Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Laporan keuangan tahunan adalah suatu informasi yang penting tentang kinerja

suatu perusahaan bagi pemegang saham dan masyarakat bagian dari salah satu dasar

dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi yang ada di laporan keuangan harus

tepat dan jelas dikatakan jika informasi laporan keuangan diperoleh tepat pada waktunya.

Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2 tentang Penyajian

Laporan Keuangan perusahaan public yang menyatakan bahwa adanya setiap perusahaan

public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) wajib menyambaikan laporan

keuangan tahunan kepada BAPEPAM dan Lembaga Keuangan selambat-lambatnya 4

(empat ) bulan setelah tahun buku berakhir, setelah tanggal laporan keuangan tahunan

salah satu kendala dalam laporan keuangan ke public yaitu laporan keuangan wajib

diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di BAPEPAM dan LK. Laporan keuangan

tahunan yang diumumkan sekiranya yaitu laporan posisi keuangan ( neraca ), laporan laba

rugi komprehensif, laporan arus kas, dan opini dari akuntan.

Pihak-pihak yang berkepentingan sangat membutuhkan informasi laporan

keuangan tahunan, yaitu manajemen, investor, kreditor, dan pemerintah dikarenakan

laporan keuangan pada perusahaan mencatat informasi laporan menganai laba perusahaan

tersebut, dan ini salah satu dasar dalam pengambilan keputusan untuk membeli dan

menjual saham yang di miliki oleh investor. Jika informasi laba kurang di publik atau

terjadinya keterlambatan dalam penyampaian ke publik ini akan berpengaruh negatif dari

para pelaku pasar modal. Keterlambatan pelaporan laporan keuangan tahunan, diartikan
secara tidak langsung oleh investor sebagai sinyal buruk ke perusahaan. Hal ini

menunjukan bahwa informasi laporan keuangan yang dipublikasi sangat berpengaruh

dengan kenaikan dan penurunan harga saham perusahaan tersebut.

Setelah laporan keuangan selesai disusun dan disertai dengan laporan audit oleh

Akuntan Publik yang disampaikan ke BAPEPAM kemudian perusahaan masih menjalani

proses audit oleh auditor independen, semakin panjang waktu yang digunakan untuk

proses audit akan besar kemungkinannya perusahaam terlambat dalam menyampaikan

laporan keuangan tahunan ke BAPEPAM dan para pihak-pihak berkepentingan yang

membutuhkan laporan keuangan. Dalam pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan

auditor independen membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menilai kewajaran

penyajian laporan keuangan, karena perusahan banyak melakukan transaksi yang harus

di audit, kesulitan dari transaksi dan pengendalian internal yang kurang baik. Dengan ini

dapat menimbulkan terjadinya audit delay semakin tinggi, bedanya tanggal dan waktu

dilaporan keuangan dengan tanggal opini dalam laporan keuangan menunjukkan tentang

terlambatnya waktu penyelesaian audit, dan kondisi inilah disebut audit delay.

Faktor yang kemungkinan mempengaruhi audit delay disuatu perusahaan, yaitu

ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan umur perusahaan. Ukuran perusahaan

yang digunakan untuk penelitian ini diukur menggunakan total assets atau jumlah harta

perusahaan. Faktor ukuran perusahaan adalah faktor yang sering digunakan untuk

melakukan penelitian. Menurut Pourali et al. (2013) ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap audit delay. Dikarenakan perusahaan yang besar memegang kendali

internal yang lebih baik. Perusahaan yang mempunyai pengendalian internal lebih baik

dapat mempermudah auditor untuk mengurangi kesalahan auditor dalam mengerjakan

laporan audit tersebut. Dan kebalikannya dengan yang dilakukan Novelia dan Dicky

(2012), ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit
delay. Dengan ini hasilnya menunjukkan bahwa besar atau kecilnya ukuran perusahaan

tidak dapat mempengaruhi audit delay dikarenan untuk menilai ukuran perusahaan

dengan menggunakan total asset lebih stabil dibandingkan market value dan tingkat

penjualan perusahaan demikian ukuran perusahaan tidak mempengaruhi audit delay.

Faktor kedua yang kemungkinan audit delay yaitu profitabilitas. Profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari pendapatan terkait

penjualan, asset, dan ekuitas. Penelitian Ani Yulianti (2011) menyatakan bahwa

profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay dikarenakan tuntutan dari

pihak-pihak yang berkepentingan tidak terlalu besar sehingga tidak memicu perusahaan

untuk mempublikasikan laporan keuangannya lebih cepat. Dan menurut penelitian yang

dilakukan oleh Dewi Lestari (2010) menunjukkan bahwa profitabilitas mempengaruhi

audit delay. Secara nyata perusahaan yang profitabilitasnya tinggi ingin

mempubliskasikan laporan keuangannya lebih cepat untuk memberitahukan informasi di

publik dan dapat meningkatakan nilai perusahaan.

