Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA


BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
Rismanto1, Rosida P. Adam dan Bakri Hasanuddin2
rismanto.laide@gmail.com
1
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako
2
Dosen Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The aims of the study are: 1) to determine and analyze simultaneous influence and
partial of motivation, work satisfaction, and HR development on officials’ performance The Agency
of Financial Administration and Local Asset of Tojo Una-Una. Type of research is descriptive
causal with multiple linear regressions analysis and census sampling technique. Demographic
respondents show that 56.8% of 44 officials in this agency is women, 50% of them aged between
20-30, 63.6% hold bachelor degree, and the maximum length of work between 1-5 years.
Variable with highest mean of 4.41 is X3 (HR development), while mean of performance is 4.50.
The result of multiple linear regressions analysis finds that Fvalue of 7.428 with sig. value of
0.000 on confidence level (α = 0,05). This means that motivation, work satisfaction, and HR
development simultaneously have positively and significantly on officials’ performance in The
Agency of Financial Administration and Local Asset of Tojo Una-Una. Partially, motivation and
work satisfaction have postive and significant influence, while HR development has insignificant
influence on officials’ performance in The Agency of Financial Administration and Local Asset of
Tojo Una-Una.
Keywords: motivation, work satisfaction, human resource development, and performance

Dalam menghadapi dinamika kerja yang sesuatu. Dari pengamatan awal dan melakukan
terus maju dan kompetitif berbagai wawancaran dengan beberapa narasumber
kesenjangan dan permasalahan ditemui dalam pegawai lingkup kantor Badan Pengelolaan
upaya mewujudkan tujuan suatu organisasi. Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tojo
Pengelolaan manajemen secara profesional Una-Una diketahui bahwa motivasi pegawai
mampu meningkatkan kiinerja pegawai dalam dalam pelaksanaan aktivitas pekerjaan setiap
organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan hari masih nampak bahwa perlu adanya
Aset Daerah Kabupaten Tojo Una-Una. perhatian dan perbaikan ke depan. Hal ini
Berdasarkan pengamatan awal dan hasil dibuktikan dengan kecendrungan untuk
wawancara dengan bebrapa karyawan terhadap berprestasi dalam lingkup pekerjaan, maupun
kondisi fakta dilapangan didapatkan tiga aspek bekerja sama dengan sesama pegawai telah
penting yang perlu diperhatikan lebih serius menunjukan penurunan setiap harinya. Hasil
dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai diskusi dengan beberapa pegawai yang
yaitu motivasi, kepuasan kerja dan menurut mereka bahwa sesuai dengan
pengembangan SDM. kodratnya, kebutuhan manusia sangat
Motivasi pada dasarnya adalah proses beraneka ragam, baik jenis maupun
untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar tingkatnya, bahkan manusia memiliki
melakukan sesuatu yang kita inginkan. kebutuhan yang cenderung tak terbatas.
Dengan kata lain adalah dorongan dari luar Artinya kebutuhan selalu bertambah dari
terhadap seseorang agar mau melaksanakan waktu ke waktu dan manusia akan selalu

104
105 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 104-111 ISSN: 2302-2019

