Anda di halaman 1dari 17

KARBOHIDRAT ATAU

HIDRAT ARANG

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nama karbohidrat dikemukakan pertama kali oleh para ahli kimia
prancis. Nama tersebut diberi untuk golongan senyawa-senyawa organik
yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen; dalam senyawa-
senyawa ini, dua unsur terakhir mempunyai perbandingan 2:1, seperti
perbandingan hidrogen dan oksigen pada air. Mereka menganggap senyawa-
senyawa ini merupadan hidrat dari karbon (hydrate de carbone) yang
mempunyai rumus perbandingan Cn(H2O)m; m=n atau kelipatan urutan
bilangan bulat seterusnya, misalnya glukosa adalah C 6H12O6. Akhirnya pada
tahun 1880-an disadari bahwa anggapan “hidrat dari karbon” merupakan
anggapan yang keliru, dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi
aldehida atau polihidroksi keton atau turunan dari keduanya. Meskipun,
nama karbohidrat tidak menggambarkan nama yang tepat, nama ini sampai
sekarang masih banyak digunakan. Skarida atau zat gula adalah nama yang
sering dipakai sebagai pengganti nama karbohidrat
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih
banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama
pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah
miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat
dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan
makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan
sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul
organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai
pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di
dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi
CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan
yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari
seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda – tanda dari kehidupan tidak akan
dijumpai
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap
harinya. Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus,
kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah.
Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk
mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh harus
mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak
dan protein sebagai sumber energi.

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1) Memahami klasifikasi karbohidrat
2) Memahami metabolisme karbohidrat
3) Memahami fungsi karbohidrat
4) Memahami kebutuhan karbohidrat untuk berbagai kelompok umur
5) Memahami sumber – sumber karbohidrat
6) Memahami dampak kekurangan atau kelebihan karbohidrat pada
manusia
7) Memahami peranan serat bagi kesehatan

C. PERMASALAHAN
1) Apa saja klasifikasi karbohidrat?
2) Bagaimana proses metabolisme karbohidrat?
3) Fungsi apa saja yang dimiliki oleh karbohidrat?
4) Apakah manfaat dari karbohidrat?
5) Dari manakah sumber karbohidrat?
6) Dampak apa yang ditimbulkan dari kelebihan atau kekurangan
karbohidrat pada manusia?
7) Apa saja peranan serat bagi kesehatan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. KLASIFIKASI

Molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan dalam
bentuk kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan
menjadi 3 ( tiga ) jenis, yaitu : Monosakarida, Disakarida dan Polisakarida.

1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
menjadi karbohidrat yang lain. Monosakarida di klasifikasikan menjadi 6 jenis, yaitu:
Diosa (C2H4O2), Triosa (C3H6O3), Tetrosa (C4H8O4), Pentosa (C5H10O5),
Heksosa (C6H12O6), dan Heptosa (C7H14O7) . Namun sebagian besar
monosakarida yang dikenal dalam kehidupan sehari – hari adalah dari kelompok
Heksosa dan Pentosa.

a. Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil
utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Glukosa merupakan komponen utama
gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.Glukosa dapat terbentuk dari
hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa.
Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya
langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat
pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai gula
pereduksi.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa, monosakarida
yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini,
tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu
gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang
lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
b. Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat
bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu
gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika
dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa,
galaktosa juga merupakan gula pereduksi. Glukosa dan galaktosa bereaksi positif
terhadap Larutan fehling, yaitu dengan menghasilkan endapan merah bata dari
Cu2O.

c. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar
bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam.
Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan
sangat mudah larut dalam air. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam
madu dan buah-buahan bersama glukosa. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk
monosakarida atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul
disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.

d. Manosa
Manosa adalah gula aldehida yang dihasilkan dari oksidasi manitol dan
memiliki sifat-sifat umum yang serupa dengan glukosa. Manosa, jarang terdapat di
dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang
mereka olah untuk membuat roti.

e. Ribosa
Ribosa adalah gula pentosa yang ditemukan dalam semua sel tumbuhan dan
hewan dalam bentuk furanosa. Ribosa merupakan komponen RNA yang digunakan
untuk transkripsi genetika. Selain itu Ribosa juga berhubungan erat dengan
deoksiribosa, yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga merupakan
komponen dari ATP, NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting bagi
metabolisme.

f. Xilosa
Xilosa suatu gula pentosa, yaitu monosakarida dengan lima atom karbon dan
memiliki gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan menguraikan jerami atau serat
nabati lainnya dengan cara memasaknya dengan asam sulfat encer. Xilosa
berbentuk serbuk hablur tanpa warna yang digunakan dalam penyamakan dan
pewarnaan dan dapat juga digunakan sebagai bahan pemanis untuk penderita
kencing manis (diabetes mellitus).

g. Arabinosa
Arabinosa disebut juga gula pektin atau pektinosa. Arabinosa bersumber dari
Getah Arab , Plum, dan Getah Ceri , namun tidak memiliki fungsi Fisiologis.
Arabinosa berupa kristal putih yang larut dalam air dan gliserol namun tidak larut
dalam alkohol dan eter. Arabinosa digunakan dalam obat-obatan dan medium
pembiakan bakteri. Arabisa dalam reaksi Orsinol - HCl memberi warna : Violet , Biru
, dan Merah , dengan memberi Floroglusional- HCl.

2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida,
yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1
suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol
disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida
yang banyak terdapat di alam.

a. Maltosa
Maltosa atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit
glukosa bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Para
isomaltose isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui ikatan
α(1→6). Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai
glukosa. Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati. Hal ini
ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga dihasilkan ketika
glukosa terbakar. Maltosa dapat dipecah menjadi dua molekul glukosa dengan
hidrolisis. Dalam organisme hidup, enzim maltosa dapat mencapai ini dengan sangat
cepat. Di laboratorium pemanasan dengan asam yang kuat untuk beberapa menit
akan mendapatkan hasil yang sama. Maltosa memiliki rasa yang manis, sekitar
setengahnya glukosa dan sekirat seperenam manisnya fruktosa.
b. Sukrosa
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-
monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul
C12H22O11. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh
tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan. Sukrosa terdapat dalam gula
tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir.
Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,2 –α. Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-
D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam
monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk
berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.

c. Laktosa
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah
menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam
kandungan susu, baik pada air susu ibu maupun susu sapi dan merupakan 2-8
persen bobot susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11.

3. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida structural.
Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan
akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida
struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan
organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer
gula dan posisi ikatan glikosidiknya.

a. Polisakarida Simpanan
 Pati
Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-monomer
glukosa penyusunnya dihubungka dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang
paling sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan
bentuk pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer
bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik percabangan.

 Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur
glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan.
Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot.
Glikogen dalam sel akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula
dalam tubuh. Hanya saja, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak
dapat diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama.

 Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas
poli-D-hlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa
memiliki cabang alfa 1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan
oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi
secara kimia menghasilkan dekstran sintetis.

b. Polisakarida Struktural

 Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan.
Selulosa adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100
miliar ton per tahun. Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu
monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta.

A. Kitin
Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga,
laba-laba, krustase. Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang
mengandung nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras
ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel
cendawan. Kitin telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan
fleksibel dan akan terurai setelah luka atau sayatan sembuh.
B. METABOLISME KARBOHIDRAT
1. Glikogen
Glikogen adalah molekul polisakarida yang tersimpan dalam sel-sel
hewan bersama dengan air dan digunakan sebagai sumber energi. Ketika
pecah di dalam tubuh, glikogen diubah menjadi glukosa, sumber energi yang
penting bagi hewan. Banyak penelitian telah dilakukan pada glikogen dan
perannya dalam tubuh ,sejak itu glikogen diakui sebagai bagian penting dari
sistem penyimpanan energi tubuh. \
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa dioksidasi
menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses
metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan
berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme.
Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang
dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate
atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH
2. GLUKONEOGENESIS

Glukoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa


yang bukan karbohidrat Glukoneogenesis penting sekali untuk menyediakan
glukosa, apabila didalam diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Syaraf,
medulla dari ginjal, testes, jaringan embriyo dan eritrosit memerlukan glukosa
sebagai sumber utama penghasil energi. Glukosa diperlukan oleh jaringan
adiposa untuk menjaga senyawa antara siklus asam sitrat. Didalam mammae,
glukosa diperlukan untuk membuat laktosa. Didalam otot, glukosa merupakan
satu-satunya bahan untuk membentuk energi dalam keadaan anaerobik.
Untuk membersihkan darah dari asam laktat yang selalu dibuat oleh sel darah
merah dan otot, dan juga gliserol yang dilepas jaringan lemak, diperlukan
suatu proses atau jalur yang bisa memanfaatkannya. Pada hewan memamah
biak, asam propionat merupakan bahan utama untuk glukoneogenesis. Jalur
yang dipakai dalam glukoneogenesis adalah modifikasi dan adaptasi dari jalur
Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat.

C. FUNGSI DARI KARBOHIDRAT


Karbohidrat dalam makanan sangat penting bagi bagi kehidupan manusia
karena mempunKarbohidrat dalam makanan sangat penting bagi bagi
kehidupan manusia karena mempunyai beberapa fungsi yaitu,

1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi
dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4
kalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam
hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.

2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan


Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida.
Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling
manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan
fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai
zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama
akan digunakan sebagai zat pembangun.

4. Pengatur Metabolisme Lemak


Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna,
sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan
asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan
ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini
menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.

5. Membantu Pengeluaran Feses


Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik
usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur
peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid,
penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan
jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam
susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna,
sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

6. Pembentuk Makhluk Hidup


Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding
sel merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi
sebagai pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa
yang merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat
ditemukan di bagian-bagian terluar pada serangga.

D. KEBUTUHAN
Tubuh memerlukan karbohidrat sebagai sumber energy bagi tubuh untuk
keperluan keperluan seperti: untuk memerlukan energy basal,untuk aktivitas
tubuh, untuk keperluan khusus
Kebutuhan energi basal
Energi basal adalah jumlah energi yang diperlukan dalam keadaan
istirahat, berbaring tetapi tidak tidur. Berdasarkan angka kecukupan
gizi tiap orang membutuhkan energi berbeda – beda berdasarkan
golongan umur, berat badan, dan tinggibadan
Gol. umur Berat badan Tinggi badan Energy
( kg) (cm) (Kkal)
0 – 6 bln 5.5 60 560
7 – 12 bln 8.5 70 800
1 – 3 thn 12 90 1250
4 – 6 thn 18 110 1750
7 – 9 thn 24 120 1900

Gol. Umur Berat badan Tinggi Energy


Laki - laki ( kg) badan (cm) (Kkal)
10 – 12 thn 30 135 2000
13 – 15 thn 45 150 2400
16 – 19 thn 56 160 2500
20 - 59 62 165 R 2800
S 3000
B 3600
60 thn + 62 165 2200

Gol. Umur Berat badan Tinggi Energy


wanita ( kg) badan (cm) (Kkal)
10 – 12 thn 35 140 1900
13 – 15 thn 46 153 2100
16 – 19 thn 50 154 2000
20 – 59 54 156 R 2050
S 2250
B 2600
hamil + 285
menyusui 0 – 6 bln +700
7 – 12 bln + 500
60 thn + 54 156 1850

E. SUMBER – SUMBER
1. Karbohidrat yang dapat dicerna
Karbohidrat yang dapat dicerna, contohnya adalah amylum yaitu pati dan
tepung padi-padian dan umbi-umbian. Glikogen adalah karbohidrat
kompleks yang terdapat pada hewan yaitu pada bagian daging dan hati.

2. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna


Contohnya adalah fiber atau yang terdapat pada buah-buahan, sayur-
sayuran, kacang-kacangan dan selaput ari pada bulir-bulir padi. Walaupun
tidak dapat dicerna, serat makanan basih berguna bagi tubuh karena
dapat mengenyangkan, memperlancar buang air besar, menghambat
penyerapan kolesterol dan glukosa pada makanan. Oleh karenanya serat
banyak digunakan untuk mengobati penyakit tertentu. Salah satunya
adalah untuk menurunkan kadar gula dan kolesterol darah yang tinggi.
Oleh karena itu, makanan yang mengandung serat banyak dikonsumsi
oleh orang yang sedang menjalankan diet (penurunan berat badan),
susah buang air besar, hiperkolesterolemia dan diabetes mellitus.
Makanan yang mengandung karbohidrat setelah melewati hati akan
berubah menjadi bentuk glukosa. Kemudian akan dialirkan ke seluruh
tubuh melalui aliran darah. Glukosa biasa disebut juga gula darah. Jadi
sesudah kita mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat,
kadar glukosa atau gula merah dalam tubuh kita akan naik.

