File
File
Kawasan Lindung
Dalam SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/11/1980 dan No. 683/Kpts/Um/8/1981 tentang
kriteria dan tata cara penetapan hutan lindung dan hutan produksi ada tiga faktor yang dinilai
sebagai penentu kemampuan lahan sebagai suatu kawasan lindung, yaitu :
1. Kelerengan lapangan.
2. Jenis tanah menurut kepekaan terhadap erosi.
3. Intensitas hujan harian rata – rata.
Adapun Klasifikasi dan nilai skor dari ketiga faktor di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel L.1
Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Kelerengan
Tabel L.2
Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Jenis Tanah
Tabel L.3
Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Intensitas Hujan Rata-Rata
Kelas Jenis Tanah Klasifikasi Nilai Skor
I Aluvial, Glei, Planosol, Tidak Peka 15
Hidromerf, Laterik air
tanah
II Latosol Kurang Peka 30
III Brown forest, soil, non Agak Peka 45
calcic brown mediteran
IV Andosol, Latent, Grumosl, Peka 60
Podso, Podsolic
Kriteria kawasan lindung yang ditetapkan dalam Keppres No. 32 Tahun 1992 tentang Kawasan
Lindung dapat dilihat pada Gambar L.1:
Gambar L.1
Penentuan Kawasan Berfungsi Lindung
(Berdasarkan Kepres No. 32 Tahun 1990)
CagarAlam
Suaka Margasatwa
Situs Kawasan Suaka Alam,
Taman Nasional Pelestarian Alam dan
Taman Hutan Raya Cagar Budaya
Taman Wisata Alam
Taman Budaya
Kemiringan Lereng
No Kelas Skor
1 0 - 5% 20
2 5 - 15% 40
3 15 - 25% 60
4 25 - 40% 80
5 > 40% 100
Curah Hujan
No Kelas Skor Hutan Lindung
(Memenuhi salah satu
1 s/d 1,36 mm/hr 10
kriteria) dibawah ini : Kawasan Berfungsi
2 1,36 - 2,07 mm/hr 20
- skor > 175 Lindung
3 2,07 - 2,77 mm/hr 30
- Kemiringan > 40%
4 2,77 - 3,48 mm/hr 40
- Ketinggian > 2.000 m
5 > 3,48 mm/hr 50
Kepekaan Tanah
No Kelas Skor - Skor 125 - 174
- Litologi : Poros
1 tidak peka 15 - Ketinggian > 1.000 m Kawasan Resapan Air
2 kurang peka 30 - Vegetasi Penutup > 75%
3 agak peka 45 - Curah Hujan > 3,48 mm/hr
4 peka 60
5 sangat peka 75
Kawasan Bergambut
TABEL L.4
KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KABUPATEN BANTUL
Kawasan Taman
Hutan Kawasan Kawasan
Cagar Hutan Hutan Hutan Sempadan Sempadan Nasional Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Budidaya Cagar
Alam Lindung Penelitian Produksi Pantai Sungai Gunung Total
Alam Terbatas Budaya
Terbatas Merapi
BANTUL BAMBANGLIPURO 133,31 2215,48
BANGUNTAPAN 639,29 11,33 2870
BANTUL 35,46 2167,1
DLINGO 1748,23 14,12 4218,7 143,05 6124,37
IMOGIRI 1167,04 0,25 2681,91 205,9 5101,58
JETIS 95,69 192,4 136,93 2530,36
KASIHAN 3223,78
KRETEK 6,16 208,02 519,81 20,59 135,89 2618,5
PAJANGAN 173,09 3208,43
PANDAK 95,42 2432,65
PIYUNGAN 178,43 1725,62 293,21 3318,64
PLERET 26,98 1398,27 76,33 2370,94
PUNDONG 36,14 140,82 2206,33
SANDEN 280,6 88,43 2320,61
SEDAYU 166,08 3375,05
SEWON 173,41 4,75 2811,85
SRANDAKAN 306,47 8,78 127,01 1871,65
BANTUL Total 6,16 3364,84 14,37 1106,88 908,39 10216,9 29,37 1967,01 50767,32
Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis
TABEL L.5
KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Kawasan Taman
Hutan Kawasan Kawasan
Cagar Hutan Hutan Hutan Sempadan Sempadan Nasional Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Budidaya Cagar
Alam Lindung Penelitian Produksi Pantai Sungai Gunung Total
Alam Terbatas Budaya
Terbatas Merapi
GUNUNGKIDUL GEDANGSARI 6223,6 0,85 453,44 101,19 6889,56
GIRISUBO 9537,03 9611,06
KARANGMOJO 80,97 173,71 1104,32 109,17 7893,85
NGAWEN 1346,02 2989,59 153,38 4967,44
NGLIPAR 1846,85 4084,53 618,03 7018,9
PALIYAN 1184,31 92,78 1998,97 233,42 5861,5
PANGGANG 6182,85 1036,94 1,88 1473,16 94,29 9126,78
PATUK 2380,89 153,17 303,72 3441,02 302,98 7176,63
PLAYEN 0,24 539,01 569,28 685,99 2922,13 272,42 10573,25
PONJONG 941,36 6912,17 19,97 91,98 5,9 10390,61