Faktor opini audit yaitu salah satu yang dapat mempengaruhi audit delay. Opini

audit merupakan pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan yang

menyangkut materialitas, posisi keuangn, dan arus kas yang telah diaudit dengan prinsip

akuntansi berlaku umum. Opini audit terdiri dari 5 jenis : pendapatan wajar tanpa

pengecualian (unqualified opini ), pendapatan wajar tanpa pengecualian dengan Bahasa

penjelasan ( unqualified opini with explanatory language ), pendapat wajar dengan

pengecualian ( qualified opinion ), pendapat tidak wajar ( adverse opinion ), dan

pernyataan tidal memberikan pendapat ( disclaimer of opinion ). Hasil dari penelitian

Malinda Dwi Aprliame ( 2015 ) menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh signifikan

terhadap audit delay. Perusahaan yang akan menerima pendapat wajar dengan

pengecualian akan mengalami audit delay dan semakin lama, dengan ini dapat
menyebabkan proses pemberian audidt akan terjadi negosiasi dengan klien serta

konsultasi dengan patner audit yang lebih senior. Sedangkan perusahaan yang menerima

pendapat wajar tanpa pengecualian cenderung lebih cepat karena perusahaan tidak akan

melalukan penundaan dalam mempublikasikan laporan keuangan yang mempunyai

informasi baik ( good news ).

Faktor ini akan menjadi yang terakhir yang diperkirakan mempengaruhi audit

delay yaitu faktor umur perusahaan merupakan lama berdirinya suatu organisasi dalam

membentuk suatu bisnis dan memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang biasa

disebut laba. Hasil penelitian dari Armanto dan Mega (2014) menyebutkan umur

perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Perusahaan yang telah beroperasi

lama tidak menjamin penyelesaian audit akan semakin cepat karena kompleksitas laporan

keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Novelia dan Dicky (2012) menunjukkan

bahwa umur perusahaan mempengaruhi lamanya audit delay secara negatif, yaitu

semakin lama umur perusahaan maka audit delay yang terjadi akan semakin kecil. Karena

semakin lama perusahaan yang memiliki umur lebih serta mampu dan terampil dalam

mengumpulkan, memproses, menghasilkan informasi pada waktu yang tepat dan

diperlukan dengan ini perusahaan telah memiliki banyak pengalaman yang cukup banyak

dalam hal tersebut.

Sektor Property dan Real Estate adalah salah satu sektor yang mempengaruhi

ekonomi dan terpenting di Negara. Hal ini banyak indicator untuk menganalisis laporan

keuangan dengan menilai kesehatan ekonomi di suatu Negara. Menurut Santoso (2009)

industri properti dan real estate merupakan salah satu sektor yang memberikan sinyal

jatuh atau sedang bangunnyaperekonomian suatu negara. Dengan ini semakin banyak

perusahaan yang mendirikan sektor property dan real estate semakin berkembang

perekonomian di Indonesia.
Investasi yang menjanjikan di bidang property dan real estate umumnya bersifat

jangka panjang dan akan bertumbuh dengan sejalannya perekonomian di Indonesia.

Menurut Michael C Thomsettada berbagai jenis investasi di bidang properti dan real

estate yang secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu, residental property, yang

meliputi apartemen, perumahan, dan bangunan multi unit ; commercial propety, yaitu

properti yangdirancang untuk keperluan bisnis misalnya gedung penyimpanan barang dan

areaparkir, tanah daninsustrial property, yaitu investasi di bidang properti yang dirancang

untuk keperluan industri misalnya, bangunan-bangunan pabrik. Maka kebutuhan investor

akan laporan keuangan secara tahun ketahun juga semakin meningkat serta audit delay

diharapkan akan semakin kecil.

Hal ini uraian latar belakang di atas, serta tertarik untuk menetili dan mengambil

judul penelititan mengenai “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, opini audit,

dan umur perusahaan terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan

Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014)”.

I.2 Identifikasi Masalah

Bersangkutan dengan latar belakang masalah di atas yang diindetifikasi masalahnua

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan kepada publik akan

menimbulkan reaksi negatif dari para pelaku pasar modal. Keterlambatan

pelaporan, secara tidak langsung juga diartikan oleh investor sebagai sinyal yang

buruk bagi perusahaan.


2. Pertumbuhan di bidang property dan real estate di Indonesia semakin pesat, maka

kebutuhan investor akan laporan keuangan secara tepat waktu juga semakin

meningkat dan diharapkan audit delay akan semakin kecil.

3. Terdapat perbedaan pendapat atau ketidakkonsitenan mengenai berbagai faktor

yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan, seperti faktor ukuran

perusahaan.

4. Terdapat perbedaan pendapat atau ketidakkonsitenan mengenai berbagai faktor

yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan, seperti faktor profitabilitas.

5. Terdapat perbedaan pendapat atau ketidakkonsitenan mengenai berbagai faktor

yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan, seperti faktor opini audit.

6. Terdapat perbedaan pendapat atau ketidakkonsitenan mengenai berbagai faktor

yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan, seperti faktor umur perusahaan.

I.3 Rumus Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan yang diteliti dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014?

2. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014?

3. Bagaimana pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay pada perusahaan property

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014?
4. Bagaimana pengaruh Umur Perusahaan terhadap Audit Delay pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014?

5. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Umur

Perusahaan terhadap Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014?

I.4 Tujuan Masalah

Setiap penelitian pada umumnya memiliki tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan

rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014.

2. Mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014.

3. Mengetahui pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014.

4. Mengetahui pengaruh Umur Perusahaan terhadap Audit Delay pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-

2014.

5. Mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Umur

Perusahaan terhadap Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014.

Anda mungkin juga menyukai