Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Satuan Acara Penyuluhan pada masyarakat yang dilakukan di Desa


Girimukti RT 02/RW 03 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
Adapun alasan dilakukan penyuluhan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sasaran : Masyarakat Desa Girimukti
Waktu : Pukul 09:00-09:30 (selama 30 menit)
Hari,Tanggal : Senin, 18 November 2019
Tempat : Balai Desa Girimukti RT 02/RW 03 Kecamatan
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang
Nama Penyuluh : Triana Bayu Purnama

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat
dapat mengetahui dan memahami cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
(DBD).

B. Tujuan intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang cara pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD) selama 30 menit, diharapkan masyarakat yang
mengikuti jalannya penyuluhan mampu :
1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
2. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)
3. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
C. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
2. Tanda dan gejala Demam Berdarah (DBD)
3. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media Penyuluhan
Leaflet

F. Setting Tempat

Keterangan :

: Pemateri

: Peserta
G. Kegiatan Penyuluhan

Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Pengkajian
1 Pembukaan 2 Menit 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam dan
mengucapkan salam dan mendengarkan
perkenalan perkenalan.
2. Menyampaikan topik dan 2. Mendengarkanpenya
tujuan Penyuluhan kepada mpaian topik dan
sasaran tujuan
3. Kontrak waktu untuk 3. Menyetujui
kesepakatan penyuluhan kesepakatan
dengan sasaran pelaksanaan Penkes

2 Kegiatan 20 Menit 1. Mengkaji tingkat pengetahuan 1. Menjawab


Inti sasaran tentang Demam pertanyaan dari
Berdarah Dengue (DBD) penyuluh
2. Memberikan reinforcement 2. Mendengarkan
positif materi yang
3. Menjelaskan pengertian dan disampaikan
tanda gejala Demam Berdarah 3. Menanyakan hal –
Dengue (DBD) hal yang belum
4. Menanyakan sasaran apakah dipahami.
mengerti atau tidak
5. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk bertanya
6. Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum dipahami sasaran
7. Menjelaskan cara pencegahan
Demam Berdarah Dengue
(DBD)
8. Menanyakan sasaran apakah
mengerti atau tidak
9. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal – hal yang
belum dipahami
10. Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum dipahami.
3 Evaluasi / 8 Menit 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab
Penutup kepada sasaran tentang materi pertanyaan
yang telah disampaikan oleh 2. Mendengarkan
penyuluh kesimpulan
2. Memberikan reinforcement 3. Menjawab salam
positif
3. Menyimpulkan materi
4. Menutup acara dengan
mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Masyarakat memperhatikan dan mendengarkan materi dengan baik.
2. Masyarakat memahami dan mengerti tentang pengertian, tanda gejala dan
cara pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
3. Mayarakat mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar,
yakni:
a. Apa pengertian dan tanda gejala dari Demam Berdarah Dengue
(DBD) ?
b. Bagaimana Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)?
LAMPIRAN

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrahagic Fever


(DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas
penyebarannya. Penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti
ini ditemukan hampir di seluruh belahan dunia terutama di negara-negara tropis
dan subtropis. World Health Organizattion (WHO) memperkirakan bahwa 2,5
miliar atau 40% populasi di dunia berisiko terhadap penyakit DBD terutama yang
tinggal di daerah perkotaan di negara tropis dan subtropis. Saat ini juga
diperkirakan ada 390 juta infeksi dengue yang terjadi di seluruh dunia setiap
tahun.

Indonesia sebagai salah satu negara tropis di dunia dengan kelembaban udara
yang cukup tinggi menjadi pemicu berkembang biaknya nyamuk seperti Aedes
aegypti yang merupakan salah satu vektor DBD. Pada tahun 2011, jumlah
penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 65.725 kasus dengan jumlah kematian
597 orang. Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia pada tahun 2013, telah terjadi 112.511 kasus demam Dengue di
34provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 871 penderita yang
meninggal dunia. Akan tetapi pada tahun 2014 kasus demam dengue di Indonesia
mengalami penurunan, menurut data yang dikumpulkan hingga pertengahan bulan
Desember 2014, telah terjadi 71.668 kasus dengan 641 orang diantaranya
meninggal dunia. Berdasarkan data tersebut menempatkan Indonesia sebagai
Negara nomor satu di Asia Tenggara terkait kasus penyakit demam Dengue.
Sedangkan di dunia, Indonesia adalah nomor 2 setelah Brazil. Berdasarkan uraian
di atas maka sangat penting bagi kita untuk mecegah terjadinya penyakit Demam
berdarah Dengue (DBD).
A. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrahagic Fever (DHF)


merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypty yang ditandai
dengan demam mendadak 2 sampai dengan 7 hari tanpa penyebab yang jelas,
lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda perdarahan di kulit berupa bintik
perdarahan (ptekie), lebam (echymosis), atau ruam (purpura), kadang-kadang
mimisan, BAB darah, muntah darah dan kesadaran menurun.

B. Tanda Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Demam mendadak selama 2-7 hari
2. Lemah atau lesu
3. Nyeri ulu hati
4. Mual dan muntah
5. Adanya bintik merah di kulit
6. Sakit kepala
7. Diarhea
8. Gusi berdarah
9. Nyeri otot dan persendian

C. Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Pencegahan Primer
Pencegahan tingkat pertama merupakan upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat tetap sehat atau mencegah orang sehat menjadi sakit.
Sebelum ditemukannya Vaksin terhadap virus Demam Berdarah Dengue
(DBD), Pengendalian vector merupakan satu-satunya upaya yang diandalkan
dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Secara garis besar ada cara
pengendalian vektor yaitu :
a. Fisik
- Memakai kelambu di ranjang tidur agar nyamuk tidak
mengganggu kualitas tidur dan tidur lebih nyenyak tanpa gigitan
nyamu. Terutama jika mempunyai anak balita maka akan terhindar
dari DBD
- Menguras bak mandi dilakukan secara terartur dan rutin setiap
seminggu sekali agar tidak ada jentik nyamuk
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air yang ada di
rumah karena digemari dan bisa dijadikan tempat berkembang biak
nyamuk
- Mengubur sampah yang dapat menampung air. Segera tutup
lubang sampah yang sekiranya dapat menampung air tempat
berkembang biaknya jentik nyamuk
- Memasang kawat anti nyamuk sebagai pertukran udara dan
mencegah agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah
- Menimbun genangan air yang berpotensi sebagai sarang nyamuk
untuk berkembang biak
- Menjaga kebersihan rumah supaya tetap bersih dan sehat.
Pangkaslah tanaman rimbun dan rumput liar
- Jangan menggantung baju karena berpotensi sebagai sarang
nyamuk

b. Kimia
- Menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk di bagian dalam
rumah yang berfungsi untuk mengusir nyamuk
- Mengoleskan lotion anti nyamuk untuk terhindar dari gigitan
nyamuk
- Menaburkan serbuk Abate agar jentik-jentik mati. Abate adalah
suatu insektisida berbentuk bubuk krisstal padat yang efektif
membunuh larva nyamuk atau insekta air lainnya
- Mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk
Aedes Aegypti

c. Biologi
- Memelihara ikan cupang di tempat penampungan air yang
nantinya akan memakan jentik dan telur nyamuk sampai tidak
tersisa
- Menanam bunga lavender yang tidak disukai nyamuk aromanya.
Selain membebaskan rumah dan lingkungan sekitar dari nyamuk hal
ini juga akan mempercantik tampilan rumah

d. Radiasi
Pengendalian dilakukan dengan cara memakai bahan radioaktif
sehingga nyamuk jantan menjadi mandul

2. Pencegahan Sekunder
Dalam pencegahan sekunder dilakukan upaya diagnosis dan dapat diartikan
sebagai tindakan yang berupaya untuk menghentikan proses penyakit pada
tingkat permulaan, seingga tidak akan menjadi lebih parah.

a. Melakukan diagnosis sedini mungkin dan memberikan pengobatan


yang tepat bagi penderita demam berdarah dengue.
b. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang menemukan penderita /
tersangka penderita demam berdarah dengue segera melaporkan ke
puskesmas dan dinas kesehatan dalam waktu 3 jam.
c. Penyelidikan epidemiologi dilakukan petugas puskesmas untuk
pencarian penderita panas tanpa sebab yang jelas sebanyak 3 orang atau
lebih, pemeriksaan jentik, dan juga dimaksudkan untuk mengetahui
adanya kemungkinan terjadinya penularan lebih lanjut, sehingga perlu
dilakukan fogging fokus dengan radius 200 meter dari rumah penderita,
disertai penyuluhan.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan ini dimaksudkan untuk mencegah kematian akibat penyakit
demam berdarah dengue dan melakukan rehabilitasi. Upaya pencegahan ini dapat
dilakukan sebagai berikut:

a. Ruang Gawat Darurat


Membuat ruangan gawat darurat khusus untuk penderita DBD di
setiap unit pelayanan kesehatan terutama di puskesmas agar penderita
dapat penanganan yang lebih baik
b. Tansfusi Darah
Penderita yang menunjukkan gejala perdarahan seperti
hematemesis dan malena diindikasikan untuk mendapatkan tranfusi
darah secepatnya.
c. Mencegah Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)
Adapun jenis kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan
stratifikasi daerah rawan.
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Ayu Putri. 2016. DBD Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta : Nuha
Medika

Dewi, Nila Prastiana. 2015. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik


Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Keluarga
Di Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. [pdf]. Tersedia
di : https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/phpj/article/view/11000. ( Diakses
pada tanggal 16 November 2019 )

Anda mungkin juga menyukai