PURWOSARI 5563,84 652,66 2,27 6790,07
RONGKOP 5997,05 328,97 23,36 7787,76
SAPTOSARI 8032,13 48,45 20,94 8599,65
SEMANU 4532,14 549,9 99,95 10480,02
SEMIN 2832,3 2,09 5192,99 113,51 8305,33
TANJUNGSARI 6823,81 4,31 7140,79
10350,0
TEPUS 1 5,81 10849,51
WONOSARI 475,52 354,48 233,63 7700,52
GUNUNGKIDUL 59620,2 24180,3 147163,2
Total 9 8 815,23 1188,21 24709,27 2390,25 3
Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis
TABEL L.6
KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KOTA YOGYAKARTA
Kawasan Taman
Hutan Kawasan Kawasan
Cagar Hutan Hutan Hutan Sempadan Sempadan Nasional Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Budidaya Cagar
Alam Lindung Penelitian Produksi Pantai Sungai Gunung Total
Alam Terbatas Budaya
Terbatas Merapi
KOTA
YOGYAKARTA DANUREJAN 109,92 109,92
GEDONGTENGEN 31,86 98,23
GONDOKUSUMAN 406,21 412,97
GONDOMANAN 104,64 114,94
KOTAGEDE 288,59 10,05 298,64
KRATON 78,06 138,1
MANTRIJERON 94,76 270,7
MERGANGSAN 234,55 234,55
NGAMPILAN 84,13
PAKUALAMAN 64,15 64,15
TEGALREJO 8,87 296,64
UMBULHARJO 797,25 8,98 823,85
WIROBRAJAN 176,5
KOTA
YOGYAKARTA
Total 2218,86 19,03 3123,32
Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis
TABEL L.7
KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KOTA YOGYAKARTA
Kawasan Taman
Hutan Kawasan Kawasan
Cagar Hutan Hutan Hutan Sempadan Sempadan Nasional Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Budidaya Cagar
Alam Lindung Penelitian Produksi Pantai Sungai Gunung Total
Alam Terbatas Budaya
Terbatas Merapi
KULONPROGO GALUR 616,6 13,09 232,97 2952,5
5823,1
GIRIMULYO 4572,04 75,15 2
4820,6
KALIBAWANG 1425,57 250,77 3
7065,0
KOKAP 4770,31 121,49 786,63 37,31 5
LENDAH 84,28 3544,4
3603,4
NANGGULAN 369,22 8
4391,4
PANJATAN 755 52,12 1
5998,4
PENGASIH 1120,24 227,87 0,21 264,15 8
6552,5
SAMIGALUH 3478,79 186,42 5
5223,1
SENTOLO 127,3 8
3639,0
TEMON 13,52 871,74 82,89 61,61 1
3196,5
WATES 357,73 268,92 9
15380,4 56810,
KULONPROGO Total 7 349,36 2601,07 869,73 13,09 2010,22 4
Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis
TABEL L.8
KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KOTA YOGYAKARTA
Kawasan Taman
Hutan Kawasan Kawasan
Cagar Hutan Hutan Hutan Sempadan Sempadan Nasional Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Budidaya Cagar
Alam Lindung Penelitian Produksi Pantai Sungai Gunung Total
Alam Terbatas Budaya
Terbatas Merapi
SLEMAN BERBAH 568,06 106,42 2322,09
CANGKRINGAN 365,09 3768,18 2,29 4185,54
DEPOK 280,86 18,61 3414,4
GAMPING 79,91 2916,68
GODEAN 24,17 2673,92
KALASAN 258,74 0,53 76,72 3606,19
MINGGIR 105,72 2567,99
MLATI 184,04 42,01 2839,23
MOYUDAN 92,25 2782,87
NGAGLIK 2577,77 3828,87
NGEMPLAK 2585,63 0,65 3662,37
PAKEM 869,04 2969,37 2,83 1161,11 5213,98
PRAMBANAN 2340,24 171,92 873,22 79,3 4120,25
SEYEGAN 0,04 2670,5
SLEMAN 2702,85 3113,84
TEMPEL 2289,46 2,47 3330,99
TURI 446,39 3498,38 9,69 17,34 3971,8
20834,4
SLEMAN Total 4020,76 2 452,78 1441,81 643,08 1178,45 57221,51
59626,4 46946,4 1551,9 24542,3 37237,7 315085,7
Grand Total 5 5 815,23 4 7 3580,03 1 42,46 7029,59 1178,45 8
Tabel L.9
Kriteria Kesuaian Lahan Untuk Permukiman
Kesesuaian
No Kriteria Sesuai
Sesuai Tidak Sesuai
Bersyarat
1 Ketersediaan air bersih Hujan, sungai, Sumur 10-30 m Sumur >30 m
atau sumur 10 m
2 Kualitas air tanah Tawar Payau Asin
3 Resiko banjir dan Tanpa Musiman Permanen
genangan
4 Kemiringan lahan <8% 8-15% >15%
5 Drainase tanah Agak terhambat Terhambat/baik Sangat
cepat/sangat
terhambat
6 Erodibilitas tanah Rendah Sedang Tinggi
7 Tekstur tanah Halus-sedang Agak kasar Kasar
Sumber : Maberry (1972),
tanah berlempung kasar atau drainase terhambat, dengan kedalaman antara 75-150 cm dan
ketebalan gambut kurang dari 25 cm masih dapat dikembangkan sebagai lahan perikanan
dengan memberikan masukan dan perlakuan khusus.
f. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Pertambangan
Kesesuaian lahan untuk pertambangan sangat tergantung pada faktor ketersediaan dan
kandungan bahan tambang di suatu daerah. Penelitian yang cukup detail dan seksama perlu
dilakukan untuk memutuskan bahwa suatu kawasan layak untuk dieksploitasi. Satu-satunya
pembatas bagi pengembangan pertambangan adalah kawasan-kawasan berfungsi lindung,
seperti yang ditetapkan dalam Kepres No. 32 tahun 1990. Pada dasarnya kegiatan
pertambangan adalah kegiatan penggalian tanah yang banyak bertentangan dengan prinsip-
prinsip pelestarian dan perlidungan alam.
Tabel L.10
Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Kawasan Budidaya Lainnya
Tabel L.11
Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Dan Perkebunan
Jenis Penggunaan
Jenis Penggunaan
TABEL L.12
KAWASAN BERFUNGSI BUDIDAYA DI PROVINSI DIY
Kawasan Kawasan
Hutan Jalur Kaw Kaw Kaw
Cagar Kaw Pertanian Pertanian Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Sabuk Pddkn Pndustri Ptambang
Pkampg an Perkotaan Lahan Lahan Total
Alam Hijau tinggi an an
Basah Kering
BANTUL BAMBANGLIPURO 2082,17 2215,48
BANGUNTAPAN 480,13 97,76 1641,49 2870
BANTUL 246,84 1884,8 2167,1
DLINGO 14,12 0,27 6124,37
IMOGIRI 0,25 1046,48 5101,58
JETIS 38,42 7,09 68,77 1991,06 2530,36
KASIHAN 427,07 1841,1 49,43 906,18 3223,78
KRETEK 1728,03 2618,5
PAJANGAN 822,2 2213,14 3208,43
PANDAK 2308,88 28,35 2432,65
PIYUNGAN 1,47 547,3 200,58 0,01 372,02 3318,64
PLERET 433,66 70,87 364,83 2370,94
PUNDONG 2029,37 2206,33
SANDEN 1951,58 2320,61
SEDAYU 2613,6 595,37 3375,05
SEWON 836,86 1017,85 778,88 0,1 2811,85
SRANDAKAN 1429,39 1871,65
BANTUL Total 481,6 14,37 2627,91 7,09 4840,66 21080,71 4115,43 50767,32
GUNUNGKIDUL GEDANGSARI 0,85 110,48 6889,56
GIRISUBO 74,03 9611,06
KARANGMOJO 173,71 443,53 5982,15 7893,85
NGAWEN 478,45 4967,44
NGLIPAR 469,49 7018,9
PALIYAN 2352,02 5861,5
PANGGANG 1,88 337,66 9126,78
PATUK 303,72 594,85 7176,63
PLAYEN 685,99 5584,18 10573,25
PONJONG 19,97 2419,23 10390,61
PURWOSARI 240,94 330,36 6790,07
RONGKOP 1438,38 7787,76
SAPTOSARI 498,13 8599,65
Kawasan Kawasan
Hutan Jalur Kaw Kaw Kaw
Cagar Kaw Pertanian Pertanian Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Sabuk Pddkn Pndustri Ptambang
Pkampg an Perkotaan Lahan Lahan Total
Alam Hijau tinggi an an
Basah Kering
SEMANU 3639,11 1658,92 10480,02
SEMIN 2,09 164,44 8305,33
TANJUNGSARI 45,3 267,37 7140,79
TEPUS 493,69 10849,51
WONOSARI 341,1 6295,79 7700,52
GUNUNGKIDUL
Total 1188,21 6888,27 240,94 27130,39 147163,23
KOTA
YOGYAKARTA DANUREJAN 109,92
GEDONGTENGEN 66,37 98,23
GONDOKUSUMAN 6,76 412,97
GONDOMANAN 10,3 114,94
KOTAGEDE 298,64
KRATON 60,04 138,1
MANTRIJERON 175,94 270,7
MERGANGSAN 234,55
NGAMPILAN 84,13 84,13
PAKUALAMAN 64,15
TEGALREJO 5,55 282,22 296,64
UMBULHARJO 17,62 823,85
WIROBRAJAN 176,5 176,5
