1 April 2017 1
sejalan dan serasi dengan kehidupan di semenjak akhir tahun 1970-an. Menurut
masyarakat di sekitarnya. Ina (dalam Widyawati, 2010: 15).
Model cooperative learning beranjak
Model pembelajaran adalah dari dasar pemikiran getting better
suatu perencanaan atau suatu pola yang together yang menekankan pada
digunakan sebagai pedoman dalam pemberian kesempatan belajar yang
merencanakan pembelajaran di kelas lebih luas dan suasana yang kondusif
atau pembelajaran dalam tutorial dan kepada siswa untuk memperoleh, dan
untuk menentukan perangkat-perangkat mengembangkan pengetahuan, sikap,
pembelajaran termasuk di dalamnya nilai, serta keterampilan-keterampilan
buku-buku, film, komputer, kurikulum, sosial yang bermanfaat bagi
dan lain-lain (Trianto, 2007). kehidupannya di masyarakat.
Salah satu model pembelajaran Langkah-langkah model
adalah model cooperative learning pembelajaran Examples Non Examples
yang sudah mulai diaplikasikan adalah sebagai berikut: (1) Guru
Mempersiapkan gambar-gambar dengan sudut pandang lingkungan
permasalahan yang sesuai dengan tujuan (ekologi) dan kewilayahan (region)
pembelajaran; (2) Guru menempelkan dalam konteks keruangan (space).
gambar di papan atau ditayangkan Menurut Supriyono (2011 :18)
melalui OHP (3) Guru memberikan “hasil belajar dapat dijelaskan dengan
petunjuk dan memberikan kesempatan memahami dua kata
pada siswa untuk yang membentuknya, yaitu “hasil” dan
memperhatikan/menganalisis “belajar” Pengertian hasil menunjuk
permasalahan yang ada pada gambar; pada suatu perolehan akibat
(4) Melalui diskusi 2-3 orang siswa, dilakukannya suatu aktivitas yang
membacakan hasil diskusi dari analisis mengakibatkan berupa input secara
masalah dalam gambar tersebut dan fungsional”. Sedangkan Hamalik (2010:
dicatat pada kertas;(5) Tiap kelompok 30) berpendapat “hasil belajar adalah
diberikan kesempatan untuk perubahan yang tampak pada aspek-
membacakan hasil diskusinya; (6) aspek tingkah laku siswa, antara
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, lain pengetahuan, pengertian,
guru mulai menjelaskan materi sesuai kebiasaan, keterampilan, apresiasi,
tujuan yang ingin dicapai;(7) emosional, hubungan sosial, jasmani
Kesimpulan (Agus: 2011:125). serta sikap”.
Nurdin Sumaatmaja dalam
Asnur (2016: 10) Pembelajaran geografi METODE PENELITIAN
menekankan pada aspek-aspek: (1) Jenis penelitian ini adalah
Alam lingkungan yang menjadi penelitian tindakan kelas (classroom
sumberdaya bagi manusia, (2) action research). penelitian tindakan
penyebaran umat manusia dengan kelas adalah suatu penelitian yang akar
variasi kehidupan, (3) Interaksi masalahnya muncul di kelas, dan dirasa
keruangan umat manusia dengan alam kan langsung oleh guru yang bersangkut
lingkungan yang memberikan variasi an. Desain dalam penelitian ini terdiri
kehidupan, (4) kesatuan regional atas empat tahap yaitu perencanaan,
merupakan matra darat, perairan, dan pelaksanaan tindakan pengamatan dan
udarah di atasnya. Menurut Samadi, refleksi. Data dalam penelitian ini
(2007: 3-4), Geografi adalah ilmu yang dianalisis dengan menggunakan analisis
mempelajari persamaan dan perbedaan deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
fenomena di geosfer (muka bumi) Analisis deskriptif kualitatif digunakan
Gambaran rata-rata
rata aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Exampel Non Example siswa kelas X1 MA Al-Ikhlas Ikhlas Siompu Barat pada
siklus I untuk setiap satuan aktivitas yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
SIKLUS I
4
2
0 SIKLUS I
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11
12
4
2.5 2.7 2.6
aktivitas siswa 3
skor rata-rata
2 Pertemuan I
1 Pertemuan II
0
Rata-rata
siklus I
Data
ata aktivitas guru siklus I
Hal-hal
hal yang diobservasi pada menjadi indikator keberhasilan aktivitas
tindakan siklus I adalah cara guru dalam mengajar guru. untuk lebih jelasnya lihat
menyajikan materi pembelajaran dengan pada gambar berikut:
menyesuaikan pada RPP. Kesesuaian
aktivitas mengajar guru dengan RPP
Untuk mendapatkan gambaran hasil belajar yang sudah tuntas dan yang belum
tuntas siklus I data hasil
il dapat dilihat pada gambar 4.
100 70,4%
rata-rata hasil belajar
50 29,6% Tuntas
siswa siklus I
Belum tuntas
0
SIKLUS II
4 3.7 3.5 4 3.7
3 3.3 3 3.5 3.7 3.8 3.5
0 SIKLUS II
1 2 3 4
5 6 7
8 9 10 11
12
4 3.4 3.5
3.4
skor rata-rata aktivitas siswa
3
Pertemuan I
2
Pertemuan II
1 Rata--rata
siklus I
disiklus II menjadi 3,7 adalah aktivitas yang mendapatkan skor tertinggi yaitu
nomor 7 yaitu itu siswa membentuk aktivitas nomor 6 yaitu siswa
kelompok yang telah dibagikan oleh guru, memperhatikan atau menganalisa gambar
sedangkan aktivitas siswa yang yang telah dipersiapkan oleh guru dan
mendapatkan skor tertinggi disiklus I skor terendah adalah 3 yang menempati
dengan nilai rata-rata
rata sebesar 3 meningkat beberapa aktivitas diantaranya aktivitas
disiklus II menjadi 3,8 adalah aktivitas nomor 1) siswa menyimak guru membuka
siswa nomor 11 yaitu Siswa menyimak pelajaran dan berdoa bersama, 3) siswa
guru menjelaskan
enjelaskan materi pembelajaran menyimak guru melakukan
kukan apersepsi, dan
berdasarkan hasil diskusi kelompok. Pada aktivitas nomor 8) siswa mengerjakan
siklus II dari 12 aspek aktivitas siswa LKS yang telah diberikan oleh guru.
yang diobservasi telah memperoleh nilai Secara keseluruhan rata--rata aktivitas
rata-rata
rata yang terkategori baik. Siklus II siswa meningkat dari siklus I ke siklus II.
Data
ata aktivitas guru siklus II pada materi pokok hidrosfer yang
Gambaran aktivitas
ktivitas guru siklus II diperoleh dengan menggunakan lembar
dalam mengelola pembelajaran dengan observasi aktivitas guru pada setiap siklus
menggunakan model pembelajaran dapat dilihat pada gambar 7. Berikut:
kooperatif tipe Example Non Example
3.7
4 3.2 3.4
skor rata-rata aktivitas
Pertemuan I
2
Pertemuan II
guru
Rata-rata
rata
0
1 ARDAN 77,8
2 ASLAN 83,3
3 ASLUN 83,3
4 ELMA ARIFIN 88,9
5 ELVI DAYANTI 83,3
6 ENGGI 88,9
7 ETI DARMANTO 88,9
8 FINCI ERFA 94,4
9 INDRAWATI S. 83,3
10 ISTA 88,9
11 LISTA 88,9
12 MAWAN 50
13 MAWAN JAYA 88,3
14 MUH YESTU 61,1
15 MEGI PUTRI A. 77,8
16 NELMA 88,9
17 NURUL FASRI 83,3
18 RIFAL JOMRAKA 83,3
19 SANDRIATI 83,3
20 SINTA 61,1
21 SIRHAM 72,2
22 SRI ASRIAMI 72,2
23 SRI YULIA N. 77,8
24 TANIA 88,9
25 TITO 77,8
26 YAWAN 100
DARMAWAN
27 YUDIN RAHMAT 88,9
Keterangan:
BT : belum tuntas ST : sudah tuntas
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh
hasil sebagaimana disajikan pada tabel 5.
Tabel 5 Data analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada evaluasi siklus II
Keterangan :
Tuntas : 24 orang
Nilai rata-rata : 75
Nilai minimum : 50
Untuk mendapatkan gambaran hasil belajar yang sudah tuntas dan yang belum
tuntas siklus II data hasil belajar dapat dilihat pada gambar 4.8
100 88.9%
ketuntasan hasil belajar siklus
80
60 Tuntas
40 Belum tuntas
II
20 11.1%
Dari tabel 8. dan gambar 88. diatas ketuntasan mencapai 88.9%. Hasil ini
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar sudah lebih baik jika dibandingkan dengan
siswa pada siklus II yang memperoleh skor perolehan siswa pada siklus I. Dalam
skor antara 0-64
64 berjumlah 3 orang siswa hal ini indikator ketuntasan belajar
bela siswa
dengan presentase
entase 11.1%. Sedangkan telah tercapai atau berhasil, dimana secara
siswa yang memperoleh skor antara 65 65- klasikal, jika jumlah ketuntasan mencapai
100 berjumlah 24 orang dengan presentase
80%, maka hasil penelitian telah tercapai dan dapat dikatakan berhasil.
