Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
dan Obstfeld (1999) mendefinisikan nilai tukar sebagai harga suatu mata uang
terhadap mata uang lainnya. Mankiw (2000) membedakan antara dua nilai tukar
yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal (nominal
exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sedangkan nilai
tukar riil adalah harga relatif dari barang kedua negara. Secara lebih luas nilai
tukar menurut (Iskandar Syarief, 2003) merupakan harga mata uang domestik
terhadap mata uang asing dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai tukar riil
1. Kurs Nominal
Kurs nominal merupakan harga relative dari mata uang suatu Negara
terhadap mata uang Negara lain. Sebagai contoh, kurs antara US Dolar dan
rupiah adalah Rp 9.500 per dolar, maka di pasar dunia masyarakat bisa menukar 1
dolar untuk Rp 9.500 untuk mata uang asing, dan untuk menukarkan rupiah pada
di pasar dunia mengacu pada “kurs” dianatara kedua Negara, mereka biasanya
2. Kurs Rill
Kurs Rill (real exchange rate) merupakan harga relative dari barang-
barang kedua Negara. Kurs riil menyatakan tingkat dimana kita bisa
memperdagangkan barang dari satu negara untuk barang dari negara lain.
suatu negara tidak terlepas dari pengaruh negara lain dan antarnegara selalu
fundamental suatu negara. Oleh karena itu, pada dasar nilai tukar memiliki fungsi
sebagai berikut :
dan neraca modal (capital account ). Nilai tukar dapat berfungsi sebagai alat
mengurangi ekspor.
2. Instrument Moneter
mempengaruhi suku bunga yang juga akan mempengaruhi jumlah uang beredar.
3. nominal anchor
yang mengalami inflasi berat sebagai nominal anchor baik melalui pengendalian
depresiasi nilai tukar maupun dengan memegang nilai tukar suatu Negara dengan
Kenaikan nilai mata uang suatu Negara yang melebihi nilai wajar
keuntungan, dengan menjual atau menukar mata uang Negaranya pada valas.
membeli atau menukar valas pada mata uang Negaranya. Oleh karena itu, nilai
tukar yang stabil dan wajar berfungsi untuk menjaga kestabilan pasar domestik.
Perubahan kurs disebabkan oleh berbagai faktor baik itu dari sisi
permintaan maupun penawaran atas mata uang serta kebijakan pemerintah untuk
menentukan.
nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang negara lain.
pasar).
4. Apresiasi merupakan fenomena naiknya nilai tukar suatu mata uang terhadap
mata uang asing, akibat pergerakan penawaran dan permintaan mata uang
mengejutkan. Hamdy hady (2001:42) kurs valas atau forex rate ditentukan oleh
permintaan akan valuta asing ditentukan oleh impor barang dan jasa yang
memerlukan valas, ekspor modal (capital outflow), serta transfer valas lainnnya
dari dalam ke luar negeri dan penawaran valuta asing dipengaruhi oleh ekspor
barang dan jasa yang menghasilkan valas dan impor modal (capital inflow), serta
dipengaruhi oleh posisi neraca pembayaran (BOP), tingkat inflasi, tingkat bunga,
tingkat income, peraturan dan kebijakan pemerintah dan spekulasi atau isu.
kurs itu adalah Nilai tukar perdagangan dan jumlah perdagangan, inflasi,
1. Neraca Pembayaran
negara, yang terdiri dari neraca transaksi berjalan dan neraca modal. Dimana
jumlah impor dan capital outflow suatu negara akan meningkatkan permintaan
mata uang asing, karena pembayaran impor dan investasi diluar negeri
membutuhkan mata uang asing. Sebaliknya, jumlah ekspor dan capital inflow
akan meningkatkan penawaran mata uang asing, karena ekspor dan investasi
Berbagai tujuan yang dilakukan oleh pelaku pasar valuta asing baik itu
individu, perusahaan, dan bank untuk melakukan transaksi valuta asing, seperti
pelaku pasar valuta asing sangat mempengaruhi permintaan dan penawaran valas.
3. Perekonomian Global
Krisis global tahun 2008 terbukti membuat nilai mata uang global terhadap
dolar, termasuk Indonesia. Begitu juga kebijakan pengetatan pajak intensive oleh
sehingga penawaran akan dolar rendah dan permintaannya tinggi dan membuat
Pada umunya terdapat tiga kelompok besar sistem nilai tukar mata uang
Pada sistem nilai tukar mengambang penuh, penentuan nilai tukar tidak
dicampuri oleh pihak pihak apapun baik itu pemerintah (bank sentral). Namun,
setiap perubahan nilai tukar ditentukan oleh mekanisme pasar atau pergerakan
Sistem nilai tukar tetap merupakan sistem dimana penentuan nilai tukar
terhadap mata uang asing ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah berperan aktif
didalam pasar valuta asing untuk mengontrol pergerakan nilai tukar suatu mata
Pada sistem nilai tukar ini, nilai tukar diambangkan suatu interval atau
rentan tertentu. Apabila nilai tukar berada diluar tingkat interval yang sudah
mengembalikan posisi nilai tukar pada batas yang telah ditentukan. Namun,
Teori kurs secara umum dapat dibagi dua yaitu teori kurs tradisional yang
didasarkan pada arus perdagangan dan paritas daya beli serta menjelaskan
pergerakan kurs dalam jangka panjang, dan teori kurs modern yang memusatkan
berusaha menjelaskan gejolak kurs dalam jangka pendek yang keseimbangan (titik
Kurs
Model ini melihat bahwa nilai tukar atau kurs antara dua mata uang dari
dua negara ditentukan oleh besar-kecilnya perdagangan barang dan jasa yang
ekuilibrium adalah kurs yang akan menyeimbangkan nilai ekspor dan impor dari
suatu negara. Jika impor negara tersebut lebih besar ketimbang ekspornya (defisit
perdagangan), maka kurs mata uangnya akan mengalami penurunan nilai mata
uang (depresiasi). Depresiasi nilai tukar akan mengurangi impor dan akan
elastis ekpor dan impor terhadap perubahan harga kurs, maka pendekatan ini juga
Teori ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1556 oleh Martin De
Azpilcueta Navarro. Teori PPP didasarkan pada hukum satu harga (one law price)
yang menyatakan bahwa nilai tukar mata uang pada mata uang lain didasarkan
pada tingkat harga pada kedua negara tersebut. Misalnya di Indonesia harga 5 kg
sama dengan 18.000 rupiah. Oleh karena itu, kurs antara Indonesia (rupiah)
dengan Amerika (U$D) apabila disesuaikan dengan daya beli adalah Rp 9.000 per
satu dolar. Teori ini terdapat dua versi yaitu versi absolut dan versi relatif.
a. Versi Absolut
pemerintah menetapkan kurs sebesar Rp7000 per U$D, maka nilai rupiah
pemerintah menetapkan kurs sebesar Rp10.000 per U$D, maka nila rupiah
teori PPP ini dilihat kurang realistis, maka muncul versi lain untuk menjelaskan
teori PPP dengan memperhitungkan biaya transport, tarif dan kuota barang yang
b. Versi relatif
apabila hanya disesuaikan pada satu harga, karena pada kenyataannya barang
dan kuota) dan biaya tersebut berbeda-beda pada setiap negara. Versi relatif
stok atau total permintaan dan penawaran mata uang nasional dimasing-masing
secara independen oleh otorita moneter dari negara yang bersangkutan. Namun
sebaliknya, permintaan uang akan sangat ditentukan oleh tingkat pendapatan riil
oleh negara tersebut, atau tingkat harga-harga umum yang berlaku serta suku
bunga.
kurs sesungguhnya terbentuk dalam proses penyamaan dan penyeimbang stok atau
total permintaan dan total penawaran asset-asset finansial seperti saham dan
Ciri pokok dari standart emas klasik adalah bahwa setiap negara siap
mengkonversikan uang kertas atau uang fiatnya (fiat money) ke dalam emas pada
tingkat harga yang tetap. Penetapan harga emas ini membuat kurs atau mata uang
harga relatif antara negara, tetapi juga melalui perubahan harga relatif dalam
setiap negara. Standart emas berakhir dan ditinggalkan dengan depresiasi dalam
periode 1929-1933.