KOTA
YOGYAKARTA
Total 12,31 873,12 3123,32
KULONPROGO GALUR 2061,06 28,78 2952,5
GIRIMULYO 1175,93 5823,12
KALIBAWANG 3144,29 4820,63
KOKAP 121,49 28,99 1320,32 7065,05
LENDAH 924,21 2535,91 3544,4
NANGGULAN 3234,26 3603,48
PANJATAN 2518,26 1066,03 4391,41
PENGASIH 227,87 958,54 3427,47 5998,48
SAMIGALUH 2887,34 6552,55
SENTOLO 700,64 906,45 3488,79 5223,18
TEMON 2069,73 539,52 3639,01
WATES 2313,28 256,66 3196,59
Kawasan Kawasan
Hutan Jalur Kaw Kaw Kaw
Cagar Kaw Pertanian Pertanian Grand
KABUPATEN KECAMATAN Wisata Sabuk Pddkn Pndustri Ptambang
Pkampg an Perkotaan Lahan Lahan Total
Alam Hijau tinggi an an
Basah Kering
KULONPROGO
Total 349,36 700,64 11780,52 23105,3 56810,4
SLEMAN BERBAH 1141,71 410,96 94,94 2322,09
CANGKRINGAN 49,98 4185,54
DEPOK 404,27 421,5 820,28 1468,88 3414,4
GAMPING 386,12 1933,18 279,4 238,07 2916,68
GODEAN 386,38 767,33 1496,04 2673,92
KALASAN 96,36 56,03 1450,29 1667,52 3606,19
MINGGIR 2462,27 2567,99
MLATI 600,31 297,97 1453,92 260,98 2839,23
MOYUDAN 2690,62 2782,87
NGAGLIK 485,15 547,27 200,3 18,38 3828,87
NGEMPLAK 265,62 613,26 197,21 3662,37
PAKEM 211,63 5213,98
PRAMBANAN 0,77 0,13 654,67 4120,25
SEYEGAN 194,32 26,17 2449,97 2670,5
SLEMAN 156,24 254,75 3113,84
TEMPEL 0,08 1038,98 3330,99
TURI 3971,8
SLEMAN Total 1643,11 3362,63 1665,52 8008,27 261,69 10933,14 2775,85 57221,51
Grand Total 2124,71 1551,94 5990,54 1684,92 700,64 13722,05 7149,96 44035,31 57126,97 315085,78
Tabel L.13
Luas Penggunaan Lahan Untuk Kawasan Hutan Produksi
Di Provinsi DIY
Luas total /
No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha) kabupaten
(Ha)
1 Dlingo Bantul 748,51
Tabel L.14
Luas total /
No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha) kabupaten
(Ha)
1 Bambanglipuro Bantul 47,04
2 Banguntapan Bantul 1.325,61
3 Bantul Bantul 237,34
4 Kasihan Bantul 996,79
5 Kretek Bantul 1.078,07
6 Pajangan Bantul 188,56
7 Pandak Bantul 726,79
12.163,4
8 Piyungan Bantul 1.450,18
9 Pleret Bantul 83,36
10 Pundong Bantul 0,24
11 Sanden Bantul 1.951,58
12 Sedayu Bantul 2613,6
13 Sewon Bantul 34,85
14 Srandakan Bantul 1.429,39
15 Kotagede Kota Yogyakarta 87,97
16 Umbulharjo Kota Yogyakarta 4,06 116,35
17 Wirobrajan Kota Yogyakarta 24,32
18 Galur Kulonprogo 2.061,07
19 Kokap Kulonprogo 28,99
20 Lendah Kulonprogo 924,21
21 Panjatan Kulonprogo 2.518,26
11.961,54
22 Pengasih Kulonprogo 958,53
23 Sentolo Kulonprogo 1.087,49
24 Temon Kulonprogo 2.069,71
25 Wates Kulonprogo 2.313,28
26 D Epok Sleman 586,4
27 Gamping Sleman 879,48
28 Godean Sleman 2.649,75
29 Kalasan Sleman 163,96
30 Minggir Sleman 2.462,26
31 Mlati Sleman 712,51 17.086,71
32 Moyudan Sleman 2.690,63
33 Prambanan Sleman 765,91
34 Seyegan Sleman 2.670,47
35 Sleman Sleman 254,75
36 Tempel Sleman 1.038,98
Luas Total Kawasan Pertanian Lahan Basah 41.328
Sumber : Hasil Analisis Overlay Peta, 2007.
