Anda di halaman 1dari 17

Tugas Karya Tulis Ilmiah

Tema : MERAWAT PERBEDAAN DALAM SISTEM DEMOKRASI


INDONESIA MELALUI PENANAMAN KEMBALI NILAI-NILAI
PANCASILA

Judul : PERAN PARTAI POLITIK DALAM DEMOKRASI

Disusun Oleh :
YOLAN DITA PUTRI
31617007

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2018

ABSTRAK

1
Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah peran partai politik
dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Kedudukan partai politik sangatlah
bergantung kepada konfigurasi politik yang sedang diterapkan. Konfigurasi
politik yang berwatak demokratis, dengan bercirikan adanya pencalonan dan
pemilihan anggota lembaga-lembaga perwakilan politik secara adil, dan
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada lembaga tersebut untuk
mendiskusikan persoalan-persoalan, melakukan kritik, dan mengkristalisasikan
pendapat umum, serta pengakuan dan penerimaan terhadap perbedaan sebagai
sebuah kenyataan memberikan ruang yang besar bagi partai politik untuk
menjalankan tugas dan fungsinya. Sebaliknya, konfigurasi politik yang berwatak
otoriter, yaitu memaksakan persatuan, dan ingin menghapuskan perbedaan
melalui masyarakat yang homogen dan seragam, maka akan menghambat ruang
gerak partai politik sehingga kedudukan partai politik menjadi lemah.

Kata Kunci: Partai Politik dan Demokrasi

TUJUAN

Tujuan karya tulis ini dibuat adalah untuk mengetahui bagaimanakah peran partai
politik dalam perkembangan demokrasi di Indonesia.

MANFAAT

Harapan karya tulis ini dibuat tidak hanya untuk memberikan mamfaat bagi
penulis sendiri, melainkan bisa memberi manfaat terhadap pihak-pihak lainnya.

METODE PENULISAN

Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan dari berbagai


literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang diperoleh.
Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai dengan topik
yang dibahas.

HASIL DAN REKOMENDASI

Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah,tujuan


penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik mempresentasikan pokok
bahasan karya tulis, serta didukung dengan saran praktis sebagairekomendasi
selanjutnya.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Demokrasi merupakan sebuah istilah yang sangat populer. Tidak ada istilah
lain dalam wacana politik yang banyak dibicarakan aktivis, politisi ataupun
akademisi melebihi istilah demokrasi. Istilah ini juga selalu didambakan semua
orang, terutama yang mempunyai kesadaran politik, untuk diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Mereka percaya bahwa demokrasi akan lebih banyak
membawa kemaslahatan manusia ketimbang implikasi negatifnya, yakni mahal
dan kompleksnya dalam proses pembuatan kebijakan publik. Demokrasi memberi
penghargaan yang setinggi tingginya kepada rakyat, memberi peluang kepada
mereka untuk ambil peran dalam diskursus pembuatan kebijakan publik.
Kedaulatan rakyat diwujudkan dengan pemilihan umum yang bebas
dan persaingan antara partai politik berjalan secara wajar. Kedaulatan rakyat
memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada rakyat untuk ikut berbicara,
memberikan penilaian atas apa yang telah dan hendak dilakukan oleh mereka
yang berkuasa atau pemerintah. Kedaulatan rakyat juga diwujudkan dalam
kehidupan di mana rakyat menikmati hak-hak dasar mereka sebagai manusia.
Mereka dapat menikmati media massa yang bebas, menulis dan menyiarkan apa
saja sepanjang tidak menghina, menfitnah, dan mengadu domba masyarakat. Dan
rakyat dapat setiap waktu berkumpul kemudian mendirikan organisasi apapun,
apakah itu organisasi sosial, ekonomi, keagamaan, atau politik. Akhirnya,
kedaulatan rakyat diwujudkan dalam kehidupan di mana rakyat bebas dari rasa
takut. Sejak tumbangnya pemerintahan Orde Baru, Indonesia mengawali
babak baru dalam sebuah pemerintahan, yaitu pemerintahan yang saat ini kita
kenal dengan nama Reformasi. Sebelum era reformasi, demokrasi adalah sebuah
impian. Ketika itu, di bawah kekuasaan yang terpusat dan membelenggu, kita
menginginkan kebebasan untuk berekspresi, ikut menentukan
jalannya pemerintahan, serta menikmati hasil pembangunan secara berkeadilan.
Kita memimpikan pemerintahan yang dibentuk atas dasar pilihan rakyat dan

3
berbuat untuk kemaslahatan rakyat. Kita menginginkan demokrasi dan sebuah
republik yang sesungguhnya. Tetapi setelah dua belas tahun hidup di alam
demokrasi, mulai muncul pertanyaan mendasar. Apakah memang benar bangsa ini
menghendaki demokrasi, atau paling tidak, apakah praktik yang sedang
berjalanadalah demokrasi yang sejati. Berbicara demokrasi tentunya tidak dapat
dilepaskan dari peran salah satu infrastruktur politik yang menunjang demokrasi
itu sendiri, yaitu partai politik. Saat ini partai politik berkembang bak jamur di
musim hujan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menjanjikan akan perbaikan
dan pembangunan bangsa. Berbagai jargon dan program yang mereka tawarkan
seakan memberi harapan baru untuk menyelesaiakan permasalahan bangsa yang
begitu kompleks. Akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut hanyalah sebuah
utopia. Partai politik belum dapat memperbaiki kondisi bangsa yang dirundung
banyak persoalan, apalagi hanya untuk sekedar mewujudkan harapan dan cita-cita
demokrasi didalamnya. Dalam dunia politik demokrasi hanya dijadikan sebagai
topeng untuk menunjukan bahwa seakan akan kehendak dan kedaulatan rakyat
ada didalamnya, padahal sebenarnya yang terjadi adalah demokrasi yang bersifat
semu belaka. Oleh para politisi partai politik hanya dijadikan sebagai alat demi
memperoleh kekuasaan dan jabatan, bukan digunakan sebagai alat untuk
menciptakan kemakmuran bagi masyarakat sesuai dengan cita-cita partai politik
itu sendiri. Yang lebih memperihatinkan, para politikus yang sudah berkuasa
cenderung memperkaya diri sendiri dan mementingkan kelompoknya,
dibandingkan memperhatikan kepentingan rakyat yang telah memilihnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran partai politik dalam mewujudkan demokrasi di


Indonesia ?
2. Bagaimana fungsi partai politik dalam demokrasi di Indonesia ?

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (Demokrasi Langsung)
atau melalui perwakilan (Demokrasi Perwakilan). Dalam ilmu politik, dikenal dua
macam pemahaman tentang demokrasi : pemahaman secara normatif dan
pemahaman secara empirik (Procedural Democracy). Dalam pemahaman secara
normatif, demokrasi merupakan sesuatu yang secara idil hendak dilakukan atau
diselenggarakan oleh sebuah negara, seperti misalnya kita mengenal ungkapan
“Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Ungkapan normatif
tersebut, biasanya, diterjemahkan dalam konstitusi pada masing-masing negara,
misalnya dalam Undang-Undang Dasar 1945 bagi pemerintah Republik
Indonesia. Sedangkan dalam pemahaman secara empirik demokrasi dapat dilihat
dari purwujudannya dalam kehidupan politik praktis. Hampir semua teori bahkan
sejak zaman klasik selalu menekankan, bahwa sesungguhnya yang berkuasa
dalam demokrasi adalah rakyat atau demos populus. Oleh karena itu, selalu
ditekankan peranan demos yang senyatanya dalam proses politik yang berjalan.
Paling tidak, dalam dua tahap utama : Pertama, agenda seting, yaitu tahap untik
memilih masalah apa yang hendak dibahas dan diputuskan. Kedua, deciding the
outcome, yaitu tahap pengambilan keputusan.

Sistem-sistem demokrasi di mana dimasukkan sistem perwakilan, disebut


demokrasi tidak langsung. Sistem-sistem demokrasi tanpa sistem perwakilan
disebut demokrasi langsung. Demokrasi langsung adalah cara pembentukan
kebijaksanaan yang terjadi di mana anggota kelompok sendiri mempunyai
kemungkinan mempengaruhi secara langsung kebijaksanaan kelompok. Juga di
mana ada demokrasi langsung, ternyata bahwa biasanya partisipasi dari yang
bersangkutan sangat sederhana.

5
Dalam negara demokrasi modern sudah tidak mungkin lagi dilaksanakan dengan
mempergunakan model demokrasi langsung. Banyak kendala yang dihadapi, jika
demokrasi langsung itu akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, pelaksanaan demokrasi
dilakukan oleh wakil-wakil rakyat yang duduk sebagai anggota Badan Perwakilan
Rakyat. Sehubungan dengan hal tersebut cara yang dipergunakan untuk
menentukan keanggotaan Badan Perwakilan Rakyat tersebut adalah :

1. Pemilihan Umum
2. Pengangkatan dan
3. Campuran (Kombinasi antara Pemilihan Umum dan Pengangkatan).

B. Partai Politik
Keberadaan Partai Politik dalam kehidupan ketatanegaraan pertama kali
dijumpai di Eropa Barat, yakni sejak adanya gagasan bahwa rakyat merupakan
faktor yang patut diperhitungkan serta diikut sertakan dalam proses politik,
Dengan adanya gagasan untuk melibatkan rakyat dalam proses politik
(kehidupandan aktifitas ketatanegaraan), maka secara spontan Partai Politik
berkembang menjadi penghubung antara rakyat disatu pihak dan pemerintah di
pihak lain. Dengan demikian dapat ditarik pengertian bahwa sebagai organisasi
yangsecara khusus dipakai sebagai penghubung antara rakyat dengan Pemerintah,
keberadaan Partai Politik sejalan dengan munculnya pemikiran mengenai paham
demokrasi dan kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan sistem ketatanegaraan.

6
C. Fungsi Partai Politik yang Beragam
Di antara banyak fungsi demokratisasi oleh partai politik, ada
lima yang sangat penting :

1. Mengagregasikan kepentingan-kepentingan dan nilai-


nilai dan berbagai kalangan masyarakat.
2. Menjajaki, membuat, dan memperkenalkan kepada
masyarakat platform pemilihan umum partai politik
mereka.
3. Mengatur proses pembentukan kehendak politis
(political will) dengan menawarkan alternatif-alternatif
kebijakan yang lebih terstruktur.
4. Merekrut, mendidik, dan mengawasi staf yang kompeten
untuk kantor publik mereka dan untuk menduduki kursi
parlemen.
5. Memasyarakatkan, mendidik, serta menawarkan kepada
anggota-anggotanya saluran mana yang efektif bagi
partisipasi politik mereka sepanjang masa antarpemilu.

D. Demokrasi Dalam Partai Politik


Jelaslah sudah bahwa fungsi-fungsi yang telah kita bahas di atas hanya
bisa dijalankan bila partai politik juga mengalami proses demokratisasi di dalam
tubuh mereka sendiri. Proses itu disebut sebagai demokrasi internal. Setelah syarat
ini tercapai maka partai politik yang telah menang pemilu tersebut akan ikut
mendukung proses demokrasi dan tidak akan menjadi ancaman bagi mereka
pranata demokrasi.

Suatu sistem demokrasi mengharuskan semua partai politik untuk selalu


menerapkan demokrasi internal. Hal ini harus diundangkan juga sehingga
berjalannya suatu demokrasi internal tidak bergantung pada kemauan baik
(goodwill) dari pemimpin partai tersebut. Karena bila tidak, demokrasi akan
terancam.

7
Demokratisasi internal menjamin adanya dialog terbuka dalam proses
pembentukan kehendak politik. Dalam suatu partai politik harus ada sistem
pemilu bebas yang memungkinkan pergantian anggota secara adil dan bisa
dipertanggungjawabkan kepada pengadilan publik.

Para pemimpin dan fungsionaris partai memiliki kecenderungan untuk


menghimpun kekuasaan di dalam partai politik mereka dan pada berebut
kekuasaan di luar partai. Demokrasi internal yang berjalan dengan baik akan
mengimbangi kecendrungan ini dan menjaga struktur organisasi agar tetap
terbuka terhadap kontrol demokratis dan partisipasi anggotanya serta memberikan
kesempatan bagi masyarakat madani untuk memberikan pengaruhnya.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Peran Partai Politik Dalam Mewujudkan Demokrasi Di Indonesia

Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan (role) yang


sangat penting dalam setiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran
penghubung yang sangat strategis antara proses-proses pemerintahan dengan
warga negara.Bahkan banyak yang berpendapat bahwa partai politiklah yang
sebetulnya menentukan demokrasi, seperti dikatakan oleh Schattscheider (1942),
“Political parties created democracy”. Karena itu, partai merupakan pilar yang
sangat penting untuk diperkuat derajat pelembagaannya (the degree
of institutionalisation) dalam setiap sistem politik yang demokratis. Namun
demikian, banyak juga pandangan kritis dan bahkan skeptis terhadap partai
politik. (yang paling serius di antaranya menyatakan bahwa partai politik itu
sebenarnya tidak lebih daripada kendaraan politik bagi sekelompok elite yang
berkuasa atau berniat memuaskan ‘nafsu birahi’ kekuasaannya sendiri. Partai
politik hanya lah berfungsi sebagai alat bagi segelintir orang yang

8
kebetulan beruntung yang berhasil memenangkan suara rakyat yang mudah
dikelabui, untuk memaksakan berlakunya kebijakan-kebijakan publik tertentu atau
kepentingan umum. Dalam suatu negara demokrasi, kedudukan dan peranan
setiap lembaga negara haruslah sama-sama kuat dan bersifat saling
mengendalikan dalam hubungan “checks and balances”. Akan tetapi jika
lembaga-lembaga negara tersebut tidak berfungsi dengan baik, kinerjanya tidak
efektif, atau lemah wibawanya dalam menjalankan fungsinya masing-masing,
maka yang sering terjadi adalah partai-partai politik yang rakus atau ekstrim lah
yang merajalela menguasai dan mengendalikan segala proses-proses
penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan. Oleh karena itu, sistem kepartaian
yang baik sangat menentukan bekerjanya sistem ketatanegaraan berdasarkan
prinsip “checks and balances” dalam arti yang luas. Sebaliknya, efektif bekerjanya
fungsi-fungsi kelembagaannegara itu sesuai prinsip “checks and balances”
berdasarkan konstitusi juga sangat menentukan kualitas sistem kepartaian dan
mekanisme demokrasi yang dikembangkan di suatu negara. Semua ini tentu
berkaitan erat dengan dinamika pertumbuhan tradisi dan kultur berpikir bebas
dalam kehidupan bermasyarakat. Tradisi berpikir atau kebebasan berpikir itu pada
gilirannya mempengaruhi tumbuh-berkembangnya prinsip-prinsip kemerdekaan
berserikat dan berkumpul dalam dinamika kehidupan masyarakat demokratis yang
bersangkutan. Tentu saja, partai politik adalah merupakan salah satu saja dari
bentuk pelembagaan sebagai wujud ekspresi ide-ide, pikiran-pikiran, pandangan,
dan keyakinan bebas dalam masyarakat demokratis. Di samping partai politik,
bentuk ekspresi lainnya terjelma juga dalam wujud kebebasan pers,
kebebasan berkumpul, ataupun kebebasan berserikat melalui organisasi-organisasi
non-partai politik seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi-
organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi non pemerintah (NGO’s), dan lain
sebagainya. Namun, dalam hubungannya dengan kegiatan bernegara, peranan
partai politik sebagai media dan wahana tentulah sangat menonjol. Di samping
faktor-faktor yang lain seperti pers yang bebas dan peranan kelas menengah yang
tercerahkan, dan sebagainya, peranan partai politik dapat dikatakan sangat
menentukan dalam dinamika kegiatan bernegara. Partai politik betapapun juga

9
sangat berperan dalam proses dinamis perjuangan nilai dan kepentingan (values
and interests) dari konstituen yang diwakilinya untuk menentukan kebijakan
dalam konteks kegiatan bernegara. Partai politik lah yang bertindak
sebagai perantara dalam proses-proses pengambulan keputusan bernegara, yang
menghubungkan antara warga negara dengan institusi-institusi kenegaraan.

Kesempatan untuk berhasil dalam setiap perjuangan kepentingan sangat banyak


tergantung kepada tingkat kebersamaan dalam organisasi. Tingkat kebersamaan
itu terorganisasikan secara tertib dan teratur dalam pelaksanaan perjuangan
bersama di antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yangsama yang
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan. Karena itu, dapat dikatakan
bahwa berorganisasi itu merupakan prasyarat mutlak dan hakiki bagi setiap
perjuangan politik. Dengan begitu, harus diakui pula bahwa peranan organisasi
partai sangat penting dalam rangka dinamika pelembagaan demokrasi. Dengan
adanya organisasi, perjuangan kepentingan bersama menjadi kuat kedudukannya
dalam menghadapi pihak lawan atau saingan, karena kekuatan-kekuatan yang
kecil dan terpecah-pecah dapat dikonsolidasikan dalam satu front.

Organisasi yang berperan dalam proses formulasi kepentingan antara lain adalah
sektor perantara (‘inter-mediary sector’) dan masyarakat madani (‘civil society’).
Sektor perantara menghubungkan suatu masyarakat dengan sistem politik mereka.
Contohnya adalah kelompok kepentingan seperti serikat pekerja, asosiasi
pengusaha, organisasi profesi, kelompok inisiatif warga dan organisasi
keagamaan. Sedangkan dalam rnasyarakat madani muncul berbagai macam
inisiatif yang berkisar pada tujuan dan masalah tertentu seperti lingkungan hidup,
hak azasi manusia, gender, dan lain-lain. Salah satu perbedaan antara kelompok
kepentingan dan masyarakat madani adalah bahwasanya kelompok kepentingan
hanya melayani kepentingan klien mereka saja, sedangkan masyarakat madani
diharapkan merangkul kepentingan masyarakat bersama yang lebih umum.
Dibandingkan dengan kelompok kepentingan dan masyarakat madani, parpol
memainkan peran khusus yang tak dapat digantikan oleh organisasi lainnya. Peran
penting ini mendudukkan parpol di posisi pusat (‘political centrality’).

10
Posisi pusat ini memiliki dua dimensi:
1. Setelah berhasil mengagregasikan berbagai kepentingan dan nilai yang ada
dalam masyarakat, parpol kemudian mentransformasikannya menjadi
sebuah agenda yang dapat dijadikan platform pemilu. Diharapkan platform
tersebut mampu menarik banyak suara dari rakyat sehingga parpol akan
mendapatkan banyak kursi di parlemen. Selanjutnya parpol harus mampu
mempengaruhi proses politik dalamlegislasi dan impleinentasi program
kebijakan publik itu.
2. Parpol adalah satu-satunya pihak yang dapat menerjemahkan kepentingan
dan nilai masyarakat ke dalam legislasi dan kebijakan publik yang
mengikat. Hal ini dapat mereka lakukan setelah mereka mendapatkan
posisi yang kuat dalam parlemen daerah maupun nasional.

B. Fungsi Partai Politik Dalam Demokrasi Di Indonesia


Pada umumnya, para ilmuwan politik biasa menggambarkan adanya 4
fungsi partai politik. Keempat fungsi partai politik itu menurut Miriam Budiardjo,
meliputi sarana : 1. sarana komunikasi politik, 2. sosialisasi politik, 3. sarana
rekruitmen politik, dan 4. pengatur konflik. Sebagai sarana komunikasi politik,
partai berperan sangat penting dalam upaya mengartikulasikan kepentingan
(interests articulation) atau “political interests” yang terdapat atau kadang-kadang
yang tersembunyi dalam masyarakat. Berbagai kepentingan itu diserap sebaik-
baiknya oleh partai politik menjadi ide-ide, visi dan kebijakan-kebijakan partai
politik yang bersangkutan. Setelah itu, ide-ide dan kebijakan atau aspirasi
kebijakan itu diadvokasikan sehingga dapat diharapkan mempengaruhi atau
bahkan menjadi materi kebijakan kenegaraan yang resmi. Terkait dengan
komunikasi politik itu, partai politik juga berperan penting dalam melakukan
sosialisasi politik. Ide, visi dan kebijakan strategis yang menjadi pilihan partai
politik dimasyarakatkan kepada konstituen untuk mendapatkan ‘feedback’ berupa
dukungan dari masyarakat luas.Terkait dengan sosialisasi politik ini, partai juga
berperan sangat penting dalam rangka pendidikan politik. Partai lah yang menjadi

11
struktur-antara atau ‘intermediate structure’ yang harus memainkan peran dalam
membumikan cita-cita kenegaraan dalam kesadaran kolektif masyarakat warga
negara. Fungsi ketiga partai politik adalah sarana rekruitmen politik. Partai
dibentuk memang dimaksudkan untuk menjadi kendaraan yang sah untuk
menyeleksi kader-kader pemimpin negara pada jenjang-jenjangdan posisi-posisi
tertentu. Kader-kader itu ada yang dipilih secara langsung oleh rakyat, ada pula
yang dipilih melalui cara yang tidak langsung, seperti oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, ataupun melalui cara-cara yang tidak langsung lainnya. Fungsi keempat
adalah pengatur dan pengelola konflik yang terjadi dalam masyarakat. Seperti
sudah disebut di atas, nilai-nilai (values) dan kepentingan-kepentingan (interests)
yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat sangat beraneka ragam, rumit, dan
cenderung saling bersaing dan bertabrakan satu sama lain. Jika partai politiknya
banyak, berbagai kepentingan yang beraneka ragam itu dapat disalurkan melalui
polarisasi partai-partai politik yang menawarkan ideologi, program, dan altrernatif
kebijakan yang berbeda-bedasatu sama lain.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam system demokrasi partai politik sangat berperan dalam proses dinamis
perjuangan nilai dan kepentingan (values and interests) dari konstituen yang
diwakilinya untuk menentukan kebijakan dalam konteks kegiatan bernegara.
Partai politik bertindak sebagai perantara dalam proses-proses pengambilan
keputusan bernegara, yang menghubungkan antarawarga negara dengan
institusi-institusi kenegaraan. Partai politik memiliki peranan yang penting
dalam demokrasi , tidak ada demokrasi tanpa adanya partai politik. Partai
politik merupakan produk dari kebebasan berfikir berpendapat, berserikat dan
berkumpul.

12
B. Saran
Banyaknya Partai politik, merupakan konsekwensi kelirunya penilaian
terhadap demokrasi Indonesia. Oleh karena itu demi mewujudkan demokrasi
sejati dan bukan demokrasi semu yang mengatas-namakan rakyat, sebaiknya
partai-partai politik :

1. Mampu memperkuat jajaran pimpinan dan kepengurusan


termasuk pendidikan politik bagi kader-kadernya sehingga dapat
mengembangkan organisasi partai yang baik.
2. Mampu menyelesaikan konflik internal secara damai sehingga
tidak merusak citra dan keutuhan partai yang pada akhirnya akan
memperoleh simpati rakyat dalam pemilu.

13
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU
Gaffar, Janedri M . 2012. Politik Hukum Pemilu. Jakarta : Konstitusi Press
(konpress).

Gaffar, Affan. 1999. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta :


Pustaka Pelajar.

Hoogerwerf. 1985. Politikologi : Pengertian dan Problem Problemnya. Jakarta :


Erlangga

Budiardjo, Miriam. 2000. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia

Meyer, Thomas. 2008. Peran Partai Politik dalam Sebuah Sistem Demokrasi,
Jakarta, Friedrich Ebert Stiftung.

B. SUMBER INTERNET
Wikipedia. “Demokrasi”. http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi. Diakses 18
April 2013.

14
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 5
A. Demokrasi .............................................................................................................. 5
B. Partai Politik.......................................................................................................... 6
C. Fungsi Partai Politik yang Beragam ................................................................... 7
D. Demokrasi Dalam Partai Politik .......................................................................... 7
BAB III............................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 8
A. Peran Partai Politik Dalam Mewujudkan Demokrasi Di Indonesia ................ 8
B. Fungsi Partai Politik Dalam Demokrasi Di Indonesia..................................... 11
BAB IV ............................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14

15
Judul :
PERAN PARTAI POLITIK DALAM DEMOKRASI

KARYA ILMIAH
Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Karya Tulis Ilmiah dengan Tema
“Merawat Perbedaan Dalam Sistem Demokrasi Indonesia Melalui
Penanaman Kembali Nilai-Nilai Pancasila”

Oleh
NAMA : YOLAN DITA PUTRI
NIM : 31617007
ANGKATAN : 2017

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2018

16
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


a. Nama Lengkap : Yolan Dita Putri
b. NIM : 31617007
c. Alamat : Perum Mutiara Gading Timur 2 Blok N 22/17
d. No HP : 081312034220
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul :

“PERAN PARTAI POLITIK DALAM DEMOKRASI”

Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau dari
karya tulis orang lain serta belum pernah dikompetisikan dan/atau dipublikasikan
dalam bentuk apapun. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka
saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia Lomba Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Komputer
Indonesia berupaa diskualifikasi dari kompetisi.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana diperlukan.

2018
Yang menyatakan

(Nama lengkap)

17

Anda mungkin juga menyukai