Sistem ini disebut sistem bretton woods berasal dari nama sebuah kota di
New Hampshire tempat ide dasar sistem ini dirumuskan dan diterapkan pada
tahun 1944. Metode alternatif dalam penentuan kurs ini memungkinkan tingkat
kurs dimana bank sentral asing menjual dan membeli mata uang mereka untuk
Serikat untuk menukarkan dolar atau emas pada suatu tingkat harga yang resmi
dan tawaran dari negara lain untuk menukarkan mata uang mereka atas dolar
dalam kurs yang resmi. Sistem bretton woods berakhir pada tahun 1973, masa ini
Sistem ini dimulai pada tahun 1972, yang dirancang untuk menjaga supaya
kurs di negara-negara Uni Eropa berada dalam band yang lebih sempit daripada
yang telah dipakai sebagai bagian dari usaha terakhir untuk menyelamatkan
sistem standart dolar. Ciri pokok sistem ini adalah sebuah kisi yang menempatkan
batas atas dan bawah kurs antara dua mata uang. Didalam sistem moneter eropa,
ditetapkan dalam kisi (grid) paritas yang terbatas, yang mencakup batas atas dan
Sistem kurs hibrida merupakan kombinasi sitem kurs fleksibel dan tetap.
Di antara kedua ekstrim kurs tersebut terdapat berbagai sistem kurs yang telah
diterapakan dalam masa yang berbeda, yaitu mengambang terkendali, band yang
lebih besar (wider band), kurs tertambat merangkak (crawling peg), campuran
antara kurs tetap dan kurs fleksibel, intevensi bersama atas pasar yang bergejolak,
sejumlah dana luar negeri kedalam suatu negara untuk tujuan investasi. Paul R.
penjualan asset kepada luar negeri. Sebab penjualan asset pada asing akan
Aliran modal masuk asing (capital inflow) dapat terjadi dalam bentuk investasi
dilakukan secara langsung atau rill, misalnya membangun gedung, pabrik dan
merupakan investasi yang dilakukan tidak secara langsung namun dalam bentuk
aset financial, seperti saham dan obligasi, sedangkan aliran modal lain (other
types of flows) merupakan aliran dana masuk asing yang meliputi kredit
perusahaan yang berada dinegara lain bila memberikan return yang lebih
tinggi.
yang lebih tinggi, perpajakan yang lebih murah, tenaga kerja yang lebih
foreign direct invesment (FDI) dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan variabel
internalisasi.
a. Variabel Lingkungan
negara. Ada tiga jenis variabel lingkungan yang menjadi perhatian, yaitu ekonomi,
menganggap tenaga kerja dan modal saja sebagai faktor produksi Q = ʄ (L,K) .
Namun untuk lebih dalam lagi, investor juga mempertimbangkan faktor produksi
yang mencakup teknologi, sumber daya alam, sumber daya manusia. Selain faktor
ekonomi, spesifikasi suatu negara juga dilihat dari kondisi politik, budaya, dan
b. Variabel internalisasi
perusahaan yang ada pada suatu negara. Keunggulan spesifik perusahaan tersebut
2. Teori Vernon
disebut model siklus produk dengan mengikuti tiga tahap. Dalam tahap pertama
produk baru diproduksi dan dikonsumsi pada negara sendiri dan pasar luar negeri
dilayani dengan ekspor. Dalam tahap kedua produk yang dewasa diproduksi di
luar negeri, karena pertimbangan biaya produksi di negara lain tersebut lebih
murah dilihat upah tenaga kerja yang lebih rendah, bahan baku yang tersedia.
penanaman modal asing dengan teori ancangan ekletis. Teori ekletis menjelaskan
tiga point penting yang diperlukan apabila perusahaan ikut dalam penanaman
modal asing.
dengan perusahaan negara lain dalam melayani pasar tertentu, terutama pasar luar
b. Keunggulan internalisasi
apabila perusahaan itu tidak menjual dan menyewakannya pada perusahaan luar
Keunggulan spesifik negara dapat dilihat dari sumber daya alam yang
tersedia, biaya dan kualitas tenaga kerja dan juga kehidupan sosial seperi agama,
budaya, politik.
modal asing ada tiga, yaitu : motif strategis, motif perilaku, dan motif ekonomi.