Tabel L.15
Luas Penggunaan Lahan Untuk Kawasan Pertanian Lahan Kering
Di Provinsi DIY
Luas total /
No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha) kabupaten
(Ha)
1 Bambanglipuro Bantul 49,73
2 Banguntapan Bantul 379,19
3 Dlingo Bantul 0,27
4 Kasihan Bantul 932
5 Kretek Bantul 8,1 4.247,11
6 Pajangan Bantul 2.212,95
7 Pandak Bantul 63,99
8 Sedayu Bantul 595,38
9 Sewon Bantul 5,5
10 Gedangsari Gunung Kidul 1.10,47
11 Girisubo Gunung Kidul 74,03
12 Karangmojo Gunung Kidul 5.982,14
13 Ngawen Gunung Kidul 478,45
14 Nglipar Gunung Kidul 469,49
15 Paliyan Gunung Kidul 2352,01
16 Panggang Gunung Kidul 337,66
17 Patuk Gunung Kidul 27,9
18 Playen Gunung Kidul 5.584,15 26.563,43
19 Purwosari Gunung Kidul 330,36
20 Rongkop Gunung Kidul 1.438,39
21 Saptosari Gunung Kidul 498,13
22 Semanu Gunung Kidul 1.658,92
23 Semin Gunung Kidul 164,44
24 Tanjungsari Gunung Kidul 267,37
25 Tepus Gunung Kidul 493,7
26 Wonosari Gunung Kidul 6.295,82
27 Danurejan Kota Yogyakarta 109,92
28 Gedongtengen Kota Yogyakarta 98,23
29 Gondokusuman Kota Yogyakarta 412,97
30 Gondomanan Kota Yogyakarta 114,93
31 Jetis Kota Yogyakarta 171,55
32 Kotagede Kota Yogyakarta 173,83
33 Kraton Kota Yogyakarta 38,55 2.250,64
34 Mergangsan Kota Yogyakarta 114,98
35 Ngampilan Kota Yogyakarta 73,05
36 Pakualaman Kota Yogyakarta 64,16
37 Tegalrejo Kota Yogyakarta 296,63
38 Umbulharjo Kota Yogyakarta 526,67
39 Wirobrajan Kota Yogyakarta 55,17
40 Galur Kulonprogo 28,77 23624,9
41 Girimulyo Kulonprogo 1.175,93
42 Kalibawang Kulonprogo 3.144,29
43 Kokap Kulonprogo 1.320,32
44 Lendah Kulonprogo 2.535,91
45 Nanggulan Kulonprogo 3.234,26
Luas total /
No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha) kabupaten
(Ha)
46 Panjatan Kulonprogo 1.066,02
47 Pengasih Kulonprogo 3.427,49
48 Samigaluh Kulonprogo 2.887,34
49 Sentolo Kulonprogo 4.008,4
50 Temon Kulonprogo 539,51
51 Wates Kulonprogo 256,66
52 Berbah Sleman 0,24
53 Depok Sleman 2.803,66
54 Gamping Sleman 1.346,2
55 Kalasan Sleman 3.106,76
56 Mlati Sleman 2.084,7 12502,5
57 Ngaglik Sleman 1.305,42
58 Ngemplak Sleman 1.101,44
59 Prambanan Sleman 81,94
60 Sleman Sleman 672,14
Total Luas Kawasan Pertanian Lahan Kering 69.188,58
Sumber : Hasil Analisis Overlay Peta, 2007.
Tabel L.16
Luas Penggunaan Lahan Untuk Kawasan Pertambangan
Di Provinsi DIY
Luas
total /
No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha)
kabupaten
(Ha)
1 Karangmojo Gunungkidul 443,52
2 Ponjong Gunungkidul 2.419,23
3 Semanu Gunungkidul 3.639,11 6888,25
4 Tanjungsari Gunungkidul 45,3
5 Wonosari Gunungkidul 341,09
6 Cangkringan Sleman 49,98
7 Pakem Sleman 211,63 261,69
8 Tempel Sleman 0,08
Luas Total Kawasan Hutan Lindung 7149,94
Sumber : Hasil Analisis Overlay Peta, 2007.
