Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yunan Maulana

Nim : 150420050
Mk : Akuntansi Manajemen

Manajemen Persediaan

Pengertian Manajemen Persediaan


Manajemen Persediaan atau Inventory manajemen merupakan salah satu
bagian dalam manajemen operasional dan manajemen produksi. Dalam
businessdictionary.com disebutkan bahwa manajemen persediaan adalah kegiatan
untuk menjaga jumlah optimum dari barang yang dimiliki.
Secara keseluruhan proses produksi merupakan proses yang dinamis
terutama pada pergerakan barangnya. Karena itu diperlukan pengelolaan yang
baik terhadap barang tersebut agar tidak menggangu proses produksi. Pengelolaan
inilah yang dimaksud dengan manajemen persediaan.

Jenis-Jenis Manajemen Pengelolaan


Berdasarkan jenis barang yang dikelola, manajemen persediaan ini terbagi
menjadi lima jenis yaitu :
1. Barang mentah atau bahan baku ; manajemen persediaan harus mampu
mamastikan jumlah bahan baku yang ada mampu mencukupi kebutuhan
produksi.
2. Barang proses atau barang setengah jadi ; biasanya barang ini digunakan
untuk didisribusikan ke pabrik lain untuk dilanjutkan menjadi barang jadi.
Manajemen persediaan akan menentukan seberapa banyak barang yang
diperlukan untuk di distribusi agar bisa memenuhi permintaan
3. Barang jadi atau finishing goods ; manajemen persediaan akan mengatur
jumlah yang tersedia, kemana akan didistribusikan, dan berapa jumlahnya.
Tidak lain tidak bukan agar mampu mendapatkan jumlah produk optimal
agar keuntungan maksimal.
4. Barang suplai ; manajer harus mengelola barang yang menjadi persediaan
baik yang akan digunakan untuk produksi atau tidak.
5. Barang dagangan ; barang ini harus jelas jumlah nya dan dimana saja akan
didistribusikan.

Sedangkan berdasarkan permintaan, manajemen persediaan mengelola


barang yang terbagi menjadi dua. Persediaan barang jadi yang tergantung pada
permintaan pasar (independent demand inventory). Kemudian persediaan barang
setengah jadi dan bahan mentah yang ditentukan oleh tuntutan proses produksi
dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).
Namun manajemen persediaan tidak hanya mengelola barang-barang
tersebut inventori lain seperti suku cadang, barang cacat dan memo selama barang
tersebut tercatat dalam daftar inventory.

Tujuan Manajemen Persediaan


Proses manajemen pasti memerlukan biaya apalagi yang dikelola adalah
barang yang memerlukan perhatian khusus. Barang-barang seperti makanan yang
bisa basi atau barang pecah belah memerlukan penangan yang cepat dan biaya
perawatan yang lumayan.
Dari hal tersebut tujuan utama manajemen persediaan adalah
memaksimalkan barang persediaan dengan biaya yang minimal. Selain itu ada
banyak tujuan lain yang bisa kita manfaatkan melalui manajemen persediaan
berikut ini beberapa diantaranya.
1. Memastikan adanya persediaan melalui safety stock
2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
3. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran
4. Menghilangkan atau mengurangi risiko keretlambatan pengiriman bahan
5. Menyesuaikan dengan jadwal produksi
6. Menghilangkan atau mengurangi resiko kenaikan harga
7. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman
8. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan
9. Mendapatkan keuntunga dari quantity discount
10. Komitmen terhadap pelanggan

Pertimbangan Biaya Manajemen Persediaan


1. Item Cost (biaya per unit).
2. Ordering Cost (biaya penyiapan pemesanan), meliputi
 Purchasing Order (biaya pembuatan perintah pembelian)
 Biaya pengiriman pemesanan
 Biaya transportasi
 Receiving Cost (biaya penerimaan)
 Jika produksi sendiri makan akan ada set up cost atau biaya
penyiapan seperti pada surat menyurat dan biaya untuk
menyiapkan perlengkapan dan peralatan
3. Carrying Cost (biaya pengelolaan persediaan).
4. Cost of capital (biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang
hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi.
5. Cost of storage atau biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan
pajak. Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan
6. Cost of obsolescence, deterioration and loss atau biaya resiko kerusakan
dan kehilangan.
7. Stockout cost atau biaya akibat kehabisan persediaan.

Pendekatan Manajemen Persediaan


Untuk melakukan manajemen persediaan ada tiga pendekatan yang bisa
kita lakukan, diantaranya economicorder quantity, periodic review, dan material
requirement planning. Berikut ini penjelasan singkatnya :
A. Economic Order Quantity (EOQ)
Economic oerder quantity adalah jumlah pemesanan yang paling
ekonomis, yaitu jumlah pembelian barnag yang dapat meminimumkan jumlah
biaya pemeliharaan barang di gudang dan biaya pemesanan setiap tahun
B. Periodic Review
Dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah pemesanan barang dengan
interval waktu sama. Artinya pemesanan barang sudah terjadwal secara rutin
sehingga biaya yang disiapkan bisa diperkirakan.
C. Material Requirement Planning (MRP)
Dalam MRP, pembelian barang yang dibutuhkan direncanakan untuk
membuat produk yang terdiri dari beberapa komponen atau dikenal dengan sytem
assembling. Tujuannya adalah untuk menjamin tersedianya material, item,
komponen dalam produksi, serta produk jadi. Tujuan kedua adalah untuk menjaga
tingkat persediaan seminim mungkin, serta untuk merencanakan aktivitas
pengiriman, penjadwalan, dan pembelian material.

Manajemen Lingkungan

Manajemen Lingkungan ialah manajemen yang mengelola organisasi


berdasarkan pada lingkungan-lingkungan seperti dibawah ini :
 Lingkungan internal organisasi. Meliputi pimpinan organisasi, alat-alat
dan metode pengelolaan organisasi, strategi perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan organisasi.
 Lingkungan eksternal organisasi yaitu lingkungan masyarakat, lingkungan
kerja sama antar organisasi, lingkungan lintas pimpinan organisasi.

Lembaga pendidikan perlu mempertimbangkan lingkungan organisasi


secara internal maupun eksternal karena menyangkut hubungan sinergis antar
personal organisasi dan dengan kondisi lingkungan eksternalnya.
Sistem manajemen lingkungan ialah program yang harus dijalankan oleh
sebuah perusahaan atau setiap pemilik usaha dalam bidang apapun sebagai upaya
penjaminannya, supaya usaha yang dijalankan tidak menimbulkan potensi
merusak bagi lingkungan dan melakukan sistem operasional dengan standar
ramah lingkungan.
Sistem manajemen lingkungan yang dibuat sebuah perusahaan harus
berdasarkan standar resmi internasional. Sistem ini wajib dipatuhi oleh semua
perusahaan atau bidang usaha diseluruh dunia, dan bagi mereka yang melanggar
peraturan tersebut akan mendapatkan sanksi dari pihak yang berwajib.
Sistem manajemen lingkungan ini merupakan sistem manajemen yang
berkaitan dengan kebijakan perusahaan yang terkait atau berpotensi
mendatangkan dampak bagi lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Perusahaan yang menjalankan sistem manajemen lingkungan baik, akan
berdampak lebih baik sebuah perusahaan dalam meningkatkan perkembangan
mutunya, dan berpotensi membina hubungan yang baik dan harmonis dengan
masyarakat sekitarnya.

Hal-hal yang paling jelas nampak dalam penerapan sistem manajemen


lingkungan, yaitu :
 Potensi berkurangnya kecelakaan kerja, baik bagi pegawai perusahaan dan
pihak-pihak lain di dalam perusahaan, maupun bagi masyarakat yang
tinggal di sekitar wilayah usaha tersebut
 Penerapan sistem kerja berbasis lingkungan akan berdampak baik, seperti
menunjukkan penghematan pada biaya listrik atau air dan sumber-sumber
energi untuk beroperasi sebuah perusahaan

Anda mungkin juga menyukai