Dalam motif strategis dibedakan dalam mencari pasar, mencari bahan baku,
Motif perilaku merupakan rangsangan lingkungan eksternal dan yang lain dari
Teori penanaman modal asing oleh Robock dan simonds (1989), melalui
mencari pasar yang lebih besar. Untuk industri pada karya, produksi diarahkan
6. Teori Kindleberger
Suatu negara dapat takut jika orang- orang asing akan melakukan investasi
di Negaranya, karena orang asing akan mengeskploitasi sumber daya alam, tetapi
disatu sisi suatu negara juga takut apabila orang asing tidak melakukan
penanaman modal di negara nya. Oleh karena itu, larangan dan pembatasan
surat- surat kabar, perdagangan eceran atau kerugian pada negara itu sendiri. Dan
ditentukan persyaratan- persyaratan bahwa harus ada partisipasi dari pihak dalam
negeri, valuta asing harus dibawa masuk, riset dalam negeri, ekspor atau hal yang
merupakan transaksi pembeliaan asset dari luar negeri. Pembelian asset negara
asing akan mengeluarkan dana untuk membayar pembeliaan asset tersebut. Aliran
modal keluar asing (capital outflow) merupakan keluarnya dana atau modal dari
dalam negeri ke luar negeri baik secara langsung (direct investment) maupun
secara tidak langsung (indirect invesment). Capital outflow dalam jangka pendek
juga dapat didefenisikan sebagai capital flight atau pelarian modal. Menurut Agus
Sumanto (1993), keluarnya modal ke luar negeri dibagi dalam empat cara, yaitu :
cara ini menyebabkan larinya modal ke luar negeri dalam jumlah yang sangat
besar.
dan kerja sama. Masyarakat menanggapi hal ini dengan baik, walaupun
3. Trading Company
pemasaran di luar negeri dan bertujuan untuk memperluas ekspor produk negeri.
Perilaku ini merupakan capital flight yang sia-sia, atau menjadikan dana
yang ada pasif atau tidak produktif dan sering dilakukan karena kegiatan money
laundry.
Motif yang paling primitif dari orang yang menanamkan modalnya di luar
negeri adalah mencari bahan mentah atau komoditas perdagangan. Ini terutama
bahan baku. Motif ini juga menjadi motif oleh negara yang menganut
merkantilisme atau penjajah pada zaman dahulu dan bahkan pada saat ini negara-
negara pertama yang kekurangan sumber daya alam seperti Jepang, Amerika,
industri pada negara yang dinilai menjadi wilayah pemasaran yang baik, bertujuan
dan juga menghindari biaya dari proteksi suatu negara. Sebagai contoh,
dilakukan oleh Jepang sebagai motif untuk mencari pemasaran hasil produksinya.
terdapat berbagai halangan, sesuai dengan tipe investasi yang dilakukan. Apabila
hal itu terjadi, perusahaan dalam negeri akan menanamkan modal di luar negeri
teknologi canggih, kadang kala dalam negeri teknologi tersebut tidak tersedia.
produksi perusahaan.
perusahaan itu sendiri. Pembiayaan suatu perusahaan bisa didapat dari pinjaman
dari bank, namun suatu perusahaan itu tidak jarang ingin mendapatkan dana dari
menanamkan modal di luar negeri, karena modal yang didapat di luar negeri lebih
mudah.
modal asing (capital flow) terhadap nilai tukar rupiah, dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut.
Tabel 2.1
2007
pendek.
Sumber : Diolah
Capital Inflow
rupiah.
2.6 Hipotesis
sebagai berikut :
mempunyai hubungan negatif terhadap nilai tukar rupiah dalam jangka pendek
dan jangka panjang, ceteris paribus. Artinya, setiap kenaikan capital inflow
mempunyai hubungan positif terhadap nilai tukar rupiah dalam jangka pendek