Tabel L.17
Struktur Pekerjaan Penduduk Diperinci
Menurut Kelompok Usaha Provinsi DIY Tahun 2005
Lapangan Laki-
No Perempuan Jumlah %
Pekerjaan Laki
1 Pertanian 331.043 303.378 634.421 36,09
Tabel L.18
Nilai Shift Share Provinsi DIY
Dalam Lingkup Nasional Tahun 2005
3 INDUSTRI PENGOLAHAN - + -
a. Industri Migas 0 0 0
b. Indutsri Non Migas - + -
5 BANGUNAN - + -
9 JASA-JASA - - -
a. Pemerintah Umum - - -
· Adm. Pemerintahan & Pertahanan - - +
· Jasa Pemerintahan Lainnya 0 0 0
b. Swasta - + -
- Sosial Kemasyarakatan - + -
- Hiburan dan Rekreasi - + -
- Perorangan dan Rumah Tangga - -
Sumber : Hasil Analisis, 2007
Tabel L.19
Interpretasi Hasil Analisa Shift Share PDRB DIY
Tabel L.20
LQ PDRB Provinsi DIY Tahun 2001 – 2005
LQ LQ
No Lapangan Usaha
2001 2002 2003 2004 2005 Rata2
1 PERTANIAN 1,31 1,30 1,26 1,26 1,36 1,62
a, Tanaman Bahan Makanan 1,98 1,94 1,87 1,91 2,08 2,45
b, Tanaman Perkebunan 0,20 0,20 0,20 0,19 0,21 0,25
c, Peternakan dan hasil-hasilnya 1,52 1,60 1,55 1,46 1,55 1,92
d, Kehutanan 1,05 1,06 1,13 1,06 1,15 1,36
e, Perikanan 0,13 0,15 0,16 0,16 0,17 0,19
4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 1,25 1,34 1,34 1,36 1,46 1,69
a, Listrik 1,62 1,78 1,70 1,81 1,93 2,21
b, Gas Kota 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c, Air Bersih 0,67 0,67 0,75 0,75 0,79 0,91
LQ LQ
No Lapangan Usaha
2001 2002 2003 2004 2005 Rata2
- Jasa Penunjang Angkutan 0,33 0,31 0,29 0,28 0,31 0,38
b, Komunikasi 1,82 1,71 1,55 1,35 1,22 1,91
- Pos dan Telekomunikasi
- Jasa Penunjang Komunikasi
Tabel L. 22
INDIKATOR
INDIKATOR
AKSESIBILITAS
Luas Jumlah Kepadatan Panjang PDRB MOBILITAS
(Km/Km2)
KABUPATEN Area Penduduk Penduduk Jalan Perkapita (juta (km/1000 pddk)
(km2) (Jiwa) (jiwa/km2) (km) Rp/Jiwa/tahun
Eksistin Eksistin
Min (+/-) Min (+/-)
g g
KABUPATEN
506,85 813.087,00 1.604,20 1.067,66 3,98 2,11 1,5 + 0,76 1 -
BANTUL
KABUPATEN
KULON 586,27 457.779,00 780,83 1.112,38 11,10 1,90 1,5 + 0,41 5 -
PROGO
KABUPATEN
1.485,36 760.128,00 511,75 1.162,98 1,93 0,78 0,50 + 0,65 0.5 -
GUNUNGKIDUL
KABUPATEN
574,82 907.904,00 1.579,46 1.257,07 3,00 2,19 2,00 + 0,72 1 -
SLEMAN
KOTA
32,50 521.499,00 16.046,12 240,23 8,44 7,39 5 + 2,17 2 +
YOGYAKARTA
JUMLAH
3.185,80 3.460.397,00 1.086,194 4.840,32 14,37 10,50 4,72
SELURUHNYA
- = dibawah SPM
+ = diatas SPM.
Sumber: Hasil Analisis , 2007
Sumber air yang dipakai oleh PDAM dapat dari air tanah atau air permukaan atau keduanya.
Pemakaian air yang dipergunakan untuk rumah tangga, dinyatakan dalam liter per orang per
hari (1/orang/h) dipengaruhi oleh :
Jenis sumber air (sambungan ke rumah atau hidran umum).
Jenis pemakaian (toilet, mandi, dll).
Peralatan rumahtangga yang digunakan.
Penggunaan air di luar rumah (taman. cuci mobil, dsb).
Tingkat pendapatan.
Tabel L.24
Parameter Menghitung Kebutuhan Air Rumah Tangga & Perkotaan
Perkotaan
Jumlah Rumah Tangga (D) Kehilangan Keb.
(ND) Jumlah Total
No. Penduduk SR HU SR HU % Puncak
L/o/h L/o/h
Perkotaan % jml
L/o/h L/o/h % % L/o/h % D L/o/h (D+ND) L/o/h
1 >1.000.000 210 30 80 20 174 60 104 25 70 348 1.15 400
500.000 s/d
2 170 30 80 20 142 40 57 25 50 249 1.15 286
1.000.000
100.000 s/d
3 150 30 80 20 126 30 38 25 41 205 1.15 236
500.000
20.000 s/d
4 90 30 80 20 78 20 16 25 24 118 1.15 136
100.000
3.000 s/d
5 60 30 80 20 54 5 2.7 25 14 71 1.10 78
20.000
6 Pedesaan - - - - 60 - - - - 60 - 60
Tabel L.25
Tingkat Pelayanan Air Bersih di Provinsi DIY
Tabel L.26
Tabel L.27
Kebutuhan Air Non Domestik Kota Kategori I, II, III, IV
Tabel L.28
Kebutuhan Air Non Domestik Kota Kategori V (Desa)
Tabel L.29
Kebutuhan Air Non Domestik Kategori Lain
Tabel L.30
Kebutuhan Air Industri Berdasar Jumlah Pekerja Tahun 2005
(asumsi: 500 l/pekerja/hari)
Tabel L.31
Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan
Provinsi DIY Tahun 2027
4 Kabupaten Sleman 0 0 1 0 3 5
5 Kota Yogyakarta 0 2 6 0 1 3
Jumlah/Total 0 2 15 0 8 17
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.
Sarana Pendidikan
Tabel L.32
Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan
Provinsi DIY Tahun 2026
Proyeksi
Fasilitas Kebutuhan
Standar Jumlah Pengembang
Kabupaten/ Jenis Eksiting Fasilitas
No Penduduk Penduduk an
Kota Fasilitas Tahun Tahun 2026
(jiwa) Tahun (unit)
2005 (Unit)
2026(Jiwa)
1 Kulon Progo
SD 6.000 369 771.903 129 0
SMP 25.000 68 771.903 31 0
SMU 30.000 19 771.903 26 7
2 Bantul
SD 6.000 444 113.3762 189 0
SMP 25.000 86 113.3762 45 0
SMU 30.000 36 113.3762 38 2
3 Gunung
Kidul
SD 6.000 499 100.2992 167 0
SMP 25.000 101 100.2992 40 0
Proyeksi
Fasilitas Kebutuhan
Standar Jumlah Pengembang
Kabupaten/ Jenis Eksiting Fasilitas
No Penduduk Penduduk an
Kota Fasilitas Tahun Tahun 2026
(jiwa) Tahun (unit)
2005 (Unit)
2026(Jiwa)
SMU 30.000 26 100.2992 33 7
4 Sleman
SD 6.000 498 130.9348 218 0
SMP 25.000 102 130.9348 52 0
SMU 30.000 50 130.9348 44 0
5 Kota
Yogyakarta
SD 6.000 208 70.5640 118 0
SMP 25.000 59 70.5640 28 0
SMU 30.000 49 70.5640 24 0
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.
Sarana Perdagangan
Untuk menghitung fasilitas perdagangan di Provinsi DIY dilakukan dengan menggunakan
standar berdasarkan ketentuan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum yang
didasarkan pada jumlah penduduknya. Jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing
fasilitas peribadatan cakupan satuan wilayah Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :
Pasar kelas I jumlah penduduk pendukungnya 480.000 jiwa, setara dengan pusat
perbelanjaan dan Niaga skala pelayanan tingkat Provinsi.
Pasar kelas II jumlah penduduk pendukungnya 27.000 jiwa, setara dengan pusat
perbelanjaan dan Niaga skala pelayanan Wilayah.
Pasar kelas III jumlah penduduk pendukungnya 2.500 jiwa, setara dengan pertokoan skala
Kota dan Kawasan.
Dalam pengembangan fasilitas perdagangan ini, pengalokasian fasilitas perdagangan dilakukan
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Rencana pengembangan fasilitas perdagangan disesuaikan dengan rencana jaringan jalan
dan didukung oleh utilitas yang baik.
b. Lokasi sebaiknya tidak dekat dengan fasilitas peribadatan dan fasilitas pendidikan.
c. Lokasi sebaiknya dekat dengan lokasi permukiman dan terjangkau oleh transportasi umum.
Tabel L.33
Proyeksi Kebutuhan Sarana Perdagangan
Provinsi DIY Tahun 2026
2 Kabupaten Pasar
480000 - 1133762 2 2
Bantul Kelas I
Pasar
27000 - 1133762 42 42
Kelas II
Pasar
2500 - 1133762 454 454
Kelas III
3 Kabupaten
Pasar
Gunung 480000 - 1002992 2 2
Kelas I
Kidul
Pasar
27000 1 1002992 37 36
Kelas II
Pasar
2500 47 1002992 401 354
Kelas III
4 Kabupaten Pasar
480000 - 1309348 3 3
Sleman Kelas I
Pasar
27000 2 1309348 48 46
Kelas II
Pasar
2500 1 1309348 524 523
Kelas III
5 Kota Pasar
480000 - 705640 1 1
Yogyakarta Kelas I
Pasar
27000 2 705640 26 24
Kelas II
Pasar
2500 32 705640 282 250
Kelas III
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007
Sarana Peribadatan
Tabel L.34
Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan
Provinsi DIY Tahun 2026
Proyeksi
Fasilitas Jumlah
Standar Jumlah
Jenis Eksiting Pengemban Fasilitas
No. Kecamatan Penduduk Penduduk
Fasilitas Tahun gan (Unit) Tahun
(jiwa) Tahun 2026
2005 2026
(Jiwa)
1 Kabupaten
2.500 56 771.903 253 309
Kulon Progo Mesjid
Katholik 30.000 3 771.903 23 26
Protesta
30.000 12 771.903 14 26
n
Pure 30.000 - 771.903 26 26
Vihara 30.000 - 771.903 26 26
2 Kabupaten
2500 21 1.133.762 433 454
Bantul Mesjid
Katholik 30000 - 1.133.762 38 38
Protesta
30000 2 1.133.762 36 38
n
Pure 30000 - 1.133.762 38 38
Vihara 30000 - 1.133.762 38 38
3 Kabupaten
2.500 8 1.002.992 393 401
Gunung Kidul Mesjid
Katholik 30.000 1 1.002.992 32 33
Protesta
30.000 1 1.002.992 32 33
n
Pure 30.000 - 1.002.992 33 33
Vihara 30.000 - 1.002.992 33 33
.
