JAIDIN
ABSTRAK
Kata Kunci : Segar dan Nyaman, AC Mobil, Manifold Gauge dan Ramah
Lingkungan.
PENDAHULUAN
Penyegaran udara atau A.C ( Air Conditioning ) yang dipergunakan pada
mobil merupakan usaha untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran udara
didalam ruang penumpang sebuah mobil agar bagi pengemudi dan para
penumpangnya merasa nyaman dan segar sehingga tidak merasa cepat lelah dalam
perjalanannya.
Di negara-negara yang beriklim tropis, seperti di Indonesia, mempunyai
udara yang cukup panas. Lebih - lebih pada siang hari berada didalam mobil akan
terasa panas udara di ruangan dalam mobil tersebut. Karena panasnya mesin juga
Gambar 1.
1. Evaporator
Evaporator merupakan komponen utama pada sistem pendingin udara (A.C).
Evaporator merupakan bagian sistem yang berfungsi sebagai piranti penguapan
cairan pendingin (refrigerant), yaitu tempat penyerapan panas udara kamar sehingga
udara tersebut menjadi lebih dingin, yang dalam hal ini adalah udara didalam ruang
dalam mobil.
Konstruksi dari evaporator ini terdiri dari pipa panjang yang umumnya
terbuat dari bahan alumunium, dengan bentuk lubang bulat, dibelok-belokkan
sedemikian rupa pada suatu bidang yang dipenuhi dengan sirip-sirip tipis seperti
terlihat pada gambar 3.
Dengan bentuk konstruksi yang demikian itu memungkinkan untuk
mendapatkan bidang penyerapan panas yang efektif.
2. Katup ekspansi
Katup ekspansi ( expansion valve ) adalah alat yang berfungsi untuk
mengendalikan aliran cairan pendingin ( refrigerant ) yang masuk ke evaporator
pada jumlah yang tepat sehingga diperoleh hasil pendinginan udara yang tepat, lihat
gambar 4.
Gambar 4.
Didalam katup ekspansi itu terdapat sebuah katup yang dapat bergerak yang
dihubungkan dengan sebuah diapragma ( diaphragm ).
Sisi dalam diapragma dihubungkan dengan katup oleh pena-pena penekan
dan sisi luarnya dihubungkan dengan bulb yang didalamnya berisi air raksa yang
disalurkan oleh pipa kapiler.
Katup ekspansi ini dipasangkan pada pipa masuk evaporator dan bulb dengan
pipa kapilernya ditempelkan pada dinding pipa evaporator. Oleh pengaruh suhu pipa
saluran keluar evaporator dimana bulb dipasangkan, air raksa didalamnya akan
mengembang dan mengempis. Bila suhu cukup panas dan air raksa mengembang,
maka membram atau diapragma akan menggerakkan katup kearah membuka lebih
3. Kompresor
Kompresor merupakan komponen yang menjadi jantungnya sistem pendingin
( A.C ). Kompresor ini berfungsi untuk menciptakan sirkulasi zat pendingin sehingga
terjadi suatu aliran yang kontinyu. Kompresor dipasangkan sedemikian rupa
sehingga saluran isapnya( S=Suction ) berhubungan dengan evaporator dan saluran
tekannya( D=Discharge ) berhubungan dengan kondensor.
Kerja dari kompresor adalah menghisap uap refrigerant dari evaporator sehingga
tekanan evaporator menjadi rendah dan menekan uap tersebut masuk kedalam
kondensor yang bertekanan tinggi.
Ada beberapa jenis kompresor yang banyak digunakan pada A.C mobil
diantaranya adalah : jenis piston, wankel dan rotasi model Van ( Van-type rotary
comprssor), lihat gambar 5.
Gambar 5.
Kerja dari kompresor digerakkan oleh putaran puli kompresor yang diputar oleh puli
poros engkol mesin( Crankshaft ) melalui sabuk V.
4. Kondensor
Kondensor merupakan komponen A.C mobil yang mempunyai fungsi untuk
menkondensasikan uap atau gas refrigerant sehingga menjadi bentuk cair.
Konstruksinya terdiri dari pipa panjang yang berbelok-belok yang dirakit
dengan sirip-sirip pendingin. Kondensor ini dipasang didepan radiator atau dibawah
dasar mobil. Untuk sistem pendingin dengan central A.C umumnya memiliki lebih
dari satu kondensor yang dipasang secara seri.
Proses kondensasi refrigerant didalam kondensor berlangsung dengan
pemindahan panas oleh sirip-sirip keudara disekelilingnya yang mengalir dengan
kecepatan mobil dan kipas pendingin yang dipasang dibelakang kondensor
tersebut.Gambar dari kondensor dapat dilihat pada gambar 6.
5. Receiver
Receiver merupakan tabung penerima cairan refrigerant yang telah dihasilkan
oleh kondensor. Didalam receiver itu terdapat saringan yang berfungsi untuk
menyaring refrigerant dari kotoran. Oleh karena itu alat ini juga sering disebut filter.
Kecuali itu diantara saringan yang berada didalam tabung filter terdapat butir-butir
silika yang berfungsi untuk menyerap air yang ikut terbawa oleh refrigerant. Maka
alat ini juga dinamakan alat pengering atau drier. Lihat gambar 7.
6. Pipa saluran
Pipa saluran yang dipergunakan untuk lintasan gas atau cairan refrigerant
diantara komponen-komponen A.C sehingga sehingga membentuk sistem tertutup
dapat dilihat pada gambar 8.
Umumnya pipa terbuat dari tembaga yang mempunyai sifat lunak sehingga
mudah dibentuk untuk mendapatkan hubungan yang fleksibel. Ujung-ujung pipa itu
dibentuk konis dan disambungkan dengan mur drat dengan perapat karet. Panjang
dan diameter pipa disesuaikan dengan posisinya dalam sistem. Untuk bagian tertentu,
misalnya pipa saluran isap dan tekan pada kompresor, pipa diperkuat dengan
selubung karet dan bahkan dengan belitan isolasi.
7. Refrigerant
Refrigerant adalah zat pendingin yang dipergunakan dalam sitem A.C. Orang
bengkel biasa menamakan obat pendingin atau obat A.C.
Ada beberapa macam refrigerant yang dapat dipergunakan untuk A.C pada
umumnya. Diantaranya adalah : Amoniak (NH3), Freon 11 (CCl3F), Freon 12
(CCl2F2), Freon 13 (CClF3), Freon 14 (CF4), Freon 21 (CHCl2F), Freon 22
(CHClF2), Freon 113(C2Cl3F3), dan Freon 114 (C2Cl2F4).
Zat pendingin yang dipergunakan untuk sistem pendingin udara (A.C) pada
mobil harus mempunyai titik didih atau suhu penguapan yang jauh dibawah suhu
udara yang diinginkan dalam mobil. Dengan demikian udara panasnya udara didalam
mobil itu menyebabkan zat pendingin mendidih. Sedangkan zat pendingin yang
dipergunakan pada sistem A.C mobil khususnya adalah Freon 12.
Freon 12 dengan nama kimia dichloro-difluro-methane dan dengan
formulanya CCl2F2, mempunyai sifat-sifat yang sangat tepat untuk dipergunakan
dalam sistem A.C mobil. Freon 12yang pada tekanan normal mendidih pada suhu -
21,60 F atau kira-kira -140 C itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Tidah mudah meledak ( non explosive ).
b. Tidak beracun ( nontoxic, nonpoisonous ).
c. Tidak terbakar ( unflamable ).
d. Tidak berbau ( protically odorless ).
e. Tidak berwarna ( colourless ).
Gambar 9.
Apabila mesin mobil berjalan sehingga puli kompresor diputarkan oleh puli poros
mesin ( Crankshaft ) dan kemudian tombol A.C di ON kan, maka sesaat kemudian
A.C mulai bekerja.
Freon yang memancar keluar dari katup ekspansi berujud cairan masuk ke
evaporator dengan tekanan 2 kg / cm 2dan temperaturnya sekitar -2 0C. Cairan Freon
itu dipanasi oleh udara yang melintasi sekeliling evaporator sehingga cairan tersebut
mulai mendidih dan menguap. Cairan freon yang mulai menguap dan menjadi gas itu
terjadi disepanjang pipa evaporator dimana semakin mendekati saluran keluarnya
Cairan Freon yang keluar dari kondensor dan kemudian memasuki receiver, didalam
receiver disaring sehingga bersih dari kotoran, seperti kikisan logam, dan didalam
receiver ini cairan pendingin yang kemungkinan terdapat air yang larut didalamnya
diserap oleh silika sehingga keluar dari receiver ini betul-betul bersih dan kering atau
tidak terdapat air yang larut bersamanya.
Perlu juga diketahui disini jika pada cairan Freon yang keluar dari receiver
tersebut masih mengandung air kemudian masuk ke katup ekspansi, maka didalam
saluran katup ekspansi yang sempit, airnya akan membeku dan mengakibatkan
tersumbatnya katup ekspansi. Yang dengan demikian berarti kerja sistem A.C akan
macet. Tekanan dan temperatur cairan masuk dan keluar tabung receiver relatif tetap.
Selanjutnya cairan Freon tersebut masuk kembali kekatup ekspansi dan
kemudian dipancarkan kembali ke evaporator. Demikian seterusnya Freon menjalani
Gambar. 11
Gambar. 12
Gambar. 13
Gambar. 14
Gambar. 15.
6. Katup ekspansi tidak terpasang dengan baik atau bulb rusak sehingga
membuka terlalu besar.
Keadaannya pendinginan kurang.
Gejala pada sistem : Tekanan terlalu tinggi dibagian tekanan rendah LO ( 2,5
kg/cm2) dan tekanan tinggi HI ( 19 – 20 kg/cm2). Terdapat embun beku pada pipa di
Gambar. 16.
Gambar. 17.
Gambar.18.
9. Kompresor rusak.
Keadaannya tidak dingin.
Gejala pada sistem : Tekanan terlalu tinggi pada bagian tekanan rendah LO ( 4 – 6 kg
/ cm2 ) dan tekanan terlalu rendah pada bagian tekanan tinggi HI ( 7 – 10 kg / cm2).
Kemungkinan penyebabnya : Kebocoran dibagian dalam kompresor. Diagnosa :
Kerusakan kompresor ( Katup, bagian yang berputar, piston, silinder, gasket, dan
lainnya. Cara mengatasi : Ganti atau perbaiki kompresor.
DAFTAR PUSTAKA