berusaha dengan segala kemampuannya untuk ketepatan maupun keberhasilan tugas yang
memenuhi kebutuhan tersebut. menjadi wewenang suatu organisasi. Sebagai
Kepuasan kerja sangat erat kaitannya contoh berdasarkan pengamatan awal kami
dengan motivasi seseorang dalam ketidakmampuan pegawai dalam menerapkan
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Teknologi Informasi dalam pola kerja
Manajemen organisasi yang baik tidak hanya mengakibatkan tertundanya suatu pekerjaan
dapat memberikan gaji yang memadai pada karena harus menunggu pegawai lain yang
para pekerjanya tetapi juga perlu mampu mengoperasikan hal tersebut.
memperhatikan kepuasan karyawannya, hal ini Kemampuan pegawai dalam menerapkan ide
dikarenakan kepuasan kerja karyawan tidak atau gagasan yang produktif dalam sistem
hanya untuk kebutuhan finansial semata kerja tidak akan terlaksana jika tidak ditunjang
namun lebih ke suatu hal yang sifatnya pribadi dengan kualitas sumber daya manusia yang
dan tentu saja beragam. Kepuasan seseorang memadai.
akan pekerjaannya akan tergantung Variabel yang menjadi tolak ukur
persepsinya tentang kesesuain atau keberhasilan suatu organisasi yaitu kinerja
pertentangan antara keinginan dengan yang ia dimana kinerja dalam sistem pemerintahan
terima dari pekerjaannya. Orang akan lebih lebih mengarah pada kemampuan pegawai
dapat merasa puas dengan pekerjaannya jika dalam menyelesaikan tugas dan fungsi unit
memang ia berminat dengan pekerjaan kerja yang diembannya. Berdasarkan
tersebut. Seseorang akan merasa lebih puas penilaian kinerja pegawai akan dapat diketahui
apabila ia menyenangi pekerjaannya, bila kinerja organisasi tersebut, apakah sudah
dibandingkan dengan orang yang tidak sesuai dengan yang diharapkan atau masih
menyukai pekerjaannya. Kepuasan kerja perlu dilakukan pembenahan sehingga tujuan
pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan organisasi dapat dicapai. Dalam pengamatan
dan Aset Daerah Kabupaten Tojo Una-Una singkat didapatkan fakta lapangan bahwa
berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara kinerja pegawai pada kantor Badan
singkat yang telah dilakukan cenderung sangat Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
rendah hal ini mungkin disebabkan oleh semakin hari semakin menurun dan hal
beberapa faktor yang secara lebih lanjut perlu tersebut perlu identifikasi sehingga diharapkan
dilakukan penelitian. Hal ini penting dilakukan dengan adanya pemahaman terhadap
karena kepuasan dalam pelaksanaan pekerjaan ketidakstabilan kinerja pegawai tersebut dapat
itu sendiri sangat berpengaruh terhadap kinerja dicarikan solusi melalui penelitian ini.
pegawai yang bermuara pada kinerja suatu
organisasi. METODE
Dalam kehidupan berorganisasi, faktor
manusia merupakan masalah utama disetiap Sesuai dengan tujuan penelitian yang
kegiatan yang ada didalamnya. Semua telah dirumuskan, maka penelitian ini
tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan menggunakan pola eksplanasi (level of
diprakarsai dan ditentukan oleh manusia yang explanation) yaitu penelitian yang bermaksud
menjadi penggerak utama dalam organisasi menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
tersebut. Organisasi membutuhkan adanya diteliti serta pengaruh antara satu variabel
sumberdaya yang potensial baik pemimpin dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2006).
maupun bawahan pada pola tugas dan Dengan demikian penelitian ini memberikan
pengawasan yang merupakan penentu penjelasan pengaruh motivasi, kepuasan kerja
tercapainya tujuan. Lemahnya kualitas sumber dan pengembangan SDM terhadap kinerja
daya manusia berdasarkan hasil pengamatan pegawai. Adapun unit analisis yang
kami sangat mempengaruhi kecepatan, dipergunakan dalam penelitian ini adalah
Rismanto, dkk. Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia .............................106

individu dengan jumlah populasi penelitian kata lain reliabilitas menunjukkan sejauh mana
sebanyak 44 pegawai yang berlokasi di Kantor pengukuran dapat memberikan hasil yang
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset tidak berbeda bila dilakukan pengukuran
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una. kembali pada subjek yang sama. Dalam
penelitian ini dilakukan uji reliabilitas internal
1. Uji validitas dengan menggunkan koefisien alpha cronbach
Uji validitas dilakukan untuk mengukur (α). Suatu instrumen disebut reliabel apabila
pernyataan yang ada dalam kuisioner. Suatu alpha cronbach lebih besar dari 0,60
pernyataan dianggap valid jika pernyataan (Sugiyono, 2006:126).
tersebut mampu mengungkapkan apa yang Menurut Riduawan dan Sunarto (2007)
akan diukur. Valid berarti instrumen tersebut pengujian reliabilitas dapat dilihat dari nilai
dapat digunakan untuk mengukur apa yang korelasi Gutman Split-Half Coefisient, dengan
harus diukur, atau ada kesesuaian antara alat membandingkan antara r tabel dan rhitung. (rhitung >
ukur dengan yang diukur. Seperti yang r table). Selanjunya, uji reliabilitas dari nilai
dikemukakan oleh Sugiyono (2006:109) korelasi Gutman Split-Half Coefficient
bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur diperoleh rhitung = 0,868 > 0,220 (rtabel),
yang digunakan untuk mendapatkan data itu sehingga dapat dinyatakan bahwa item
valid. Uji validitas dilakukan dengan cara pernyataan reliabel (dapat diandalkan).
mengkorelasikan masing-masing pernyataan
dengan jumlah skor totalnya. Validitas dapat Tabel 1. Reliabilitas Instrumen Penelitian
diketahui dengan cara membandingkan nilai Cronbach's Part 1 Value .862
Alpha
Corrected item-Total Correlation dengan nilai N of Items 21a
r-kritis sesuai kriteria. Menurut Sugiyono Part 2 Value .831
(2006: 124), bahwa bilamana koefisien antara N of Items 21b
skor suatu indikator dengan skor total seluruh Total N of Items 42
indikator adalah positif dan lebih besar 0,3 Correlation Between Forms .771
(r≥0,3) maka instrument tersebut dianggap Spearman- Equal Length .871
Brown Unequal Length .871
valid. Coefficient
Validitas data diketahui dengan cara Guttman Split-Half Coefficient .868
membandingkan nilai correced item- total Sumber: data diolah (2015)
corelation dengan nilai r kritis sesuai kriteria,
Riduwan dan Sunarto (2007) menyatakan 3. Uji Asumsi Klasik
“item yang mempunyai syarat adalah correced Dalam penggunaan metode regresi linear
item- total corelation rhitung > product moment berganda, secara teoritis akan menghasilkan
(rtabel) = 0,220 ( α = 5% dan n = 44) sehingga nilai parameter model penduga yang sah
berdasarkan hasil statistik seluruh item apabila dilakukan pengujian asumsi klasik.
pernyataan dinyatakan valid. Karena penggunaan asumsi analisis regresi
linear berganda maka estimasi yang digunakan
2. Uji reliabilitas biasanya metode kuadrat terkecil biasa
Instrumen penelitian selain valid, juga (Ordinal Least Sequares-OLS) yang
harus dapat diandalkan (reliable), instrumen mempunyai sifat BLUE (Best, Linear,
dapat dikatakan reliabel jika alat tersebut Unbiased, Estimarton). Asumsi klasik
menghasilkan nilai-nilai yang konsisten, menurut Santoso (2002: 54) terdiri dari
dengan demikian instrumen ini dapat dipakai Normalitas, Autokorelasi, Heteroskedastisitas,
dengan aman karena dapat bekerja dengan dan Multikolinieritas.
baik pada waktu yang berbeda dengan kondisi
yang berbeda (Sugiyono, 2006:109). Dengan
107 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 104-111 ISSN: 2302-2019

