Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu

masalah kesehatan utama di negara maju maupun berkembang.penyakit

ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia dengan diperkirakan

akan terus meningkat hingga mencapai 23,3 juta pada tahun 2030 (

Yancy,2013;Depkes,2014)

Gagal jantung sering disebut dengan gagal jantung kongestif

adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa kan darah yang

adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.

Istilah gagal jantung kongestif sering digunakan kalau terjadi gagal jantung

Sisi kiri dan kanan (Menurut Kasron,S.KP,Ns, 2012). Kegagalan jantung

kongestif adalah suatu kegagalan pemompaan (dimana cardiac output

tidak mencukupi kebutuhan metabolik tubuh), hal ini mungkin terjadi

sebagai akibat akhir dari gangguan jantung pembuluh darah atau

kapasitas oksigen yang terbawa dalam darah yang mengakibatkan

jantung tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen pada berbagai organ

(Menurut Ni Luh Gede Yamin,1993 dalam Arif Muttaqin, 2009).

Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi di mana

jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi


2

kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat

(Ns.Wajan Juni Udjianti,S.Kep.,ETN, 2011).

Tanda dan gejala yang muncul pada pasien CHF antara lain

dyspnea,fatigue dan gelisah. Dyspnea merupakan gejala yang paling

sering dirasakan oleh penderita CHF. CHF mengakibatkan kegagalan

fungsi pulmonal sehingga terjadi penimbunan cairan di alveoli. Hal ini

menyebabkan jantung tidak dapat berfungsi dengan maksimal dalam

memompa darah. Dampak lain yang muncul adalah perubahan yang

terjadi pada otot-otot respiratori. Hal - hal tersebut mengakibatkan suplai

oksigen ke seluruh tubuh terganggu sehingga terjadi dyspnea ( Johnson

2008 ; Wendy 2010 )

Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu masalah kesehatan

utama di Negara maju maupun berkembang. Di dunia, 17,5 juta jiwa

(31%) dari 58 juta angka kematian disebabkan penyakit jantung (Novita

Nirmalasari,2017).

Data riset kesehatan dasar (Riskesdes) (2013) prevalensi penyakit

CHF di Indonesia mencapai 0,13% dan yang terdiagnosis dokter sebesar

0,3% dari total penduduk berusia 18 Tahun ke atas.

Berdasarakan data rekam medis di Rumah Sakit Umum Depati

Hamzah Pangkalpinang,bahwa penderita CHF pada tahun 2016

berjumlah 130 orang,dengan jumlah penderita laki-laki 75 orang dan 55

orang perempuan,di tahun 2017 penderita CHF sebanyak 174 orang

dengan jumlah penderita laki-laki 87 orang dan 87 orang


3

perempuan,sedangkan di tahun 2018 jumlah penderita CHF berjumlah 92

orang dengan jumah penderita laki-laki 56 orang dan perempuan 36

orang

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien tersebut antara

lain memonitor tanda-tanda vital dengan menggunakan bed side monitor,

memberikan O2, memberikan posisi semi fowler, nasal canul 4 liter/menit

mengajarkan teknik relaksasi nafas panjang, memonitor balance cairan,

melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian terapi pengobatan

CHF.Oleh sebab itu penanganan penyakit CHF harus tepat dan cepat

untuk menentukan kualitas hidup pasien.

Oleh karena itu penulis tertarik mengambil kasus “Bagaimana

Asuhan Keperawatan Kritis Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive

Heart Failure (CHF)” di ruang Intensive Care Unit (ICU)Rumah Sakit

Umum Depati Hamzah Pangkalpinang ?

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan keperawatan kritis pada sistem

kardiovaskuler Congestive Heart Failure dengan metode proses

keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi.

2. Tujuan Khusus.

a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan kritis dengan

gangguan sistem kardiovaskuler Congestive Heart Failure.


4

b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan kritis dengan

gangguan sistem kardiovaskuler Congestive Heart Failure.

c. Mampu membuat rencana keperawatan kritis dengan

gangguan sistem kardiovaskuler Congestive Heart Failure sesuai

dengan yang telah direncanakan.

d. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan kritis dengan

gangguan sistem kardiovaskuler Congestive Heart Failure.

e. Mampu melakukan dekomentasi tidakan keperawatan kritis dengan

gangguan sistem kardiovaskuler Congestive Heart Failure.

C. Manfaat Penulisan

1. Poltekkes Kemenkes Pangkal Pinang

Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa/i dalam melaksanakan

asuhan Keperawatan kritis dengan gangguan sistem kardiovaskuler

Congestive Heart Failure.

2. RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang

Diharapkan menjadi acuan bagi Rumah Sakit Umum Depati

Hamzah Pangkalpinang dalam menerapkan asuhan keperawatan

kritis dengan gangguan sistem kardiovaskuler Congestive Heart

Failure sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah

Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang.

3. Penulis

Memperoleh pengalaman dan meningkatkan pengetahuan serta

keterampilan dalam melaksanakan asuhan keperawatan kritis


5

dengan gangguan sistem kardiovaskuler Congestive Heart Failure

sesuai dengan ilmu yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai