Research
Research
ABSTRAK
Latar Belakang: Biaya pengeluaran untuk pemakaian listrik semakin hari semakin meningkat
yang ditandai dengan naiknya tarif listrik setiap satu Kwh seharga Rp, 1.467,28 ,- sedangkan
kebutuhan listrik khususnya untuk masyarakat menengah kebawah setiap hari membutuhkan
pemakaian listrik 3 sampai 4 Kwh. Mengolah beras putih sampai pada penyimpanan nasi
mayoritas masyarakat berperilaku memakai rice cooker, padahal disini ada beberapa cara
mengolah beras putih menjadi nasi tanpa memakai daya listrik, dengan cara mengukus
mengunakan kompor gas disertai alat kukusan bambu, sehingga akan menghemat biaya,
menghemat sumber daya alam. Pada pengolahan ini juga bisa menghasilkan nasi dengan kadar
karbohidrat yang lebih rendah dan sangat bermanfaat untuk kesehatan khususnya pencegahan
penyakit diabetes Milletus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penghematan biaya
listrik dan kandungan karbohidrat pada 3 metode mengolah beras putih.
Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Unitri pada bulan Oktober 2019. Sampel penelitian adalah 3
metode cara pengolahan beras putih dan daya listrik masing-masing metode. Data
dikumpulkan dengan menghitung biaya penggunaan kompor gas elpiji dan rice cooker dengan
menggunakan daya listrik, untuk di ketahui besaran biaya yang dibutuhkan pada proses
pengolahan, kemudian hasil pengolahan di uji melalui laboratorium untuk diketahui hasil kadar
karbohidrat dari setiap 100 gram hasil pengolahan beras putih. Data dianalisis menggunakan
paired T tes.
Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengeluaran biaya dengan kadar
karbohidrat yang dihasilkan melalui 3 metode mengolah beras putih (mean= 372.56 ; p=
0.010)
Kesimpulan: Pengolahan beras putih dengan cara menggunakan kompor gas elpiji dan
memakai alat panci serta kukusan bamboo membutuhkan biaya yang lebih hemat dengan hasil
kadar karbhohidrat yang lebih rendah.
Kata Kunci: penghematan biaya, pemakaian listrik, pengolahan beras putih, gas elpiji
Correspondence:
Sri Indah. Fakultas Ekonomi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Email:
indahsri729@gmail.com. Mobile: +628179635325.
LATAR BELAKANG
Listrik adalah suatu bentuk energi yang
dapat bermanfaat bagi manusia yang Gambar 3 Rencana tambahan
digunakan pada berbagai macam peralatan kapasitas pembangkit listrik Indonesia
dalam rentang waktu 2010-2030
elektronik. Energi listrik diproduksi dari
Data jumlah pelanggan khususnya
berbagai macam sumber energi yang lain
rumah tangga sampai dengan 30
misalnya energi panas, energi gerak, dan
September 2017 tercatat 177.170
berbagai bentuk energi lainnya.
pelanggan. Angka itu setara 0,4% dari total
Berdasarkan data yang diperoleh melalui
penjualan PGN. permasalahan pada bidang
petugas PLN di kota Malang, biaya
energi timbul pada saat menganggarkan
pengeluaran untuk pemakaian listrik
subsidi BBM dari pemerintah. Indonesia
semakin hari semakin meningkat, berat
mengalami kerugian paling besar dari
dirasakan oleh khususnya masyarakat
program subsidi BBM untuk sarana
menengah ke bawah yang ditandai dengan
transportasi, Oleh sebab itu, untuk
naiknya tarif listrik setiap satu Kwh
pembangkit listrik Indonesia harus mampu
seharga Rp, 1.467,28 sedangkan kebutuhan
mengurangi kebutuhan terhadap
listrik khususnya untuk masyarakat
pembangkit listrik berbahan bakar BBM.
menengah ke bawah setiap hari
Jika kebijakan subsidi terus dilakukan,
membutuhkan pemakaian listrik 3 sampai
apalagi masyarakat masih saja boros dalam
4 Kwh.
penggunaan BBM dan listrik seperti yang
Berdasarkan Rencana Umum
dilakukan pada saat ini sampai tahun
Ketenagalistrikan Nasional (RUKN)
2030, maka diperlukan dana subsidi
periode 2010-2030, masa 20 tahun ke
sebesar 3000 trilyun rupiah (undiscounted
depan Indonesia membutuhkan tambahan
cost), biaya tersebut belum dengan 177.170
daya listrik kumulatif sejumlah 172 GW.
pelanggan rumah tangga.
Total jumlah semua yang akan dibutuhkan
ELPIJI PERTAMINA dijual berupa
sebesar 82% atau perkiraan 142 GW untuk
kemasan tabung 3 kg, 6 kg, 12 kg, 50kg.
memenuhi wilayah kebutuhan Jawa-
pada kebijakan pemerintah (tahun 2007)
Madura-Bali (JAMALI). Penambahan
untuk mengurangi ketergantungan
kapasitas PLTU Batubara sekitar 79% atau
masyarakat khususnya golongan
membutuhkan total tambahan kapasitas
menengah ke bawah, terhadap bahan
sejumlah 116,4 GW. Penambahan kapasitas
bakar minyak. Hal ini akan menambah
pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
pengeluaran negara (subsidi). Pemerintah
selama periode waktu tersebut sebanyak
berusaha merubah melalui program
3,8 GW (Tansa, 2017).
konversi minyak tanah bersubsidi ke
Liquefied Petroleum Gas (LPG) dalam
bentuk kemasan tabung yang 3 kg.
Menurut Satriya dalam Sastra (2007)
target konversi dari 5,2 juta kiloliter
minyak tanah dialihkan ke 3,5 juta ton gas.
Apabila program konversi minyak tanah ke
LPG berjalan dengan baik, pemerintah
dapat menghemat 15-20 trilyun subsidi
BBM per tahun (Departemen ESDM 2007). komponen pangan yang menjadi sumber
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah energi utama dan sumber serat makanan.
melakukan diversifikasi pada pasokan Karbohidrat mempunyai berbagai macam
energi sehingga akan mengurangi fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
ketergantungan pada BBM, efisiensi terutama sebagai bahan bakar (misalnya
anggaran pemerintah, penggunaan LPG glukosa) bisa juga untuk cadangan
akan lebih murah sehingga subsidinya makanan.
akan lebih kecil, dibanding subsidi pada Makanan yang kita konsumsi sehari-
minyak tanah, serta menyediakan bahan hari jika dipilih dengan baik dapat
bakar dan ikut berpartisipasi dalam memenuhi semua zat-zat gizi yang
program ini. Pada Program konversi dari dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi
minyak tanah ke LPG ada beberapa secara normal dan agar kita tetap hidup.
wilayah masih belum bisa beralih dari Namun, jika makanan tidak dipilih dengan
perilaku masyarakat yang menggunakan baik maka kandungan zat-zat gizi esensial
bahan bakar minyak tanah beralih ke tertentu akan mengalami kekurangan. Zat
bahan bakar LPG. Memasak atau gizi esensial merupakan zat gizi yang harus
khususnya mengolah beras putih diperoleh dari makanan. Ada tiga fungsi
menggunakan LPG lebih cepat dan lebih zat gizi dalam tubuh yakni memberi energi,
murah daripada menggunakan bahan dalam hal ini karbohidrat, lemak dan
bakar lainnya (kayu bakar atau minyak protein, kemudian pertumbuhan dan
tanah) baik untuk memasak air, nasi, pemeliharaan jaringan tubuh, yakni
sayur, maupun lauk. protein, air dan mineral, serta pengatur
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian proses tubuh, yakni protein, mineral air
terdahulu yaitu Latifah (2010) bahwa dan vitamin. Berdasarkan uraian di atas,
100% ibu rumah tangga di Kecamatan maka ekonomi dan kesehatan sangat
Bogor Barat dan Bogor Selatan memiliki berkaitan erat. Tujuan penelitian ini adalah
persepsi terhadap waktu penggunaan LPG untuk menganalisis penghematan biaya
lebih cepat dibandingkan bahan bakar lain listrik dan kandungan karbohidrat pada 3
(minyak tanah). metode mengolah beras putih.
Menurut Kanter (2018) Salah satu diet
karbohidrat yang sangat bagus untuk SUBJEK DAN METODE
dilakukan dalam menjaga kesehatan 1. Desain Penelitian
adalah diet nasi. Karbohidrat yaitu nutrisi Jenis penelitian ini adalah penelitian
utama yang memiliki pengaruh terbesar eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di
dalam perubahan kadar glukosa darah, Laboratorium Unitri pada bulan Oktober
adapun karbohidrat mengandung sumber 2019.
energi, vitamin, mineral, dan serat yang 2. Subyek Penelitian
dibutuhkan oleh manusia. Karbohidrat Subyek pada penelitian ini adalah beras
('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau putih, daya listrik, gas elpiji, dengan cara
sakarida (dari bahasa Yunani sákcharon, pengolahan beras putih menggunakan 3
berarti "gula") merupakan segolongan metode.
besar senyawa organik yang paling banyak 3. Instrumen Penelitian
di bumi. Karbohidrat merupakan
Pengumpulan data menggunakan 3 metode ditutup. Di catat waktu saat pengolahan an
mengolah beras putih, rice cooker (listrik), dicatat estimasi biaya gas yang dibutuhkan.
panci pengukus (kompor gas elpiji), alat 4. Tunggulah kira-kira sampai nasi benar-
pengukus kukusan bamboo, jam tangan, benar matang dan layak dikonsumsi.
buku catatan. 5. Metode ini membutuhkan waktu 45
4. Pengumpulan Data menit, kemudian estimasi biaya gas elpiji
Langkah pengolahan beras putih 0,16 ( Rp. 650,- )
berdasarkan masing masing metode. 6. 100 gram nasi di uji laboratorium untuk
1. Metode menggunakan rice cooker mengetahui kadar karbohidrat. Hasil uji
dan daya listrik, kemudian dilakukan lab menunjukkan jumlah 351,7 ppm.
pengujian kadar karbohidrat 3.Metode menggunakan panci
1. Beras 1 liter dicuci dengan air bersih. pengukus memakai kukusan dari
2. Beras dimasukkan di rice cooker di beri bamboo, kemudian dilakukan
air sesuai ukuran yang sudah ada diatas pengujian kadar karbohidrat
permukaan beras. 1. Beras 1 liter dicuci dengan air bersih.
3. Tombol cocker pada rice cooker di 2. Beras dimasak setengah matang ( aron )
nyalakan. menggunakan panci biasa dan
4. Di catat waktu pada saat memasak dan ditambahkan air sebatas satu ruas jari dari
daya listrik yang di gunakan. atas permukaan beras. memakai kompor
5. Ditunggu kira-kira sampai nasi benar- gas elpiji,Panci diangkat saat beras yang
benar matang dan layak dikonsumsi. ditandai dengan habisnya air yang ada di
6. Metode ini membutuhkan waktu 55 dalam panci ( keset).
menit, kemudian daya listrik 3. Panaskan air di dalam panci pengukus
membutuhkan 0,47 Kwh ( Rp. 700,- ) memakai kukusan bambu diatas kompor
7. 100 gram nasi di uji laboratorium untuk gas elpiji setelah mendidih beras aron di
mengetahui kadar karbohidrat. Hasil uji tuangkan dan ditutup.
Lab menunjukkan jumlah 279 ppm. 4. Di catat waktu saat pengolahan dan
2. Metode menggunakan panci dicatat estimasi biaya gas yang dibutuhkan.
pengukus dan kompor gas elpiji, 5. Tunggulah kira-kira sampai nasi benar-
kemudian dilakukan pengujian benar matang dan layak dikonsumsi.
kadar karbohidrat 6. Metode ini membutuhkan waktu 45
1. Beras 1 liter dicuci dengan air bersih. menit, kemudian estimasi biaya gas elpiji
2. Beras dimasak setengah matang ( aron ) 0,16 ( Rp. 650,- )
menggunakan panci biasa dan 7. 100 gram nasi di uji laboratorium untuk
ditambahkan air sebatas satu ruas jari dari mengetahui kadar karbohidrat. Hasil uji
atas permukaan beras. memakai kompor lab menunjukkan jumlah 251 ppm.
gas elpiji,Panci diangkat saat beras yang 5. Analisis Data
ditandai dengan habisnya air yang ada di Setelah melakukan 3 metode dan
dalam panci ( keset). pengumpulan data selesai, data tersebut
3. Panaskan air di di dalam panci dianalisis menggunakan paired T-tes.
pengukus diatas kompor gas elpiji stelah
mendidih beras aron di tuangkan dan HASIL
Dari hasil pengukuran yang sudah melakukan uji laboratorium jumlah kadar
dilakukan untuk melihat perbedaan karbohidrat setiap 100 gram nasi. Data
pengeluaran biaya pada daya listrik dan diatas di uji menggunakan paired T tes dan
pengeluaran biaya pada gas elpiji, serta di tunjukkan pada Tabel 1.
Berikut hasil dari Uji perbedaan yang sejumlah (p=0.010) artinya menunjukkan
menunjukkan nilai rata-rata antara terdapat perbedaan yang signifikan, disini
pengeluaran biaya pada daya listrik dan di tunjukkan pada (Tabel 2).
gas elpiji serta hasil kadar karbohidrat
Tabel 2. Perbedaan biaya mengolah beras putih dan kadar karbohidrat
Variabel Mean±SD 95% CI p
Biaya-kadar karbohidrat 372.56±65.28 210.39-534.73 0.010