Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dwicky Wicaksana S.

Departemen: Teknik Mesin


Angkatan: 2017

Indonesia Emas atau Indonesia Cemas Tahun 2045?


Semboyan Indonesia Emas baru-baru ini muncul di kalangan publik. Tak henti-hentinya juga
publik disajikan gagasan tersebut pada acara yang mengangkat tema “Indonesia Emas di Tahun
2045”. Pada beberapa kegiatan lomba yang ditemui banyak yang mengangkat masalah ini,
dapat dilihat pada beberapa lomba essay nasional yang selalu saja mengangkat tema itu.
Akhirnya dapat ditemui banyak gagasan-gagasan dari anak muda Indonesia terhadap Indonesia
Emas. Gagasan itu ada yang berbentuk skenario, kritikan, ada juga yang dibumbui rasa
optimisme dan pesimisme. Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya, dan toh juga itu
menandakan anak muda sekarang peduli terhadap isu ini.
Berbicara tentang Indoensia Emas, berbicara tentang konsep yang diimpikan oleh bangsa
Indonesia. Terlebih ketika kita mengambil tahun 2045 sebagai acuan, yang menandakan
Indonesia sudah berusia 100 tahun. Indonesia benar-benar menjadi emas jika berhasil
memajukan sistem perekenomian dan politik yang bersifat inklusif. Tapi terlebih dahulu ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyongsong Indonesia Emas ini.
Sekarang kita menghadapi tantangan dunia dengan pesatnya kemajuan teknologi yang ada.
Perubahan sudah menjadi keniscayaan dan pergerakannya yang bersifat eksponensial. Maka
dari data itu mari kita analisis tantang yang kita hadapi sekarang.
1. Revolusi Industri 5.0
Sekarang kita memasuki zaman yang semua serba teknologi. Ketika dunia sekarang telah
membicarakan tentang Revolusi Industri 5.0 kita masih saja bermimpi untuk dapat
menerapkan Revolusi Industri 4.0 dalam kehidupan kita. Pada beberapa sektor Industri
masih saja banyak dari Industri kita yang berputar pada tataran 3.0 dan bahkan ada yang
masih berada pada tataran 2.0.

Itu menandakan bahwa kita masih ketinggalan jauh dari perkembangan teknologi yang
ada saat ini. Kita terlambat 2 langkah bahkan 3 langkah dari kemajuan global ini. Padahal
negara yang besar adalah negara yang dapat menyerap kemajuan teknologi itu, dan jika
dilihat dari arus sejarah Revolusi Industri pada awalnya memberikan kemakmuran bagi
negara yang ingin mengadopsinya dengan cepat.

2. Era Disruption
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat tentunya mengganti beberapa
nilai-nilai yang ada di masyarakat. Tentunya juga termasuk dalam nilai-nilai ekonomi,
sosial dan politik. Masyarakat modern sekarang menjadikan kebutuhan akan teknologi
merupakan suatu yang harus segera terpenuhi. Akhirnya masyarakat modern akan sangat
bergantung pada teknologi itu.
Dalam beberapa kasus, banyak didapatkan kasus Disruption. Karena sekarang kita
menghadapi zaman yang berbeda. Di mana kita selalu disajikan dengan internet maka
model dan nilai-nilai harus berbasis pada teknologi. Termasuk juga dalam hal bisnis,
dalam kasus di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang baru, yang berbasis pada
teknologi mendapatkan kemajuan yang pesat dan menggeser perusahaan lama yang telah
ada sebelumnya. Contohnya dapat dilihat ketika Gojek dan Grab mendisrupsi ojek
konvensional dan Bluebird sebagai taxi konvensional.
Fenomena ini merupakan suatu keniscayaan di masa yang akan datang. Karena
masyarakat masa yang akan datang akan berorientasi pada pelayanan dan teknologi
menyajikan itu. Ditambah lagi kita teknologi sekarang bergerak begitu cepat maka
kebutuhan akan pelayanan juga akan semakin cepat.

Melihat dari dua point besar itu dapat ditarik benang merah. Bahwa tantangan terbesar yang
kita hadapi sekarang ini adalah masalah teknologi. Teknologi yang begitu hebatnya sehingga
siapa saja yang ketinggalan dan lambat meresponnya akan menjadi tertinggal.
Teknologi merupakan suatu keniscayaan sehingga diperlukan sumber daya yang mendukung
adanya teknologi dan disertai dengan semangat berinovasi untuk memajukan teknologi itu.
Sehingga didapatkan harusnya ada perombakan pada beberapa aspek yang ada di Indonesia
untuk menjadikannya menjadi benar-benar Indonesia Emas.
1. Pendidikan
Sektor pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menyongsong Indonesia
Emas. Pendidikan harus berorientasi pada kemampuan yang dimiliki muridnya, bukan
berdasarkan pada bidang apa yang sedang tren. Pendidikan juga seharusnya mengajarkan
siswa untuk mau mengambil risiko dan tanggung jawab, sehingga didapatkan SDM yang
berani mencoba. Pendidikan juga seharusnya berorientasi pada sifat kritis siswanya yang
betul-betul paham akan substansi bukan pendidikan yang menerapkan metode dogmatis
dan berandalkan kemampuan mengahafal saja.

Kemudian pendidikan juga harus menjadi penyongsong akan kemajuan teknologi


sehingga dalam sistem pendidikan pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan teknologi
harus diajarkan dengan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sangat banyak
tenaga pendidik yang belum paham akan kemajuan zaman dan mengajarkan muridnya
pelajaran yang kurang menarik dan dengan metode yang membosankan bagi muridnya
sehingga muridnya lebih baik mendapatkan pelajaran di luar kelas ketimbang di dalam
kelas. Murid sekarang lebih memilih menjadikan google dan youtube sebagai gurunya
ketimbang guru sekolah yang memberikan metode pembelajaran yang membosankan.
Selanjutnya pendidikan juga semestinya memberikan semangat inovasi pada murid-
muridnya. Inovasi ini sangat penting untuk menyerap dan memajukan teknologi yang ada
di Indonesia.

2. Ekonomi dan Politik yang Inklusif


Untuk memajukan Indonesia Emas 2045 dibutuhkan sistem ekonomi dan politik yang
mencakup semua elemen yang ada di masyarakat. Segala kebijakan yang keluar harus
berpihak kepada rakyat dan berlaku adil tanpa memandang bulu. Seperti yang ada pada
buku “Why Nation is Fail?” dikatakan bahwa negara gagal disebabkan karena adanya
sistem ekonomi dan politik yang bersifat ekstraktif (tidak inklusif).

Pada beberapa negara gagal segala kebijakan tidak berpihak kepada rakyat tapi berpihak
kepada kaum elite. Pada negara gagal, negara tidak memberikan kesempatan ke rakyatnya
untuk berinovasi bahkan negara begitu takut terhadapnya adanya inovasi. Sedangkan
negara yang maju memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat untuk berinovasi dan
seluruh kebijakan yang keluar harus benar-benar untuk rakyat.

Maka dari itu, perlu dilakukan perombakan pada sistem ekonomi dan politik yang ada. Di
mana pemerintah benar-benar menerapkan demokrasi, dan rakyat harus memiliki
semangat berdemokrasi yang tinggi, dan juga pemerintah harus memberikan insentif
kepada rakyatnya untuk berinovasi dan mengimpelementasikan inovasinya itu dalam suatu
bisnis sehingga dapat memberikan kemajuan ekonomi bagi masyarakat.

3. Keterbukaan
Negara Indonesia harus menjadi negara yang terbuka terhadap kemajuan teknologi. Tanpa
itu narasi Indonesia Emas hanya menjadi bayang-bayang. Seperti yang dikatakan Alec J.
Rose dalam bukunya Industries of Future, mengatakan bahwa negara maju dan gagal
disebabkan karena keterbukaan dan ketertutupannya di masa depan. Hal ini dapat dilihat
dengan contoh yang ada di negara Estonia dan Belarusia yang ada di Eropa. Sebagai
contoh negara yang maju karena keterbukaannya terhadap dunia global dan ketertutupan.

Keterbukaan negara juga seharusnya dapat diimplementasikan dalam sistem politik dan
ekonomi yang ada di Indonesia. Hal ini dilakukan agar investasi dapat masuk ke Indonesia
dan memajukan Indonesia dalam perekonomian global. Selain itu, keterbukaan juga harus
ada dalam diri rakyat Indonesia. Keterbukaan untuk menerima perubahan, keterbukaan
untuk menerima pendatang-pendatang asing di Indonesia, dan dapat hidup bersama.
Keterbukaan ini menjadi hal sangat penting untuk menarik investor sehingga tertarik
menanamkan investasinya di Indonesia.

Untuk memajukan Indonesia sehingga dicapai Indonesia Emas di tahun 2045 memang perlu
dilakukan perombakan pada sektor-sektor yang ada di atas untuk memajukan perekekonian
hingga mencapai pertumbuhan 7% dan mendapatkan tenaga kerja yang sebesar 70% itu
mendapat pekerjaan dan menarik pasar untuk berinvetasi. Untuk mencapai Indonesia Emas itu
memang perlu juga menerapkan sistem yang berorintasi pada teknologi dan menerapkan
semangat berinovasi. Tanpa itu semua, yakin dan percaya, narasi Indonesia Emas hanya
menjadi mimpi di siang bolong, akan terjadi kekacauan di mana-mana karena banyaknya
tenaga kerja yang tidak bekerja, karena besarnya ketimpangan ekonomi, dan menjadi
malapetaka, bukan menjadi Indonesia Emas tapi menjadi Indonesia Cemas 2045. Maka dari itu
sudah menjadi tugas seluruh elemen rakyat Indonesia untuk siap menjawab tantangan
Indonesia Emas dan siap untuk melakukan perubahan-perubahan terutama dalam diri bangsa
Indonesia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai