Anda di halaman 1dari 3

Jurnal 1

Implementasi SAK EMKM Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM)

Identitas Jurnal:

Nama Jurnal : International Journal of Social Science and Business.

Penulis: : Ari Nuvitasari1, Norita Citra Y,dan Nina Martiana.

Volume dan Halaman : Vol 3, No.3 Hal 341-347

Tahun : 2019

Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini berkembang pesat. Salah satu jenis bisnis
yang saat ini berkembang di Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
UMKM adalah salah satu pendorong perekonomian bangsa dan memiliki peran penting dalam
perekonomian di Indonesia karena dapat mendorong dan meningkatkan perekonomian secara
berkelanjutan dan berkelanjutan. SAK UMKM adalah dasar untuk menyusun laporan
keuangan menggunakan data primer. Dari hasil penelitian yang dilakukan di UD.Karya Tangi
Banyuwangi, terlihat bahwa laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh UD.Karya
Tangi Banyuwangi masih sangat sederhana dan tidak sesuai dengan SAK EMKM karena
pemilik UMKM tidak memahami dan memahami standar laporan keuangan khusus untuk
UMKM, setelah menerapkan laporan keuangan UD.Karya Tangi Banyuwangi berdasarkan
SAK EMKM secara keseluruhan, disiapkan dan disajikan dengan jumlah yang sama.
Penerapan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM menyajikan laporan
keuangan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu laporan posisi keuangan, beberapa statistik
dan catatan laporan keuangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Data yang di peroleh oleh peneliti ini dengan cara kualitatif yaitu
denganidataiprimer. Data primer disini merupakan data yang dihasilkan dengan cara
wawancara atau interview dengan pemilik mitra UMKM secara langsung untuk memberikan
keterangan tentang permasalahan yang menggambarkan suatu gejala atau kondisi
perusahaannya berkaitan dengan permasalahan yang diajukan oleh peneliti.
• Laporan Keuangan UD.Karya Tangi Banyuwangi Sebelum Diterapkan SAK EMKM
UD. Karya Tangi Banyuwangi di dirikan sejak Desember 2012 dan usaha ini sudah
berjalan selama 6 tahun. Dalam mengembangkan bisnisnya, pemilik UMKM mengalami
banyak kendala dan permasalahan yang terjadi.

• Penyusunan Laporan Keuangan UD. Karya Tangi Banyuwangi Berdasarkan SAK EMKM
Penerapan SAK EMKM pada laporan keuangan UD. Karya Tangi banyuwangi
dimaksudkan agar pemilik UMKM mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk
menyajikan dan menyusun laporan keuangan seperti standar yang berlaku.
Laporan keuangan yang disusun oleh UD. Karya Tangi Banyuwangi masih sangatlah
sederhana dan simple. Meskipun laporan keuangan yang disajikan oleh UD. Karya Tangi
Banyuwangi sudah meliputi kegiatan usaha selama satu tahun, namun laporan keuangan yang
disusun oleh UD. Karya Tangi Banyuwangi belum sesuai dengan laporan keuangan yang
terdapat di SAK EMKM.

Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/336096524_Implementasi_SAK_EMKM_Sebagai_
Dasar_Penyusunan_Laporan_Keuangan_Usaha_Mikro_Kecil_dan_Menengah_UMKM/link/
5d8e1ee6299bf10cff150a1b/download

Jurnal 2

Implementasi SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan
Menengah) Pada Laporan Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada UMKM XYZ Yogyakarta)

Identitas Jurnal:

Nama Jurnal : Jurnal Relasi

Penulis : Tatik

Volume dan Halaman : Vol. XIV, Hal 1-14

Tahun : 2018

Para pelaku UMKM umumnya tidak menggunakan standar yang berlaku dalam
penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan UMKM sering menggunakan basis tunai
yang diambil dari sumber mutasi kas harian. Ikatan Akuntan Indonesia berupaya berkontribusi
untuk mengatasi kendala UMKM dalam penyusunan laporan keuangan dengan menerbitkan
Standar Akuntansi Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) dan berlaku
mulai 1 Januari 2018. SAK EMKM mudah diterapkan oleh UMKM. Laporan Keuangan
berdasarkan SAK EMKM disusun berdasarkan basis akrual. Penelitian ini bertujuan untuk
mengimplementasikan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan UKM XYZ
Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data
yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari pengamatan langsung, wawancara dan
dokumentasi bukti transaksi. Pelaku UMKM umumnya tidak menggunakan standar yang
berlaku dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan UMKM seringkali
menggunakan basis kas yang diambil dari sumber mutasi kas. Laporan keuangan dengan basis
kas tentu tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Misal pembelian
secara kredit tidak diakui sebagai beban yang mengurangi laba perusahaan karena tidak ada
pengeluaran kas. Kas yang masuk ke perusahaan juga dianggap sebagai laba usaha, padahal
kas tersebut bisa jadi berasal dari utang maupun tambahan modal dari pihak lain.
Meskipun laporan keuangan hanya perlu menyajikan ketiga hal di atas, UMKM
diperkenankan untuk menyajikan laporan keuangan lainnya jika diperlukan, misalnya Laporan
Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan keuangan yang lengkap yang dimaksud
pada SAK EMKM berarti entitas menyajikan minimum 2 periode untuk setiap laporan
keuangan yang disyaratkan dan catatan atas laporan keuangan yang terkait.
Peneliti hanya melakukan penelitian dan memperoleh data keuangan untuk bulan
Februari 2018 karena keterbatasan waktu penelitian, sehingga laporan keuangan yang disusun
tidak menyajikan dua periode. Hal tersebut mengakibatkan laporan keuangan pada UMKM
XYZ kurang lengkap menurut SAK EMKM yang mensyaratkan entitas menyajikan minimum
2 periode untuk setiap laporan keuangan.

Sumber: http://journal.pnm.ac.id/index.php/aksi/article/view/316

Anda mungkin juga menyukai