Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN ERA DISTRUPTION

Dosen Pengampu : Bapak. Agus Sutiyono, M.Ag.,M.Pd.

Disusun oleh :

1). Dona Alfi Desera (1923211019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHAZALI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas segala


limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat
dihitung. Sehingga saya bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa pula kita sanjungkan junjungan kita Nabi Agung Muhammad
Sholallahu Alaihi Wassalam yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman Islamiyah. Semoga kita termasuk ke dalam umatnya yang
menjaga Sunnahnya sampai akhir zaman nanti.

Makalah yang berjudul “ Sistem Pendidikan Era Distruption ” ini


disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Pendidikan oleh Dosen Pengampu
Bapak. Agus Sutiyono, M.Ag., M.Pd. yang memang tidaklah mudah. Oleh
karena itu, bilamana ada kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, penulis
menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tidak sempurna dan
masih memiliki banyak kekurangan.

Besar harapan penulis di kemudian hari, makalah ini bisa menjadi


patokan atau tolak ukur pembuatan makalah mengenai Sistem Pendidikan
Era Distruption. Adapun, penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca atau penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kesugihan, 26 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.

Latar Belakang ................................................. Error! Bookmark not defined.

Rumusan Masalah ............................................ Error! Bookmark not defined.

Tujuan Penulisan .............................................. Error! Bookmark not defined.

BAB II ..................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN .................................................... Error! Bookmark not defined.

a. Sistem Pendidikan di Era Distruption .......... Error! Bookmark not defined.

BAB III ................................................................................................................... 9

PENUTUP ............................................................................................................... 9

a.Kesimpulan ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu menginginkan untuk dapat dipimpin oleh seorang


pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan untuk mencapai
tujuan yang lebih baik. Pemimpin berasal dari kata “pimpin” (dalam bahasa
Inggris lead) berarti bimbing atau tuntun. Dengan demikian di dalamnay ada
dua pihak yang terlibat yaitu yang “dipimpin” dan yang “memimpin” .
Setelah tambahan “pe” menjadi “pemimpin” (dalam bahasa Inggris leader)
berarti orang yang menuntun atau yang membimbing. Secara etimologi
pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi serta membujuk pihak
lain agar melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama (Surahman, 2015).
Seiring perkembangan dan perubahan zaman, terjadi perubahan tingkah laku
dan dan perilaku manusia berubah dari masa ke masa (Risdianto, 2019). Hal
ini turut juga merubah perkembangan sistem pendidikan di dunia dan di
Indonesia pada khususnya (Risdianto, 2019). Sistem pendidikan yang
diinginkan adalah sistem pendidikan yang dapat membawa kearah
peradaban manusia yang lebih baik. Untuk mencapai hal ini, tentunya
diperlukan sebuah kemampuan seseorang pemimpin yang dapat
mewujudkannya. Kita ketahui bahwa perkembangan pendidikan di dunia
saat ini tidak lepas dari adanya perkembangan dari revolusi industri yang
terjadi di dunia, karena secara tidak lansgung perubahan tatanan ekonomi
turut merubah tatanan pendidikan di suatu negara (Risdianto, 2019).
Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 di mana
teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia
(Dermawan Siahaan, Medriati, & Risdianto, 2019).
Revolusi Industri 4.0 ini sering disebut juga sebagai Era Disrupsi,
Era Inovasi atau juga disebut sebagai ancaman bagi Incumbent (Kasali,
2018). Pada era ini kita bisa melihat bahwa teknologi informasi dan
komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya di hampir lini kehidupan manusia.
Pada era ini, hampir seluruh model bisnis mengalami prubahan besar, dari
hulu sampai hilir.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah Sistem Pendidikan di Era Distruption ?

1.3 Tujuan
Menjelaskan tentang Sistem Pendidikan di Era Distruption
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Era Distruption

Pada mulanya nama istilah industri 4.0 bermula dari sebuah proyek
yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan
komputerisasi manufaktur (Yahya,2018). Jerman merupakan negara
pertama yang membuat roadmap (grand design) tentang implementasi
ekonomi digital. Istilah disrupsi dalam bahasa Indonesia adalah tercabut
dari akarnya. Menurut (Kasali, 2018) Disrupsi diartikan juga sebagai
inovasi. Dari istilah diatas maka disrupsi bisa diartikan sebagai
perubahan inovasi yang mendasar atau secara fundamental. Di era
disrupsi ini terjadi perubahan yang mendasar karena terjadi perubahan
yang masif pada masyarakat dibidang teknologi di setiap aspek
kehidupan masyarakat.
Seperti dijelaskan dalam (RISTEKDIKTI, 2018) Ciri-ciri Era
Disrupsi dapat dijelaskan melalui (VUCA) yaitu perubahan yang masif,
cepat, dengan pola yang sulit ditebak (Volatility). Perubahan yang cepat
menyebabkan ketidakpastian (Uncertainty). Terjadinya kompleksitas
hubungan antar faktor penyebab perubahan (Complexity).
Kekurangjelasan arah perubahan yang menyebabkan Mbiguitas
(Ambiguity). Pada era ini, teknologi informasi telah menjadi basis atau
dasar dalam kehidupan manusia termasuk dalam bidang-bidang
pendidikan di Indonesia, bahkan di dunia saat ini tengah masuk ke era
revolusi sosial industri 5.0. Pada Era Revolusi Industri 4.0 beberapa hal
terjadi menjadi tanpa batas melalui teknologi komputasi dan data yang
tidak terbatas. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh perkembangan
internet dan teknologi digital yang masif sebagai tualang punggung
pergerakan dan kreativitas manusia dan mesin.Era ini juga akan
mendisirupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan tinggi.
Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan
lebih menekankan pada STEAM ( Science, Technology, Engineering,
The Arts, dan Mathematics ), menyelaraskan kurikulum pendidikan
nasional dengan kebutuhan industri di masa datang . Indonesia akan
bekerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah asing untuk
meningkatkan kualitas sekolah kejuruan, sekaligus memperbaiki
program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan
SDM dalam mempercepat transfer kemampuan (Hartanto, 2018). Hal ini
merupakan wujud respon pemerintah Indonesia dalam menghadapi
revolusi indusri 4.0.
Diketahui bahwa fokus keahlian bidang pendidikan abad 21 saat ini
meliputi creativity, critical thinking, communication, dan collaboration
atau yang lebih dikenal 4Cs. Di era disrupsi saat ini, dunia pendidikan
dituntut mampu membekali para peserta didik dengan keterampilan abad
21 (21st Century Skills). Keterampilan ini adalah keterampilan peserta
didik yang mampu untuk bisa berfikir kritis dan memecahkan masalah,
kreatif dan inovatif serta keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
Selain itu, keterampilan mencari, mengeloa dan menyampaikan
informasi serta terampil menggunakan informasi dan teknologi.
Beberapa kemampuan yang harus dimiliki di abad 21 ini meliputi :
Leadership, Global Citizenship, Problem Solving, Team-working. Tiga
isu Pendidikan di Indonesia saat ini meliputi Pendidikan Karakter,
Pendidikan Vokasi, dan Inovasi. (Wibawa, 2018).
B. Macam-macam Pembelajaran di Era Distruption (Disrupsi)

Pembelajaran di Era Disrupsi :


 Self Directed, yaitu proses pembelajaran terjadi karena
kebutuhan yang dirasakan pembelajar.
 Multi-sources, yaitu menggunakan berbagai sumber, media,
dan channel pembelajran.
 Life-long learning, yaitu pembelajaran sepanjang hayat.
 ICT Base, yaitu pembelajaran menggunakan teknologi
informasi.
 Motivasi.
 Attitude terhadap perubahan.
 Adaptive.
 Memiliki Growth mindset bukan fixed mindset (Wibawa,
2018).

Salah satu gerakan yang dicanangkan pemerintah adalah gerakan


literasi baru sebagai penguat bahkan menggeser gerakan literasi
lama. Gerakan literasi baru yang dimaksudkan terfokus pada tiga
literasi utama yaitu 1) literasi digital, 2) literasi teknologi, dan 3)
literasi manusia (Aoun, 2018). Tiga keterampilan ini diprediksi
menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan atau di
era industri 4.0. Literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan
kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di
dunia digital (Big Data). Literasi Teknologi bertujuan untuk
memberikan pemahaman pada cara kerjamesin dan aplikasi
teknologi. Dan literasi manusia diarahkan pada peningkatan
kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain (Aoun,
2017). Literasi baru yang diberikan diharapkan menciptakan lulusan
yang kompetitif dengan menyempurnakan gerakan literasi lama yang
hanya fokus pada peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan
matematika. Adaptasi gerakan literasi baru dapat diintegrasi dengan
melakukan penyesuaian kurikulum dan sistem pembelajaran sebagai
respons terhadap era industri 4.0 . (Yahya, 2018).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ciri-ciri Era Disrupsi dapat dijelaskan melalui (VUCA) yaitu
perubahan yang masif, cepat, dengan pola yang sulit ditebak
(Volatility). Perubahan yang cepat menyebabkan ketidakpastian
(Uncertainty). Dan Indonesia berencana untuk merombak
kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (
Science, Technology, Engineering, The Arts, dan Mathematics ).
B. Saran
Pemerintah harus lebih memfokuskan lagi terhadap pergantian
sistem pendidikan yang sekarang ini 30% sudah dikendalikan
oleh teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Aoun, J. (2018). Robot-proof : higher education in the age of artificial


intelligence, https://doi.org/10.1080/02607476.2018.1500792

Hartanto, A, (2018). Making Indonesia 4.0. Jakarta. Retrieved from


http://www.kemenperin.go.id/download/18384

Kasali, R. (2018). Distruption (9th ed.). Jakarta: Gramedia.

Risdianto, E (2019) , Analisis Pendidikan Indonesia di Era Revolusi Industri


4.0. Retrieved from
https://www.academia.edu/38353914/Analisis_Pendidikan_di_Era_Revolus
i_Industri_4.0.pdf

RISTEKDIKTI. (2018). Pengembangan Iptek dan Pendidikan Tinggi di Era


Revolusi industri 4.0. Retrived from https://www.ristekdikti.go.id/siaran-
pers/pengembangan-iptek-dan-pendidikan-tinggi-di-era-revolusi-industri-4-
0/

Wibawa, S. (2018). Pendidikan dalam Era Revolusi Industri 4.0. Indonesia

Yahya, M. (2018). ERA INDUSTRI 4.0: TANTANGAN DAN PELUANG


PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN INDONESIA. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai