Tugas Karya Tulis Ilmiah
Tugas Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
YOLAN DITA PUTRI
31617007
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2018
ABSTRAK
1
Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah peran partai politik
dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Kedudukan partai politik sangatlah
bergantung kepada konfigurasi politik yang sedang diterapkan. Konfigurasi
politik yang berwatak demokratis, dengan bercirikan adanya pencalonan dan
pemilihan anggota lembaga-lembaga perwakilan politik secara adil, dan
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada lembaga tersebut untuk
mendiskusikan persoalan-persoalan, melakukan kritik, dan mengkristalisasikan
pendapat umum, serta pengakuan dan penerimaan terhadap perbedaan sebagai
sebuah kenyataan memberikan ruang yang besar bagi partai politik untuk
menjalankan tugas dan fungsinya. Sebaliknya, konfigurasi politik yang berwatak
otoriter, yaitu memaksakan persatuan, dan ingin menghapuskan perbedaan
melalui masyarakat yang homogen dan seragam, maka akan menghambat ruang
gerak partai politik sehingga kedudukan partai politik menjadi lemah.
TUJUAN
Tujuan karya tulis ini dibuat adalah untuk mengetahui bagaimanakah peran partai
politik dalam perkembangan demokrasi di Indonesia.
MANFAAT
Harapan karya tulis ini dibuat tidak hanya untuk memberikan mamfaat bagi
penulis sendiri, melainkan bisa memberi manfaat terhadap pihak-pihak lainnya.
METODE PENULISAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
berbuat untuk kemaslahatan rakyat. Kita menginginkan demokrasi dan sebuah
republik yang sesungguhnya. Tetapi setelah dua belas tahun hidup di alam
demokrasi, mulai muncul pertanyaan mendasar. Apakah memang benar bangsa ini
menghendaki demokrasi, atau paling tidak, apakah praktik yang sedang
berjalanadalah demokrasi yang sejati. Berbicara demokrasi tentunya tidak dapat
dilepaskan dari peran salah satu infrastruktur politik yang menunjang demokrasi
itu sendiri, yaitu partai politik. Saat ini partai politik berkembang bak jamur di
musim hujan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menjanjikan akan perbaikan
dan pembangunan bangsa. Berbagai jargon dan program yang mereka tawarkan
seakan memberi harapan baru untuk menyelesaiakan permasalahan bangsa yang
begitu kompleks. Akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut hanyalah sebuah
utopia. Partai politik belum dapat memperbaiki kondisi bangsa yang dirundung
banyak persoalan, apalagi hanya untuk sekedar mewujudkan harapan dan cita-cita
demokrasi didalamnya. Dalam dunia politik demokrasi hanya dijadikan sebagai
topeng untuk menunjukan bahwa seakan akan kehendak dan kedaulatan rakyat
ada didalamnya, padahal sebenarnya yang terjadi adalah demokrasi yang bersifat
semu belaka. Oleh para politisi partai politik hanya dijadikan sebagai alat demi
memperoleh kekuasaan dan jabatan, bukan digunakan sebagai alat untuk
menciptakan kemakmuran bagi masyarakat sesuai dengan cita-cita partai politik
itu sendiri. Yang lebih memperihatinkan, para politikus yang sudah berkuasa
cenderung memperkaya diri sendiri dan mementingkan kelompoknya,
dibandingkan memperhatikan kepentingan rakyat yang telah memilihnya.
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (Demokrasi Langsung)
atau melalui perwakilan (Demokrasi Perwakilan). Dalam ilmu politik, dikenal dua
macam pemahaman tentang demokrasi : pemahaman secara normatif dan
pemahaman secara empirik (Procedural Democracy). Dalam pemahaman secara
normatif, demokrasi merupakan sesuatu yang secara idil hendak dilakukan atau
diselenggarakan oleh sebuah negara, seperti misalnya kita mengenal ungkapan
“Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Ungkapan normatif
tersebut, biasanya, diterjemahkan dalam konstitusi pada masing-masing negara,
misalnya dalam Undang-Undang Dasar 1945 bagi pemerintah Republik
Indonesia. Sedangkan dalam pemahaman secara empirik demokrasi dapat dilihat
dari purwujudannya dalam kehidupan politik praktis. Hampir semua teori bahkan
sejak zaman klasik selalu menekankan, bahwa sesungguhnya yang berkuasa
dalam demokrasi adalah rakyat atau demos populus. Oleh karena itu, selalu
ditekankan peranan demos yang senyatanya dalam proses politik yang berjalan.
Paling tidak, dalam dua tahap utama : Pertama, agenda seting, yaitu tahap untik
memilih masalah apa yang hendak dibahas dan diputuskan. Kedua, deciding the
outcome, yaitu tahap pengambilan keputusan.
5
Dalam negara demokrasi modern sudah tidak mungkin lagi dilaksanakan dengan
mempergunakan model demokrasi langsung. Banyak kendala yang dihadapi, jika
demokrasi langsung itu akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, pelaksanaan demokrasi
dilakukan oleh wakil-wakil rakyat yang duduk sebagai anggota Badan Perwakilan
Rakyat. Sehubungan dengan hal tersebut cara yang dipergunakan untuk
menentukan keanggotaan Badan Perwakilan Rakyat tersebut adalah :
1. Pemilihan Umum
2. Pengangkatan dan
3. Campuran (Kombinasi antara Pemilihan Umum dan Pengangkatan).
B. Partai Politik
Keberadaan Partai Politik dalam kehidupan ketatanegaraan pertama kali
dijumpai di Eropa Barat, yakni sejak adanya gagasan bahwa rakyat merupakan
faktor yang patut diperhitungkan serta diikut sertakan dalam proses politik,
Dengan adanya gagasan untuk melibatkan rakyat dalam proses politik
(kehidupandan aktifitas ketatanegaraan), maka secara spontan Partai Politik
berkembang menjadi penghubung antara rakyat disatu pihak dan pemerintah di
pihak lain. Dengan demikian dapat ditarik pengertian bahwa sebagai organisasi
yangsecara khusus dipakai sebagai penghubung antara rakyat dengan Pemerintah,
keberadaan Partai Politik sejalan dengan munculnya pemikiran mengenai paham
demokrasi dan kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan sistem ketatanegaraan.
6
C. Fungsi Partai Politik yang Beragam
Di antara banyak fungsi demokratisasi oleh partai politik, ada
lima yang sangat penting :
7
Demokratisasi internal menjamin adanya dialog terbuka dalam proses
pembentukan kehendak politik. Dalam suatu partai politik harus ada sistem
pemilu bebas yang memungkinkan pergantian anggota secara adil dan bisa
dipertanggungjawabkan kepada pengadilan publik.
BAB III
PEMBAHASAN
8
kebetulan beruntung yang berhasil memenangkan suara rakyat yang mudah
dikelabui, untuk memaksakan berlakunya kebijakan-kebijakan publik tertentu atau
kepentingan umum. Dalam suatu negara demokrasi, kedudukan dan peranan
setiap lembaga negara haruslah sama-sama kuat dan bersifat saling
mengendalikan dalam hubungan “checks and balances”. Akan tetapi jika
lembaga-lembaga negara tersebut tidak berfungsi dengan baik, kinerjanya tidak
efektif, atau lemah wibawanya dalam menjalankan fungsinya masing-masing,
maka yang sering terjadi adalah partai-partai politik yang rakus atau ekstrim lah
yang merajalela menguasai dan mengendalikan segala proses-proses
penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan. Oleh karena itu, sistem kepartaian
yang baik sangat menentukan bekerjanya sistem ketatanegaraan berdasarkan
prinsip “checks and balances” dalam arti yang luas. Sebaliknya, efektif bekerjanya
fungsi-fungsi kelembagaannegara itu sesuai prinsip “checks and balances”
berdasarkan konstitusi juga sangat menentukan kualitas sistem kepartaian dan
mekanisme demokrasi yang dikembangkan di suatu negara. Semua ini tentu
berkaitan erat dengan dinamika pertumbuhan tradisi dan kultur berpikir bebas
dalam kehidupan bermasyarakat. Tradisi berpikir atau kebebasan berpikir itu pada
gilirannya mempengaruhi tumbuh-berkembangnya prinsip-prinsip kemerdekaan
berserikat dan berkumpul dalam dinamika kehidupan masyarakat demokratis yang
bersangkutan. Tentu saja, partai politik adalah merupakan salah satu saja dari
bentuk pelembagaan sebagai wujud ekspresi ide-ide, pikiran-pikiran, pandangan,
dan keyakinan bebas dalam masyarakat demokratis. Di samping partai politik,
bentuk ekspresi lainnya terjelma juga dalam wujud kebebasan pers,
kebebasan berkumpul, ataupun kebebasan berserikat melalui organisasi-organisasi
non-partai politik seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi-
organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi non pemerintah (NGO’s), dan lain
sebagainya. Namun, dalam hubungannya dengan kegiatan bernegara, peranan
partai politik sebagai media dan wahana tentulah sangat menonjol. Di samping
faktor-faktor yang lain seperti pers yang bebas dan peranan kelas menengah yang
tercerahkan, dan sebagainya, peranan partai politik dapat dikatakan sangat
menentukan dalam dinamika kegiatan bernegara. Partai politik betapapun juga
9
sangat berperan dalam proses dinamis perjuangan nilai dan kepentingan (values
and interests) dari konstituen yang diwakilinya untuk menentukan kebijakan
dalam konteks kegiatan bernegara. Partai politik lah yang bertindak
sebagai perantara dalam proses-proses pengambulan keputusan bernegara, yang
menghubungkan antara warga negara dengan institusi-institusi kenegaraan.
Organisasi yang berperan dalam proses formulasi kepentingan antara lain adalah
sektor perantara (‘inter-mediary sector’) dan masyarakat madani (‘civil society’).
Sektor perantara menghubungkan suatu masyarakat dengan sistem politik mereka.
Contohnya adalah kelompok kepentingan seperti serikat pekerja, asosiasi
pengusaha, organisasi profesi, kelompok inisiatif warga dan organisasi
keagamaan. Sedangkan dalam rnasyarakat madani muncul berbagai macam
inisiatif yang berkisar pada tujuan dan masalah tertentu seperti lingkungan hidup,
hak azasi manusia, gender, dan lain-lain. Salah satu perbedaan antara kelompok
kepentingan dan masyarakat madani adalah bahwasanya kelompok kepentingan
hanya melayani kepentingan klien mereka saja, sedangkan masyarakat madani
diharapkan merangkul kepentingan masyarakat bersama yang lebih umum.
Dibandingkan dengan kelompok kepentingan dan masyarakat madani, parpol
memainkan peran khusus yang tak dapat digantikan oleh organisasi lainnya. Peran
penting ini mendudukkan parpol di posisi pusat (‘political centrality’).
10
Posisi pusat ini memiliki dua dimensi:
1. Setelah berhasil mengagregasikan berbagai kepentingan dan nilai yang ada
dalam masyarakat, parpol kemudian mentransformasikannya menjadi
sebuah agenda yang dapat dijadikan platform pemilu. Diharapkan platform
tersebut mampu menarik banyak suara dari rakyat sehingga parpol akan
mendapatkan banyak kursi di parlemen. Selanjutnya parpol harus mampu
mempengaruhi proses politik dalamlegislasi dan impleinentasi program
kebijakan publik itu.
2. Parpol adalah satu-satunya pihak yang dapat menerjemahkan kepentingan
dan nilai masyarakat ke dalam legislasi dan kebijakan publik yang
mengikat. Hal ini dapat mereka lakukan setelah mereka mendapatkan
posisi yang kuat dalam parlemen daerah maupun nasional.
11
struktur-antara atau ‘intermediate structure’ yang harus memainkan peran dalam
membumikan cita-cita kenegaraan dalam kesadaran kolektif masyarakat warga
negara. Fungsi ketiga partai politik adalah sarana rekruitmen politik. Partai
dibentuk memang dimaksudkan untuk menjadi kendaraan yang sah untuk
menyeleksi kader-kader pemimpin negara pada jenjang-jenjangdan posisi-posisi
tertentu. Kader-kader itu ada yang dipilih secara langsung oleh rakyat, ada pula
yang dipilih melalui cara yang tidak langsung, seperti oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, ataupun melalui cara-cara yang tidak langsung lainnya. Fungsi keempat
adalah pengatur dan pengelola konflik yang terjadi dalam masyarakat. Seperti
sudah disebut di atas, nilai-nilai (values) dan kepentingan-kepentingan (interests)
yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat sangat beraneka ragam, rumit, dan
cenderung saling bersaing dan bertabrakan satu sama lain. Jika partai politiknya
banyak, berbagai kepentingan yang beraneka ragam itu dapat disalurkan melalui
polarisasi partai-partai politik yang menawarkan ideologi, program, dan altrernatif
kebijakan yang berbeda-bedasatu sama lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam system demokrasi partai politik sangat berperan dalam proses dinamis
perjuangan nilai dan kepentingan (values and interests) dari konstituen yang
diwakilinya untuk menentukan kebijakan dalam konteks kegiatan bernegara.
Partai politik bertindak sebagai perantara dalam proses-proses pengambilan
keputusan bernegara, yang menghubungkan antarawarga negara dengan
institusi-institusi kenegaraan. Partai politik memiliki peranan yang penting
dalam demokrasi , tidak ada demokrasi tanpa adanya partai politik. Partai
politik merupakan produk dari kebebasan berfikir berpendapat, berserikat dan
berkumpul.
12
B. Saran
Banyaknya Partai politik, merupakan konsekwensi kelirunya penilaian
terhadap demokrasi Indonesia. Oleh karena itu demi mewujudkan demokrasi
sejati dan bukan demokrasi semu yang mengatas-namakan rakyat, sebaiknya
partai-partai politik :
13
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Gaffar, Janedri M . 2012. Politik Hukum Pemilu. Jakarta : Konstitusi Press
(konpress).
Meyer, Thomas. 2008. Peran Partai Politik dalam Sebuah Sistem Demokrasi,
Jakarta, Friedrich Ebert Stiftung.
B. SUMBER INTERNET
Wikipedia. “Demokrasi”. http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi. Diakses 18
April 2013.
14
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 5
A. Demokrasi .............................................................................................................. 5
B. Partai Politik.......................................................................................................... 6
C. Fungsi Partai Politik yang Beragam ................................................................... 7
D. Demokrasi Dalam Partai Politik .......................................................................... 7
BAB III............................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 8
A. Peran Partai Politik Dalam Mewujudkan Demokrasi Di Indonesia ................ 8
B. Fungsi Partai Politik Dalam Demokrasi Di Indonesia..................................... 11
BAB IV ............................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14
15
Judul :
PERAN PARTAI POLITIK DALAM DEMOKRASI
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Karya Tulis Ilmiah dengan Tema
“Merawat Perbedaan Dalam Sistem Demokrasi Indonesia Melalui
Penanaman Kembali Nilai-Nilai Pancasila”
Oleh
NAMA : YOLAN DITA PUTRI
NIM : 31617007
ANGKATAN : 2017
16
LEMBAR PERNYATAAN
Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau dari
karya tulis orang lain serta belum pernah dikompetisikan dan/atau dipublikasikan
dalam bentuk apapun. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka
saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia Lomba Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Komputer
Indonesia berupaa diskualifikasi dari kompetisi.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana diperlukan.
2018
Yang menyatakan
(Nama lengkap)
17