakan/program penanganan permasalahan lingkungan hidup,
sumber daya alam, kemiskinan (dan juga permasalahan lain) secara
komprehensif dan terpadu;
h. Peningkatan kemampuan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan
pembangunan nasional yang dapat menjawab tantangan global yang semakin
kompleks dengan perubahan yang sangat cepat;
i. Mengembangkan dan menerapkan manajemen kinerja, yang mengkaitkan kinerja
lembaga, unit kerja dan kinerja individu; Manajemen kinerja tersebut mencakup :
indikator kinerja lembaga, unit kerja dan individu/pegawai, pengukuran dan
evaluasi kinerjanya, serta penerapan penghargaan dan sanksi (reward dan
punishment) termasuk penerapan “remunerasi”/tunjangan kinerja secara
akuntabel.
j. Pengembangan manajemen SDM berbasis kompetensi dan sistem merit;
k. Perlu diperjelas arah kebijakan organisasi dalam penggunaan anggaran;
l. Perlu ditingkatkan suantitas sarana dan prasarana serta sistem pengelolaan aset;
m. Perlu dilengkapi ketatalaksanaan (prosedur kerja, SOP) untuk mendukung
kebutuhan organisasi;
28
n. Perlu dilakukan penatakelembagaan (struktur, tupoksi, indikator kinerja utama
kelembagaan, prosedur kerja dan sebagainya) agar dapat mendukung
peningkatan kinerja lembaga dan unit kerja;
o. Sosialisasi kepada para pejabat dan staf tentang upaya dan hasil penataan
kelembagaan tersebut di atas.
29
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi
berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2011 mempunyai tugas pokok
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan,
penelitian dan pengembangan. Eksistensi Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah memiliki
peran yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan sistem perencanaan
pembangunan yang diisyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu :
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergik, baik antar daerah,
antar ruang, antar fungsi, antar waktu maupun antara Pusat dan Daerah;
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara effesien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan;
30
Beberapa faktor yang berpengaruhi terhadap pelaksanaan peran institusi
perencana baik di tingkat pusat maupun didaerah. Keberadaan sumberdaya
yang meliputi : sumber daya manusia (SDM) maupun sistem perencanaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi :
a. Meningkatnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi perencanaan
pembangunan daerah;
b. Peningkatan kapasitas SDM baik melalui pendidikan formal maupun
diklat fungsional;
c. Tersedianya hasil-hasil kajian/penelitian yang mendukung penyusunan
perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah;
d. Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan program,
pengolahan data dan informasi berbasis web untuk pengolahan data.
31
p. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut
perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif
masyarakat.
32
Kementrian PPN/Bappenas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
sebagai lembaga perencanaan pembangunan nasional dituntut untuk
menghasilkan produk-produk yang berkualitas terutama produk berupa rencana
pembangunan nasional. Untuk itu, disusun visi dan misi Kementrian
PPN/Bappenas yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan
kegiatan utama dan kegiatan pendukung dan harus dikaitkan dengan RPJMN
2015-2019.
Kualitas rencana pembangunan tersebut dilihat dari :
1. Adanya tujuan, target dan sasaran yang jelas dan terukur;
2. Adanya integritas, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang,
antar waktu dan antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dan
daerah;
3. Adanya keterkaitan dan konsisten antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
4. Integrasi (keterkaitan) dan konsistensi antara pencapaian tujuan
pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) dengan tujuan pembangunan
yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsi pemerintahan baik
ditingkat pusat (Renstra/Renja Kementrian/Lembaga) maupun daerah
(RPJMD/RKPD/Renstra SKPD).
Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi, maka berarti Kementrian
PPN/Bappenas telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian target,
sasaran, visi dan misi RPJMN 2015-2019, dan selanjutnya mendukung
pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai amanat UUD 1945 yaitu
mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, oleh karena itu, visi
kementrian PPN/Bappenas 2015-2019 adalah : “Mewujudkan kementrian
PPN/Bappenas yang andal, kredibel dan proaktif untuk mendukung
pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara”
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata
dalam bentuk 3 (tiga) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian
PPN/Bappenas, adalah :
33
1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam
rangka :
a. Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi) dan mensinergikan
baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar fungsi
pemerintah, maupun antara pusat dengan daerah;
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana
pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang
berkualitas terhadap permasalahan pembangunan, sebagai
masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk
perumusan kebijakan pembangunan di berbagai bidang;
c. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas
Kementrian PPN/Bappenas.
34
dengan berbagai jaringan kegiatan dan bukan subordinasi dari lembaga daerah
dengan fungsi lain.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda propinsi Jawa
Timur harus difokuskan pada pencapaian tujuan dan cita-cita pembangunan
yang berbasis perencanaan pembangunan dengan mendasarkan diri pada hasil
penelitian/kajian lapangan yang sistematik dan komprehensif.
Maka visi Bappeda propinsi Jawa Timur harus diarahkan pada upaya
berkesinambungan pembangunan untuk mewujudkan perencanaan
pembangunan sebagai dasar perumusan dan implementasi kebijakan dalam
pengembangan dan pengelolaan sumberdaya daerah untuk meningkatkan
kemakmuran dengan berlandaskan akhlak mulia.
Dengan semangat itu, maka Bappeda Propinsi Jawa Timur untuk kurun
waktu 2014-2019 akan mewujudkan visi : “Mewujudkan Perencanaan
Pembangunan Daerah Yang Partisipatif, Profesional, Inovatif dan
Bertanggungjawab”. Rumusan visi tersebut didasarkan pada cita-cita dan
kehendak untuk mewujudkan kondisi ideal dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang diarahkan pada peningkatan kemakmuran
masyarakat dengan berlandaskan pada akhlak mulia.
Berkaitan dengan pelaksanaan visi tersebut perlu diperhatikan relevansi
dan keterkaitannya dengan upaya pencapaian misi Kepala Dfaerah Propinsi
Jawa Timur, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, yang terkait
atau sejalan dan perlu diaktualisasikan oleh Bappeda Propinsi Jawa Timur.
Untuk itu, Bappeda Propinsi Jawa Timur menetapkan misi 2014-2019 sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia;
2. Memantapkan penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah yang partisipatif dan inovatif;
3. Melakukan pendataan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta
pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah.
35
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi, Visi penataan ruang wilayah
Kabupaten Banyuwangi dirumuskan berdasarkan isu pengembangan wilayah
dan visi pembangunan wilayah yang tertuang dalam RPJP Kabupaten
Banyuwangi. Disamping itu, visi ini juga didasarkan atas azas penyusunan
rencana tata ruang wilayah dan tujuan penyelenggaraan penataan ruang
nasional. Azas penyusunan penataan ruang yaitu :
1. Keterpaduan;
2. Keserasian, keselarasan dan keseimbangan;
3. Keberlanjutan;
4. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
5. Keterbukaan;
6. Kebersamaan dan Kemitraan;
7. Perlindungan kepentingan umum;
8. Kepastian hukum dan keadilan,serta
9. Akuntabilitas.
Berdasarkan azas dan tujuan penataan ruang wilayah nasional serta isu
pengembangan wilayah dan visi yang telah ditetapkan dalam RPJP Kabupaten
36
Banyuwangi, maka disusunlah tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten
Banyuwangi, yaitu :
“Mewujudkan ruang kabupaten berbasis pertanian bersinergi
dengan pengembangan perikanan, pariwisata, industri,
perdagangan dan jasa yang berdaya saing dan berkelanjutan”
37
d. Kurang meratanya kemampuan analisis SDM perencana, belum
optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi informasi,
komunikasi dan penelitian.
38
Misalnya beberapa kasus konflik antar daerah dalam melakukan
eksplorasi dan pengelolaan sumberdaya alam, merenggangkan
hubungan antar kelompok karena masalah-masalah geografis wilayah
sehingga menimbulkan berbagai konsekuensi, seperti ketidaknyamanan
yang dirasakan oleh masyarakat. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
implementasi otonomi daerah belum sepenuhnya disikapi sebagai
peluang untuk melakukan sinergi dan meningkatkan keberdayaan
masyarakat dalam arti luas, tetapi cenderung lebih dimaknai sebagai
upaya menyejahterakan masyarakat daerahnya sendiri. Dalam konteks
ini, pelaksanaan pemberdayaan masyarakat didasari dengan
pemahaman yang tidak tepat, sehingga menimbulkan dampak yang
menghambat upaya mensinergikan program-program pembangunan
antar daerah.
d. Globalisasi
Disamping persoalan lingkungan eksternal nasional di atas, globalisasi
yang merupakan faktor lingkungan eksternal/internasional diyakini
semakin berpengaruh dalam proses pembangunan Indonesia, seperti
arus pandangan dan nilai-nilai (values) demokrasi dan kemajuan
teknologi informasi (TI). Globalisasi menegaskan adanya hubungan
timbal balik antara perkembangan suatu wilayah dengan kecenderungan
global. Gelombang kecepatan teknologi informasi telah menghantarkan
perubahan-perubahan yang sangat cepat. Perkembangan TI telah
menempatkan informasi menjadi industri tersendiri. Nilai informasi yang
begitu penting dan strategis tersebut dapat mempengaruhi kebijakan
suatu negara dalam mengimplementasikan kebijakan dan
mempersiapkan SDM agar memiliki kualifikasi dan kompetensi yang
dibutuhkan. Karena pada dasarnya apabila adopsi inovasi tidak
dilakukan dengan meningkatkan kemampuan mengelolanya, bukan tidak
mungkin TI dapat menjadi faktor delegitimasi terhadap birokrasi suatu
negara.
39
40
Tujuan merupakan target-target yang bersifat kuantitatif dari suatu organisasi,
dimana pencapaian target-target tersebut merupakan ukuran dari keberhasilan kinerja
faktor-faktor penentu keberhasilan suatu organisasi. Oleh karena itu, tujuan
merupakan bagian integral dari proses manajemen strategi yang didalamnya
mengandung usaha untuk melaksanakan keinginan.
41
Tabel 4.1.
Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Misi Bupati
SASARAN
NO MISI BUPATI TUJUAN SKPD
STRATEGIS BUPATI
1. Mewujudkan tata Meningkatnya Mewujudkan
pemerintahan yang baik akuntabilitas instansi perencanaan
dan bersih (good and pemerintah dan pembangunan daerah
clean governance) serta kaulitas layanan publik yang tepat dan akurat
layanan publik yang
berkualitas berbasis
teknologi informasi
Meningkatkan
ketersediaan informasi
perencanaan
pembangunan sektoral
yang berkualitas
Tabel 4.2.
Sasaran yang ditempuh untuk mencapai tujuan
NO TUJUAN SASARAN
1. Mewujudkan perencanaan Terpenuhinya ketepatan dan
pembangunan daerah yang keakuratan perencanaan
tepat dan akurat pembangunan daerah
Terpenuhinya kualitas
pelaksanaan perencanaan
42
2. Meningkatkan ketersediaan Terpenuhinya persentase policy
informasi perencanaan brief bidang perencanaan
pembangunan sektoral yang pembangunan yang
berkualitas dimanfaatkan bupati dalam
perumusan kebijakan
Terpenuhinya persentase policy
brief bidang penelitian dan
pengembangan yang
dimanfaatkan bupati dalam
perumusan kebijakan
Tabel 4.3.
Strategi yang ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan dan
sasaran melalui Kebijakan
NO STRATEGI KEBIJAKAN
1. Mendorong peningkatan Meningkatkan koordinasi,
integrasi dan sikronisasi dalam integrasi, sinkronisasi, sinergitas
menyusun perencanaan dan implemetasi mekanisme
pembangunan daerah sesuai regulasi dalam menyusun
perencanaan pembangunan
daerah
2. Mendorong implementasi Meningkatkan sinkronisasi dalam
teknologi informasi dalam pelaksanaan program/kegiatan.