4. Analisis Regresi Berganda menunjukkan bahwa dimensi hubungan kerja


Model analisis yang dipergunakan pada memperoleh hasil tanggapan responden
penelitian ini adalah dengan teknik analisis dengan besaran nilai mean rata-rata 3,99 atau
regresi berganda,teknik ini digunakan untuk dalam kriteria tinggi. Hasil ini menunjukkan
menentukan ketepatan prediksi dari bahwa pegawai Kantor Badan Pengelolaan
keseluruhan variabel bebas terhadap variabel Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tojo
tidak bebas. Una-Una menghendaki kebutuhan hubungan
Model persamaan dalam penelitian ini adalah: kerja melalui indikator iklim kerja, kondisi
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e kerja ataupun kerjasama dalam pekerjaan
Keterangan: menjadi faktor penting dalam peningkatan
Y = Kinerja Pegawai kinerja pegawai.
a = intercept/Konstanta
b = Koefisien Regresi c. Pengembangan Sumber Daya Manusia
X1 = Motivasi (X3)
X2 = Kepuasan Kerja Ditribusi frekuensi variabel
X3 = Pengembangan SDM pengembangan sumber daya manusia dalam
E = Error/variable pengganggu penelitian ini diukur melalui 4 dimensi dan 12
item pernyataan. Dari hasil perhitungan
HASIL DAN PEMBAHASAN frekuensi tersebut dapat dimaknai bahwa
pengembangan sumber daya manusia dalam
Hasil pemenuhan peningkatan profesionalisme kerja
1. Analisis distribusi frekuensi yang didapatkan dari instansi tempat bekerja
a. Motivasi (X1) merupakan hal penting untuk dapat menunjang
Hasil pengumpulan data terhadap kinerja pegawai. Kemampuan dalam
tanggapan responden mengenai variabel mengoperasikan teknologi merupakan dimensi
motivasi yang terdiri dari 9 item pernyataan. tertinggi dengan nilai mean rata-rata sebesar
secara deskriptif diketahui bahwa dimensi 3,85 menjadi salah satu petunjuk bahwa
Kebutuhan Kekuasaan yang memiliki peranan dengan adanya upaya pengembangan sumber
paling penting dalam variabel motivasi dengan daya manusia akan berdampak terhadap
rata-rata mean tertinggi 3,89. Hal ini peningkatan kinerja.
menunjukkan bahwa faktor utama yang
menjadi motivasi pegawai pada BPKAD d. Kinerja Pegawai (Y)
Kabupaten Tojo Una-Una yaitu kebutuhan Distribusi frekuensi varibel kinerja
akan kekuasaan dalam artian konkrit pegawai dalam penelitian ini diukur melalui
penghargaan atas pekerjaan serta kemampuan tiga dimensi dan sembilan inikator pernyataan.
untuk mengkoordinir bawahan. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa
kinerja pegawai yang dimiliki oleh pegawai
b. Kepuasan Kerja (X2) cukup tinggi. Hal tersebut tergambar pada nilai
Ditribusi frekuensi varibel kompensasi mean rata-rata sebesar 4,25 untuk variabel
dalam penelitian ini diukur melalui lima kinerja itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa
dimensi dan 15 item pernyataan. Hasil pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan
pengumpulan tanggapan responden untuk Aset Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
variabel kepuasan kerja didapatkan bahwa memahami tugas dan tanggung jawabnya
kepuasan kerja memegang peranan yang sebagai seorang Aparatur Sipil Negara yang
sangat penting dalam meningkatkan kinerja ditutuntut kinerjanya lebih baik dalam bekerja.
pegawai. Dari lima dimensi variabel kepuasan
kerja, berdasarkan hasil distribusi tersebut
Rismanto, dkk. Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia .............................108

