Promosi Kesehatan Di Sekolah1
Promosi Kesehatan Di Sekolah1
A. PENDAHULUAN
1. Anak usia sekolah (6 tahun – 18 tahun) mempunyai persentasi yang paling tinggi
dibandingkan dengan kelompok umur yang lain.
2. Sekolah merupakan komunitas yang telah terorganisasi, sehingga mudah
dijangkau dalam rangka pelaksanaan usaha kesehatan masyarakat.
3. Anak sekolah merupakan kelompok yang sangat potensial untuk menerima
perubahan atau pembaruan, Pada taraf ini anak dalam kondisi peka terhadap
stimulasi sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-
kebiasaan hidup sehat.
B. PENGERTIAN
Kesehatan dibentuk oleh kehidupan sehari-hari (health is created within the setting of
everyday life, WHO:2003). Dalam kehidupan sehari-hari manusia, menghabiskan
waktunya ditempat atau tatanan (setting), yakni didalam rumah (keluarga), di sekolah
(bagi anak sekolah), dan di tempat kerja (bagi orang dewasa). Oleh sebab itu, kesehatan
seseorang juga ditentukan oleh tatanan-tatanan tersebut.
Upaya kesehatan sekolah (health promoting school) adalah suatu tatanan dimana program
pendidikan dan kesehatan dikombinasikan untuk menumbuhkan perilaku kesehatan
sebagai faktor utama untuk kehidupan sekolah yang berwawasan kesehatan, dimana
sekolah bukan hanya sebagai tempat kegiatan belajar, tetapi juga sebagai sarana untuk
pembentukan perilaku hidup sehat
Dari uraian tersebut diatas dapat dirumuskan bahwa tujuan Promosi Kesehatan di sekolah
antara lain sebagai berikut :
a. Mengikutsertakan secara aktif guru , murid dan orang tua murid dalam usaha :
2) Mengawasi kesehatan anak murid serta mengenal kelainan kesehatan sedini mungkin
b. Imunisasi
Dari tujuan tersebut diatas dapat dirumuskan manfaat Promosi Kesehatan di sekolah
antaralain sebagai berikut :
2. Mata rantai penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisir dikalangan sekolah pada
khususnya dan masyarakat umum secara keseluruhan
1. Murid Sekolah
2. Komponen komunitas sekolah (murid, guru, pegawai sekolah, dan orang tua murid)
3. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang sehat, mencakup 2 aspek, yakni sosial (non-fisik) dan fisik.
- Letak sekolah tidak berdekatan dengan tempat-tempat umum atau keramaian misalnya
pasar, terminal, mall, dan sebagainya.
- Besar dan konstruksi gedung sekolah sesuai dengan jumlah murid yang ditampungnya.
- Ventilasi memadai sehingga menjamin adanya sirkulasi udara disetiap ruang kelas.
- Penerangan atau pencahayaan harus cukup, utamanya dari sinar cahaya matahari dapat
masuk kesetiap ruang kelas.
- Sistem pembuangan air limbah maupun air hujan dijamin tidak menimbulkan genangan
(harus mengalir).
- Tersedianya tempat pembuangan air besar atau air kecil (jamban sekolah) yang bersih
dan sehat.
- Kebersihan perlengkapan sekolah (bangku, meja, dan alat sekolah yang lain).
- Adanya pagar sekolah, untuk mencegah atau mengurangi murid-murid keluar masuk
gedung sekolah, sehingga membahayakan keselamatannya.
- Halaman dan gang atau jalan masuk kesekolah mudah dilewati atau tidak becek
dimusim hujan, dan berdebu pada musim kemarau.
- Semua pintu dan jendela diatur sedemikian rupa sehingga membuka kearah luar.
- Adanya tanda lalu lintas khusus sebagai pemberitahuan kepada pemakai jalan agar
waspada dilingkungan sekolah (banyak anak berlari-larian).
- Tersedia P3K, dan tenaga atau guru yang terlatih dibidang P3K.
Hal-hal pokok sebagi materi dasar untuk menanamkan perilaku atau kebiasaan hidup
sehat adalah sebagai berikut:
- Hidup bersih.
- Imunisasi
- Pemberantasan nyamuk, kecoak, tikus, dan binatang lain yang dapat menularkan
penyakit.
d. Gizi
- Kebersihan makanan
Karena sekolah adalah sebuah komunitas, meskipun interaksi efektif diantara anggota
komunitas hanya sekitar 6-8 jam, namun perlu adanya pemeliharaan kesehatan,
khususnya bagi murid-murid sekolah. Pemeliharaan kesehatan disekolah ini mencakup:
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala, baik pemeriksaan umum atau khusus, misalnya:
gigi, paru-paru, kulit, gizi, dan sebagainya.
NO DATA MASALAH
1 DS : Resiko terjadi penurunan
· Terdapat UKS tidak berfungsi derajad kesehatan anak.
secara optimal
· Sudah terdapat petugas UKS
· Kegiatan UKS belum berjalan
secara optimal
· Motivasi orang tua siswa
terhadap program sekolah sangat
tinggi
· 75 % keluarga siswa mempunyai
sosial ekonomi menengah
kebawah.
DO :
DO :
· si