4 Kabupaten
2.500 34 1.309.348 490 524
Sleman Mesjid
Katholik 30.000 2 1.309.348 42 44
Protesta
30.000 4 1.309.348 40 44
n
Pure 30.000 - 1.309.348 44 44
Vihara 30.000 - 1.309.348 44 44
5 Kota
2.500 38 705.640 244 282
Yogyakarta Mesjid
Katholik 30.000 - 705.640 24 24
Protesta
30.000 5 705.640 19 24
n
Pure 30.000 - 705.640 24 24
Vihara 30.000 - 705.640 24 24
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.
Sarana Permukiman
Perumahan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dapat terpenuhi.
Perkembangan dan pertumbuhan jumlah penduduk akan diiringi dengan terus meningkatnya
kebutuhan akan pengadaan perumahan. Dalam pemenuhan kebutuhan perumahan ini
didasarkan pada asumsi bahwa tiap keluarga dapat hidup layak dan menempati satu rumah
sendiri. Perhitungan untuk fasilitas perumahan diasumsikan tiap 1 unit rumah untuk 4 orang.
Kebutuhan Ruang untuk fasilitas permukiman terbagi atas permukiman besar, permukiman
sedang dan permukiman kecil. Berdasarkan standar permukiman besar memiliki luas 360 m²,
permukiman sedang 180 m², dan permukiman kecil memiliki luas 90 m². Luas kebutuhan lahan
didapatkan dari perkalian antara standar luas lahan untuk permukiman dengan jumlah
kebutuhan fasilitas permukiman pada tahun proyeksi.
Tabel L.35
Proyeksi Kebutuhan Sarana Permukiman
Provinsi DIY Tahun 2026
Jmlh
Kabupaten/K Tipe Jumlah Jmlh Unit
No. Pnddk Luas (m2)
ota Rumah KK Rumah
(Jiwa)
Kabupaten
1
Kulon Progo
360 (10%) 771.903 192.976 19.298 6.947.136
180 (30%) 57.893 10.420.704
90 (60%) 115.786 10.420.704
Kabupaten
2
Bantul
360 (10%) 1.133.762 283.441 28.344 10.203.876
180 (30%) 85.032 15.305.814
90 (60%) 170.065 15.305.814
Kabupaten
3
Gunung Kidul
1.002.992 250.748 25.075 9.026.928
75.224 13.540.392
150.449 13.540.392
Kabupaten
4
Sleman
360 (10%) 1.309.348 327.337 32.734 11784132
180 (30%) 98.201 17676198
90 (60%) 196.402 17676198
5 Kota Yogyakarta
360 (10%) 705.640 176.410 17.641 6.350.760
180 (30%) 52.923 9.526.140
90 (60%) 105.846 9.526.140
Jumlah
360 (10%) 4.923.645 1.230.912 123.091 44.312.832
180 (30%) 369.274 66.469.248
90 (60%) 738.547 66.469.248
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.
Tabel L.36
Proyeksi Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Hijau
PROVINSI DIY Tahun 2026
2 Kabupaten Bantul
Taman 2500
25.000 1.133.762 45
pddk
Taman 30.000
30.000 1.133.762 38
Pddk
Taman 120000
120.000 1.133.762 9
Pddk
Kabupaten Gunung
3
Kidul
Taman 2500
25.000 1.002.992 40
pddk
Taman 30.000
30.000 1.002.992 33
Pddk
Taman 120000
120.000 1.002.992 8
Pddk
4 Kabupaten Sleman
Taman 2500
25.000 1.309.348 52
pddk
Taman 30.000
30.000 1.309.348 44
Pddk
Taman 120000
120.000 1.309.348 11
Pddk
5 Kota Yogyakarta
Taman 2500
25.000 705.640 28
pddk
Taman 30.000
30.000 705.640 24
Pddk
Taman 120000
120.000 705.640 6
Pddk
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.