43
pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah
3. Meningkatkan penyediaan dan Peningkatan kualitas data
pemutakhiran data & informasi perencanaan pembangunan
perencanaan pembangunan sarana dan prasarana wilayah
sarana dan prasarana wilayah dan lingkungan hidup
dan lingkungan hidup yang tepat
dan akurat
4. Meningkatkan penyediaan dan Peningkatan kualitas data
pemutakhiran data dan perencanaan pembangunan
informasi perencanaan ekonomi
pembangunan ekonomi yang
tepat dan akurat
5. Meningkatkan penyediaan dan Peningkatan kualitas data
pemutakhiran data dan perencanaan pembangunan
informasi perencanaan kesra dan pemerintahan
pembangunan kesra dan
pemerintahan yang tepat dan
akurat
6. Meningkatkan penyediaan dan Peningkatan kualitas data hasil
pemutakhiran data hasil penelitian dan pengembangan
penelitian dan pengembangan
44
Dalam rangka untuk mewujudkan tujuan dan sasaran srtategis yang
telah ditetapkan diatas, perlu disusun program dan kegiatan indikatif sesuai
tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Banyuwangi antara lain :
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Program Pengendalian dan evalusi Pembangunan Daerah ;
3. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
4. Program Perencanaan Pembangunan Kesra dan Pemerintahan;
5. Program Perencanaan Pembangunan Sarana Prasarana Wilayah dan
Lingkungan Hidup;
6. Program Peningkatan Manajemen dan Pelayanan Administrasi;
7. Program Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah.
45
k. Penyusunan Rancangan RPJMD;
2. Program Pengendalian dan evalusi Pembangunan Daerah;
a. Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Perencanaan;
b. Pengendalian Koordinasi Program Strategis;
c. Pengembangan dan Updating Sistem Informasi Monitoring dan
Evaluasi Pembangunan Daerah;
d. Pengolahan, Analisis, Monitoring dan Evaluasi Data Pembangunan
Daerah;
e. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan DBHCT dan Tugas
Pembantuan;
f. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan APBN;
3. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
a. Penyusunan Dokumen Rencana Program Pembangunan
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM;
b. Penyusunan Dokumen Rencana Program Pembangunan Pertanian;
c. Penyusunan Dokumen Rencana Program Pembangunan Pariwisata
dan Penanaman Modal;
d. Inventarisasi permasalahan, isu strategis dan strategi progam
pengembangan perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM;
e. Inventarisasi permasalahan, isu stategis dan strategi progam
pengembangan pertanian;
f. Inventarisasi permasalahan, isu strategis dan strategi program
pengembangan pariwisata dan penanaman modal
g. Penyusunan analisa dan kajian pembangunan perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UMKM;
h. Penyusunan analisa dan kajian pembangunan pertanian;
i. Penyusunan analisa dan kajian pembangunan pariwisata dan
penanaman modal;
j. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi rencana program
pembangunan perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM;
K. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi rencana program
pembangunan pertanian;
46
l. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi rencana program
pembangunan pariwisata dan penanaman modal;
m. Pengembangan database dan informasi penunjang perencanaan
pembangunan perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM;
n. Pengembangan database dan informasi penunjang perencanaan
pembangunan pertanian;
o. Pengembangan database dan informasi penunjang perencanaan
pembangunan pariwisata dan penanaman modal;
p. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM;
q. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
pertanian;
r. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
pariwisata dan penanaman modal;
4. Program Penelitian dan Pengembangan;
a. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. Inventarisasi data dan dokumen hasil litbang;
c. Fasilitasi penyusunan kajian kebijakan pembangunan ;
d. Penyebarluasan informasi hasil kelitbangan;
e. Penelitiqan dan pengambangan ekonomi dan pembangunan;
f. Penelitian dan pengambangan pemerintahan, sosial budaya dan
kemasyarakatan;
g. Penelitian dan pengembangan SDA dan teknologi;
h. Penelitian dan pengembangan revitalisasi pertanian
i. Pengembangan agro industri dan agro bisnis
5. Program Perencanaan Pembangunan Kesra dan Pemerintahan :
a. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang Pendidikan;
b. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang Kesehatan;
c. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
d. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
47
e. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang
Kepemudaan dan Olahraga;
f. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang Sosial;
g. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang Tenaga
Kerja;
h. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang
Kebudayaan;
i. Penyusunan Analisa dan Kajian Pembangunan Bidang
Transmigrasi;
j. Penyusunan Analisa dan Kajian Penanggulangan Kemiskinan;
k. Penyusunan Analisa dan Kajian Pengurangan Disparitas antar
Kecamatan;
l. Penyusunan Analisa dan Kajian Upaya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik;
m. Penyusunan Analisa dan Kajian Percepatan Pencapaian Target
SDGs;
n. Penyusunan Analisa dan Kajian Pengembangan Sumber Daya
Aparatur;
o. Penyusunan Analisa dan Kajian Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa;
p. Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Kesra dan
Pemerintahan;
q. Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Kesra dan
Pemerintahan;
r. Fasilitasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK);
s. Fasilitasi Penyelenggara Kabupaten Sehat;
t. Fasilitasi Penyelenggara Kabupaten Layak Anak;
u. Fasilitasi Pengarus Utamaan Gender;
v. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kesra dan Pemerintahan;
48
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Bidang
Keciptakaryaan;
b. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Bidang
Kebinamargaan;
c. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Bidang Sumber
Daya Alam;
d. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Bidang
Lingkungan Hidup;
e. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Bidang Tata
Ruang;
f. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengembangan Sarana
Prasarana Perkotaan;
g. Penyusunan Kebijakann Tentang Rencana Tata Ruang;
h. Revisi dan Review Rencana Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi;
i. Penyusun Sistem Informasi Tata Ruang;
j. Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
k. Survey dan Pemetaan;
l. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Pekerjaan Umum;
m. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Tata Ruang;
n. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
o. Pemberdayaan Petani Pemakai Air Kabupaten Banyuwangi;
49
Bappeda Kabupaten Banyuwangi menetapkan beberapa indikator
kinerja dalam mewujudkan sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun
kedepan, yakni tahun 2016 sampai dengan 2020. Adapun sasaran beserta
indikator kinerja sasaran tersebut adalah :
1. Terpenuhinya ketepatan dan keakuratan perencanaan pembangunan
daerah, dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut : Persentase
terpenuhinya aspek kualitas dalam dokumen perencanaan;
2. Terpenuhinya kualitas pelaksanaan perencanaan, dengan indikator
sasaran sebagai berikut : Persentase capaian kinerja SKPD;
50
Dengan memperhatikan kondisi dan potensi yang ada, Bappeda
Kabupaten Banyuwangi menetapkan target indikator kinerja sebagai berikut :
1. Terpenuhinya ketepatan dan keakuratan perencanaan pembangunan
daerah, dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut:
Persentase terpenuhinya aspek kualitas dalam dokumen perencanaan
:
Tahun 2016 : 80 %
Tahun 2017 : 8%
Tahun 2018 : 80 %
Tahun 2019 : 90 %
Tahun 2020 : 90 %
2. Terpenuhinya kualitas pelaksanaan perencanaan dengan indikator
kinerja sebagai berikut :
Persentase capaian kinerja SKPD :
Tahun 2016 : 90 %
Tahun 2017 : 90 %
Tahun 2018 : 90 %
Tahun 2019 : 90 %
Tahun 2020 : 90 %
3. Terpenuhinya persentase policy brief bidang perencanaan
pembangunan yang dimanfaatkan bupati dalam perumusan
kebijakan, dengan indikator kinerja sasaran dan target indikator
kinerja :
Persentase policy brief bidang perencanaan pembangunan yang
dimanfaatkan bupati dalam perumusan kebijakan :
Tahun 2016 : 80 %
Tahun 2017 : 80 %
Tahun 2018 : 80 %
Tahun 2019 : 80 %
Tahun 2020 : 80 %
51
4. Terpenuhinya persentase policy brief bidang penelitian dan
pengembangan yang dimanfaatkan bupati dalam perumusan
kebijakan, dengan indikator kinerja sasaran dan target indikator
kinerja :
Persentase policy brief bidang penelitian dan pengembangan yang
dimanfaatkan bupati dalam perumusan kebijakan :
Tahun 2016 : 80 %
Tahun 2017 : 80 %
Tahun 2018 : 80 %
Tahun 2019 : 80 %
Tahun 2020 : 80 %
52
Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021
berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur
BAPPEDA dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders
yang ada. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran
BAPPEDA yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021.
53