2. Uji asumsi klasik b. Uji multikoliniearitas


Uji asumsi klasik ini digunakan untuk Hasil uji multikoliniearitas dengan
mengetahui apakah model liniear berganda menggunakan Variance Inflation factor (VIF)
yang digunakan pada penelitian ini memenuhi seperti pada Tabel 2 di bawah ini:
persyaratan seperti: Uji Normalitas, Uji
Multikoliniearitas, Uji Heteroskedastisitas, Tabel 2. Hasil Uji Multikoliniearitas
adapun hasil uji asumsi klasik pada penelitian No Varibel Independen Collinearity Statistics
ini adalah sebagai berikut: Tolerance VIF
1 Motivasi (X1) 0,774 1,292
2 Kepuasan Kerja (X2) 0,597 1,675
a. Uji normalitas 3 Pengembangan SDM (X3) 0,564 1,774
Uji normalitas bertujuan mengkaji
apakah dalam sebuah model regresi variabel
Dari tabel diatas bahwa nilai VIF dari
dependen (terikat), variabel independen
variabel-variabel independen dalam model
(bebas) atau keduanya mempunyai distribusi
regresi yang digunakan kurang dari angka 10
normal ataukah tidak, model regresi yang baik
sedangkan nilai tolerance lebih besar dari 0.10,
adalah distribusi data normal atau mendekati
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-
normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan
variabel tersebut tidak terdapat gejala
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
multikoliniearitas.
diagonal dari grafik. Dasar pengambilan
keputusan adalah:
c. Uji heteroskedastisitas
1. Jika data tersebar disekitar garis diagonal
Hasil uji heteroskedastisitas dari model
dan mengikuti arah garis diagonal maka
regresi yang terbentuk tampak pada gambar 2
model regresi memenuhi asumsi
berikut:
normalitas.
2. Jika menyebar jauh dari diagonal maka
model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.

Dengan bantuan program statistik SPSS


16.0, hasil uji normalitas dapat dilihat pada
titik sebaran data yang dihasilkan dalam
penelitian ini sehingga dapat disimpulkan data
dalam penelitian ini normal, seperti
Gambar 2. Regression standardized
diperlihatkan pada gambar 1 berikut:
Predicted Value

Berdasarkan gambar 2 terlihat titik-titik


menyebar secara acak, tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas, serta tesebar
baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini memberi makna bahwa
persamaan regresi memenuhi asumsi
heteroskedastisitas.

3. Hasil regresi
Gambar 1. Regresi standardized residual
Sesuai hasil analisis Regresi Liniear
Berganda dengan menggunakan bantuan
komputer SPSSFor Wind Release 16.0
109 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 104-111 ISSN: 2302-2019

diperoleh hasil-hasil penelitian dari 44 orang membandingkan nilai F-hitung terhadap nilai
responden dengan dugaan pengaruh ketiga F-tabel atau nilai probabilitas terhadap nilai 
variabel independen terhadap variabel 0.05 pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil
dependen Kantor Badan Pengelolaan penelitian ini menunjukkan nilai
Keuangan dan Aset Daerah dapat diketahui probabilitasnya sebesar 0.000 < nilai  0.05
hasil sebagai berikut: pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil ini
memberikan makna bahwa secara simultan
Tabel 3. Hasil Perhitungan Regresi variabel X (motivasi, kepuasan kerja dan
Berganda pengembangan SDM) berpengaruh signifikan
Dependen Variabel Y = Kinerja Pegawai
terhadap variabel Y (Kinerja pegawai) pada
Variabel Koefisien Standar t Sig
Regresi Error
Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una.
C = Constanta 1,118 0,834 1,340 0,188
X1 = Motivasi 0,620 0,180 3,441 0,001
Pengujian Hipotesis Kedua, Ketiga dan
X2 = Kepuasan 0,448 0,223 2,010 0,005
Kerja
Keempat
X3 = -0,278 0,249 -1,116 0,271 1. Hipotesis yang diajukan adalah motivasi
Pengembangan pegawai (X1) berpengaruh signifikan
SDM
R = 0,598 terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan
R- Square = 0,358 F-hitung = 7,428 Tabel 2 di atas, menunjukkan variabel
Adjusted R-Square = 0,310 Sig. F = 0,000
Sumber data diolah 2016 motivasi (X1) diperoleh hasil
perhitungannya nilai thitung sebesar 3,441
Berdasarkan pada tabel 3 menunjukkan nilai probabilitas (P) signifikansi sebesar
bahwa hasil uji determinasi (kehandalan 0,001. Dengan demikian nilai P < 0,05 pada
model) memperlihatkan nilai Adjust R- taraf kepercayaan 95 %, sehingga dapat
Square= 0,358 atau = 35,80%. Hal ini berarti dinyatakan bahwa variabel motivasi (X1)
bahwa 35,80% variabel terikat dipengaruhi mempunyai pengaruh yang signifikan
oleh ketiga variabel bebas, selebihnya varaibel terhadap kinerja pegawai. Artinya hipotesis
terikat dipengaruhi oleh variabel lain yang diterima.
tidak diteliti. 2. Hipotesis yang diajukan adalah kepuasan
Adapun nilai koefisien korelasi (multiple kerja pegawai (X2) berpengaruh signifikan
R) adalah sebesar 0,598. Nilai tersebut terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan
menunjukkan korelasi variabel independen Tabel 2 di atas, menunjukkan variabel
(X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y) kepuasan kerja (X2) diperoleh hasil
adalah sebesar 59,8%. Nilai tersebut perhitungannya nilai thitung sebesar 2,010
menunjukkan hubungan yang cukup kuat dan nilai probabilitas (P) signifikansi sebesar
signifikan antara variabel motivasi, kepuasan 0,005. Dengan demikian nilai P < 0,05 pada
kerja dan pengembangan sumber daya taraf kepercayaan 95%, sehingga dapat
manusia dan kinerja pegawai pada Badan dinyatakan bahwa variabel kepuasan kerja
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan
Kabupaten Tojo Una-Una.Berdasarkan hasil terhadap kinerja guru pegawai. Artinya,
pengolahan data pada tabel diatas diperoleh hipotesis diterima.
persamaan regresi sebagai berikut: 3. Hipotesis yang diajukan adalah
Y = 1,118 + 0,620 X1 + 0,448 X2 - 0,278 X3 pengembangan SDM (X3) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Pengujian Hipotesis Pertama Berdasarkan Tabel 2 di atas, menunjukkan
Untuk menguji hipotesis pertama variabel pengembangan SDM (X3)
dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara diperoleh hasil perhitungannya nilai thitung
Rismanto, dkk. Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia .............................110

sebesar -1,116 nilai probabilitas (P) kerja untuk mendorong kinerja pegawai
signifikansi sebesar 0,271. Dengan ditentukan oleh nilai dari dimensi jenis
demikian nilai P > 0,05 pada taraf pekerjaan, jaminan financial, promosi jabatan,
kepercayaan 95%, sehingga dapat dan hubungan kerja.
dinyatakan bahwa variabel pengembangan
SDM (X3) berpengaruh terbalik dan tidak 4. Pengaruh Pengembangan SDM Terhadap
signifikan terhadap kinerja pegawai. Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan
Artinya hipotesis yang diajukan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
ditolak/tidak terbukti. Tojo Una-Una
Hasil uji-t variabel pengembangan SDM
Pembahasan (X3) berpengaruh tetapi tidak signifikan
1. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan dengan kinerja pegawai, dan memiliki nilai
Kerja, dan Pengembangan SDM Terhadap koefisien regresi negatif. Hal ini
Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan mengindikasikan bahwa pengembangan SDM
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Tojo Una-Una Daerah Kabupaten Tojo Una-Una tidak serta
Hasil uji secara simultan telah terbukti merta meningkatkan kinerja.
bahwa variabel motivasi kerja (X1), kepuasan Lebih lanjut dijelaskan bahwa beberapa
kerja (X2), dan pengembangan SDM (X3) hal yang menyebabkan tidak signifikannya
berpengaruh signifikan terhadap kinerja kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan
pegawai. Hal ini mengindikasikan bahwa dan Aset Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
ketiga variabel tersebut dapat membentuk dan tersebut, antara lain kontribusi nilai dimensi
mendorong tercapaianya kinerja, variabel yang cukup rendah dalam pembentuk kinerja
bebas yang mempengaruhi kinerja pegawai pegawai yaitu: pendidikan, keterampilan, dan
tersebut agar tetap dipertahankan dan kemampuan teknologi. Nilai kontribusi
ditingkatkan. tersebut dapat di lihat pada masing-masing
dimensi dan indikator yang lemah. Kelemahan
2. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap tersebut tampak penempatan pegawai kurang
Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan memperhatikan latar belakang pendidikan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan,
Tojo Una-Una kurang memberikan kesempatan bagi pegawai
Hasil uji- t telah membuktikan bahwa untuk mengikuti diklat peningkatan
motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kompetansi, kurang menguasai tupoksi kerja
kinerja pegawai. Hal ini mengindikasikan yang disebabkan oleh pengalaman kerja
bahwa kinerja pegawai hendaknya ditunjang bidang tersebut masih lemah, dan kemampuan
oleh motivasi kerja dengan dimensi kebutuhan penguasaan teknologi untuk efektivitas
prestasi, kebutuhan kerjasama, dan kebutuhan pekerjaan juga dinilai lemah. Selain faktor
akan kekuasaan. diatas, fenomena lain adalah iklim organisasi
yang kurang kondusif manakala terjadinya
3. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap pergantian kepala badan atau SKPD, dan
Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan bahkan kepala daerah, isu-isu non job menjadi
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten hal yang meresahkan sehingga orientasi lebih
Tojo Una-Una like dan dislake.
Hasil uji-t telah terbukti bahwa kepuasan Menghadapi tantangan dan tuntutan
kerja (X2) mempunyai pengaruh yang pelayanan publik dan SKPD yang lebih baik
signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini transparan dan profesional, maka
mengindikasikan bahwa kontribusi kepuasan Pengembangan SDM di Kabupaten Tojo Una-
111 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 104-111 ISSN: 2302-2019

Una sangatlah penting. Pengembangan SDM keuangan daerah, yang telah menjadi
pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset ketetapan regulasi pemerintah untuk
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una diperlukan efektivitas pekerjaan.
suatu perencanaan yang didukung oleh
database pemetaan tentang kemampuan DAFTAR RUJUKAN
intelektual pegawai, program peningkatan
skill untuk melaksanakan suatu pekerjaan Arep, Ishak & Tanjung, Hendri. 2003.
yang menjadi tupoksinya Manajemen Motivasi. PT. Gramedia
Widya Saferna Indo. Jakarta.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Erlangga, Bandung.
Kesimpulan Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen
Berdasarkan hasil penelitian dan Personalia dan Sumberdaya Manusia.
pembahasan yang diuraikan pada bab Edisi Ketiga BPFE, Yogyakarta.
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen
sebagai berikut: Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
1. Secara simultan ketiga variabel yaitu Aksara.
motivasi kerja (X1), kepuasan kerja (X2), Mathis, L.R Dan J.H Jackson. 2006.
dan pengembangan SDM (X3) berpengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia
signifikan terhadap kinerja pegawai Badan (Human Resource Management).
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Jakarta: Salemba Empat.
Kabupaten Tojo Una-Una. Riduwan, Sunarto. 2007. Pengantar Statistika
2. Motivasi kerja (X1) berpengaruh signifikan untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,
terhadap kinerja pegawai Badan Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis.
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Bandung: Alfabeta.
Kabupaten Tojo Una-Una. Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS
3. Kepuasan kerja (X2) berpengaruh signifikan Statistik Patametrik. PT. Elex Media
terhadap kinerja pegawai Badan Komputindo Kelompok Gramedia,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Jakarta.
Kabupaten Tojo Una-Una. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
4. Pengembangan SDM (X3) berpengaruh Administrasi. Bandung: Alfabeta.
negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Manusia. Jakarta: Kencana.
Aset Daerah Kabupaten Tojo Una-Una

Rekomendasi
1. Hendaknya dalam penempatan pegawai,
pimpinan SKPD mengusulkan ke BKD
sesuai dengan latar belakang pendidikan
dengan spesifikasi pekerjaan yang
dibutuhkan.
2. Memprogramkan/kegiatan pengembangan
SDM melalui diklat dalam rangka
peningkatan kompetansi sehingga pegawai
dapat menguasai tupoksi kerja.
3. Peningkatan kemampuan penguasaan
teknologi terutama berbasis aplikasi

Anda mungkin juga menyukai