F. DAMPAK
1. Kekurangan.
a. Marasmus
Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung
karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang
sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun) disebut juga penyakit
marasmus.
Ciri-ciri penyakit marasmus :
Selalu merasa kelaparan, Anak sering menangis, Tubuh menjadi sangat kurus,
biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar, Kulit menjadi keriput,
Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil,
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila
tidak ditangani secara serius
Penyakit marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi
terhambat, perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup
kemungkinan akan berdampak pada perkembangan psikologisnya
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila
tidak ditangani secara serius. Penyakit kekurangan karbohidrat marasmus ini
akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan
kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan
berdampak pada perkembangan psikologisnya.
Kasus gizi buruk yang muncul di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang selama
ini dikenal sebagai lumbung beras menunjukkan bahwa ketahanan pangan
regional tidak menjamin ketahanan pangan rumah tangga. Di Nusa Tenggara
Barat, anak balita menderita gizi buruk atau bahkan busung lapar mencapai 10
persen dari total anak balita, atau sekitar 49.000 anak balita.
Secar nasional, kasus busung lapar yang menyerang anak-anak di bawah
usia lima tahun mencapai angka 8 persen. Sesuai dengan proyeksi penduduk
Indonesia yang disusun BPS, tahun 2005 jumlah anak usia 0-4 tahu di Indonesia
mencapai 20,87 juta. Itu berarti saat ini ada sekitar 1,67 juta anak balita yang
menderita busung lapar.

b. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)


Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena
defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak
seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan
dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara
menyeluruh.
Bahan makanan pokok beras di Indonesia memberikan andil 70-80% dari
total sehari-hari kebutuhan kalori. Kekurangan karbohidrat (kekurangan konsumsi
)per&&) meningkatkan kebutuhan protein, akibatnya kekurangan kalori sekaligus
kekurangan protein.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita),
terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan
kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti
orang tua, kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit
yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon
terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak
subkutan di antara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara
lain, anak aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan,
kusam tidak hitam mengkilap seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah
dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang
momperkuat diagnosa, kwashiorkor.
Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat gejala berupa udema kela
paran, karona udema tampak menonjol pada bagian Uonar penderita.

c. Hipoglikemia
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar
glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).
Hipoglikemi adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang abnormal
rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl.
Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia:
a. Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang
b. Diet slimming, anorexia nervosa
c. Muntah, gastroparesis
d. Menyusui
e. Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot
f. Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu
yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga
menyebabkan stupor.

2. Kelebihan.
a. Diabetes Melitus

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang melibatkan hormon


endokrin pankreas, antara lain insulin dan glukagon. Manifestasi utamanya
mencakup gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein yang pada
gilirannya merangsang kondisi hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia tersebut akan
berkembang menjadi diabetes mellitus dengan berbagai macam bentuk manifestasi
komplikasi.Terdapat beberapa definisi yang dapat merepresentasikan penyebab,
perantara dan wujud komplikasi tersebut. Diabetes mellitus (DM) tipe I diperantarai
oleh degenerasi sel β Langerhans pankreas akibat infeksi virus, pemberian senyawa
toksin, diabetogenik (streptozotosin, aloksan), atau secara genetik (wolfram
sindrome) yang mengakibatkan produksi insulin sangat rendah atau berhenti sama
sekali. Hal tersebut mengakibatkan penurunan pemasukan glukosa dalam otot dan
jaringan adiposa. Secara patofisiologi, penyakit ini terjadi lambat dan membutuhkan
waktu yang bertahun-tahun, biasanya terjadi sejak anak-anak atau awal remaja.
Penurunan berat badan merupakan ciri khas dari penderita DM I yang tidak
terkontrol. Gejala yang sering mengiringi DM I yaitu poliuria, polidipsia, dan polifagia.
Peningkatan volume urin terjadi disebabkan oleh diuresis osmotik (akibat
peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemik) dan benda-benda keton dalam
urin. Lebih lanjut, diuresis osmotik tersebut akan mengakibatkan kondisi dehidrasi,
kelaparan dan shock. Gejala haus dan lapar merupakan akibat dari kehilangan
cairan dan ketidakmampuan tubuh menggunakan nutrisi .Pada DM I, kadar glukosa
darah sangat tinggi, tetapi tubuh tidak dapat memanfaatkannya secara optimal untuk
membentuk energi. Oleh karena itu, energi diperoleh melalui peningkatan
katabolisme protein dan lemak. Seiring dengan kondisi tersebut, terjadi
perangsangan lipolisis serta peningkatan kadar asam lemak bebas dan gliserol
darah.

b. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan
adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan
berat Badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena
berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu,
kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.

Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori


dengan kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan
energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan
normal, jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan
subkutan dan dalam jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada
wanita memiserikan bentuk khas feminin, misalaya di daerah pinggul, daerah bahu,
dan dada. Timbunan ringan lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi
kaum wanita karena cukup sulit diatasi.

c. Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium
tertumpuk dalam arteri, Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung,
penumpukan ini, atau plak, menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman
oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat
membuat nyeri dada, juga disebut angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol,
bahan lemak, dan kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal
sebagai aterosklerosis.

G. PERANAN SERAT BAGI KESEHATAN

Peranan serat di dalam tubuh mempunyai mekanisme yang tersendiri baik dalam
saluranpencernaan maupun pada proses metabolisme di hepar. Mekanisme
kerja serat dalam menurunkankadar kolesterol darah terjadi melalui beberapa
cara.
Pertama
, serat dapat menunda pengosonganlambung sehingga rasa kenyang bertahan
lebih lama akibatnya masukan kalori menjadi berkurang,keadaan ini
mengakibatkan sekresi insulin juga berkurang. Sekresi insulin ini sejalan dengan
kerja enzimHMG-KoA (3-hidroksi-3metilglutaril koenzim A) reduktase, jadi
berkurangnya sekresi insulin akan diikutidengan penghambatan kerja enzim
HMG-KoA reduktase. Dengan menurunya sekresi insulinmengakibatkan sintesa
kolesterol oleh enzim HMG-KoA reduktase akan mengalami penurunan (Lupton&
Turner, 2000).
Kedua
, serat di dalam kolon akan membentuk lapisan yang dapat mengikat
lemak,protein dan karbohidrat sehingga dapat menyebabkan proses pencernaan
terganggu (Lupton & Turner,2000).
Ketiga
, serat yang larut dalam air akan mengikat asam kenodeoksikolat. Adanya ikatan
inimenghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase, sehingga sintesis mevalonat
juga dihambat yang padaakhirnya sintesis kolesterol menjadi berkurang (Groff &
Gropper, 2000). Serat yang larut dalam air jugamengikat asam empedu dan
membentuk formasi misel yang selanjutnya diekresi bersama feses (Lupton&
Turner, 2000).
Keempat
, serat yang larut dalam air bercampur dengan formasi misel di usus halusyang
berakibat mengganggu kerja enzim pencernaan dalam menghidrolisis lemak,
protein dankarbohidrat (Lupton & Turner, 2000).
Kelima
, serat makanan di kolon akan difermentasi menghasilkanasam-asam lemak
rantai pendek seperti asetat, propionat dan butirat. Propionat setelah
masukperedaran darah dan masuk ke hepar dapat menghambat kerja enzim
HMG-KoA reduktase yang padaakhirnya sintesis kolesterol menjadi berkurang.
Selain itu serat juga mempengaruhi pembentukan VLDLdi hepar melalui
penghambatan pembentukan kilomikron di usus. Pengaruh ini berbeda-beda
danbersifat individual, tergantung dari pola makan dan jenis diet yang
dilakukannya (Lupton & Turner,2000)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dan cadangan energi bagi


makhluk hidup. Biarpun karbohidrat memiliki manfaat, jika kekurangan atau
kelebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat juga akan berdampak buruk dan
menimbulkan berbagai penyakit seperti: marasmus, diabetes, obesitas, jantung
koroner dan sebagainya.
Pada dasarnya dampak buruk dari kekurangan dan kelebihan karbohidrat
diakibatkan kurangnya pola hidup sehat, kuarangnya perhatian pemerintah terhadap
gizi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga masih banyak masyarakat
khususnya balita menderita marasmus (gizi buruk).

Anda mungkin juga menyukai