rata-rata aktivitas guru memperoleh nilai belajar yaitu 19 siswa atau 70,4% yang
sebesar 3,4 yang berkategori baik. Hasil mencapai nilai ≥ 65 sesuai dengan nilai
analisis dan pengamatan pada siklus II ini KKM (kriteria ketuntasan minimal)
menunjukkan adanya peningkatan geografi yang ditentukan oleh sekolah dan
aktivitas mengajar guru dengan terdapat 8 orang siswa dengan presentase
menerapkan model pembelajaran sebesar 29,6% siswa yang nilainya belum
kooperatif tipe Example Non Example mencapai KKM yang ditentukan oleh
jauh lebih baik dari pada siklus 1. sekolah yaitu 65. Presentase ketuntasan
Berdasarkan permasalahan ketiga, pada siklus I ini belum mencapai target
yaitu Apakah melalui penerapan model peneliti yaitu mencapai ketuntasan belajar
pembelajaran kooperatif tipe Example secara klasikal minimal 80%.
Non Example dapat meningkatkan hasil Data tersebut terlihat bahwa
belajar Geografi siswa kelas X1 MA Al- dalam pembelajaran ini tampak bahwa
Ikhlas Siompu Barat pada materi pokok siswa kurang membaca buku teks yang
hidrosfer, dapat dijelaskan bahwa terkait dengan materi yang dipelajari dan
berdasarkan hasil analisis deskriptif juga siswa kurang aktif dan kurang
kuantitatif yang dilakukan terhadap hasil kompak dalam mengerjakan LKS .
belajar siswa pada setiap siklus cenderung Setelah melakukan analisis dan
mengalami peningkatan kearah yang lebih refleksi hasil belajar siswa pada siklus I,
baik, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.7. guru mata pelajaran dan peneliti mencoba
Berdasarkan hasil tes pada hasil melakukan perbaikan dalam proses
belajar siswa siklus I diperoleh nilai belajar mengajar agar pada siklus
minimum sebesar 45; nilai maksimum 95; selanjutnya siswa yang memenuhi
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 72,4. ketuntasan belajar dapat meningkat lagi
secara klasikal dari 27 siswa yang seperti yang diharapkan.
mencapai persentase ketuntasan hasil
Berdasarkan hasil refleksi pada dari siklus I ke siklus II dengan selisi
siklus II, terlihat bahwa hasil belajar siswa sebesar 18.5.
memperoleh peningkatan dimana pada Siklus II target ketuntasan hasil
siklus 1 persentase ketuntasan hasil belajar belajar siswa telah tercapai yaitu 88.9%
siswa sebesar 70.4% dengan nilai tertinggi siswa telah tuntas dalam hasil belajarnya.
95, nilai terendah 45, nilai rata-rata 72,4 Hal ini penelitian dianggap telah berhasil
dan 8 orang siswa belum tuntas dengan mencapai targetnya. Dalam penelitian ini
persentase 29.6%. Siklus II nilai terendah keberhasilan siswa dalam tes hasil belajar
50; nilai tertinggi 100; nilai rata-rata hasil siklus II memberikan gambaran bahwa
belajar siswa sebesar 75. Terdapat penerapan model pembelajaran kooperatif
sebanyak 24 siswa yang memperoleh nilai tipe Example Non Example mampu
≥ 65 atau ketuntasan hasil belajar secara meningkatkan hasil belajar siswa.
klasikal sebesar 88.9% sedangkan jumlah Demikian jawaban atas
siswa yang hasil belajarnya di bawah permasalahan penilitian telah terungkap
KKM atau yang memperoleh nilai ˂ 65 yaitu pembelajaran dengan menerapkan
sebanyak 3 orang atau 11.1% yang belum model pembelajaran kooperatif tipe
tuntas. Dari hasil tersebut, menunjukkan Example Non Example berhasil
peningkatan hasil belajar yang signifikan meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
juga dapat meningkatkan hasil belajar
geografi siswa kelas X1 MA Al-Ikhlas atau 11.1% siswa yang belum tuntas.
Siompu Barat khususnya pada materi siklus 1 ke siklus II mengalami
pokok hidrosfer. peningkatan dengan selisi sebesar 18.5.